FISIK, PEMERIKSAAN
PENUNJANG PADA JANTUNG
Dokter Pembimbing :
Dr. Endang Ratnaningsih, Sp.JP,
FIHA, FACC
Coass : Adelia Yuantika ( 112019032)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
WACANA
PERIODE 08 FEBRUARI – 17 APRIL 2021 RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH TARAKAN
JAKARTA
DIAGNOSIS PENYAKIT
Ditegakkan dengan mengumpulkan data-data:
Data Pribadi
Keluhan utama
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Laboratorium
Pemeriksaan khusus
Head to Toe
Nadi
Suhu
60 – 80 x/menit (dewasa)
Normal: 36,6 – 37,2 °C
80 – 100 x/menit (anak-anak)
Demam: > 37,2 °C
100 – 140 x/menit (bayi)
Hipotermi: < 35 °C
Respirasi Subnormal: < 36 °C
18 – 24 x/menit Hiperpreksia: > 41,1 °C
Abnormal: bradipneu,
takipneu, Kussmaul, dll.
KEPALA
Inspeksi Palpasi
•Bentuk wajah (simetris / asimetris) Nyeri tekan sinus frontalis dan maksilaris
•Tampilan khas pada wajah (moon face)
•Adakah ptosis, exopthalmus, Perkusi
•Penebalan bibir, lidah? Kondisi rambut Nilai reflex chvostek
(warna, ketebalan, alopesia)
LEHER
Inspeksi Palpasi
Bentuk leher dan warna (simetris / Pulsasi arteri karotis
asimetris)
Kaku kuduk
Penonjolan vena jugularis
Pembesaran tiroid
Tumor (soliter,multiple,
unilateral/bilateral,
konfluens/diseminata) Auskultasi
Bruit pada arteri karotis atau tiroid?
EMERIKSAAN JVP (JUGULAR VENOUS PRESSURE)
TUJUAN
• Untuk melihat adanya distensi vena jugularis oleh karena
adanya perubagan volume & tekanan di atrium kanan.
• Memperkirakan tekanan vena central (CVP)
• Untuk menentukan tingginya tekanan di atrium kanan yang
dapat ditetapkan dengan melihat tingginya kolom pengisian
darah di vena jugularis.
JANTUNG
Inspeksi
Memperhatikan bentuk thorax ( pectus excavatum, pectus carinatum, barel chest dll)
Memperhatikan Asimetris gerakan dada/keterlambatan gerak salah satu dada
Memperhatikan dada saat respirasi ( takhipnea, dypsnea, kusmaull)
Memperhatikan warna kulit, lesi kulit, sela iga cembung/cekung
Memperhatikan letak ictus cordis ( lokasi, tampak/tidak tampak)
pectus excavatum
pectus carinatum
Barrel chest
JANTUNG
Palpasi
Memeriksa adanya nyeri tekan, massa
Mencari dan meraba ictus cordis pada intercosta 4 – 5 linea midclavikularis sinistra (posisi supinasi, left
lateral decubitus, posisi duduk sedikit membungkuk ke depan)
Melaporkan denyutan pada ictus cordis ( lokasi, diameter, kuat angkat/tidak)
• Stenosis aorta
• Regurgitasi mitral/ insufisiensi mitral
• Stenosis pulmonal
• Regurgitasi tricuspid• Hypertrophic obstructive cardiomyopathy
• Atrial septal defect• Ventricular septal defect
MURMUR DIASTOLIK
• Regurgitasi aorta
• Stenosis mitral
• Stenosis tricuspid
• Regurgitasi pulmonal
HEART SOUNDS COLLECTION
Start 8:10
HEART SOUNDS COLLECTION
TROPONIN
Petanda infark miokard umumnya berupa protein yg terdapat dlm sel otot jantung
(enzim, komponen otot jantung), Bagian dari otot jantung dan otot rangka
Dapat menunjukan adanya kerusakan pada otot jantung
Meningkat : 2-6 jam setelah kerusakan pada otot jantung
Puncak : dalam waktu 12 jam
Menetap : 1 – 2 minggu setelah serangan jantung terjadi
Meningkat pada : gagal jantung kongesti, hipertensi pulmonal, kardiomiopati dll
Kompleks t.d 3 protein: Troponin C , T , I
Tn C : adalah protein yang mengikat ion kalsium.
Tn I : adalah protein yang berikatan dengan aktin dan menurunkan afinitas
Tn T : adalah protein yang mengikat tropomiosin, sehingga menghasilkan
kompleks troponin-tropomiosin pada aktin.
THERAPEUTIC_ANGIOGENESIS_FOR_MYOCARDIAL_ISCHEMIA_R.PDF
40 2011
REFERENCE
Buku panduan keterampilan klinik ( skill lab ) UKRIDA
Buku panduan keterampilan klinik ( skill lab ) 2019. UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Journal : peningkatan high-sensitive cardiac troponin Volume 6, No.3, September 2018: 31-37