Anda di halaman 1dari 36

Laporan Kasus

Kejang Demam Sederhana


susp. Infeksi virus dangue
Olyana Wolff 112019102

Pembimbing :
dr. Adi Sentosa, Sp.A
dr. Jeanne Laurensie S, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
PERIODE 5 JULI – 11 SEPTEMBER 2021
RUMAH SAKIT FAMILY MEDICAL CENTER BOGOR
Identitas Pasien
Nama Lengkap : By. S Jenis kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Sunda
Tanggal Lahir: 04 September 2020

Usia : 11 bulan 27 hari Agama : Islam

Pendidikan : -
Alamat: Sukarasa Bogor
Tanggal masuk RS : 08 Agustus 2021 Jam 13:34 WIB

IDENTITAS ORANG TUA


Nama Ibu : Ny. D ANAMNESIS
Usia : 29 tahun
Suku Bangsa : Sunda
Diambil dari : Alloanamnesis dari ibu pasien pada tanggal
Alamat : Sukarasa Bogor
11 Aguatus 2021, jam 08.55 WIB.
Pendidikan : -
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

2
KELUHAN UTAMA

Kejang sejak 30 menit SMRS.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Waktu Keluhan/Gejala
HMRS Kejang kelonjotan (+) 1x
(08 agustus 2021) Durasi kejang 5-10 menit (< 15 menit)
Demam (+) (T: 39,7C)
Mual (+)
Muntah (+)

09 agustus 2021 Demam (+) (T: 39C)


Mual (+)
Muntah (-)
10 agustus 2021 Demam (T: 38C)
Mual (-)
Muntah (-)
11 Agustus 2021 Demam (T: 38,7C)
3
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Dahulu

Penyakit kronis (-)


Kejang demam sebelumnya (39C), bulan Juli.
kejang seluruh tubuh muncul dan berlangsung Alergi (-)
kurang dari 5 menit. Keluhan serupa (-)

Riwayat Kelahiran RIWAYAT IMUNISASI


Bayi.S merupakan anak ke-2 , ♀ 0 = Hep B
Tempat kelahiran : rumah bersalin 2 = DPT-HB-Hib, Polio 1
Penolong persalinan : bidan 3 = DPT-HB-Hib, Polio 2
Cara persalinan : pervaginam 4 = DPT-HB-Hib, Polio 4, IPV
Masa gestasi : cukup bulan Kesan: Riwayat imunisasi dasar belum lengkap
• Pasien masih ASI.
- Berbalik : 3 bulan
• Makanan pendamping berupa bubur
- Tengkurap : 4 bulan
- Duduk : 6 bulan saring diberikan pada usia 6 bulan dan nasi
- Merangkak: 7 bulan tim saring pada 8 bulan.
- Berdiri : 10 bulan • Susu Formula mulai diberikan bersamaan
dengan ASI dari usia 6 bulan.
Kesan : Perkembangan fisik dalam batas
normal,sesuai usia • Nafsu makan dan minum normal.

- Pertumbuhan gigi : 5-6 bulan

RIWAYAT
PERKEMBANGAN
RIWAYAT NUTRISI
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Umum Data Antropometri


Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Tinggi badan : 68 cm
Kesadaran : Compos mentis
Berat badan : 8 kg
Tanda – tanda vital:
 Nadi : 124 x/menit
 Pernapasan : 29 x/menit
 Suhu : 39,7°C

6
BB/U = -2 < Z < 2 SD
PB/U = Z -2 SD
BB/PB = 0
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Kepala

• Bentuk dan ukuran : Normosefali,


• Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mudah rontok, tidak terdapat lesi pada kulit kepala.
• Mata : CA -/-, SI -/-
• Telinga : Serumen -/-, nyeri tekan tragus -/-
• Hidung : Tidak ada deviasi septum, napas cuping hidung -/-.
• Mulut : Mukosa mulut tidak hiperemis.
• Bibir : Mukosa bibir lembab, tidak sianosis.
• Lidah : Lidah kotor (-)
• Tonsil : T1/T1, hiperemis(-)
• Faring : Hiperemis (-)
• Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Toraks Dinding : Bentuk dinding toraks normal, tidak ada lesi pada kulit.

Paru:
a) Inspeksi : Gerakan dada simetris, tidak tampak retraksi sela iga.
b) Palpasi : Tidak teraba benjolan, massa, nyeri tekan (-) dan tidak ada pelebaran sela iga.
c) Perkusi : Sulit dinilai
d) Auskultasi : Suara nafas vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-

Jantung
e) Inspeksi : Iktus cordis terlihat ics 3 midclv kiri
f) Palpasi : Tidak teraba benjolan, masa, nyeri tekan (-)
g) Perkusi : Sulit dinilai
h) Auskultasi : BJ I/II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Abdomen

a) Inspeksi : datar, tidak terlihat penonjolan massa, bekas operasi (-)


b) Auskultasi : Bising usus (+)
c) Palpasi : Dinding perut : nyeri tekan (-)
: Hati : tidak teraba adanya pembesaran
: Limpa : tidak teraba adanya pembesaran
: Ginjal : tidak teraba, ballotement (-)
d) Perkusi : Timpani pada seluruh region abdomen, shifting dullness (-)

Anus dan rektum : Tidak diperiksa

Genitalia : Vagina
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Ekstremitas
Atas : Akral hangat, tidak ada edema, tidak ada sianosis, tonus otot baik,
Bawah : Akral hangat, tidak ada edema, tidak ada sianosis, tonus otot baik, CRT < 3 detik

Kulit:
a) Warna : Sawo matang
b) Jaringan parut : Tidak ada
c) Pertumbuhan rambut : Merata, warna hitam, tidak ada kelainan
d) Keringat : Umum (-) / Setempat (+)
e) Effloresensi : Tidak ada
f) Pigmentasi : Tidak ada
g) Pembuluh darah : Normal
h) Tugor kulit : Kembali normal

Kelenjar Getah Bening : Tidak teraba pembesaran


PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Pemeriksaan neurologis:

1) Kesadaran : Compos mentis, E4 M6 V5 : GCS 15 7) Tanda rangsang meningeal :


2) Mata : CA -/- , SI -/- a. Kaku kuduk : Tidak dilakukan
b. Brudzinski I : Tidak dilakukan
3) Leher : Gerakan : Bebas
c. Brudznski II : Tidak dilakukan
5 5
4) Kekuatan motoriK : 5 5 d. Kernig sign : Tidak dilakukan
5) Refleks fisiologis
e. Laseique : Tidak dilakukan
a. Biceps : Tidak dilakukan
b. Triceps : Tidak dilakukan 8) Nervus Kranial : Tidak dilakukan
c. Patella : Tidak dilakukan
d. Achilles : Tidak dilakukan

6) Refleks patologis:
e. Babinsky : (+)
f. Hoffman Tromner : Tidak dilakukan
g. Chadock : Tidak dilakukan
h. Gordon : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang

Hematologi 08 Agustus 2021 Satuan Nilai Rujukan


Darah Rutin

Hemoglobin 12.2 g/dl 10.1 – 12.9


Hematokrit 36.3 % 30 – 38

Leukosit 7.100 /mm3 6000-17500

Trombosit 223.000 /uL 150,000-450,000


Hitung Jenis

Basofil 1 % 0-1

Eosinofil 1 % 0-3
Neutrofil Batang 2 % 2-6

Neutrofil Segmen *45 % 50-70


Limfosit *47 % 20-40
Monosit 4 % 2-8
Neutrofil Limfosit Ratio 1
Absolut Limfosit Count 3337
Immunoserologi SARS COV-

Negatif
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi 10 Agustus2021 Satuan Nilai Rujukan
Darah Rutin
Hemoglobin 11.6 g/dl 10.1 – 12.9
Hematokrit 35.1 % 30 – 38
Leukosit *3.100 /mm3 6000-17500
Trombosit 248.000 /uL 150,000-450,000
Hitung Jenis
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 1 % 0-3
Neutrofil Batang 3 % 2-6
Neutrofil Segmen *44 % 50-70
Limfosit *50 % 20-40
Monosit 2 % 2-8
Neutrofil Limfosit Ratio 1
Absolut Limfosit Count 1550
RESUME
✗ Bayi perempuan S berusia 11 bulan 27 hari datang ke IGD RS FMC dibawa ibunya dengan
keluhan kejang sejak 30 menit SMRS. Kejang seluruh tubuh dan berlangsung sekitar 5-10
menit. Tidak terdapat penurunan kesadaran diantara bangkitan kejang. Keluhan lain,
demam (+) sehari sebelum kejang (T: 39C), demam menetap dan naik turun, keluhan mual
(+) dan muntah (+) jernih , batuk (-), pilek (-), dan riwayat trauma pada kepala (-). Riwayat
pada keluarga tidak didapatkan.
✗ Pada pemeriksaan fisik didapatkan akral hangat, nadi 124 x/menit, frekuensi pernapasan
29 x/menit, dan suhu 39,7°C. BB 8 kg, TB 68 cm, data antropometri lain berdasarkan rekam
medis tidak ada.
✗ Pada pemeriksaan penunjang darah rutin dan swab PCR didapatkan hasil normal.
ANALISIS KASUS
Anamnesis
✗ Kapan terjadi kejang ? = Kejang terjadi pagi hari (±10.00)
✗ Frekuensi kejang dan durasi kejang ? (interval waktu bila antara dua serangan kejang) = kejang terjadi sekali dengan
durasi sekitar 5-10 menit
✗ Apakah kejang baru pertama kali atau sudah pernah sebelumnya ? = By.S sudah pernah kejang sebelumnya bulan
lalu, lama kejang 5 menit, dan hanya sekali
✗ Bagaimana sifat kejang ? = Seluruh tubuh (tonik klonik)
✗ Apakah kejang disertai penurunan kesadaran ? = Tidak
✗ Apakah kejang disertai demam sebelumnya ? = Ya,sehari sebelum kejang By.S sudah demam,naik turun dan
menetap sampai hari kejang
✗ Apakah ada gejala lain yang menyertai ? = mual + muntah jernih sehabis menangis, sebelum kejang
Anamnesis
✗ Sejak kapan demam ? = 1 hari SMRS
✗ Bagaimana pola demam ? = Demam muncul saat sore hari, naik turun dan menetap
✗ Apakah ada gejala lain seperti mengigil, kejang, penurunan kesadaran, BAB cair, muntah,
sesak napas, manifestasi perdarahan ? = tidak mengigil. HMRS terdapat kejang, muntah
jernih sekali sehabis menangis sebelum kejang, keluhan lain disangkal.
Kejang atau Bukan
Kejang ?

Keadaan Kejang Bukan Kejang


Onset Tiba-tiba Gradual
kesadaran Terganggu Tidak terganggu
Gerakan ekstremitas Sinkron Asinkron
Sianosis Sering Jarang
Gerakan Abnormal Mata Selalu Jarang
Serangan khas Sering Jarang
lama Detik-menit Beberapa menit
Dapat diprovokasi Jarang Hampir selalu
Ictal EEG Abnormal Selalu Tidak pernah
PENDEKATAN DIAGNOSIS

KEJANG

DEMAM (+) TANPA DEMAM

Epilepsi dgn infeksi Epilepsi Tumor Kelainan


Kejang demam Infeksi SSP
ekstra kranial metabolik

Irawan Mangunatmadja. Pendekatan diagnosis kejang pada anak dalam Kiat praktis Pediatrik Klinis. 2013
KEJANG DEMAM
✗ Kejang demam  bangkitan kejang yang terjadi pada anak berumur 6 bulan - 5 tahun yang mengalami
kenaikan suhu tubuh (suhu di atas 38°C, dengan metode pengukuran suhu apapun) yang tidak disebabkan
oleh proses intrakranial.
 Tidak termasuk:
o Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali
o Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan

No Klinis Kejang Demam


Sederhana Kompleks

1 Durasi < 15 menit > 15 menit

fokal atau parsial satu sisi,


Umum (tonik dan atau
2 Tipe Kejang atau kejang umum
klonik
didahului kejang parsial

Tidak berulang dalam


3 Berulang dalam 1 episode Berulang / > 1 kali
waktu 24 jam

23
Rekomendasi penatalaksanaan kejang demam. Unit Kerja Koordinasi Neurologi IDAI
INFEKSI SUSUNAN SARAF
PUSAT
Meningitis Meningitis serosa
Klinis/Lab Ensefalitis bakterialis/purulenta Meningitis serosa TB virus Abses otak

Awitan Akut Akut Kronis Akut Kronis


Etiologi Virus Bakteri M.Tb Virus Bakteri
Demam < 7 hari < 7 hari > 7 hari < 7hari > 7hari
Tipe kejang Fokal/umum Umum Umum Umum Fokal/umum
Singkat/lama Singkat Singkat Singkat Singkat
Kesadaran Apatis-Som Apatis-Som Som-Sopor Sadar-Apatis Sadar
TRM --- ++/--- ++/--- +/-- ---
TIK Sangat ↑ ↑ Sangat ↑ Normal ↑
Paresis +++/-- +/- +++ --- ---
Lumbal Pungsi Jernih Keruh/opalesen Jernih/xanto Jernih KONTRAINDIKASI
Normal/Limfo Segmenter/limfo Limfo/segmen Normal
Pemulihan Lama Cepat Lama Cepat Cepat
Terapi Antivirus Antibiotik OAT Simptomati Antibiotik 6-8 mg
24
Irawan Mangunatmadja. Pendekatan diagnosis kejang pada anak dalam Kiat praktis Pediatrik Klinis. 2013
EPILEPSI

Serangan paroksismal berulang dengan interval lebih dari 24 jam tanpa


penyebab yang pasti
DENGAN INFEKSI
✗ Diagnosis:
EKSTRAKRANIAL
✗ Anamnesis: kejang berulang (fokal;umum) dengan atau
tanpa disertai abnormalitas/keterlambatan perkembangan
✗ Pemeriksaan fisis dan neurologis • Pasien sudah terdiagnosis epilepsi sebelumnya
✗ Penunjang: EEG dan MRI • Didahului dengan infeksi ekstrakranial:
✗ Terapi: OAE diberikan sd 2 tahun bebas kejang • Faringitis, Pneumonia, Infeksi gastrointestinal, ISK
✗ OAE fokal: Karbamazepin; Fenitoin; Fenobarbital;
• Panas tinggi  kejang  sadar
Topiramate
✗ OAE umum: As valproat, Karbamazepin, Lamotrigin, • Terapi:
Topiramate • Hentikan kejang dengan meningkatkan dosis OAE
• Obati etiologi (virus; bakteri)

Irawan Mangunatmadja. Pendekatan diagnosis kejang pada anak dalam Kiat praktis Pediatrik Klinis. 2013
TUMOR OTAK

LOKASI
TUMOR
Gejala berlangsung progresif dalam beberapa minggu atau
bulan
Supratentorial
✗ Manifestasi disebabkan oleh efek tumor terhadap jaringan • Sakit kepala
otak disekitarnya: • Kejang
• Kelumpuhan ekstremitas, n I-VI
✗ Peningkatan TIK (sakit kepala, edema papil) • Ggn penglihatan
• Ggn endokrin
✗ Pergeseran jaringan otak (muntah, penurunan
kesadaran; dilatasi pupil)
✗ Kejang (parsial atau parsial jadi umum)
✗ Letak tumor  manifestasi klinis
✗ Penunjang yang dianjurkan: MRI kepala dgn kontras
✗ Terapi: VP shunt, reseksi tumor sebanyaknya, kemoterapi Infratentorial
dan radioterapi • Sakit kepala
• Muntah
• Ggn motorik dan sensoirk
• Penurunan kesadaran
• Tremor
• Gangguan gerakan bola mata
• Dilatasi pupil
• Kelumpuha saraf III-XII
• Serebelum:ataksia,tremor,nistagmus,
disartria

Irawan Mangunatmadja. Pendekatan diagnosis kejang pada anak dalam Kiat praktis Pediatrik Klinis. 2013
KELAINAN METABOLIK
✗ Hipo/Hipernatremia
✗ Hipokalsemia
✗ Hipoglikemia
✗ Gagal ginjal
✗ Gagal hati

27
Irawan Mangunatmadja. Pendekatan diagnosis kejang pada anak dalam Kiat praktis Pediatrik Klinis. 2013
DIAGNOSIS KERJA

Kejang demam sederhana


 Kejang,demam (T: 39.7˚C)
 Usia 11 bulan (6 bulan-5 tahun )
 Kejang kelonjotan seluruh tubuh PEMERIKSAAN ANJURAN
 5-10 menit, tidak berulang - Darah Lengkap
- Pemeriksaan elektrolit Na, K, Cl
- Rontgen thorax RLD
- Uji bendung
- Pemeriksaan Antigen Non Struktural 1 (NS1)
- Uji Serologi IgG -IgM

Suspek infeksi virus dangue dd Demam


dangue DD Demam Berdarah Dangue
PENATALAKSANAAN
• Airway, Breathing, Circulation ✗ Bila kejang berhenti : (rumatan)
•  bebaskan jalan napas, oksigenasi 1-2L • Cairan  KA-EN 1B 800ml/24 jam 
• Pemasangan jalur intravena : 8 tpm/makro
• Cairan  IVFD RL  80 cc dalam 1 jam, • Paracetamol syr 80-120mg  T  37

dilanjutkan 5 cc/kgBB/jam C
• Paracetamol drip 80 mg/6 jam  T  37 • Fenobarbital 24-40 mg/kgBB/ hari

C (dibagi 2 dosis)  bila kejang


• Diazepam 2,4 mg IV bolus lambat (1mg /
menit)  bila kejang

• Alur IV belum terpasang  Diazepam : 40mg /rektal (stesolid sup)


Tatalaksana non-medikamentosa
✗ Meyakinkan bahwa kejang pada umumnya mempunyai
prognosis yang baik
✗ Memberitahukan cara penanganan kejang
✗ Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang
kembali
✗ Pemberian obat untuk mencegah rekurensi memang
efektif tetapi harus diingat adanya efek samping obat
✗ Lanjutkan pemberian ASI
✗ Selesaikan dan lengkapi Imunisasi dasar Jika Kejang Terjadi Kembali
 Tetap tenang, jangan panik
 posisikan anak ditempat yang aman
 Kendorkan pakaian yg ketat, tu. sekitar leher
 Tetap bersama pasien selama kejang
 Beri diazepam rectal jika masih kejang
 Bawa ke dokter bila kejang berlangsung ≥ 5 menit
FOLLOW UP
Tanggal Terapi
Perjalanan penyakit

• Observasi TTV
11/8/21 S: kejang (-), demam (+), lemas (+), mual O:
(-), batuk  KU: Tampak sakit sedang • KA-EN 1B 800ml/24 jam  8 tpm/makro
(-), pilek (-),BAB cair (-), nafsu • Paracetamol syr 80-120mg  T  37 C
makan-minum menurun (-)  Kesadaran: Compos mentis
• Fenobarbital 24-40 mg/kgBB/ hari (dibagi 2 dosis)  bila
 HR: 100 x/mnt
kejang
 RR: 22 x/mnt

 Suhu: 38,70C

Mata: CA-/-, SI -/-

Mulut : mukosa bibir lembab

Thorax: ves +/+, Rh -/-, Whz -/-, BJ 1& 2 reguler

Abd: supel, BU +, NT (-)

Ext: akral hangat, CRT < 3 detik


Thanky
ou

Anda mungkin juga menyukai