Anda di halaman 1dari 29

PERITONITIS

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RSUD CENGKARENG
PERIODE 22 NOVEMBER – 29 JANUARI 2021
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
DEFINISI DAN ETIOLOGI
DEFINISI

Peritonitis  peradangan yang disebabkan


oleh infeksi atau kondisi aseptik pada
selaput organ perut (peritoneum).

Peritoneum  selaput tipis dan jernih


yang membungkus organ perut dan
dinding perut bagian dalam.

Lokasi peritonitis  bisa terlokalisir atau


difus dan riwayat akut atau kronik
ETIOLOGI

Peritonitis Peritonitis
Primer Sekunder

Peritonitis
Tersier
Peritonitis Primer
● Disebabkan invasi hematogen dari organ peritoneal yang langsung ke
rongga peritoneum.
● Penyebab paling sering adalah perforasi atau nekrosis (infeksi transmural)
dari kelainan organ visera dengan inokulasi bacterial pada rongga
peritoneum

Spesifik
• Kuman TB

Non spesifik
• Misalkan: pneumonia yang non spesifik
Peritonitis Sekunder
• Peritonitis yang mengikuti suatu infeksi akut atau perforasi traktus
gastrointestinal atau traktus urinarius
• Disebabkan paling sering adalah perforasi appendicitis, perforasi
gaster dan penyakit ulkus duodenale, perforasi kolon karena
divertikulus, volvulus, serta strangulasi usus halus
Peritonitis Tersier
Peritonitis yang disebabkan karena terapi tidak adekuat, superinfeksi
kuman dan tindakan operasi sebelumnya
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Keluhan utana: nyeri abdomen
• Lokasi: satu tempat atau di
seluruh abdomen
• Onset: beberapa jam Keluhan Tambahan:
• Kualitas: ditusuk-tusuk Demam >38c
• Kuantitas :terus-menerus Hipotermia
Mual dan muntah
• Memperberat : makin hebat
Sesak napas
saat bergerak
Takikardi
Sulit BAB/buang angin
BAK berkurang
Pemeriksaan Fisik
• - Tampak sakit berat
• - Dehidrasi
Inspeksi • - Perut cembung

Auskultasi • Bising usus melemah

• Defense muscular (+)


Palpasi • Nyeri tekan (+)
• Nyeri lepas (+) seluruh abdomen
• Nyeri ketok (+)
• Perforasi usus: pekak hati (-)  udara
bebas
Perkusi • Peritonitis TB: papan catur (timpani-
redup-timpani-redup)
• Peritonitis perdarahan intraabdominal:
Anemis, Shifting dullnes (+)

Rectal • Nyeri tekan jam 9 sampai jam 3


Touche
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
• lekositosis ( lebih dari 11.000 sel/...L ), pergeseran ke kiri pada hitung jenis
• Asidosis metabolik dengan alkalosis respiratorik

Foto polos abdomen :


• Bayangan peritoneal fat kabur
• Udara usus merata
• Penebalan dinding usus
• Tampak gambaran udara bebas
• Adanya eksudasi cairan ke rongga peritoneum
• Rectal touche: nyeri di semua arah, tonus muskulus sfingter ani menurun dan ampula recti berisi
udara.
Diagnosis Peritoneal Lavage (DPL)  Untuk mengevaluasi pasien dengan cedera intra
abdomen setelah trauma tumpul yang disertai dengan: Hilangnya kesadaran, intoksikasi
alkohol, perubahan sensori, misalnya pada cedera medula spinalis, cedera pada costae atau
processus transversus vertebra. Pada DPL hal yang dianalisis:
- Kadar pH - Hitung sel
- Glukosa - Gram stain
- Protein - Kultur kuman aerob dan anaerob
- LDH

Peritonitis bakterialis : pH ≤ 7 dan glukosa < 50 mg/dl, protein dan LDH meningkat
Kontraindikasi: kehamilan, obesitas, koagulopati dan hematom yang signifikan dengan
dinding abdomen.
TATALAKSANA
Pemberian antibiotik
• Pemberian awal antibiotik harus diberikan sedini mungkin.
• Antibiotik yang direkomendasikan pada kondisi pasien yang berat
yaitu antibiotik spektrum luas.
• Antibiotik digunakan dalam 5-7 hari. Setelah kontrol sumber infeksi
dilakukan antibiotik dapat dihentikan.
• Penggunaan yang harus dipertimbangkan yaitu antibiotik
carbapenemases pada Enterobacteriaceae yang dapat meningkatkan
ESBL.
Penatalaksanaan Peritonitis Suportif
Tatalaksana Operatif

Anda mungkin juga menyukai