Anda di halaman 1dari 17

DIPLOMASI PERTAHANAN INDONESIA-

SINGAPURA DALAM KERJASAMA


MILITER MELALUI DCA (DEFENCE
COOPERATION AGREEMENT) 2007-2017
Disusun Oleh :
Danang Nugroho
165120401111012
Latar Belakang
• Kerjasama pertahanan Indonesia dan Singapura sudah berjalan selama 26 tahun
• Pentingnya kerjasama baik secara regional maupun internasional untuk menjaga keamanan dunia
dari ancaman serta gangguan yang tidak hanya datang dari para teroris tetapi juga ancaman
keamanan negara seperti penyelundupan manusia secara illegal, penjualan obat-obatan terlarang,
penjualan senjata api secara illegal, money laundering serta perompakan laut
• Setelah melalui proses negosiasi yang cukup panjang penuh dinamika lebih dari 30 tahun, pada
tanggal 27 April 2007 di Tampak Siring, Bali, Indonesia dan Singapura telah menyepakati perjanjian
kerjasama pertahanan (Defence Cooperation Agreement)
• Dalam suatu perjanjian antara kedua negara atau lebih, sebelum suatu perjanjian itu disetujui
terlebih dahulu diawali dengan tawar menawar antara kedua belah pihak
• kawasan menjadi semakin bergantung pada interaksi yang terjadi dalam kawasan tersebut dan
memberikan pengaruh pada keamanan wilayah kedua negara. Oleh karena hal tersebut maka
diperlukan diplomasi dari sebuah negara yang berkerjasama untuk kepentingan negara tersebut
• maka diperlukan kajian mengenai kerjasama militer antara Indonesia dan Singapura terkait
diplomasi pertahanan yang dilakukan Indonesia dan Singapura melalui (Defence Cooperation
Agreement) 2007-2017
Rumusan Masalah dan Tujuan

Rumusan Masalah

•Bagaimana diplomasi pertahanan Indonesia-Singapura dalam kerjasama militer melalui DCA (Defence

Cooperation Agreement) 2007-2017?

Tujuan Penelitian

•Untuk mengetahui diplomasi pertahanan Indonesia-Singapura dalam kerjasama militer melalui DCA

(Defence Cooperation Agreement) 2007-2017.


Kerangka Teori
• Diplomasi
• Diplomasi Pertahanan
• Konsep Diplomasi Pertahanan Menurut
Andrew Cottey dan Anthony Forster
METODE PENELITIAN
• Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif
• Ruang lingkup penelitian ini untuk memahami DCA Indonesia dengan Singapura
dengan menggunakan Diplomasi Pertahanan Cottey dan Forster dalam menjelaskan
variabel-variabel yang terdapat pada teori tersebut, yang diantaranya adalah;
Kerjasama Strategis (Strategic Engagement) dalam mencapai rasa saling percaya
atau confidence building, promosi nilai demokrasi (promoting democaratic civil-
military relations) dalam upaya kerjasama pengembangan bidang pertahanan dan
juga usaha dalam menjaga perdamaian (peacekeeping capabilities)
• Dalam penelitian yang akan dilakukan ini, penulis menggunakan sumber data primer
yaitu website resmi dari TNI AD dan Singapore Army serta menggunakan data
sekunder yaitu buku, jurnal dan berita yang relevan dan dapat memperkuat
penggunaan data
• Penelitian yang dilakukan penulis bersifat kualitatif dan menggunakan tekik analisis
data non statistic
Kerjasama Startegis Militer Indonesia-Singapura Melalui DCA
(Defence Cooperation Agreement) 2007-2017

• Kerjasama pertahanan Indonesia-Singapura telah dilakukan sebelumnya mulai dari


tahun 80-an
• Pada tanggal 21 September 1995 – 14 April 2003, juga telah disepakati akses dua area latihan militer (Military Training Area/MTA)
bagi Singapura, dan proyek bersama pembangunan sejumlah fasilitas latihan militer.Singapura mendanai program kerja sama militer
dengan Indonesia
• Dengan melihat bentuk-bentuk kerja sama pertahanan yang dilakukan Singapura dengan Indonesia maka dapat disimpulkan, bahwa
kedua negara menyadari adanya kepentingan strategis untuk saling membantu di area pertahanan. Salah satunya adalah Defence
Cooperation Agreement (DCA).

• Usulan Defence Cooperation Agreement (DCA) mulai digulirkan pada tahun 2005
• Pada tahun 2006, pembicaraan mengenai DCA sudah berlangsung dalam empat kali
pertemuan
• Negosiasi untuk mewujudkan DCA juga pernah dilakukan di Indonesia. Pada tanggal
9-10 April 2007 diadakan pertemuan di Jakarta, di mana pihak Indonesia diwakili
oleh mantan Menlu Ali Alatas dan Singapura diwakili oleh Wakil PM Jayakumar
Kerjasama Startegis Militer Indonesia-Singapura Melalui
DCA (Defence Cooperation Agreement) 2007-2017
• Dalam DCA, Singapura dan Indonesia menyepakati bahwa latihan
militer akan digelar di wilayah Indonesia. Dalam perjanjian itu,
wilayah yang digunakan adalah Alfa 1, Alfa 2, dan Area Bravo. Ketiga
wilayah ini bertempat di laut yang dapat digunakan oleh militer udara
dan laut

Peta Wilayah Kerjasama DCA


Kerjasama Startegis Militer Indonesia-Singapura Melalui
DCA (Defence Cooperation Agreement) 2007-2017
• Daerah Alfa 1 dan 2 serta Area Bravo adalah wilayah untuk tentara Angkatan
Udara dan Angkatan Laut. Sedangkan, Angkatan Darat Singapura tidak memiliki
tempat khusus di daratan Indonesia untuk latihan Bersama
• Bagi Indonesia, Tentara Nasional Indoenesia (TNI) dituntut meningkatkan
profesionalitas dalam menjaga negara. Salah satu usaha itu adalah handal saat
Latihan yang didukung dengan sarana, prasarana, dan peralatan yang modern.
Tetapi, pemerintah Indonesia sayangnya belum mampu menyediakan semua itu
. Disinilah DCA yang ditawarkan oleh Singapura dapat mengatasi keterbatasan
sarana militer di Indonesia.
• Sebagai perbandingan, kekuatan personel militer Indonesia lebih unggul
dibandingkan kekuatan militer Singapura. Hal tersebut ditampilkan dalam tabel
berikut:
Kerjasama Startegis Militer Indonesia-Singapura Melalui DCA (Defence
Cooperation Agreement) 2007-2017

Parameter Indonesia Singapura


Usia Penerimaan 17 17 dengan persetujuan
orang tua, 18 untuk
bertugas atau tidak
bertugas dalam
pertempuran
Wajib Militer - 22 – 24 bulan
Ketersediaan 131.000.000, pada usia >1.255.902, pada usia
Menurut Usia 18–49 18–49
Ketersediaan Untuk 108.000.000, pada usia > 2.105.973, pada usia
Tugas Militer 18–49 18–49
Penambahan 4.500.000 >52.466
Usia Militer/Tahun
Personel Aktif 439.850 71.000
Personel Cadangan 6.077 352.500
Anggaran 136,9 triliun Rupiah 15,36 miliar Dollar
Singapura
Promosi Nilai Demokrasi Indonesia-Singapura
Melalui DCA (Defence Cooperation Agreement)
2007-2017
• Fakta di lapangan kadang kala tidak sesuai dengan yang diharapkan bahwa
walaupun hanya sekedar latihan bersama dari personil Tentara Nasional
Indonesia dan Singapore Army Force, perselisihan bisa saja terjadi. Maka di
dalam perjanjian tersebut diaturlah suatu pelaksanaan penyelesaian
perselisihan
• Peraturan pelaksanaan dari Defence Cooperation Agreement memiliki ruang
lingkup dan prinsip-prinsip demokrasi yang ingin dibangun atas dasar
persamaan hak dan kewajian dari masing-masing Pihak. Oleh karena itu, maka
diaturlah ruang lingkup dan prinsip-prinsip kerja sama
• Adanya prosedur dan pelaksanaan yang ingin agar dapat dipatuhi oleh masing-
masing Pihak sebagai perwujudan nilai demokrasi
• Adanya Komite Pelatihan Bersama Indonesia dan Singapura (ISJTC)
Pengembangan Kapabilitas Perdamaian Indonesia-Singapura
Melalui DCA (Defence Cooperation Agreement) 2007-2017

• Perjanjian Defence Cooperation Agreement mempunyai tujuan untuk membentuk


suatu kerangka kerjasama strategis yang komprehensif guna meningkatkan
kerjasama bilateral pertahanan kedua negara. Hal tersebut diwujudkan dengan
adanya hal-hal yang ingin dicapai dalam kerjasama pertahanan.
• Dalam pelaksananaan latihan bersama, dukungan logistik antara kedua pihak
termasuk didalamnya adalah pembangunan daerah latihan bersama dan
fasilitasnya di Indonesia untuk penggunaan latihan bersama atau oleh satu pihak
baik Angkatan Bersenjata Indonesia dan Angkatan Bersenjata Singapura dan
penetapan bantuan pelatihan kepada TNI
• Kerjasama militer yang telah ada akan diawasi oleh mekanisme yang telah ada,
yang akan melaporkan kepada Pertemuan Laporan Bersama Tahunan (CARM).
Komite pertahanan yang dibentuk tadi memiliki tugas dan kewenangan yang telah
ditentukan
Penolakan Ratifikasi DCA oleh Parlemen Indonesia
sebagai Bentuk Diplomasi Pertahanan Indonesia
• Awal wacana penolakan DCA digulirkan oleh seorang analis hukum internasional,
Hikmahanto Juwana. Pada tanggal 25 April 2007
• Pada tanggal 1 Mei 2007, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso pun menyatakan
dukungan bagi DCA dengan memastikan bahwa tidak ada wilayah Indonesia yang
ditukar melalui perjanjian terkait
• Pada tanggal 3 Mei 2007, Hassan Wirajuda meminta agar anggota Komisi 1 DPR
memandang DCA secara menyeluruh
• Pada tanggal 14 Juni 2007, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Indonesia pun ikut
mempertimbangkan DCA. DPD mengambil langkah untuk mengirim surat ke DPR agar
klausul-klausul perjanjian dengan Singapura itu dapat direvisi
• Pada 24 Juni 2007, mayoritas anggota Komisi 1 DPR yang membidangi masalah
pertahanan dalam negeri menolak DCA. Memakai istilah Yuddy Chrisnandi yang saat itu
menjadi anggota Komisi I DPR, bahwa kerjasama pertahanan ini tidak bermanfaat nyata
bagi kepentingan nasional Indonesia
Penolakan Ratifikasi DCA oleh Parlemen Indonesia
sebagai Bentuk Diplomasi Pertahanan Indonesia
• Kerugian bagi Indonesia yang nampak pada Pasal 3,
Kerjasama Latihan yang merupakan kerjasama latihan sesuai
artikel 2 (f), sebagai berikut :
Pembangunan daerah latihan bersama dan fasilitasnya di Indonesia untuk
penggunaan latihan bersama atau oleh satu pihak baik Angkatan Bersenjata
Indonesia dan Angkatan Bersenjata Singapura dan penetapan bantuan pelatihan
kepada TNI
Mengijinkan kapal Angkatan Laut Singapura untuk melaksanakan manuver laut
dan latihan termasuk latihan menembak dengan peluru tajam
Upaya Singapura Mewujudkan
DCA di Indonesia sebagai Bentuk
Diplomasi Pertahanan Singapura
Upaya Singapura Mewujudkan DCA di Indonesia
sebagai Bentuk Diplomasi Pertahanan Singapura
• Setidaknya terdapat tiga motif kepentingan Singapura di balik DCA,
yaitu:
1. Menjaga ekosistem laut Singapura;
2. Counter trafficking dari Indonesia;
3. Membantu koordinasi pengamanan aset Singapura di perbatasan
Indonesia
Kesimpulan
• Kerjasama Startegis Militer Indonesia-Singapura Melalui DCA (Defence Cooperation
Agreement) 2007-2017 merupakan usaha Singapura untuk meningkatkan kerja
sama pertahanannya. Singapura memberi alat-alat canggih, sedangkan Indonesia
memberi tempat untuk mensimulasi Alat Utama Sistem Pertahanan (Alusista) dari
Singapura. Promosi Nilai Demokrasi diwujudkan dalam perjanjian tersebut melalui
diaturlah suatu pelaksanaan penyelesaian perselisihan, diaturnya ruang lingkup dan
prinsip-prinsip kerja sama, ditetapaknnya prosedur dan pelaksanaan yang ingin agar
dapat dipatuhi oleh masing-masing pihak dan menggunakan Komite Pelatihan
Bersama Indonesia dan Singapura (ISJTC) untuk melaksanakan Perjajian Pertahanan
ini. Pengembangan kapabilitas perdamaian diwujudkan dengan adanya hal-hal yang
ingin dicapai dalam kerjasama pertahananpenggunaan latihan bersama atau oleh
satu pihak dan penetapan bantuan pelatihan serta adanya pengawasan melalui
Pertemuan Laporan Bersama Tahunan (CARM).
Saran
Setelah melakukan penelitian terkait diplomasi pertahanan Indonesia-
Singapura dalam kerjasama militer melalui DCA (Defence Cooperation
Agreement) 2007-2017, penulis memiliki saran untuk penelitian yang akan
dilakukan selanjutnya, yaitu dapat meneliti terkait kepentingan negara
dalam kerjasama militer melalui DCA (Defence Cooperation Agreement).
Selain itu penulis juga menyarankan untuk dilakukan kajian yang lebih
mendalam terkat intitusi-institusi militer yang terlibat dalam DCA (Defence
Cooperation Agreement) kaitannya dengan prinsip kesetaraan antar
negara yang berkerja sama.

Anda mungkin juga menyukai