Anda di halaman 1dari 18

Hipotesis de

Broglie dan
Difraksi Elektron
Dosen Pengampu : Dr. Maryati Evivani Doloksaribu, S.Si., M.Si
Kelompok 5
01 02 03
Adelia Pratistha Hidea Oliva Jihansyah
NIM : 4211121004 NIM : 4213121012 NIM : 23PMM086

04 05
Marni Anggi Sigalingging Ummil Khairiyah Siregar
NIM : 4202421014 NIM : 4211121001
01
Hipotesis
de Broglie
Pada tahun 1924, Louis de Broglie, seorang filsof
Perancis, mengajukan hipotesis bahwa sifat ganda
yang dimiliki cahaya (gelombang elektromagnet pada
umumnya) juga dimiliki oleh partikel material.
Artinya partikel material jug adapt menunjukkan sifat
gelombang sebagaimana ditunjukkan oleh foton.
Hipotesis de
Menurut de Broglie, terhadap setiap partikel yang
berenergi E dan bergerak dengan momentum linear p
Broglie
terdapat gelombang yang diasosiasikan dengannya.
Gelombang yang diasosiasikan dengan partikel yang
bergerak itu disebut gelombang materi, atau
gelombang de Broglie.
Hipotesis de Broglie
Frekuensi dan panjang gelombang bagi de Broglie dapat diturunkan dengan argumen sebagai berikut. Kita
telah mengetahui bahwa momentum linear dan energi foton berkaitan dengan panjang gelombang dan
frekuensi gelombang electromagnet menurut kaitan Planck-Einstein:p=h dan E=hv. Jika hubungan itu
dipostulatkan berlaku untuk sebarang partikel (tidak hanya foton), maka gelombang de Broglie memiliki
panjang gelombang sebesar = h⁄p dan frekuensi sebesar v=E ⁄ h dengan p dan E berurutan menyatakan
momentum linear dan energi partikel yang diasosiasikan dengan gelombang de Broglie. Dengan demikian,
hipotesis de Broglie dapat diungkapkan dengan pernyataan lain. Pada partikel yang bermomentum linear
diasosiasikan suatu gelombang yang panjang gelombangnya sebesar =h⁄p.
Hipotesis de Broglie
Untuk mendeskripsikan suatu gelombang, seringkali digunakan
besaran frekuensi sudut dan bilangan gelombang . Untuk gelombang
de Broglie, kaitan antara frekuensi sudut dengan energi partikel dan
bilangan gelombag dengan momentum linear partikel mengikuti
rumusan Plank-Einstein :
(1.1)
Dan (1.2)
Dengan . Untuk kasus 3 dimensi, persamaan (1.2) menjadi dengan k
= vektor gelombang.
Pada tahun 1924 Luis De Broglie Hipotesis De Broglie ini ternyata terbukti
mengemukakan bahwa sifat dualisme yang dari eksperimen difraksi elektron oleh
dimiliki cahaya juga dimiliki oleh partikel yang Davisson dan Germer di Amerika Serikat,
bermassa. Dalam artian partikel yang bermassa di mana skema eksperimen tersebut
jaga memiliki sifat sebagaimana yang tampak seperti gambar berikut
ditunjukkan oleh foton yaitu dapat bersifat
sebagai gelombang dan sebagai partikel.
Dari persamaan yang diperoleh dapat diketahui
bahwa semakin besar momentum partikel maka
semakin pendek panjang gelombangnya. Yang
berarti bahwa panjang gelombang partikel
berbanding terbalik dengan momentumnya.
Hipotesis de Broglie
Pada gambar tesebut terlihat bahwa elektron yang
terlepas dari filamen karena adanya beda
potensial, menumbuk suatu target yang terbuat
dari logam nikel. Namun logam nikel tersebut
harus dipanaskan sebelumnya pada temperature
tinggi agar logam tersebut tidak teroksidasi udara.

Pada difraksi Bragg terdapat suatu persamaan


nl = 2 d sinq. Persamaan inilah yang akan dipakai
untuk menghitung panjang gelombang elektron.
Contoh Soal
1. Sebuah partikel elektron bermassa 9 x kg
bergerak dengan laju 1,2 x m/s. Jika konstanta Penyelesaian:
planck h = 6,6 x J.s, panjang gelombang de
brogglie adalah .... Å

Jawaban:
= 0,61 x 10-10 m
Diketahui:
= 0,61 Å
m = 9 x 10-31 kg
v = 1,2 x 107 m/s
h = 6,6 x10-34J.s
ditanya:
...?
02
Difraksi
Elektron
Difraksi Elektron

Pada tahun 1927, Davisson dan Germer


di Amerika Serikat dan G.P. di Inggris
secara bebas meyakinkan hipotesis de
Broglie dengan menunjukkan berkas
elektron terdifraksi bila berkas itu
dihamburkan oleh kisi atom yang teratur
dari suatu kristal.
Berikut gambar terperinci mengenai hamburan dari bidang Kristal. Seberkas elektron dari suatu kawat pijar
panas dipercepat melalui suatu beda potensial V. Setelah melewati suatu celah kecil, berkas elektron ini
menumpuk Kristal nikel tunggal. Elektronnya lalu dihamburkan ke segala arah oleh atom Kristal, beberapa
menumpuk suatu detector, yang dapat digerakkan ke sebarang sudut ø relative terhadap arah berkas datang,
yang mengukur intensitas berkas electron yang dihamburkan pada sudut itu. Jika kita menganggap setiap
atom Kristal dapat bertindak sebagai satu penghambur, maka gelombang electron yang terhambur dapat
berinterferensi, sehingga kita memperoleh semacam kisi difraksi Kristal bagi gelombang electron.
Hasil Eksperimen Davisson-
Germer
Grafik polar yang biasa digambarkan untuk intensitas elektron setelah itu ditunjukkan dalam gambar
sebelumnya; metode platnya dilakukan sedemikian sehingga intensitas pada setiap sudut berbanding
dengan jarak kurva pada sudut itu dari titik hambatannya. Jika intensitasnya sama untuk semua sudut
hamburnya, kurvanya akan berbentuk lingkaran dengan titik hambur sebagai pusat.

Hipotesis de Broglie mendorong tafsiran bahwa gelombang elektron didifraksikan oleh target sama
seperti sinar X didifraksikan oleh bidang-bidang atom dalam kristal. Tafsiran ini mendapat dukungan
setelah disadari bahwa efek pemanasan sebuah blok nikel pada temperatur tinggi menyebabkan
banyak kristal individual kecil yang membangun blok tersebut bergabung menjadi kristal tunggal
yang besar yang atom-atomnya tersusun dalam kisi yang teratur.
Difraksi Elektron
Jika elektron memiliki sifat gelombang, maka hal berikut dapat diamati: oleh karena itu
elektron harus menunjukkan karakteristik gelombang seperti interferensi dan difraksi. Ini
jelas merupakan konsep yang sulit jika kita terbiasa menganggap elektron sebagai partikel.
Namun, kita harus meninggalkan gagasan lama bahwa elektron, atau partikel apa pun, selalu
berperilaku seperti benda padat!
Seberkas elektron dipercepat dalam senjata elektron hingga potensial antara 3500 V dan 5000 V dan
kemudian dibiarkan jatuh pada lembaran grafit yang sangat tipis (lihat diagram di atas). Difraksi elektron
dari atom karbon dan pola melingkar yang dihasilkan pada layar (lihat diagram di bawah) merupakan bukti
yang sangat baik tentang sifat gelombang elektron.
Pola difraksi yang diamati pada layar merupakan rangkaian cincin konsentris. Hal ini disebabkan oleh jarak
atom karbon yang teratur di berbagai lapisan grafit. Namun karena lapisan grafit saling tumpang tindih
secara tumpang tindih secara tidak beraturan, pola difraksi yang dihasilkan berbentuk lingkaran. Ini
adalah contoh hamburan Bragg
Tegangan akselerasi rendah

Tegangan akselerasi tinggi


Panjang gelombang elektron
(λ) = h/p dimana p adalah
momentum elektron
Contoh Soal

Soal
Carilah panjang gelombang elektron yang bergerak dengan
kecepatan 3x10 7 ms -1 . (massa elektron = 9x10 -31 kg).

Penyelesaian
Panjang gelombang:
(λ) = h/p = h/mv
= 6,63x10 -34 /[9x10 -31 x3x10 7 ]
= 2,46x10 -11 m
= 0,0246 nm
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai