Anda di halaman 1dari 49

SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK

Pembimbing :
dr. Lenny Irawati Yohosua, Sp.KJ

Coass : Novalia 112019006

K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U K E S E H ATA N J I WA

R U M A H S A K I T J I WA P R O V I N S I J AWA B A R AT

PERIODE 13 SEPTEMBER 2021- 16 OKTOBER 2021

FA K U LTA S K E D O K T E R A N D A N I L M U K E S E H ATA N
IDENTITAS PASIEN

Waktu Masuk :
• Nama : Ny. DS
• Masuk IGD RSJ PROV JABAR : hari Jumat, 10
• Tanggal Lahir : Subang, 17 Oktober 1998
September 2021 jam 13.05 WIB
• Alamat : Margajaya RT 001 RW 005, Kelurahan
Ciasemhilir, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang
• Masuk Ruangan Nuri : hari Jumat, 10 September
• Jenis Kelamin : Perempuan
2021 jam 16.43 WIB
• Suku Bangsa : Sunda
• Agama : Islam
• Masuk Ruangan Merpati : hari Kamis, 16 September
• Pendidikan : SD 2021 jam 13.00 WIB
• Pekerjaan: -
• Status Pernikahan : Sudah Menikah
• Rujukan/Datang Sendiri/Keluarga: Dibawa keluarga
(kakak Pasien) pada tanggal 10 September 2021
01 Heteroanamnesis (Kakak kandung pasien)

RIWAYAT 1. Jumat, 24 September 2021 Pukul 11.00 WIB via telepon (Hari ke 14
perawatan)
2. Minggu, 26 September 2021Pukul 19.00 WIB via chatting (Hari ke 16
GANGGUAN perawatan)

SEKARANG
02 Autoanamnesis

Kamis, 16 September 2021 Pukul 09.00 (hari ke 6 perawatan di ruang Nuri)

Senin, 20 September 2021 Pukul 09.00 (hari ke 7 perawatan di ruang Merpati)

Selasa, 21 September 2021 Pukul 08.30 (hari ke 11 perawatan di ruang Merpati)

Rabu, 22 September 2021 Pukul 08.30 (hari ke 12 perawatan di ruang Merpati)

Kamis, 23 September 2021 Pukul 10.00 (hari ke 13 perawatan di ruang Merpati)

Jumat, 24 September 2021 Pukul 09.00 (hari ke 14 perawatan di ruang Merpati)


Keluhan Utama:
Membakar rumah warga (agresivitas motorik)
dan mendengar suara bisikan (halusinasi
dengar)
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG

• Menurut kakak kandung pasien, penderita baru pertama kali sakit seperti ini (sejak Januari
2021). Pasien pernah di rawat di RSJ Provinsi Jawa Barat pada tanggal 29 Januari 2021 dan
keluar pada tanggal 13 Februari 2021. Setelah itu pasien berobat rutin di Bayu Asih. Obat
yang diminum pasien ada risperidon, clozapin, eksimer, dan haloperidol decanoate. Tetapi 2
bulan terakhir pasien tidak minum obat, lalu obatnya dibuang dan mengatakan sudah lelah
minum obat.

• Januari 2021 pasien merusak barang barangnya sendiri (agresivitas motorik), merusak rumah
sendiri (agresivitas motorik), belum mengganggu orang lain, dan pernah mengatakan ingin
bunuh diri karena sudah lelah dengan kehidupan (suicide idea).
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG

• Tetapi 2 bulan terakhir saat putus obat kakak pasien mengatakan, pasien sudah
meresahkan warga seperti membakar rumah (agresivitas motorik), mencuri, membobol
warung warga (agresivitas motorik), marah-marah (agresivitas verbal), memukul
(agresivitas motorik) orang yang lewat di depan pasien. Pasien suka bicara dan tertawa
sendiri (autistik), teriak-teriak (agresivitas verbal), nyanyi-nyanyi (autististik), tiba-
tiba nangis (autistik), tiba-tiba marah-marah (agresivitas verbal), mondar mandir
(agitasi). Pasien juga kabur/keluyuran ke Karawang, Purwakarta, Kuningan.
• 2 minggu SMRS baru bertemu di Kuningan dan masih tetap keluyuran tetapi masih di
tempat yang dekat.
• Menurut kakak kandung, setelah pasien berpisah dengan suaminya dan suaminya
menikah dengan teman pasien, pasien berperilaku seperti ini.
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
•Riwayat Gangguan Psikiatrik
Penderita baru pertama kali sakit seperti ini (sejak Januari 2021). Menurut keluarga pasien, saat itu pasien telanjang keluar rumah, marah marah
(agresivitas verbal), memukul (agresivitas motorik), mencakar orang lain (agresivitas motorik), merusak barang (agresivitas motorik), membakar
rumah sendiri (agresivitas motorik), mengancam bunuh diri dengan membawa senjata tajam (suicide idea). Keluarga pasien juga mengatakan
bahwa pasien merasa keturunan Nyi Roro Kidul (waham kebesaran, waham bizzar).

•Riwayat Gangguan Medik


Riwayat trauma kepala, kejang, hipertensi, diabetes melitus disangkal.

•Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol


Pasien riwayat konsumsi alcohol. Menurut keluarga pasien, jika pasien pulang kerumah tercium bau alkohol dari mulut pasien, tetapi tidak mengetahui berapa banyak
alcohol yang diminum oleh pasien.
•Riwayat Gangguan Sebelumnya

Gejala

Jan 2021 Feb 2021 September 2021


RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

Riwayat Perkembangan Fisik


Pasien lahir cukup bulan, lahir di pantai, dan lahirnya dikehendaki. Pasien anak bungsu dari 3 bersaudara.
Pasien mempunyai 2 kakak perempuan.
 
Riwayat Perkembangan Kepribadian
Masa Kanak-Kanak
Pada masa SD, pasien berpindah pindah tempat sekolah. Pasien sudah 5x pindah sekolah selama SD. Pasien pernah
bersekolah di SD 6 Ciasem, SD 5 Ciasem, SD 1 Ciasem, SD Ahmad Yani, dan SD Mandala. Pasien berpindah pindah
sekolah karena mengikuti teman temannya. Tetapi pasien mendapat ijazah SD 1 Ciasem. Menurut kakak kandung
pasien, pasien tidak pernah mendapatkan juara selama sekolahnya. Pasien dapat bersosialisasi dan bermain.
Masa Remaja
Pada masa SMP, pasien sudah 3x pindah sekolah selama SMP. Pasien pernah bersekeloah di SMP 3 Ciasem, SMP 3
Dukuh, dan SMP Sanawiyah. Pasien tidak mendapat Ijazah SMP karna saat Ujian Nasional pasien tidak mengikuti ujian
dan sudah bekerja di tempat SPA Bali. Pasien adalah remaja yang bergaul dan memiliki teman.
Masa Dewasa

Pasien bekerja ditempat SPA Bali selama 2 tahun. Lalu pasien juga pernah bekerja di
tempat karaoke. Pada tahun 2020 pasien bekerja sebagai kenek angkot, karena pacar
pasien bekerja sebagai supir angkot. Pasien merasa nyaman dan bahagia selama bekerja di
Bali.

 
RIWAYAT PENDIDIKAN

• Pasien bersekolah hingga tamat SD. Pasien memiliki teman yang


cukup dan hubungan pasien dengan teman temannya baik.
Perkembangan dan pertumbuhan pasien sesuai dengan teman
seusianya saat itu. Pasien tidak memiliki riwayat kenakalan
remaja maupun pelanggaran hukum.
RIWAYAT PEKERJAAN 

• Pasien bekerja di tempat SPA, Bali tahun 2013-2014. Lalu pasien juga pernah
bekerja di tempat karaoke. Pasien bekerja sebagai kenek angkot, karena pacar
pasien bekerja sebagai supir angkot. Pasien merasa nyaman dan bahagia selama
bekerja di Bali.


 
Kehidupan Beragama

Pasien beragama Islam.

Riwayat Kehidupan Sosial dan Perkawinan

Pasien sudah menikah di tahun 2016 dan mempunyai 1 anak perempuan di tahun
2017. Anak pasien tinggal di Purwakarta bersama kakak iparnya. Pasien sudah
berpisah dengan suaminya sejak tahun 2019 dengan umur pernikahan 3 tahun.
Menurut kakak kandung pasien, pasien berpisah dengan suaminya karena pasien
galak, suka memukul suami dan anaknya.

Pasien mempunyai sifat tertutup kepada kakak keduanya. Tetapi jika dengan kakak
pertama pasien terbuka dan baik.
SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL
SEKARANG

• Sebelum dibawa ke RSJ Provinsi Jawa Barat, pasien tinggal bersama kakak
kedua dalam satu rumah dan terkadang tinggal bersama dirumah kakak
pertama. Hubungan pasien dengan kakak kedua kurang baik, tetapi hubungan
dengan kakak pertama baik. Tetapi kakak pertama sudah tidak peduli dengan
pasien. Pasien cenderung suka mencubit dan memukul anak dari kakak kedua
pasien.
•  
RIWAYAT KELUARGA


Ayah Ibu

Kakak
Kakak
Perta
Kedua
ma
S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)

• A. AUTOANAMNESIS
• Pada saat diperiksa diruang rawat Nuri pada hari Kamis tanggal 16 September 2021, pasien mengatakan
orang tua bernama Didi Mulyadi, kaya dan pasien merintis buka butik di Bandung, Jakarta, Manado
(waham kebesaran). Pasien mengatakan mempunyai pesawat batik air second (waham kebesaran). Saat
dulu pasien suka main ke tempat clubbing/ diskotik dan hamil dengan bos/dokter dan memiliki anak
perempuan berumur 3 tahun bernama Gracia Margaretha Guru Singa. Pasien juga mengatakan mempunya
saudara kembar di Manado. Pasien mengatakan jika sendirian, mendengar suara bisikan perempuan
seorang Nyi Roro Kidul (halusinasi dengar), terlihat bayangannya cantik memakai mahkota (halusinasi
lihat).
• Bisikannya berupa untuk mencari kakak kandungnya dan mendengarnya setiap magrib. Selama perawatan
hari ke 6 bisikan tidak pernah berkurang. Pasien merasakan cemas dan marah marah jika mendengar
bisikan dan melihat bayangan nyi roro kidul. Lalu pasien juga merasakan dipegang pegang tetapi tidak ada
orangnya (halusinasi raba). Setiap mandi, pasien merasakan mencium bau wangi yaitu kembang melati,
bunga kamboja, bunga 7 rupa (halusinasi cium). Pasien juga pernah melihat ada surat yasin di air. Pasien
juga merasakan ada sesuatu di mulut jika sedang tidak makan (halusinasi gustatorik) dan jika mandi
muka jelek, hancur, dan tua seperti bukan muka sendiri tetapi muka setan/genderuwo (depersonalisasi).
Pasien merasakan pikirannya kesiar kemana mana (thought broadcasting) dan orang tau isi pikiran pasien
dan setelah itu pikirannya kosong (thought withdrawal).
• Pada hari Jumat tanggal 17 September 2021, pasien merasa mengantuk terus,
ingin pulang karena pasien kangen anak. Pasien sudah tidak mendengar bisikan
dan sudah tidak melihat bayangan. Pasien juga sudah tidak merasakan
mencium sesuatu/bau wangi. Pasien mengatakan jika mengaca merasa bukan
dirinya sendirinya melainkan seperti setan/genderuwo (depersonalisasi).

• Pada hari Senin tanggal 20 September 2021 pasien merasa tenang, mengantuk
terus tapi sulit tidur, Pasien mengatakan jika mengaca merasa bukan dirinya
sendirinya melainkan seperti setan/genderuwo (depersonalisasi), kangen anak
dan ingin pulang.
• Pada hari Selasa tanggal 21 September 2021 pasien sudah merasa dirinya lebih baik,
tidur sudah nyenyak, sudah tidak mendengar bisikan/ melihat bayangan, sudah tidak
mencium bau sesuatu, Pasien mengatakan jika mengaca merasa bukan dirinya
sendirinya melainkan seperti setan/genderuwo (depersonalisasi).

• Pada hari Rabu tanggal 22 September 2021 pasien merasa sudah tenang, pasien selalu
mengantuk tetapi sulit tidur, mendengar suara bisikan (halusinasi dengar) dan melihat
bayangan kembali (halusinasi lihat). Pasien kembali merasakan mencium bau sesuatu
yaitu bau wangi kembang (halusinasi cium) . Pasien mengatakan jika mengaca
merasa bukan dirinya sendirinya melainkan seperti setan/genderuwo
(depersonalisasi).
• Pada hari Kamis tanggal 23 September 2021 pasien merasa sudah tenang,
pasien selalu mengantuk tetapi sulit tidur, mendengar suara bisikan (halusinasi
dengar) dan melihat bayangan (halusinasi lihat) kembali. Pasien kembali
merasakan mencium bau sesuatu yaitu bau wangi kembang (halusinasi cium) .
Pasien mengatakan jika mengaca merasa bukan dirinya sendirinya melainkan
seperti setan/genderuwo (depersonalisasi).
• Pada hari Jumat tanggal 24 September 2021 pasien sudah merasa tenang,
pasien sudah tidak mendengar suara bisikan/melihat bayangan/mencium bau
sesuatu. Pasien mengatakan bahwa dirinya sedang sakit perasaan karena
pacarnya dan ingin sembuh. Pasien jika berkaca sudah merasa dirinya sendiri.
S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)

B. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang wanita berusia 22 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan usianya, cukup terawat, postur
tubuh yang normal, nampak berisi, kontak mata cukup baik dengan pewawancara (sekitar 95%).
2. Kesadaran
• Kesadaran sensorium/neurologik :Compos Mentis
• Kesadaran psikiatrik : Tidak tampak terganggu
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor :Cara berjalan normal, perilaku selama dan setelah
wawancara baik
4. Sikap terhadap pemeriksa :Kooperatif
S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)

5. Pembicaraan

• Cara berbicara : Lancar, spontan, volume dan intonasi bicara sedang,


kecepatan bicara cukup, artikulasi cukup jelas

• Gangguan berbicara : Tidak terdapat gangguan bicara pada pasien


S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)

C. ALAM PERASAAN (EMOSI)


• Suasana perasaan (mood) : Hipertim
• Afek : Luas
S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)

D. GANGGUAN PERSEPSI
• Halusinasi :
• Halusinasi dengar (+)  Pernah mendengar suara bisikan perempuan seorang Nyi Roro Kidul berupa untuk mencari kakak kandungnya dan
mendengar suara bisikan setiap magrib. Selama perawatan hari ke 6 bisikan tidak pernah berkurang. Pasien merasakan cemas dan marah marah
jika melihat bayangan dan mendengar bisikan.
• Halusinasi lihat (+)  Melihat ada bayangan ular nyi roro kidul, cantik memakai mahkota
• Halusinasi cium (+)  Mencium bau wangi yaitu kembang melati, bunga kamboja, dan bunga 7 rupa
• Halusinasi raba (+)  Merasakan tangannya dipegang pegang tetapi tidak ada orangnya.
• Halusinasi gustatorik (+)

• Ilusi : Tidak ada


• Depersonalisasi : Ada
• Derealisasi : Tidak ada
S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)

E. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)


• Taraf Pendidikan : SD
• Pengetahuan umum : Baik
• Kecerdasan : Rata-rata
• Konsentrasi : Baik
• Orientasi
• Waktu : Baik (menjawab waktu wawancara dengan baik)
• Tempat : Baik (mengetahui lokasi pasien dirawat dengan benar)
• Orang : Baik (mengenali pewancara sebagai dokter muda)
• Situasi : Baik (memahami situasi perawatan dan sedang wawancara)
Daya ingat
• Tingkat
• Jangka Panjang : Baik (pasien ingat dimana rumahnya)
• Jangka Pendek : Baik (pasien ingat apa yang pasien makan untuk
sarapan, makan siang dan makan malam)
• Segera : Baik (pasien dapat mengulangi 5 nama benda yang
disebutkan pemeriksa)
• Gangguan abstraktif: Tidak terganggu
• Visuospatial : Baik
• Bakat kreatif : Tidak ada
• Kemampuan menolong diri sendiri : Baik (dapat makan dan mandi
sendiri)
S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)

F. PROSES PIKIR

• Arus pikir
• Produktifitas : Baik
• Kontinuitas : Relevan
• Hendaya Bahasa : Tidak ada
• Bentuk Pikiran : Autistik
• Jalan pikiran : Flight of idea, logore
• Isi Pikir
• Preokupasi dalam pikiran :Disangkal
• Waham : Ada (Isi : Mempunyai pesawat pribadi batik air second, lulus SMA sedangkan pasien
lulus SD, merintis 3 butik, keturunan Nyi Roro Kidul)
• Obsesi : Tidak ada
• Fobia : Tidak ada
S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)

G. PENGENDALIAN IMPULS

• Baik. Selama wawancara pasien duduk dengan tenang dan memperhatikan


pertanyaan yang diajukan tanpa adanya gerakan tertentu dan tidak ditemukan
adanya agitasi ataupun agresivitas

•  
S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)

H. DAYA NILAI DAN TILIKAN


Daya Nilai Sosial
• Pasien memiliki daya nilai sosial yang baik dengan mengetahui bahwa membakar rumah, memukul,
membobol warung warga dan bunuh diri adalah perbuatan yang tidak baik dan perbuatan tidak terpuji.

Uji Daya Nilai


• Pasien memiliki daya situasi imajiner yang cukup baik dibuktikan dengan pasien mengetahui jika
menemukan dompet di jalan seharusnya dikembalikan

Daya Nilai Reabilitas


• Buruk, karena pada pasien terdapat halusinasi auditorik, halusinasi lihat, halusinasi cium, halusinasi raba,
halusinasi gustatorik, waham, thought withdrawal.

TILIKAN
• Tilikan 2 : Menyadari keadaan sakitnya dan memerlukan pertolongan tetapi pada saat yang bersamaan
menyangkal dan masih menolak sakitnya.
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS INTERNUS
• Keadaan umum : Keadaan tampak tenang, kooperatif
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tensi : 120/80 mmHg
• Nadi: 80x/menit
• Suhu badan : 36,50 C
• Frekuensi pernafasan : 18x/menit
• Bentuk tubuh : Perawakan berisi
• Sistem kardiovaskular : Tidak ada kelainan
• Sistem respiratorius: Tidak ada kelainan
• Sistem gastro-intestinal : Tidak ada kelainan
• Sistem Musculo-sceletal : Tidak ada kelainnan
• Sistem urogenital : Tidak ada kelainan
• STATUS NEUROLOGIS
• Saraf kranial (I-XII) : Tidak ada kelainan
• Gejala rangsang meningeal : Tidak ada kelainan
• Mata : Tidak ada kelainan
• Pupil : Tidak ada kelainan
• Ofthalmoloscopy : Tidak ada kelainan
• Motorik : Tidak ada kelainan
• Sensibilitas : Tidak ada kelainan
• Sistem saraf vegetative : Tidak ada kelainan
• Fungsi luhur : Tidak ada kelainan
• Gangguan khusus : Tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
  Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal  
  SARS COVID-19 Non Reaktif   Non Reaktif  
  Hematologi Rutin  
  Hemoglobin 13.3 g/dL 13,2-17,3  
  Hematokrit 41.0 % 40-52  
  Eritrosit 5.0 10^6uL 4,4-5,9  
  Leukosit 10.200 /uL 3.800-10.600  
  Trombosit 298.000 uL 150.000-400.000  
  MCV 80.2 fL 80-100  
  MCH 26.3 pg 28-33  
  MCHC 32.8 g/dL 33-36  
  Hitung Jenis        
  Basofil 0.0 % 0-1  
  Eusinofil 3.0 % 2-4  
  Neutrofil 71.0 % 50-70  
  Limfosit 20.0 % 25-40  
  Monosit 6.0 % 2-8  
  Kimia Klinik  
  Glukosa Darah        
  Glukosa Sewaktu 106 mg/dl 74-180  
  Fungsi Hati        
  SGOT 18 U/L <31  
  SGPT 20 U/L <31  
  Fungsi Ginjal        
  Ureum 9 mg/dl 13-43  
 
Creatinin 0.43 mg/dl 0.6-1,2  

Tes Kehamilan (Rapid) Negatif    


HbsAG Reaktif
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

• Ny. DS jenis kelamin perempuan usia 22 tahun. Pada tanggal 10 September, pasien datang ke
IGD RSJ Provinsi Jabar diantar oleh kakaknya dengan keluhan membakar rumah (agesivitas
motorik) dan mendengar suara bisikan (halusinasi dengar). Lalu pasien dirawat pada tanggal
10 September 2021 dan keluar pada tanggal 25 September 2021.

• Menurut kakak kandung pasien, pasien baru pertama kali sakit seperti ini (sejak Januari 2021).
Setelah itu pasien berobat rutin di Bayu Asih. Obat yang diminum pasien ada risperidon,
clozapin, eksimer, dan haloperidol decanoate. Tetapi 2 bulan terakhir pasien tidak minum obat,
lalu obatnya dibuang dan mengatakan sudah lelah minum obat. Januari 2021 pasien merusak
barang barangnya sendiri (agresivitas motorik), merusak rumah sendiri (agresivitas
motorik), belum mengganggu orang lain, dan pernah mengatakan ingin bunuh diri karena
sudah lelah dengan kehidupan (suicide idea).
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

• 2 bulan terakhir saat putus obat kakak pasien mengatakan, pasien sudah
meresahkan warga seperti membakar rumah warga (agresivitas motorik),
mencuri, membobol warung warga (agresivitas motorik), marah-marah
(agresivitas verbal), memukul orang yang lewat di depan pasien (agresivitas
motorik). Pasien suka bicara dan tertawa sendiri (autistik), teriak-teriak
(agresivitas verbal), nyanyi-nyanyi (autistik), tiba-tiba nangis (autistik), tiba-
tiba marah-marah (agresivitas verbal), mondar mandir (agitasi). Pasien juga
kabur/keluyuran ke Karawang, Purwakarta, Kuningan. 2 minggu SMRS baru
bertemu di Kuningan dan masih tetap keluyuran tetapi masih di tempat yang
dekat. Menurut kakak kandung, setalah pasien berpisah dengan suaminya dan
suaminya menikah dengan teman pasien, pasien berperilaku seperti ini.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

• Berdasarkan pemeriksaan status mental didapatkan seorang perempuan berusia


22 tahun, tampak sesuai usianya, penampilan sesuai usianya, pasien berjalan
kearah pewawancara dengan gerakan normal, pasien memakai pakaian dan
celana dari rumah sakit, perawatan diri pasien cukup. Kesadaran pasien dalam
keadaan compos mentis. Sikap dan psikomotor pasien saat dilakukan
pemeriksaan berlangsung kooperatif dan tenang. Pasien menjawab semua
pertanyaan yang ditanyakan pemeriksa dengan baik dan jelas. Intonasi suara
pasien cukup dengan artikulasi yang jelas.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

• Mood saat itu hipertim dan afek luas. Terdapat gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik,
halusinasi lihat, halusinasi cium, halusinasi raba, dan halusinasi gustatorik. Terdapat gangguan isi
pikiran yaitu waham kebesaran, thought withdrawal. Proses pikir koheren. Orientasi, daya ingat dan
konsentrasi pasien baik. Kemampuan mengendalikan impuls dan daya nilai pasien baik. RTA pasien
terganggu dengan tilikan derajat 2.
•  
•  
• Status Fisik Internus : Dalam batas normal
• Status Neurologis : Dalam batas normal
• Pemeriksaan Penunjang : HbsAG : (+)
•  
FORMULASI DIAGNOSTIK

Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat dinyatakan mengalami:

1. Gangguan jiwa, atas dasar adanya gangguan pada pikiran dan perilaku yang menimbulkan penderitaan
(distress) dan menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari (hendaya).

2. Gangguan jiwa ini termasuk gangguan mental non-organik (GMNO), karena pasien tidak mengalami retardasi
mental ataupun gangguan kesadaran, serta tidak memiliki riwayat trauma kepala yang dapat menimbulkan
disfungsi. Tidak disebabkan oleh gangguan medik umum (penyakit metabolik, infeksi, penyakit vaskuler,
neoplasma, dan usia pasien belum menunjukkan adanya tanda – tanda penyakit degeneratif).

3. Gangguan yang dialami pasien bukan merupakan akibat penggunaan zat psikoaktif karena pasien tidak
memiliki riwayat penyalahgunaan narkotika

4. Berdasarkan wawancara didapatkan bahwa pasien mengalami gejala afektif (depresif) dan skizofrenik yang
sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam episode yang sama. Dari hal tersebut, kriteria diagnostik menurut
PPDGJ III pada ikhtisar penemuan bermakna pasien digolongkan dalam F.25.0 gangguan skizoafektif tipe manik.
FORMULASI DIAGNOSTIK

Aksis II

• Tidak ada diagnosis

Aksis III

Hepatitis B

Aksis IV

Kepatuhan minum obat

Aksis V

Penilaian kemampuan penyesuaian menggunakan skala Global Assement Of Functioning (GAF) menurut PPDGJ III didapatkan
GAF pada saat pemeriksaan : GAF 51 – 60 dan 1 tahun terakhir : GAF 41-50
EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I
• Skizoafektif tipe manik + incompliance (F.25.0)
Aksis II
• Tidak ada diagnosis
Aksis III
• Hepatitis B
Aksis IV
• Masalah kepatuhan minum obat. Pasien tidak patuh minum obat
Aksis V
• Pada saat ini didapatkan GAF 51-60 yaitu gejala sedang dan disabilitas sedang.
PROGNOSIS

• Quo ad vitam : dubia ad bonam


• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanctionam : dubia ad malam
DAFTAR PROBLEM

Organobiologik
• Tidak ada riwayat trauma kepala, kejang atau gangguan fisik lainnya. ada faktor genetik pada keluarga
yaitu ibu kandung pasien.

Psikologis
• Mood : Hipertim
• Afek : Luas
• Gangguan persepsi : Halusinasi auditorik, halusinasi lihat, halusinasi cium, halusinasi raba, halusinasi gustatorik
• Proses pikir : Koheren
• Isi pikir : Ditemukan adanya waham (Isi: Mempunyai pesawat pribadi batik air second, lulus SMA, merintis
butik)
• RTA : Terganggu
• Tilikan : Derajat
•  
DAFTAR PROBLEM

• Terdapat masalah psikososial, pasien mempunyai hubungan tidak baik dengan


kakak kedua karena merasa cemburu, dan terkadang pasien memukul anak
kandung dari kakak kedua pasien. Pasien memiliki hubungan baik dengan
kakak pertama, tetapi kakak pertama sudah tidak peduli dengan pasien.
TERAPI FARMAKOLOGI

1. Risperidon 2 mg 1-0-1
2. Depakote ER 500mg 1-0-0
3. Lorezepam 2 mg 0-0-1
NON FARMAKOLOGI

Kepada pasien

• Psikoterapi suportif ->membrikan motivasi kepada pasien

Kepada keluarga

• Psikoedukasi ->menjelaskan segala hal tentang penyakit pasien dari penyebab, gejala-gejalanya, faktor-
faktor yang memberatkan dan cara pencegahannya.

• Berikan penjelasan mengenai terapi yang diberikan pada pasien dengan menerangkan mengenai kegunaan
obat terhadap gejala pasien serta efek samping yang dapat muncul.

• Pentingnya pasien kontrol dan minum obat secara teratur sehingga diharapkan keluarga turut serta untuk
bekerja sama dalam berjalannya program terapi.
LAMPIRAN

Tanggal S O A P

Kamis,16 - Pasien merasa kesal sama ibunya jika -muka tenang - Skizoafektif tipe -Risperidon 2 mg 1-
SEPTEMBER 2021 ibu dan ayahnya bertengkar - mood manik 0-1
jam 08.00 WIB (Ruang -Pasien mendengar suara bisikan elevated -Depakote ER 500mg
Nuri) I
- afek luas, 1-0-0
perempuan nyi roro kidul setiap magrib sesuai -Lorezepam 2 mg 0-
yang suara bisikannya berupa untuk - halusinasi 0-1
mencari kakak kandungnya auditorik,
-Pasien merasa kesal dan cemas jika halusinasi
setiap mendengar bisikan lihat,
-Pasien merasakan mencium bau wangi halusinasi
cium,
kembang melati, bunga kamboja, dan
halusinasi
bunga 7 rupa. gustatorik
-Pasien mengatakan mempunyai pesawat - koheren
batik air second dan merintis 3 butik.
-Pasien mengatakan mempunyak kakak
-Ada waham
kembar di Manado. - RTA
-Pasien mengatakan tangan seperti tergangggu
dipegang/diraba oleh orang lain - tilikan 2
-Pasien mengatakan ada sesuatu di mulut jika  
dia sedang tidak makan.
Tanggal S O A P

Senin,20 Pasien merasa muka tenang - Skizoafektif tipe -Risperidon 2 mg 1-


SEPTEMBER 2021 tenang - mood meningkat manik 0-1
jam 09.00 WIB - Pasien ngantuk - afek luas, sesuai -Depakote ER
terus tetapi sulit - halusinasi 500mg 1-0-0
(Ruang Merpati) tidur auditorik, cium ada -Lorezepam 2 mg 0-
-Pasien jika berkaca, - koheren 0-
merasakan dirinya - tidak ada waham
seperti - RTA tergangggu
genderuwo/setan - tilikan
-Makan dan minum 2
baik
-Pasien mengatakan
kangen anak dan
ingin pulang
-Pasien mengatakan
sudah menikah
selama 4 tahun,
punya anak umur 3
tahun, cerai 1 tahun
yang lalu, dan suami
bernama : Jimi
Carten Guru Singa
Tanggal S O A P

Selasa , 21 -merasa sudah lebih -muka tenang - Skizoafektif tipe -Risperidon 2 mg


SEPTEMBER 2021 baik - mood eutim manik 1-0-1
jam 08.30 WIB -tidur sudah nyenyak - afek luas -Depakote ER
(Ruang Merpati) -makan baik - halusinasi 500mg 1-0-0
-Tidak mendengar auditorik sudah -Lorezepam 2 mg
bisikan suara lagi tidak ada 0-0-
-Pasien jika berkaca, - koheren
merasakan dirinya - tidak ada
seperti waham
genderuwo/setan
  - RTA
tergangggu
 
 
Tanggal S O A P

Rabu, 22 Pasien merasa sudah - muka tenang -Skizoafektif tipe Risperidon 2 mg 1-


SEPTEMBER 2021 tenang - mood eutim manik 0-1
jam 13.00 WIB -Selalu mengantuk - afek luas -Depakote ER
tetapi sulit tidur - halusinasi 500mg 1-0-0
(Ruang Merpati) -Pasien mendengar auditorik (+) -Lorezepam 2 mg 0-
suara bisikan -halusinasi cium (+) 0-
kembali - koheren
-Pasien mencium - RTA tergangggu
bau wangi kembali -tilikan 2
-Pasien melihat
bayangan kembali
- Pasien jika
berkaca, merasakan
dirinya seperti
genderuwo/setan
 
 
Tanggal S O A P

Kamis, 23 Pasien merasa sudah -Muka tenang -Skizoafektif tipe -Risperidon 2 mg


SEPTEMBER 2021 tenang -Mood eutim 1-0-1
jam 10.00 WIB -Selalu mengantuk manik
-Afek luas -Depakote ER
(Ruang Merpati) tetapi sulit tidur
-Mengeluh sakit -Halusinasi 500mg 1-0-0
kepala karena auditorik (+) -Lorezepam 2 mg
kurang tidur -Halusinasi cium 0-0-1
-Masih mendengar (+)
bisikan dan -Koheren
mencium bau wangi -RTA terganggu
-Pasien merasa
-Tilikan 2
dunia sudah hancur
-Pasien jika berkaca,  
merasakan dirinya
seperti
genderuwo/setan
 
Tanggal S O A P

Jumat, 24 Pasien sudah -Muka tenang Skizoafektif tipe -Risperidon 2 mg


SEPTEMBER merasa tenang -Mood eutim manik 1-0-1
-Pasien mengeluh -Afek luas -Depakote ER
2021 jam 09.00
mengantuk -Halusinasi 500mg 1-0-0
(Ruang Merpati) -Pasien sudah audiotorik, -Lorezepam 2 mg
tidak mendengar halusinasi cium 0-0-1
bisikan dan (-)
merasakan bau -Koheren
cium bunga -Tilikan 5
-Pasien
menyadari bahwa
dirinya sedang
sakit perasaan
dan ingin sembuh

Anda mungkin juga menyukai