Anda di halaman 1dari 37

ASURANSI

BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA


Dosen Pengampu : Bambang Sugiharto, SE., M.Si

KELOMPOK 2
NANDA AYU TRIANI – 03112210001
NURLAILA MAISAROH – 03111210054
UJANG RAMDANI - 03112210052
Pada Prinsipnya, asuransi kerugian adalah mekanisme proteksi atau perlindungan
dari risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain.
01
PENGERTIAN
ASURANSI
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian
dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri
kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu
premi, untuk penggantian kepadanya karena suatu
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan
yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa
yang tidak tentu”.
Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD PASAL 246)
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak
atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.”

(UNDANG – UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1992 TENTANG


USAHA ASURANSI)
Menurut Paham Ekonomi

Asuransi merupakan suatu Lembaga keuangan karena melalui


asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk
membiayai pembangunan, di samping bermanfaat bagi masyarakat
yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi, serta asuransi bertujuan
memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan
(financial loss), yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga
sebelumnya (fortuitious event).
02
MANFAAT
ASURANSI
3. Polis asuransi dapat
2. Pendistribusian biaya
1. Rasa aman dan dijadikan sebagai
dan manfaat yang lebih
perlindungan jaminan untuk
adil
memperoleh kredit

4. Berfungsi sebagai 6. Membantu


tabungan dan sumber 5. Alat Penyebaran risiko meningkatkan kegiatan
pendapatan usaha
03
Risiko dan
Ketidakpastian
• Risiko secara umum adalah kemungkinan terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan yang menimbulkan kerugian.

• Risiko dalam perasuransian adalah ketidakpastian dari kerugian


finansial atau kemungkinan terjadinya kerugian yang disebabkan
berbagai macam hal seperti hal hal yang berkaitan dengan alam,
ketidakpastian terjadinya perang, pembunuhan, pencurian, dsb.
JENIS – JENIS RISIKO ASURANSI

1. Risiko murni, artinya bahwa ada ketidakpastian terjadinya


sesuatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada peluang
merugi dan bukan suatu peluang keuntungan, contoh rumah
mungkin akan terbakar, atau mobil yang dikendarai akan
tertabrak atau kapal dan muatannya mungkin akan tenggelam.
Jadi dalam hal ini kerugian terjadi atau tidak terjadi sama
sekali.

2. Risiko spekulatif, artinya risiko dengan terjadinya dua


kemungkinan, yaitu peluang untuk mengalami kerugian
keuangan atau memperoleh keuntungan dalam hal ini
kemungkinan terjadi kerugian atau keuntungan.
JENIS – JENIS RISIKO ASURANSI
3. Risiko individu
Risiko individu dibagi tiga macam:
a. Risiko pribadi, risiko kemampuan seseorang untuk memperoleh keuntungan,
akibat sesuatu hal seperti sakit, kehilangan pekerjaan atau mati.
b. Risiko harta, risiko kehilangan harta apakah dicuri hilang atau rusak yang
menyebabkan kerugian keuangan.
c. Risiko tanggung gugat, yaitu risiko yang disebabkan apabila kita menanggung
kerugian seseorang dan kita harus membayar. Contohnya kelalaian di jalan yang
menyebabkan orang lain tertabrak dan harus mengganti kerugian tersebut.
5 cara menanggulangi risiko :

1. Menghindari Risiko (Risk Avoidance)

2. Mengurangi Risiko (Risk Reduction)

3. Menahan Risiko (Risk Retention)

4. Membagi Risiko (Risk Sharing)

5. Mentransfer Risiko (Risk Transfering)


04

PRINSIP
ASURANSI
1. INSURABLE INTEREST
(Kepentingan yang dipertanggungkan)

Pada prinsipnya merupakan hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan suatu risiko yang
berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dengan sesuatu
yang dipertanggungkan.

Syarat yang perlu dipenuhi agar memenuhi kriteria insurable interest:

a. Kerugiaan tidak dapat diperkirakan. Risiko yang bisa diasuransikan berkaitan dengan
kemungkinan terjadinya kerugian. Kemungkian tersebut tidak dapat diperkirakan terjadinya.
b. Kewajaran. Risiko yang dipertanggungkan dalam asuransi adalah benda atau harta yang
memiliki nilai material baik bagi tertanggung maupun bagi penanggung.
c. Catastrophic. Risiko yang mungkin terjadi haruslah tidak akan menimbulkan suaatu
kemungkinan rugi yang sangat besar, yaitu jika sebagian besar pertanggungan kemungkinan akan
mengalami kerugian pada waktu yang bersamaan.
d. Homogen. Untuk memenuhi syarat dapat diasuransikan, barang atau harta yang akan
dipertanggungkan harus homogen, yang berarti banyak barang yang serupa atau sejenis.
2. Utmost Good Faith
(Itikad Baik)

Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh


itikad baik. Antar pihak tertanggung dan penanggung harus saling
mengungkapkan keterbukaan. Kewajiban dari kedua belah pihak untuk
mengungkapkan fakta disebut duty of disclosure.

Faktor-factor yang melanggar prinsip duty of disclosure :

• Nondisclosure Adanya data-data penting yang tidak diungkapkan.

• Concealment Sengaja melakukan kebohongan

• Fraudulent Misrepresentation Sengaja memberikan gambaran


yang tidak cocok dengan kondisi riil

• Innocent Misrepresentation Tidak sengaja memberi gambaran


yang salah yang memiliki pengaruh besar dalam proses asuransi
3. INDEMNITY 5. SUBROGATION
Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung Pada prinsipnya merupakan hak
untuk mengompensasi risiko yang menimpa penanggung yang telah memberikan
tertanggung dengan ganti rugi finansial. Konsep ini ganti rugi kepada tertanggung untuk
tidak dapat mengganti nyawa yang hilang atau anggota menuntut pihak lain yang mengakibatkan
ubuh yang rusak atau cacat karena indemnity berkaitan kepentingan asuransinya mengalami
dengan ganti rugi finansial . suatu peristiwa kerugian.

4. PROXIMATE CAUSE
Suatu penyebab aktif, efisien yang
menimbulkan rantaian kejadian yang 6. KONTRIBUSI
menimbulkan suatu akibat tanpa Bahwa penanggung berhak mengajak
adanya intervensi suatu yang mulai dan penanggung-penanggung yang lain yang
secara aktif dari sumber yang baru dan memiliki kepentingan yang sama untuk ikut
independen. bersama membayar ganti rugi kepada seorang
tertanggung meskipun jumlah tanggungan
masing-masing belum tentu sama besar.
05
POLIS
ASURANSI
Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang mengadakan
perjanjian asuransi. Dengan adanya polis asuransi perjanjian antara edua belah pihak
mendapatkan kekuatan secara hukum. Polis asuransi memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Nomor polis
2. Nama dan alamat tertanggung
3. Uraian risiko
4. Jumlah pertanggungan
5. Jangka waktu pertanggungan
6. Besar premi, bea materai, dan lain-lain
7. Bahaya-bahaya yang dijaminkan
8. Khusus untuk polis pertanggungan kendaraan bermotor ditambah dengan nomor
polisi, nomor rangka, dan nomor mesin kendaraan.
06
PREMI
ASURANSI
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada
pihak penanggung yang berupa pembayaran uang dalam
jumlah tertentu secara periodik. Jumlah premi tergantung
pada faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya
tingkaat risiko dan jumlah nilai pertanggungan. Jangka
waktu pembayaran premi sangat tergantung pada
perjanjian yang sudah dituangkan dalam polis asuransi.
07
PENGGOLONGAN
ASURANSI
Menurut Sifat Pelaksanaannya

1. Asuransi Sukarela 2. Asuransi Wajib

Pada prinsipnya pertanggungan Merupakan asuransi yang sifatnya


dilakukan dengan cara sukarela, dan wajib dilakukan oleh pihak-pihak
semata-mata dilakukan atas kesadaran terkait yang pelakasanaannya
seseorang akan kemungkinan dilakukan berdasarkan ketentuan
terjadinya risiko kerugian atas sesuatu perundang-undangan yang ditetapkan
yang dipertanggungkan. oleh pemerintah.
Menurut Jenis Usaha Perasuransian
Menurut UU No 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, Jenis usaha perasuransian dibagi menjadi beberapa jenis :

01 02 03 Usaha Asuransi

Asuransi Kerugian Asuransi Jiwa Reasuransi


(Nonlife Insurance) (Life Insurance) (Reinsurance)

01 02 03 04 05 Usaha Penunjang

Pialang Konsultan Agen


Penilaian kerugian
Pialang Asuransi Reasuransi Aktuaria Asuransi
Asuransi
Asuransi Kerugian
Yaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas
kerugian, kehilangan manfaat dn tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga
yang timbul dari peristiwa yag tidak pasti.

Usaha asuransi kerugian ini dapat dipilah sebagai berikut:


a) Asuransi kebakaran adalah asuransi yang menutup risiko kebakaran.
b) Asuransi pengangkutan adalah asuransi pengangkutan penanggung
atau perusahaan asuransi akan menjamin kerugian yang dialami tertanggung
akibat terjadinya kehilangan atau kerusakan saat pelayaran.
c) Asuransi aneka adalah jenis asuransi kerugian yang tidak dapat
digolongkan kedala kedua asuransi diatas, missal : asuransi kendaraan bermotor,
asuransi kecelakaan diri, dan lain sebagainya.
Asuransi Jiwa
Adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam
penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya
seseorang yang dipertanggungkan.

Asuransi jiwa memberikan: Ruang lingkup usaha asuransi jiwa dapat digolongkan menjadi 3,
a) Dukungan bagi pihak yang selamat yaitu :
dari suatu kecelakaan. a) Asuransi jiwa biasa (ordinary life insurance)
b) Santunan bagi tertanggung yang Biasanya polis asuransi jiwa ini diterbitkan dalam suatu nilai tertentu
meninggal dengan premi yang dibayar secara periodik (bulanan, triwulanan,
c) Bantuan untuk menghindari kerugian semesteran, dan tahunan).
yang disebabkan oleh meninggalnya orang b) Asuransi jiwa kelompok (group life insurance)
kunci Asuransi jiwa ini biasanya dikeluarkan tanpa ada pemeriksaan medis
d) Penghimpunan dana untuk persiapan atas suatu kelompok orang di bawah satu polis induk di mana masing-
pension masing anggota kelompok menerima sertifikat partisipasi.
c) Asuransi jiwa industrial (industrial life insurance)
Dalam jenis asuransi ini dibuat dengan jumlah nominal tertentu. Premi
umumnya dibayar mingguan yang dibayarkan di rumah pemilik polis
kepada agen yang disebut debit agent.
Reasuransi
Reasuransi adalah suatu system penyebaran risiko dimana penanggung
menyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya
kepada penanggung yang lain

Fungsi reasuransi adalah :

a) Meningkatkan kapasitas akseptasi.


b) Alat penyebaran risiko.
c) Meningkatkan stabilitas usaha.
d) Meningkatkan kepercayaan
a. Asuransi kerugian (property insurance)
Pertanggungan untuk semua milik yang berupa harta benda yang memiliki
risiko. Jenisnya ada :
1) Asuransi kebakaran (fire insurance)
2) Asuransi pengangkutan (marine insurance)
3) Asuransi penerbangan (flight insurance)
4) Asuransi kecelakaan (accident insurance)
b. Asuransi tanggung gugat (liability insurance)
Asuransi untuk melindungi tertanggung terhadap kerugian yang timbul dari
gugatan pihak ketiga karena kelalaian tertanggung.
c. Asuransi jiwa (life insurance)
Asuransi jiwa terdiri atas :
1) Asuransi kecelakaan
2) Asuransi jiwa
3) Anuitas
4) Asuransi industri
d. Asuransi kerugian (general insurance)
e. Reasuransi (reinsurance)
08
PENGATURAN
PERASURANSIAN DI
INDONESIA
Peraturan perundangan yang digunakan sebagai dasar acuan pembinaan dan pengawasan atas usaha perasuransian di Indonesia saat
ini :

Keputusan menteri keuangan,

a. Nomor 223/KMK.017/1993 tentang


Perizinan Perusahaan Asuransi dan
Reasuransi

b.No.224/KNE.017/1993 tentang
Kesehatan Keuangan Perusahaan
Undang-Undang Asuransi dan Reasuransi
Nomor 2 tahun 1992 c.No.225/KMK. tentang
tentang Usaha Penyelenggaraan Usaha Perusahaan
Asurasni dan Reasuransi
Perasuransian
PP no.73 tahun 1002 tentang d.No.226/CMK.017/1993 tentang
Usaha Perasuransian Perizinan dan Penyelenggaraan
Kegiatan Usaha Perusahaan Penunjang
Usaha Asuransi
09
03

PERIZINAN PENDIRIAN
PERUSAHAAN ASURANSI
Pemberian izin oleh Menteri Keuangan bagi perusahaan perasuransian menurut PP Nomor 73 Tahun
1992 dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

1. Hari dan tanggal pembuatan perjanjian asuransi.


2. Nama tertanggung, untuk diri sendiri atau pihak ketiga.
3. Uraian yang jelas mengenai benda yang diasuransikan.
4. Jumlah yang diasuransikan (nilai pertanggungan).
5. Bahaya-bahaya/evenemen yang ditanggung oleh
penanggung.
6. Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir yang menjadi
tanggungan penanggung.
7. Premi asuransi.
8. Umumnya semua keadaan yang perlu diketahui oleh
penanggung dan segala janji-janji khusus yang diadakan
antara para pihak.
Pemberian izin oleh Menteri Keuangan bagi perusahaan perasuransian menurut PP Nomor 73 Tahun
1992 dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

01

Persetujuan Prinsip 02
Adalah persetujuan yang diberikan untuk melakukan
persiapan pendirian suatu perusahaan yang bergerak Izin Usaha
di bidang perasuransian, dimana batas waktu
persetujuan prinsip dibatasi selama-lamanya satu Adalah izin yang diberikan untuk melakukan
tahun. usaha setelah perisiapan pendirian selesai,
dimana izin usaha diberikan setelah
persyaratan izin usaha telah dipenuhi.
10
ASURANSI KREDIT
Asuransi kredit mempunyai kaitan erat dengan jasa
perbankan terutama di bidang perkreditan yang selalu
dikaitkan dengan jaminan kredit berupa barang bergerak
dan tidak bergerak yang sewaktu-waktu dapat tertimpa
risiko yang dapat mengakibatkan kerugian bagi pemilik
barang dan bank sebagai pemberi kredit.
Dengan adanya asuransi kredit ini bank terdorong untuk
lebih giat membantu para nasabahnya dalam menyediakan
modal untuk mengembangkan usahanya.
Pengelolaan asuransi kredit di Indonesia dipercayakan oleh
pemerintah kepada PT Asuransi Kredit Indonesia (PT
Askrindo) yang berkantor pusat di Jakarta, di mana yang
menjadi tertanggung adalah bank-bank pemerintah, bank-
bank swasta, dan lembaga-lembaga keuangan lainnya.
THANK
YOU!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icon by Flaticon, and infographics & images from Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai