Anda di halaman 1dari 42

ANAMNESIS, PEMERIKSAAN

FISIK, PEMERIKSAAN
PENUNJANG PADA JANTUNG

Dokter Pembimbing :
Dr. Endang Ratnaningsih, Sp.JP,
FIHA, FACC
Coass : Adelia Yuantika ( 112019032)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
WACANA
PERIODE 08 FEBRUARI – 17 APRIL 2021 RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH TARAKAN
JAKARTA
DIAGNOSIS PENYAKIT
Ditegakkan dengan mengumpulkan data-data:

Data Pribadi
Keluhan utama
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Laboratorium
Pemeriksaan khusus

Diagnosis atau diagnosis banding


IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap
Jenis kelamin
Umur / tanggal lahir
Pekerjaan
Agama
Suku
Alamat
Hobi
ANAMNESIS
o Keluhan utama ? -> nyeri dada?
o Lokasi nyeri dada
o Sifat nyeri : rasa sakit seperti ditekan, tertindih benda berat, diikat, seperti ditusuk-tusuk, rasa di peras/ diprlintir
o Onset : sejak kapan mengalami nyeri dada? Berapa lama terjadi nyeri dada?
o Penjalaran : ke leher, lengan kiri,rahang, punggung?
o Nyeri membaik atau mengilangan dengan atau tanpa istirahat? Atau dengan obat nitrat?
o Faktor pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara dingin dll?
o Gejala yang menyertai : mual, muntah, sesak nafas, keringat dingin dan lemas, pembengkakan dikaki dll
o Kebiasaan sehari-hari : merokok? Meminum alkohol?
ANAMNESIS
Bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai
1. Gambaran penyakit yg sedang diderita
2. Keadaan badan secara keseluruhan
3. Riwayat penyakit sekarang (RPS)
4. Riwayat penyakit dahulu (RPD)
5. Riwayat pengobatan
6. Riwayat penyakit keluarga (RPK)
7. Riwayat social
8. Keterangan mengenai hobi dan kebiasaan
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
Inspeksi Tanda – tanda Vital
Palpasi Tekanan darah
Perkusi Nadi
Auskultasi Respirasi
Suhu

Head to Toe
Nadi
Suhu
60 – 80 x/menit (dewasa)
Normal: 36,6 – 37,2 °C
80 – 100 x/menit (anak-anak)
Demam: > 37,2 °C
100 – 140 x/menit (bayi)

Hipotermi: < 35 °C
Respirasi Subnormal: < 36 °C
18 – 24 x/menit Hiperpreksia: > 41,1 °C
Abnormal: bradipneu,
takipneu, Kussmaul, dll.
KEPALA
Inspeksi Palpasi
•Bentuk wajah (simetris / asimetris) Nyeri tekan sinus frontalis dan maksilaris
•Tampilan khas pada wajah (moon face)
•Adakah ptosis, exopthalmus, Perkusi
•Penebalan bibir, lidah? Kondisi rambut Nilai reflex chvostek
(warna, ketebalan, alopesia)
LEHER
Inspeksi Palpasi
Bentuk leher dan warna (simetris / Pulsasi arteri karotis
asimetris)
Kaku kuduk
Penonjolan vena jugularis
Pembesaran tiroid
Tumor (soliter,multiple,
unilateral/bilateral,
konfluens/diseminata) Auskultasi
Bruit pada arteri karotis atau tiroid?
EMERIKSAAN JVP (JUGULAR VENOUS PRESSURE)

 Pemeriksaan pada leher untuk melihat vena jugularis, dapat


memberikan gambaran tentang aktifitas jantung.

 Pulsasi vena dapat terlihat terutama pada vena jugularis


eksterna dan interna.

TUJUAN
• Untuk melihat adanya distensi vena jugularis oleh karena
adanya perubagan volume & tekanan di atrium kanan.
• Memperkirakan tekanan vena central (CVP)
• Untuk menentukan tingginya tekanan di atrium kanan yang
dapat ditetapkan dengan melihat tingginya kolom pengisian
darah di vena jugularis.
JANTUNG
Inspeksi
 Memperhatikan bentuk thorax ( pectus excavatum, pectus carinatum, barel chest dll)
 Memperhatikan Asimetris gerakan dada/keterlambatan gerak salah satu dada
 Memperhatikan dada saat respirasi ( takhipnea, dypsnea, kusmaull)
 Memperhatikan warna kulit, lesi kulit, sela iga cembung/cekung
 Memperhatikan letak ictus cordis ( lokasi, tampak/tidak tampak)
pectus excavatum

pectus carinatum

Barrel chest
JANTUNG
Palpasi
 Memeriksa adanya nyeri tekan, massa
 Mencari dan meraba ictus cordis pada intercosta 4 – 5 linea midclavikularis sinistra (posisi supinasi, left
lateral decubitus, posisi duduk sedikit membungkuk ke depan)
 Melaporkan denyutan pada ictus cordis ( lokasi, diameter, kuat angkat/tidak)

Diameter : pada posisi supinasi, diameter impuls


apeks kurang dari 2.5 cm dan tidak melebihi 1 sela
iga, sedikit lebih lebar pada posisi left lateral
decubitus. Pelebaran iktus menunjukkan adanya
pelebaran ventrikel kiri.
JANTUNG
Perkusi
 Melakukan perkusi secara berurutan, membandingkan antara kanan dan kiri.
 Melakukan pemeriksaan batas jantung
 
JANTUNG
Auskultasi
Mengidentifikasi bunyi jantung normal
Menilai dan melaporkan karakteristik bising jantung (kapan terdengar, lokasi di mana bising terdengar paling keras,
intensitas bising, nada dll).
JANTUNG
Auskultasi
Melaporkan bunyi (BJ1 dan BJ2, intensitas, adanya splitting)
 - bunyi jantung I, ditimbulkan oleh penutupan katup-katup mitral dan trikuspidal. Bunyi ini adalah tanda mulainya fase sistole
ventrikel.
 - Bunyi jantung II, ditimbulkan oleh penutupan katup-katup aorta dan pulmonal dan tanda dimulainya fase diastole ventrikel.

Bising sistolik terdengar antara BJ1 dan BJ2.


Bising diastolik terdengar antara BJ2 dan BJ1.
BUNYI JANTUNG
• Disebabkan oleh penutupan katup
• BunyiJantung1:“lub”→ Penutupan katup AV
• BunyiJantung2 :“dub”→ Penutupan katup semilunar
• SplitingS2 : Fisiologis→Akibat inspiras idalam (P2lebihlama tertutup dibandingkan A2)
• S3
• S4
• Gallop : Derap kuda
• Murmur
Bunyi jantung
I : penutupan katup mitral dan tricuspid,
sistol
II : penutupan katup aorta dan pulmonal,
diastole
III : pengisian cepat ventrikel, nada rendah,
paling jelas di apex jantung
IV : distensi ventrikel akibat kontraksi
atrium, paling jelas di apex cordis
MURMUR
Murmur
• Murmur: Bunyi jantung yang terdengar
ketika darah melewati katup jantung Pansistolik
• Murmur sistolik Mid sistolik
• Murmur diastolik Late sistolik
Early diastolik
Mid diastolik
Bising sistolik terdengar antara BJ1 dan BJ2.
Bising diastolik terdengar antara BJ2 dan BJ1. Pre sistolik
Continuous
MURMUR SISTOLIK

• Stenosis aorta
• Regurgitasi mitral/ insufisiensi mitral
• Stenosis pulmonal
• Regurgitasi tricuspid• Hypertrophic obstructive cardiomyopathy
• Atrial septal defect• Ventricular septal defect
MURMUR DIASTOLIK

• Regurgitasi aorta
• Stenosis mitral
• Stenosis tricuspid
• Regurgitasi pulmonal
HEART SOUNDS COLLECTION

Start 8:10
HEART SOUNDS COLLECTION

0:12 aortic stenosis


0:36 atrial septal defect
0:59 holosystolic murmur
1:20 innocent (physiologic)
murmur
1:42 mitral stenosis
2:04 mitral valve prolapse
2:25 normal S1/S2
2:43 persistent split S2
3:04 S3 sound
3:24 split S1 sound
3:44 transient split S2
uku panduan keterampilan klinik ( skill lab ) 2019. UNIVERSITAS SEBELAS MARET
uku panduan keterampilan klinik ( skill lab ) 2019. UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Elektrokardiogram (EKG)
 Exercise Stress Test
 Pemeriksaan Laboratorium rutin : Hb, Ht, Leuko, Trombo, Natrium, Kalium, Ureum,
Kreatinin, Gula darah sewaktu, SGOT, SGPT.
 Biomaker jantung: enzim penanda jantung (CK, CKMB, cardiac Troponin T, cardiac
Troponin I)
 Ekokardiografi
 Angiografi Koroner
 Rontgen Thoraks AP
EKG
 Adalah pemeriksaan untuk mengukur dan merekam
aktivitas listrik jantung. EKG umumnya dilakukan untuk
memeriksa kondisi jantung dan menilai efektivitas 
 Kegunaan EKG
• Mendiagnosis Aritmia• Mendiagnosis Infark Jantung
• Mendiagnosis Pembesaran Jantung
• Mendiagnosis gangguan elektrolit
BIOMARKER JANTUNG
Creatine Kinase (CK)
 Enzim ini terdapat pada jaringan tubuh seperti otot rangka, serta organ jantung dan otak.
 : setelah serangan jantung, cedera otot, olahraga berat, konsumsi alkohol berlebihan dll
 3 isoenzim : CK-MM, CK-MB, CK-BB
 CK-MM : terdapat pada otot rangka
 CK-MB : terdapat pada otot jantung
 CK-BB : terdapat pada jaringan otak
CKMB (ISOENZYME CK: CREATIN KINASE
MYOCARD BAND)
- Kadar ↑ : 6 – 10 jam setelah IMA
- Puncak : 14 – 36 jam
- Menurun : hari ke 3
- Normal : < 24 U/L
- meningkat : cedera pada miokard, trauma otot, penyakit ginjal dll

 
 
TROPONIN
 Petanda infark miokard umumnya berupa protein yg terdapat dlm sel otot jantung
(enzim, komponen otot jantung), Bagian dari otot jantung dan otot rangka
 Dapat menunjukan adanya kerusakan pada otot jantung
 Meningkat : 2-6 jam setelah kerusakan pada otot jantung
 Puncak : dalam waktu 12 jam
 Menetap : 1 – 2 minggu setelah serangan jantung terjadi
 Meningkat pada : gagal jantung kongesti, hipertensi pulmonal, kardiomiopati dll
Kompleks t.d 3 protein: Troponin C , T , I
 Tn C : adalah protein yang mengikat ion kalsium.
 Tn I : adalah protein yang berikatan dengan aktin dan menurunkan afinitas
Tn T : adalah protein yang mengikat tropomiosin, sehingga menghasilkan
kompleks troponin-tropomiosin pada aktin.

peningkatan high-sensitive cardiac troponin Volume 6, No.3, September 2018: 31-37


 cTnI : Meningkat pada kondisi : cardiac injury, Cardiac Heart Failure (CHF,
unsable angina, myocarditis, dll)
 cTnT : IMA, musculoskeletal disease, renal disease, polymyositis, dll
EKOKARDIOGRAFI

Transthoracis echocardiogram (TTE) Transesophageal echocardiogram (TEE)


CORONARY ANGIOGRAPHY
sebuah prosedur pemeriksaan invasif yang dilakukan untuk dapat melihat penyempitan atau penyumbatan atau struktur pembuluh
darah koroner pada pasien yang diduga mempunyai penyakit jantung koroner.

THERAPEUTIC_ANGIOGENESIS_FOR_MYOCARDIAL_ISCHEMIA_R.PDF
40 2011
REFERENCE
 Buku panduan keterampilan klinik ( skill lab ) UKRIDA
 Buku panduan keterampilan klinik ( skill lab ) 2019. UNIVERSITAS SEBELAS MARET
 Journal : peningkatan high-sensitive cardiac troponin Volume 6, No.3, September 2018: 31-37

Anda mungkin juga menyukai