Pembimbing :
dr. Lenny Irawati Yohosua, Sp.KJ
K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U K E S E H ATA N J I WA
R U M A H S A K I T J I WA P R O V I N S I J AWA B A R AT
FA K U LTA S K E D O K T E R A N D A N I L M U K E S E H ATA N
IDENTITAS PASIEN
Waktu Masuk :
• Nama : Ny. DS
• Masuk IGD RSJ PROV JABAR : hari Jumat, 10
• Tanggal Lahir : Subang, 17 Oktober 1998
September 2021 jam 13.05 WIB
• Alamat : Margajaya RT 001 RW 005, Kelurahan
Ciasemhilir, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang
• Masuk Ruangan Nuri : hari Jumat, 10 September
• Jenis Kelamin : Perempuan
2021 jam 16.43 WIB
• Suku Bangsa : Sunda
• Agama : Islam
• Masuk Ruangan Merpati : hari Kamis, 16 September
• Pendidikan : SD 2021 jam 13.00 WIB
• Pekerjaan: -
• Status Pernikahan : Sudah Menikah
• Rujukan/Datang Sendiri/Keluarga: Dibawa keluarga
(kakak Pasien) pada tanggal 10 September 2021
01 Heteroanamnesis (Kakak kandung pasien)
RIWAYAT 1. Jumat, 24 September 2021 Pukul 11.00 WIB via telepon (Hari ke 14
perawatan)
2. Minggu, 26 September 2021Pukul 19.00 WIB via chatting (Hari ke 16
GANGGUAN perawatan)
SEKARANG
02 Autoanamnesis
• Menurut kakak kandung pasien, penderita baru pertama kali sakit seperti ini (sejak Januari
2021). Pasien pernah di rawat di RSJ Provinsi Jawa Barat pada tanggal 29 Januari 2021 dan
keluar pada tanggal 13 Februari 2021. Setelah itu pasien berobat rutin di Bayu Asih. Obat
yang diminum pasien ada risperidon, clozapin, eksimer, dan haloperidol decanoate. Tetapi 2
bulan terakhir pasien tidak minum obat, lalu obatnya dibuang dan mengatakan sudah lelah
minum obat.
• Januari 2021 pasien merusak barang barangnya sendiri (agresivitas motorik), merusak rumah
sendiri (agresivitas motorik), belum mengganggu orang lain, dan pernah mengatakan ingin
bunuh diri karena sudah lelah dengan kehidupan (suicide idea).
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
• Tetapi 2 bulan terakhir saat putus obat kakak pasien mengatakan, pasien sudah
meresahkan warga seperti membakar rumah (agresivitas motorik), mencuri, membobol
warung warga (agresivitas motorik), marah-marah (agresivitas verbal), memukul
(agresivitas motorik) orang yang lewat di depan pasien. Pasien suka bicara dan tertawa
sendiri (autistik), teriak-teriak (agresivitas verbal), nyanyi-nyanyi (autististik), tiba-
tiba nangis (autistik), tiba-tiba marah-marah (agresivitas verbal), mondar mandir
(agitasi). Pasien juga kabur/keluyuran ke Karawang, Purwakarta, Kuningan.
• 2 minggu SMRS baru bertemu di Kuningan dan masih tetap keluyuran tetapi masih di
tempat yang dekat.
• Menurut kakak kandung, setelah pasien berpisah dengan suaminya dan suaminya
menikah dengan teman pasien, pasien berperilaku seperti ini.
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
•Riwayat Gangguan Psikiatrik
Penderita baru pertama kali sakit seperti ini (sejak Januari 2021). Menurut keluarga pasien, saat itu pasien telanjang keluar rumah, marah marah
(agresivitas verbal), memukul (agresivitas motorik), mencakar orang lain (agresivitas motorik), merusak barang (agresivitas motorik), membakar
rumah sendiri (agresivitas motorik), mengancam bunuh diri dengan membawa senjata tajam (suicide idea). Keluarga pasien juga mengatakan
bahwa pasien merasa keturunan Nyi Roro Kidul (waham kebesaran, waham bizzar).
Gejala
Pasien bekerja ditempat SPA Bali selama 2 tahun. Lalu pasien juga pernah bekerja di
tempat karaoke. Pada tahun 2020 pasien bekerja sebagai kenek angkot, karena pacar
pasien bekerja sebagai supir angkot. Pasien merasa nyaman dan bahagia selama bekerja di
Bali.
RIWAYAT PENDIDIKAN
• Pasien bekerja di tempat SPA, Bali tahun 2013-2014. Lalu pasien juga pernah
bekerja di tempat karaoke. Pasien bekerja sebagai kenek angkot, karena pacar
pasien bekerja sebagai supir angkot. Pasien merasa nyaman dan bahagia selama
bekerja di Bali.
•
Kehidupan Beragama
Pasien sudah menikah di tahun 2016 dan mempunyai 1 anak perempuan di tahun
2017. Anak pasien tinggal di Purwakarta bersama kakak iparnya. Pasien sudah
berpisah dengan suaminya sejak tahun 2019 dengan umur pernikahan 3 tahun.
Menurut kakak kandung pasien, pasien berpisah dengan suaminya karena pasien
galak, suka memukul suami dan anaknya.
Pasien mempunyai sifat tertutup kepada kakak keduanya. Tetapi jika dengan kakak
pertama pasien terbuka dan baik.
SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL
SEKARANG
• Sebelum dibawa ke RSJ Provinsi Jawa Barat, pasien tinggal bersama kakak
kedua dalam satu rumah dan terkadang tinggal bersama dirumah kakak
pertama. Hubungan pasien dengan kakak kedua kurang baik, tetapi hubungan
dengan kakak pertama baik. Tetapi kakak pertama sudah tidak peduli dengan
pasien. Pasien cenderung suka mencubit dan memukul anak dari kakak kedua
pasien.
•
RIWAYAT KELUARGA
•
Ayah Ibu
Kakak
Kakak
Perta
Kedua
ma
S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)
• A. AUTOANAMNESIS
• Pada saat diperiksa diruang rawat Nuri pada hari Kamis tanggal 16 September 2021, pasien mengatakan
orang tua bernama Didi Mulyadi, kaya dan pasien merintis buka butik di Bandung, Jakarta, Manado
(waham kebesaran). Pasien mengatakan mempunyai pesawat batik air second (waham kebesaran). Saat
dulu pasien suka main ke tempat clubbing/ diskotik dan hamil dengan bos/dokter dan memiliki anak
perempuan berumur 3 tahun bernama Gracia Margaretha Guru Singa. Pasien juga mengatakan mempunya
saudara kembar di Manado. Pasien mengatakan jika sendirian, mendengar suara bisikan perempuan
seorang Nyi Roro Kidul (halusinasi dengar), terlihat bayangannya cantik memakai mahkota (halusinasi
lihat).
• Bisikannya berupa untuk mencari kakak kandungnya dan mendengarnya setiap magrib. Selama perawatan
hari ke 6 bisikan tidak pernah berkurang. Pasien merasakan cemas dan marah marah jika mendengar
bisikan dan melihat bayangan nyi roro kidul. Lalu pasien juga merasakan dipegang pegang tetapi tidak ada
orangnya (halusinasi raba). Setiap mandi, pasien merasakan mencium bau wangi yaitu kembang melati,
bunga kamboja, bunga 7 rupa (halusinasi cium). Pasien juga pernah melihat ada surat yasin di air. Pasien
juga merasakan ada sesuatu di mulut jika sedang tidak makan (halusinasi gustatorik) dan jika mandi
muka jelek, hancur, dan tua seperti bukan muka sendiri tetapi muka setan/genderuwo (depersonalisasi).
Pasien merasakan pikirannya kesiar kemana mana (thought broadcasting) dan orang tau isi pikiran pasien
dan setelah itu pikirannya kosong (thought withdrawal).
• Pada hari Jumat tanggal 17 September 2021, pasien merasa mengantuk terus,
ingin pulang karena pasien kangen anak. Pasien sudah tidak mendengar bisikan
dan sudah tidak melihat bayangan. Pasien juga sudah tidak merasakan
mencium sesuatu/bau wangi. Pasien mengatakan jika mengaca merasa bukan
dirinya sendirinya melainkan seperti setan/genderuwo (depersonalisasi).
• Pada hari Senin tanggal 20 September 2021 pasien merasa tenang, mengantuk
terus tapi sulit tidur, Pasien mengatakan jika mengaca merasa bukan dirinya
sendirinya melainkan seperti setan/genderuwo (depersonalisasi), kangen anak
dan ingin pulang.
• Pada hari Selasa tanggal 21 September 2021 pasien sudah merasa dirinya lebih baik,
tidur sudah nyenyak, sudah tidak mendengar bisikan/ melihat bayangan, sudah tidak
mencium bau sesuatu, Pasien mengatakan jika mengaca merasa bukan dirinya
sendirinya melainkan seperti setan/genderuwo (depersonalisasi).
• Pada hari Rabu tanggal 22 September 2021 pasien merasa sudah tenang, pasien selalu
mengantuk tetapi sulit tidur, mendengar suara bisikan (halusinasi dengar) dan melihat
bayangan kembali (halusinasi lihat). Pasien kembali merasakan mencium bau sesuatu
yaitu bau wangi kembang (halusinasi cium) . Pasien mengatakan jika mengaca
merasa bukan dirinya sendirinya melainkan seperti setan/genderuwo
(depersonalisasi).
• Pada hari Kamis tanggal 23 September 2021 pasien merasa sudah tenang,
pasien selalu mengantuk tetapi sulit tidur, mendengar suara bisikan (halusinasi
dengar) dan melihat bayangan (halusinasi lihat) kembali. Pasien kembali
merasakan mencium bau sesuatu yaitu bau wangi kembang (halusinasi cium) .
Pasien mengatakan jika mengaca merasa bukan dirinya sendirinya melainkan
seperti setan/genderuwo (depersonalisasi).
• Pada hari Jumat tanggal 24 September 2021 pasien sudah merasa tenang,
pasien sudah tidak mendengar suara bisikan/melihat bayangan/mencium bau
sesuatu. Pasien mengatakan bahwa dirinya sedang sakit perasaan karena
pacarnya dan ingin sembuh. Pasien jika berkaca sudah merasa dirinya sendiri.
S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)
B. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Seorang wanita berusia 22 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan usianya, cukup terawat, postur
tubuh yang normal, nampak berisi, kontak mata cukup baik dengan pewawancara (sekitar 95%).
2. Kesadaran
• Kesadaran sensorium/neurologik :Compos Mentis
• Kesadaran psikiatrik : Tidak tampak terganggu
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor :Cara berjalan normal, perilaku selama dan setelah
wawancara baik
4. Sikap terhadap pemeriksa :Kooperatif
S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)
5. Pembicaraan
D. GANGGUAN PERSEPSI
• Halusinasi :
• Halusinasi dengar (+) Pernah mendengar suara bisikan perempuan seorang Nyi Roro Kidul berupa untuk mencari kakak kandungnya dan
mendengar suara bisikan setiap magrib. Selama perawatan hari ke 6 bisikan tidak pernah berkurang. Pasien merasakan cemas dan marah marah
jika melihat bayangan dan mendengar bisikan.
• Halusinasi lihat (+) Melihat ada bayangan ular nyi roro kidul, cantik memakai mahkota
• Halusinasi cium (+) Mencium bau wangi yaitu kembang melati, bunga kamboja, dan bunga 7 rupa
• Halusinasi raba (+) Merasakan tangannya dipegang pegang tetapi tidak ada orangnya.
• Halusinasi gustatorik (+)
F. PROSES PIKIR
• Arus pikir
• Produktifitas : Baik
• Kontinuitas : Relevan
• Hendaya Bahasa : Tidak ada
• Bentuk Pikiran : Autistik
• Jalan pikiran : Flight of idea, logore
• Isi Pikir
• Preokupasi dalam pikiran :Disangkal
• Waham : Ada (Isi : Mempunyai pesawat pribadi batik air second, lulus SMA sedangkan pasien
lulus SD, merintis 3 butik, keturunan Nyi Roro Kidul)
• Obsesi : Tidak ada
• Fobia : Tidak ada
S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)
G. PENGENDALIAN IMPULS
•
S TATU S M E N TA L H A R I K A M I S , 1 6 S E P T E M BE R
2 0 2 1 ( H A R I P E R AWATA N K E 7 J A M 0 8 . 0 0 W I B)
TILIKAN
• Tilikan 2 : Menyadari keadaan sakitnya dan memerlukan pertolongan tetapi pada saat yang bersamaan
menyangkal dan masih menolak sakitnya.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNUS
• Keadaan umum : Keadaan tampak tenang, kooperatif
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tensi : 120/80 mmHg
• Nadi: 80x/menit
• Suhu badan : 36,50 C
• Frekuensi pernafasan : 18x/menit
• Bentuk tubuh : Perawakan berisi
• Sistem kardiovaskular : Tidak ada kelainan
• Sistem respiratorius: Tidak ada kelainan
• Sistem gastro-intestinal : Tidak ada kelainan
• Sistem Musculo-sceletal : Tidak ada kelainnan
• Sistem urogenital : Tidak ada kelainan
• STATUS NEUROLOGIS
• Saraf kranial (I-XII) : Tidak ada kelainan
• Gejala rangsang meningeal : Tidak ada kelainan
• Mata : Tidak ada kelainan
• Pupil : Tidak ada kelainan
• Ofthalmoloscopy : Tidak ada kelainan
• Motorik : Tidak ada kelainan
• Sensibilitas : Tidak ada kelainan
• Sistem saraf vegetative : Tidak ada kelainan
• Fungsi luhur : Tidak ada kelainan
• Gangguan khusus : Tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
SARS COVID-19 Non Reaktif Non Reaktif
Hematologi Rutin
Hemoglobin 13.3 g/dL 13,2-17,3
Hematokrit 41.0 % 40-52
Eritrosit 5.0 10^6uL 4,4-5,9
Leukosit 10.200 /uL 3.800-10.600
Trombosit 298.000 uL 150.000-400.000
MCV 80.2 fL 80-100
MCH 26.3 pg 28-33
MCHC 32.8 g/dL 33-36
Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0-1
Eusinofil 3.0 % 2-4
Neutrofil 71.0 % 50-70
Limfosit 20.0 % 25-40
Monosit 6.0 % 2-8
Kimia Klinik
Glukosa Darah
Glukosa Sewaktu 106 mg/dl 74-180
Fungsi Hati
SGOT 18 U/L <31
SGPT 20 U/L <31
Fungsi Ginjal
Ureum 9 mg/dl 13-43
Creatinin 0.43 mg/dl 0.6-1,2
• Ny. DS jenis kelamin perempuan usia 22 tahun. Pada tanggal 10 September, pasien datang ke
IGD RSJ Provinsi Jabar diantar oleh kakaknya dengan keluhan membakar rumah (agesivitas
motorik) dan mendengar suara bisikan (halusinasi dengar). Lalu pasien dirawat pada tanggal
10 September 2021 dan keluar pada tanggal 25 September 2021.
• Menurut kakak kandung pasien, pasien baru pertama kali sakit seperti ini (sejak Januari 2021).
Setelah itu pasien berobat rutin di Bayu Asih. Obat yang diminum pasien ada risperidon,
clozapin, eksimer, dan haloperidol decanoate. Tetapi 2 bulan terakhir pasien tidak minum obat,
lalu obatnya dibuang dan mengatakan sudah lelah minum obat. Januari 2021 pasien merusak
barang barangnya sendiri (agresivitas motorik), merusak rumah sendiri (agresivitas
motorik), belum mengganggu orang lain, dan pernah mengatakan ingin bunuh diri karena
sudah lelah dengan kehidupan (suicide idea).
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
• 2 bulan terakhir saat putus obat kakak pasien mengatakan, pasien sudah
meresahkan warga seperti membakar rumah warga (agresivitas motorik),
mencuri, membobol warung warga (agresivitas motorik), marah-marah
(agresivitas verbal), memukul orang yang lewat di depan pasien (agresivitas
motorik). Pasien suka bicara dan tertawa sendiri (autistik), teriak-teriak
(agresivitas verbal), nyanyi-nyanyi (autistik), tiba-tiba nangis (autistik), tiba-
tiba marah-marah (agresivitas verbal), mondar mandir (agitasi). Pasien juga
kabur/keluyuran ke Karawang, Purwakarta, Kuningan. 2 minggu SMRS baru
bertemu di Kuningan dan masih tetap keluyuran tetapi masih di tempat yang
dekat. Menurut kakak kandung, setalah pasien berpisah dengan suaminya dan
suaminya menikah dengan teman pasien, pasien berperilaku seperti ini.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
• Mood saat itu hipertim dan afek luas. Terdapat gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik,
halusinasi lihat, halusinasi cium, halusinasi raba, dan halusinasi gustatorik. Terdapat gangguan isi
pikiran yaitu waham kebesaran, thought withdrawal. Proses pikir koheren. Orientasi, daya ingat dan
konsentrasi pasien baik. Kemampuan mengendalikan impuls dan daya nilai pasien baik. RTA pasien
terganggu dengan tilikan derajat 2.
•
•
• Status Fisik Internus : Dalam batas normal
• Status Neurologis : Dalam batas normal
• Pemeriksaan Penunjang : HbsAG : (+)
•
FORMULASI DIAGNOSTIK
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat dinyatakan mengalami:
1. Gangguan jiwa, atas dasar adanya gangguan pada pikiran dan perilaku yang menimbulkan penderitaan
(distress) dan menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari (hendaya).
2. Gangguan jiwa ini termasuk gangguan mental non-organik (GMNO), karena pasien tidak mengalami retardasi
mental ataupun gangguan kesadaran, serta tidak memiliki riwayat trauma kepala yang dapat menimbulkan
disfungsi. Tidak disebabkan oleh gangguan medik umum (penyakit metabolik, infeksi, penyakit vaskuler,
neoplasma, dan usia pasien belum menunjukkan adanya tanda – tanda penyakit degeneratif).
3. Gangguan yang dialami pasien bukan merupakan akibat penggunaan zat psikoaktif karena pasien tidak
memiliki riwayat penyalahgunaan narkotika
4. Berdasarkan wawancara didapatkan bahwa pasien mengalami gejala afektif (depresif) dan skizofrenik yang
sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam episode yang sama. Dari hal tersebut, kriteria diagnostik menurut
PPDGJ III pada ikhtisar penemuan bermakna pasien digolongkan dalam F.25.0 gangguan skizoafektif tipe manik.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Aksis II
Aksis III
Hepatitis B
Aksis IV
Aksis V
Penilaian kemampuan penyesuaian menggunakan skala Global Assement Of Functioning (GAF) menurut PPDGJ III didapatkan
GAF pada saat pemeriksaan : GAF 51 – 60 dan 1 tahun terakhir : GAF 41-50
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
• Skizoafektif tipe manik + incompliance (F.25.0)
Aksis II
• Tidak ada diagnosis
Aksis III
• Hepatitis B
Aksis IV
• Masalah kepatuhan minum obat. Pasien tidak patuh minum obat
Aksis V
• Pada saat ini didapatkan GAF 51-60 yaitu gejala sedang dan disabilitas sedang.
PROGNOSIS
Organobiologik
• Tidak ada riwayat trauma kepala, kejang atau gangguan fisik lainnya. ada faktor genetik pada keluarga
yaitu ibu kandung pasien.
Psikologis
• Mood : Hipertim
• Afek : Luas
• Gangguan persepsi : Halusinasi auditorik, halusinasi lihat, halusinasi cium, halusinasi raba, halusinasi gustatorik
• Proses pikir : Koheren
• Isi pikir : Ditemukan adanya waham (Isi: Mempunyai pesawat pribadi batik air second, lulus SMA, merintis
butik)
• RTA : Terganggu
• Tilikan : Derajat
•
DAFTAR PROBLEM
1. Risperidon 2 mg 1-0-1
2. Depakote ER 500mg 1-0-0
3. Lorezepam 2 mg 0-0-1
NON FARMAKOLOGI
Kepada pasien
Kepada keluarga
• Psikoedukasi ->menjelaskan segala hal tentang penyakit pasien dari penyebab, gejala-gejalanya, faktor-
faktor yang memberatkan dan cara pencegahannya.
• Berikan penjelasan mengenai terapi yang diberikan pada pasien dengan menerangkan mengenai kegunaan
obat terhadap gejala pasien serta efek samping yang dapat muncul.
• Pentingnya pasien kontrol dan minum obat secara teratur sehingga diharapkan keluarga turut serta untuk
bekerja sama dalam berjalannya program terapi.
LAMPIRAN
Tanggal S O A P
Kamis,16 - Pasien merasa kesal sama ibunya jika -muka tenang - Skizoafektif tipe -Risperidon 2 mg 1-
SEPTEMBER 2021 ibu dan ayahnya bertengkar - mood manik 0-1
jam 08.00 WIB (Ruang -Pasien mendengar suara bisikan elevated -Depakote ER 500mg
Nuri) I
- afek luas, 1-0-0
perempuan nyi roro kidul setiap magrib sesuai -Lorezepam 2 mg 0-
yang suara bisikannya berupa untuk - halusinasi 0-1
mencari kakak kandungnya auditorik,
-Pasien merasa kesal dan cemas jika halusinasi
setiap mendengar bisikan lihat,
-Pasien merasakan mencium bau wangi halusinasi
cium,
kembang melati, bunga kamboja, dan
halusinasi
bunga 7 rupa. gustatorik
-Pasien mengatakan mempunyai pesawat - koheren
batik air second dan merintis 3 butik.
-Pasien mengatakan mempunyak kakak
-Ada waham
kembar di Manado. - RTA
-Pasien mengatakan tangan seperti tergangggu
dipegang/diraba oleh orang lain - tilikan 2
-Pasien mengatakan ada sesuatu di mulut jika
dia sedang tidak makan.
Tanggal S O A P