Peritonitis Peritonitis
Primer Sekunder
Peritonitis
Tersier
Peritonitis Primer
● Disebabkan invasi hematogen dari organ peritoneal yang langsung ke
rongga peritoneum.
● Penyebab paling sering adalah perforasi atau nekrosis (infeksi transmural)
dari kelainan organ visera dengan inokulasi bacterial pada rongga
peritoneum
Spesifik
• Kuman TB
Non spesifik
• Misalkan: pneumonia yang non spesifik
Peritonitis Sekunder
• Peritonitis yang mengikuti suatu infeksi akut atau perforasi traktus
gastrointestinal atau traktus urinarius
• Disebabkan paling sering adalah perforasi appendicitis, perforasi
gaster dan penyakit ulkus duodenale, perforasi kolon karena
divertikulus, volvulus, serta strangulasi usus halus
Peritonitis Tersier
Peritonitis yang disebabkan karena terapi tidak adekuat, superinfeksi
kuman dan tindakan operasi sebelumnya
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Keluhan utana: nyeri abdomen
• Lokasi: satu tempat atau di
seluruh abdomen
• Onset: beberapa jam Keluhan Tambahan:
• Kualitas: ditusuk-tusuk Demam >38c
• Kuantitas :terus-menerus Hipotermia
Mual dan muntah
• Memperberat : makin hebat
Sesak napas
saat bergerak
Takikardi
Sulit BAB/buang angin
BAK berkurang
Pemeriksaan Fisik
• - Tampak sakit berat
• - Dehidrasi
Inspeksi • - Perut cembung
Peritonitis bakterialis : pH ≤ 7 dan glukosa < 50 mg/dl, protein dan LDH meningkat
Kontraindikasi: kehamilan, obesitas, koagulopati dan hematom yang signifikan dengan
dinding abdomen.
TATALAKSANA
Pemberian antibiotik
• Pemberian awal antibiotik harus diberikan sedini mungkin.
• Antibiotik yang direkomendasikan pada kondisi pasien yang berat
yaitu antibiotik spektrum luas.
• Antibiotik digunakan dalam 5-7 hari. Setelah kontrol sumber infeksi
dilakukan antibiotik dapat dihentikan.
• Penggunaan yang harus dipertimbangkan yaitu antibiotik
carbapenemases pada Enterobacteriaceae yang dapat meningkatkan
ESBL.
Penatalaksanaan Peritonitis Suportif
Tatalaksana Operatif