Anda di halaman 1dari 21

PRINSIP ETIKA PROFESI

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)


Pertemuan IX
Aturan Etika IAPI
Terdiri dari 5 prinsip, yaitu:
• Integritas
• Objektivitas
• Kompetensi serta Sikap Kecermatan dan Kehati-hatian
Profesional
• Kerahasiaan
• Perilaku Profesional
Aturan Etika IAPI
Terdapat 5 jenis ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
dasar etika profesi, yaitu:
• Ancaman Kepentingan Pribadi
• Ancaman Telaah Pribadi
• Ancaman Advokasi
• Ancaman Kedekatan
• Ancaman Intimidasi
Aturan Etika IAPI
Pencegahan untuk menghilangkan, atau mengurangi
ancaman sampai ke tingkat yang dapat diterima
sehingga kepatuhan terhadap prinsip dasar etika tetap
terjaga, dapat dilakukan melalui:
• Pencegahan yang dibuat oleh profesi, perundang-
undangan, atau peraturan
• Pencegahan melalui lingkungan kerja
Aturan Etika IAPI
Pencegahan yang dibuat oleh profesi, perundang-undangan, atau peraturan
mencakup antara lain:
• Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman untuk memasuki profesi
• Persyaratan pengembangan dan pendidikan profesional berkelanjutan
• Peraturan tata kelola perusahaan
• Standar profesi
• Prosedur pengawsan dan pendisiplinan dari organisasi profesi atau regulator
• Penelaahan eksternal oleh pihak ketiga yang diberikan kewenangan hokum
atas laporan, komunikasi, atau informasi yang dihasilkan oleh Praktisi
Aturan Etika Kompartemen
Akuntan Publik (IAI-KAP)
• 100. Independensi, Integritas, dan Objektivitas
• 200. Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
• 300. Tanggung Jawab Kepada Klien
• 400. Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi
• 500. Tanggung Jawab dan Praktik Lain
100. Independensi, Integritas, dan
Objektivitas
101. Independensi
• Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus
selalu mempertahankan sikap mental independen di
dalam memberikan jasa profesional akuntan publik
yang ditetapkan oleh IAI.
100. Independensi, Integritas,
dan Objektivitas
102. Integritas dan Objektivitas
•Dalam menjalankan tugasnya, anggota
KAP harus selalu mempertahankan
integritas dan objektivitas, harus bebas dari
benturan kepentingan dan tidak boleh
membiarkan faktor salah saji material.
200. Standar Umum dan
Prinsip Akuntansi
201. Standar umum
• Kompetensi Profesional
• Kecermatan dan Keseksamaan Profesional
• Perencanaan dan Supervisi
• Data relevan yang memadai
200. Standar Umum dan
Prinsip Akuntansi
202. Kepatuhan Terhadap Standar
• Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa
auditing, atestasi, review, kompilasi, konsultais
manajemen, perpajakan, atau jasa profesional
lainnya wajib mematuhi standar yang dikeluarkan
oleh Badan Pengatur Standar yang ditetapkan
oleh IAI.
200. Standar Umum dan
Prinsip Akuntansi
203. Prinsip-prinsip Akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan:
• Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan
keuangan atau dan keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, atau
• Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi
material yang harus dilakukan terhadap laporan keuangan atau
data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
300. Tanggung Jawab
Terhadap Klien
301. Informasi Klien yang Rahasia
•Anggota KAP tidak diperkenankan
mengungkapkan informasi klien yang
rahasia tanpa perstujuan dari klien.
300. Tanggung Jawab
Terhadap Klien
302. Fee Profesional
• Besaran Fee; besarnya fee anggota dapat bervariasi tergantung antara lain:
risiko penugasan, komplektisitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang
diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang
bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. Setiap anggota tidak
diperkenankan untuk menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi.
• Fee Kontijen; merupakan fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu
jasa profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada
temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan
atau hasil tertentu tersebut.
400. Tanggung Jawab
Kepada Rekan Seprofesi
401. Tanggung Jwab kepada rekan
Seprofesi
• Anggota wajib memelihara citra profesi,
dengan tidak melakukan perkataan dan
perbuatan yang dapat merusak reputasi
rekan seprofesi.
400. Tanggung Jawab
Kepada Rekan Seprofesi
402. Komunikasi Antar Akuntan Publik
• Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan
akuntan publik pendahulu bila akan mengadakan
perikatan audit menggantikan akuntan publik
pendahulu atau untuk tahun buku yang sama
ditunjuk akuntan publik dengan jenis dan periode
serta tujuan yang berlainan.
400. Tanggung Jawab
Kepada Rekan Seprofesi
403. Perikatan Atestasi
• Akuntan Publik tidak diperkenankan
mengadakan perikatan atestasi yang jenis
atestasi dan periodenya sama dengan
perikatan yang dilakukan oleh akuntan
yang lebih dahulu ditunjuk oleh klien.
500. Tanggung Jawab dan
Praktik Lain
501. Perbuatan dan Perkataan yang
Mendiskreditkan
• Anggota tidak diperkenankan melakukan
tindakan dan/atau mengucapkan
perkataan yang mencemarkan profesi.
500. Tanggung Jawab dan
Praktik Lain
502. Iklan, Promosi, dan Kegiatan Pemasaran
Lainnya
• Anggota dalam menjalankan praktik akuntan
public diperkenankan mencari klien melalui
pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran
dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak
merendahkan citra profesi.
500. Tanggung Jawab dan
Praktik Lain
503. Komisi dan Fee Referal
• Komisi, merupakan imbalan dalam bentuk uang
atau barang atau bentuk lainnya yang kepada atau
diterima dari klien/pihak lain untuk memperoleh
perikatan dari klien/pihak lain. Anggota KAP tidak
diperkenankan untuk memberikan/menerima
komisi apabila dapat mengurangi independensi.
500. Tanggung Jawab dan
Praktik Lain
503. Komisi dan Fee Referal
• Fee Referal, merupakan imbalan yang
dibayarkan/diterima kepada/dari sesama
penyedia jasa profesional akuntan publik.
Hanya diperkenankan bagi sesama profesi.
500. Tanggung Jawab dan
Praktik Lain
504. Bentuk Organisasi dan KAP
• Anggota hanya dapat berpraktik akuntan
publik dalam bentuk organisasi yang
diijinkan oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan/atau tidak
menyesatkan dan merendahkan citra profesi.

Anda mungkin juga menyukai