Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA TEORITIS DAN PENYUSUNAN

HIPOTESIS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7

NOVTRI SILALAHI
INDAH DELVIANA
LINNA PARENSAH
SITI NABILA
TRIA AYUNI WULANDARI
1Telaah Pustaka

.adalah kajian kritis atas pembahasan suatu topik yang sudah


ditulis oleh para peneliti atau ilmuwan yang terakreditasi (diakui
kepakarannya). Kepakaran diakui bila penelitian dipublikasikan
melalui jurnal/seminar bertaraf nasional/internasional atau dalam
bentuk cetakan buku yang representatif. Telaah Pustaka meliputi
pelbagai sumber pustaka yang membahas satu topik/masalah
penelitian yang spesifik. Jadi melakukan Telaah Pustaka
membutuhkan lebih dari satu pustaka (bacaan).
Tujuan dan Alasan Telaah pustaka
Telaah Pustaka bertujuan menyampaikan kepada pembaca pengetahuan dan ide apa
saja yang sudah dibahas dalam suatu topik penelitian. Telaah Pustaka memberi
gambaran kepada pembaca sejauh mana penelitian sudah dilakukan, pelbagai sudut
pandang yang mungkin saling bertentangan (kontroversi) mengenai topik
penelitian.Telaah Pustaka perlu dilakukan sebelum mulai melakukan penelitian karena
alasan- alasan berikut:

• Untuk mengetahui apa yang sudah dan belum diteliti berkaitan dengan topik penelitian yang kita
pilih
• Untuk memberikan gambaran lebih menyeluruh mengenai pelbagai variasi perilaku atau fenomena
dalam topik penelitian
• Untuk mengetahui potensi hubungan antar konsep-konsep/teori-teori
• Untuk menemukan hipotesis yang mungkin diteliti lebih lanjut (researchable hypotheses)
• Untuk mengetahui bagaimana peneliti lain mendefinisikan dan mengukur konsep- konsep
• Untuk mengetahui sumber data yang digunakan peneliti lain
• Untuk mengembangkan proyek penelitian alternatif
• Untuk menemukan keterkaitan proyek penelitian Anda dengan penelitian orang lain
Pengertian Kerangka Teoritis

Menurut Sugiyono (2014) kerangka teori dalam suatu penelitian merupakan uraian
sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan
hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah
kelompok teori yang perlu dikemukakan/dideskripsikan akan tergantung pada
luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel yang
diteliti. Bila dalam suatu penelitian terdapat tiga variabel independen dan satu
dependen, maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat kelompok
teori, yaitu kelompok teori yang berkenaan dengan tiga variabel independen dan
satu variabel dependen. Oleh karena itu, semakin banyak variabel yang diteliti,
maka akan semakin banyak teori yang perlu dikemukakan.
Langkah-langkah Menyusun Kerangka Teori

Menurut Sugiyono (2014: 87) langkah-langkah untuk dapat menyusun kerangka teori adalah
sebagai berikut:
1. Tetapkan nama variabel yang diteliti dan jumlah variabelnya.
2. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, journal ilmiah,laporan
penelitian, skripsi, tesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan
setiap variabel yang diteliti.
3. Lihat daftar isi setiap buku dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan
diteliti. (Untuk referensi penelitian yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul
penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampai sumber data,
teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan.
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan
antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan.
5. Baca seluruh topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa,
renungkan dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data
yang dibaca.
Pengertian Teori

Sudah dipahami bersama bahwa penelitian merupakan proses


mencari pemecahan masalah melalui prosedur ilmiah. Tahap-tahap
yang harus dilalui menurut prosedur ilmiah bukan hanya dapat
dilakukan di laboratorium saja, tetapi juga mencari kajian pustakanya
atau teorinya. Kegiatan penelitian selalu bertitik tolak dari
pengetahuan dari pengetahuan yang sudah ada. Pada semua ilmu
pengetahuan, ilmuwan selalu memulai penelitiannya dengan cara
menggali apa-apa yang sudah ada (Arikunto, 1995: 75).
Sebelum mendefinisikan teori, ada dua istilah yang perlu dij
jelaskan yaitu konsep dan proposisi. Konsep menunjuk pada istilah dan
definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak
kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat
perhatian ilmu sosial.
Pengertian Variabel

Menurut Depdiknas (2008: 1605), variabel diartikan sesuatu yang


dapat berubah; faktor atau unsur yang ikut menentukan
perubahan.
Secara teoretis Hacth dan Farhady (dalam Sugiyono, 2014: 89)
menyatakan bahwa variabel dapat difenisikan sebagai atribut
seseorang, atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu
orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang
lain.
Jadi, dapat kami tarik kesimpulan bahwa variabel adalah besaran
yang bisa diubah dan selalu berubah sehingga mempengaruhi
kejadian dari hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel
ini kita bisa menghitung data apa saja yang masih dibutuhkan.
Hipotesis

● Hipotesis (serapan dari bahasa Latin: hypothesi) atau


anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus
dibuktikan kebenarannya.Dugaan jawaban tersebut
merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan
diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui
penelitian.
● Sebagaimana dikutip dari buku Metode Penelitian
Pendekatan Kuantitatif (2021) karya Muhammad Darwin, dkk,
Fraenkel dan Wallen mengartikan hipotesis sebagai prediksi
atas kemungkinan hasil dari suatu penelitian.
Penyusunan Hipotesis

● Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian,


setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi
perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis.
Penelitian yang bersifat ekploratif dan sering juga dalam penelitian deskriptif
tidak perlu merumuskan hipotesis.
● Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis
juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono, 2014: 93)
karakteristik hipotesis yang baik

● Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya


mengandung beberapa
● hal. Hal-hal tersebut diantaranya :
● Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
● Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di
antara variabel-variabel-variabel.
● Hipotesis harus dapat diuji
● Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah
ada.
● Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas
mungkin.
klasifikasi hipotesis

Klasifikasi Menurut PBworks (2007) klasifikasi adalah proses untuk


menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau
membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat
memperkirakan kelas dari suatu objek yang belum diketahui
labelnya. Model ini sendiri bisa berupa aturan “jika-maka”, berupa
decision tree, formula matematis atau neural network. Decision tree
adalah salah satu metode klasifikasi yang paling popular karena
mudah diinterpretasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai