Anda di halaman 1dari 13

PROSEDUR PEMBERIAN DANA KARTU

INDONESIA PINTAR (KIP) PADA MADRASAH


IBTIDAIYAH TAMPAK KABUPATEN ACEH TIMUR

Oleh :
PUTRI AYU NOVITA SARI

AKADEMI KEUANGAN dan PERBANKAN (AKUBANK)


KECAMATAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR
2019
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu


serta mendorong keberlanjutan pendidikan anak dari keluarga kurang
mampu, pemerintah memperluas cakupan bantuan tunai pendidikan melalui
Program Indonesia Pintar. Dengan cakupan yang lebih luas, pemerintah
berusaha menjangkau anak putus sekolah dari keluarga kurang mampu
agar
mampu melanjutkan pendidikannya. Dalam Permendikbud Nomor 12
Tahun
2015 tentang Program Indonesia Pintar (PIP) menyampaikan secara tertulis
bahwa Program Indonesia Pintar merupakan bantuan tunai pendidikan yang
ditujukan bagi anak usia sekolah (6-21 tahun).
BAB II
LANDASAN TEORIS

Pengertian Prosedur Menurut Para Ahli

Menurut Suryati (2005:57) memberikan definisi “prosedur itu adalah


kesinambungan aktivitas yang dilakukan secara disiplin dengan mengikuti
aturan yang baik dan telah direncanakan dengan kongkret dan perhitingan
yang matang.”
Menurut Ardi (2003:18), “Prosedur adalah tahapan-tahapan dalam
pelaksanaan suatu aktivitas atau kegiatan yang wajib dilakukan secara
berurutan dalam mendukung terciptanya disiplin untuk pencapaian tujuan
organisasi.”
Sementara itu Wardjiman (2001:34) memberikan devinisi tentang
prosedur adalah totalitas dari suatu kegiatan yang pelaksanaannya
dilakukan dengan secara berurutan dan berkesinambungan menurut aturan-
aturan yang telah direncanakan semula.”
BAB II
LANDASAN TEORIS
Pengertian Program
1. Jones dalam Arif Rohman (2009: 101-102) menyebutkan program
merupakan salah satu komponen dalam suatu kebijakan. Program
merupakan upaya yang berwenang untuk mencapai tujuan.
2. Menurut Charles O. Jones (Siti Erna Latifi Suryana, 2009: 28) ada tiga
pilar aktivitas dalam mengoperasikan program yaitu :
Pengorganisasian, Interpretasi, dan Penerapan atau Aplikasi. Program
dalam konteks implementasi kebijakan publik terdiri dari tahap-tahap
sebagai berikut:
• Merancang (design) program beserta perincian tugas dan
perumusan tujuan yang jelas, penentuan ukuran prestasi yang
jelas serta biaya dan waktu,
• Melaksanakan (aplication) program dengan mendayagunakan
struktur-struktur dan personalia, dan serta sumber-sumber
lainnya, prosedur dan metode yang tepat,
• Membangun sistem penjadwalan, monitoring dan sarana-sarana
pengawasan yang tepat guna serta evaluasi (hasil) pelaksanaan
kebijakan (Tachjan, 2006:35).
BAB II
LANDASAN TEORIS

Pengertian Kartu Indonesia Pintar (KIP)

Program Indonesia Pintar melalui KIP adalah pemberian bantuan tunai


pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) yang menerima
KIP, atau yang berasal dari keluarga miskin dan rentan (misalnya dari
keluarga/rumah tangga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera/KKS) atau
anak yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Program
Indonesia Pintar melalui KIP merupakan bagian penyempurnaan dari
Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) sejak akhir 2014.
BAB II
LANDASAN TEORIS

Tujuan Kartu Indonesia Pintar (KIP)

Tujuan Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP)
1. Meningkatkan akses bagi anak usia 6 (enam) sampai dengan 21 (dua
puluh satu) tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat
satuan pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan
Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 (dua belas) Tahun
2. Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out) atau
tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi.
3. Menurunnya kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok
masyarakat, terutama antara penduduk kaya dan penduduk miskin,
antara penduduk laki-laki dan perempuan, antara wilayah perkotaan dan
pedesaan dan antar daerah
4. Meningkatnya kesiapan siswa pendidikan menengah untuk
memasukipasar kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan
selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORIS

Kriteria penerima manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP) pada Madrasah


Ibtidayah Tampak

1. siswa pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan atau siswa yang
berasal dari keluarga pemegang Kartu Perlindungan Sosial/Kartu
Kelurga Sejahtera (KPS/KKS) dan atau pesrta Program Keluarga
Harapan (PKH)
2. Selain kriteria diatas, apabila kuota masih tersedia, Kepala Madrasah
bersama dengan Komite Madrasah dapat mengusulkan siswa lain yang
dianggap pantas dan berhak mendapatkan manfaat program Indonesia
Pintar (PIP) melalui format usulan madrasah (FUM) dengan memenuhi
salah satu criteria berikut:
a. Siswa dan keluarga kurang mampu dan atau telah ditetapkan sebagai
penerima manfaat BSM/PIP tahun 2015 yang memiliki surat
keterangan tidak mampu (SKTM) dari kelurahan/desa.
b. Berada pada usia sekolah yakni 6-21 tahun, penerima KIP yang tidak
terdaftar di madrasah (putus sekolah) untuk mendapatkan manfaat
PIP harus mendaftarkan diri ke madrasah sebelum menerima manfaat
BAB II
LANDASAN TEORIS

Penggunaan manfaat Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia


Pintar

Manfaat bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) digunakan untuk


keperluan pendukung biaya pendidikan siswa yang meliputi :
1. Pembelian buku dan alat tulis.
2. Pembelian pakaian/seragam dan perlengkapan sekolah lainnya.
3. Pembayaran transportasi ke madrasah, dan
4. Keperluan lain yang berkaitan dengan pembelajaraan siswa dimadrasah
sebagai penunjang dalam proses belajar siswa.
Kemudian pihak madrasah juga ikut mengawasi penggunaan manfaat
Program Indonesia Pintar sesuai peruntukannya.
BAB II
LANDASAN TEORIS

Besaran manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kartu Indonesia


Pintar

Penyaluran manfaat Program Indonesia Pintar dilaksanakan dua kali


didalam satu tahun anggaran, yaitu periode Januari-Juni untuk semester II
yang dapat dicairkan mulai bulan Januari, dan periode Juli-Desember untuk
semester I yang dapat dicairkan mulaai bulan Juli. Pada madrasah
Ibtidaiyah Tampak bagi siswa madrasah yang menjadi sasaran Program
Indonesia Pintar dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan akan
diberikan dana bantuan pendidikan untuk jenjang Madrasah Ibtidaiyah
kelas I, II, III, IV, dan V diberikan dana
 Rp.450.000,- pertahun atau Rp.225.000,- persemester/persiswa
 dan untuk kelas VI hanya diberikan satu semester sebesar
Rp.225.000./persiswa
BAB II
LANDASAN TEORIS

Pembatalan penerima manfaat Program Indonesia Pintar melalui Kartu


Indonesia Pintar

Pemberian manfaat Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia


Pintardapat dibatalkan jika siswa tersebut :
• Meninggal Dunia
• Berhenti sekolah
• Mengundurkan diri sebagai penerima manfaat Program Indonesia
Pintar
• Telah didakwa dan terbukti melakukan tindakan kriminal dan atau
perbuatan asusila
• Mengkonsumsi minuman keras/narkoba atau sejenisnya
• Tidak lagi masuk daalam kriteria siswa miskin
BAB II
LANDASAN TEORIS

Pengambilan manfaat Program Indonesia Pintar

Dalam pengambilan manfaat tersebut, siswa mendatangi Bank/lembaga


penyalur terdekat dengan ditemani orang tua/guru bila diperlukan. Satker
yang menyalurkan manfaat Progaram Indonesia Pintar dengan
menggunakan Bank/lembaga penyalur , manfaat dapat diberikan secara
tunai oleh petugas Bank/lembaga penyalur sesuai dengan perjanjian
kerjasama yang disetujui. Pengambialan dapat dilakukan secara kolektif
dengan memberikan kuasa kepada madrasah apabila mengalami kendala :
1. Bank/lembaga penyalur berada jauh dari madrasah/rumah siswa
sehingga membutuhkan biaya yang terlalu mahal.
2. Faktor geografis daerah yang dapat mengancam keselamatan menuju
Bank/lembaga penyalur.
Contoh Gambar Kartu Indonesia Pintar

Tampak Depan Tampak Belakang


Terima Kasih .

Anda mungkin juga menyukai