Anda di halaman 1dari 20

Satuan Proses

Proses Ekstraksi Senyawa ALKALOID

Ekstraksi Piperin dari


Cabe Jamu & Ekstraksi
Nikotin dari Tembakau
Dosen Pengampu: Enung Siti Nurhidayah
ANGGOTA KELOMPOK

093 098 099


MOHAMMAD ZARRAR.R RISKA PANCA.A SYIFA’AH

105 107 113


PUPUT TRI WAHYUDI SRI WAHYUNI. H MUCHAMMAD IQBAL. G
ALKALOID

 Alkaloid adalah senyawa organik yang memiliki satu atau lebih cincin heterosiklik yang mengandung
nitrogen, biasanya dalam bentuk basa. Atom nitrogen dalam struktur alkaloid sering kali bersifat basa dan
dapat membentuk garam dengan asam. Alkaloid banyak ditemukan di tumbuhan, dan beberapa di
antaranya memiliki efek farmakologis yang signifikan pada manusia.
 Banyak alkaloid memiliki sifat farmakologis dan digunakan dalam obat-obatan. Contoh terkenal adalah
morfin dan kodein yang digunakan sebagai analgesik (pereda nyeri) dan opiat.
Proses Ekstraksi
Piperin Dari Cabe
Jamu
Prinsip Dasar dan
Landasan Teori
 Cabai Jamu merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak terdapat di Jawa, Madura dan Sumatera
Selatan. Tumbuh di tempat-tempat yang tanahnya tidak lembab dan berpasir daerah datar sampai 600
meter di atas permukaan laut (dpl).

 Cabe jawa atau cabe jamu (Piper retrofractum Vahl.) mengandung senyawa aktif piperin yang memiliki sifat
antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker.

 Piperin merupakan komponen bioaktif utama pada lada hitam (Piper nigrum L.) yang meberikan rasa
pedas dan tajam.

 Ekstraksi piperin dari cabe jamu dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut organik seperti etanol atau
metanol. Metode ekstraksi yang umum digunakan adalah metode sokletasi.

 Sokletasi adalah suatu metode pemisahan komponen yang terdapat dalam sampel padat dengan cara
ekstraksi berulang–ulang dengan pelarut yang sama, sehingga semua komponen yang diinginkan dalam
sampel terisolasi dengan sempurna.
REAKSI KIMIA

Proses ekstraksi piperin dari buah cabe jamu dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol
95% melalui metode maserasi atau sokletasi. Piperin memiliki struktur kimia sebagai alkaloid
dengan rumus molekul C17H19NO3. Reaksi kimia yang terjadi selama ekstraksi adalah
pelarut etanol 95% akan melarutkan piperin dari buah cabe jamu dan setelah itu, ekstrak
etanol akan diuapkan dan diperoleh kristal piperin. Piperin memiliki sifat sebagai senyawa
yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti etanol.
SKEMA PROSES EKSTRAKSI
PIPERIN DARI CABE JAMU

. Pemilihan
bahan baku

Pemotongan dan
Pemilihan pelarut
pengilingan

Pengeringan
Pemurnian Pengujian
Ekstarksi Pemisahan dan
dan evaporasi kualitas
penyimpanan
Struktur Kimia

 Struktur kimia piperin terdiri dari cincin benzena dan cincin piridina yang terikat bersama dengan ikatan
ganda. Senyawa ini memiliki sifat mudah terhidrolisis menjadi asam piperat dan piperidin.

 Piperin memiliki rumus molekul C17H19NO3. Piperidin diperoleh dalam bentuk prisma monosiklik dari
alkohol dengan titik lebur 130°C, 1 g piperin larut dalam 15 mL etanol, 36 mL eter dan hampir tidak larut
dalam air
INOVASI PROUK
PERMEN CABE JAMU UNTUK MENGOBATI SESAK NAFAS

Ekstraksi cabe jamu menjadi permen dapat dilakukan dengan


menggunakan ekstrak piperin yang diekstraksi dari buah cabe jamu
menggunakan pelarut etanol 95%. Ekstrak piperin kemudian
dicampurkan dengan bahan-bahan lain yang dibutuhkan untuk
membuat permen, seperti gula, sirup, dan pewarna makanan. Setelah
itu, campuran dimasak dan dicetak dalam cetakan permen hingga
mengeras. permen cabe jamu memiliki manfaat untuk menurunkan
panas demam, mengobati sesak nafas dan bronkitis, mengatasi
dismenore, dan mengatasi kesemutan dan pegal linu.
REVIEW JURNAL EKSTRAKSI PIPERIN DARI CABE JAMU
Judul Jurnal Metode Hasil Penelitian Kesimpulan

Pengaruh Ekstrak Buah Ekstraksi buah Piper Hasil penelitian menunjukkan Berdasarkan penelitian
Cabe Jamu (Piper retrofractum dilakukan bahwa ekstrak buah P. dapat disimpulkan bahwa
Rectrofactum Vahl) dengan metode retrofactum berpengaruh ekstrak buah Piper
Terhadap Perkembangan maserasi menggunakan terhadap perkembangan larva retrofractum mempunyai
Larva Grayak (Spodoptera rotary evaporator, grayak, yaitu pada konsentrasi efek penghambatan
Litura) dengan pelarut etanol ekstrak buah cabe jamu 5-30% terhadap perkembangan
95% atau 1:2. menyebabkan pembentukan larva Spodoptera litura. Hal
pupa terhambat. ekstrak buah P. ini menunjukkan bahwa
retrofractum berpotensi sebagai ekstrak buah mempunyai
insektisida nabati terhadap larva potensi sebagai insektisida
S.litura. alami terhadap larva S.
litura.
The effect of adding Metode penelitian yang Waktu penyeduhan, dengan Hasil penelitian
syzygium cumini on the digunakan dalam perlakuan 6:1 (rasio Piper menunjukkan waktu
quality of the piper penelitian ini adalah retrofractum Vahl terhadap penyeduhan optimal
retrofractum vahl product rancangan faktual dan Syzygium cumini) menunjukkan formulasi Piper retrofractum
(Pengaruh penambahan acak dan analisis kandungan polifenol tertinggi Vahl dengan penambahan
syzygium cumini (daun waktu, tes warna, Tes yaitu 7,05 mg/100g bila diseduh Syzygium cumini sesuai
jamblang) pada kualitas sensorik, dan tes selama 10 menit adalah 5 menit. Kandungan
produk cabe jamu) polyphenol. polifenol dalam formulasi
bervariasi tergantung pada
waktu penyeduhan
REVIEW JURNAL EKSTRAKSI PIPERIN DARI CABE JAMU
Judul Jurnal Metode Hasil Penelitian Kesimpulan
Kadar Piperin Ekstrak Metode penelitian yang Skrining fitokimia senyawa yang penelitian ini berhasil
Buah Cabe Jawa dan digunakan dalam penelitian diekstrak menunjukkan adanya mengekstraksi piperine dari
Lada Hitam dari Daerah ini adalah ekstraksi piperin alkaloid, flavonoid, tanin, buah cabai jawa dan buah
dengan Ketinggian dari buah cabai jawa dan polifenol, saponin, minyak atsiri, lada hitam dengan
Berbeda buah lada hitam dengan dan terpenoid pada kedua menggunakan pelarut etanol
menggunakan etanol 95% ekstrak. 95%. Ekstraknya ditemukan
sebagai pelarutnya. Proses Identifikasi piperin dalam ekstrak mengandung berbagai
ekstraksi dilakukan dengan dikonfirmasi menggunakan senyawa bioaktif, termasuk
merendam sampel dalam analisis KLT. piperine. Hasil dan
etanol selama 18 jam, konsentrasi piperin
dilanjutkan dengan bervariasi tergantung
maserasi ulang dan wilayah dan ketinggian
pemekatan menggunakan tanaman.
rotary evaporator dan
waterbath. Senyawa hasil
ekstraksi dianalisis dengan
berbagai metode, antara
lain skrining fitokimia dan
identifikasi piperin
menggunakan KLT
PROSES EKSTRAKSI NIKOTIN
DARI TEMBAKAU
Prinsip Dasar dan Landasan Teori
Nikotin merupakan alkaloid utama dalam daun tembakau yang
aktif sebagai insektisida dan kadar nikotin 2–8% tergantung pada
spesies tembakau. Nikotin juga berdampak buruk bagi kesehatan
manusia dan sangat beracun bagi serangga sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai insektisida. Nikotin juga berdampak buruk
bagi kesehatan manusia dan sangat beracun bagi serangga
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai insektisida. Prinsip dasar
pada kromatografi lapis tipis yaitu pencampuran berdasarkan
perbedaan interaksi senyawa pada 2 fase yang berbeda yaitu fase
diam dan fase gerak. Metode Kromatografi Gas–Spektrometri
digunakan untuk menganalisis kadar nikotin pada tembakau
SKEMA PROSES EKSTRAKSI
NIKOTIN

Gambar di atas menunjukkan skema bio-sintesis nikotin. Sintesis nikotin terdiri


dari dua jalur, dimana jalur sebelah kiri adalah jalur pembentukan pyridine,
sedangkan jalur sebelah kanan adalah jalur pembentukan pyrrolidine.
Reaksi Kimia
Nikotin adalah senyawa alkaloid utama dalam daun
tembakau. Nikotin diyakini dapat menjadi racun
syaraf yang potensial dan berfungsi sebagai
insektisida.Nikotin juga merupakan zat yang
bersifat adiktif atau menyebabkan kecanduan.
Selain nikotin, tembakau juga mengandung bahan
kimia berbahaya lainnya seperti
tar, gas CO, dan NO
Struktur Kimia

Nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami
oleh berbagai macam tumbuhan, termasuk tembakau. Nikotin memiliki rumus kimia C₁₀H₁₄N₂
INOVASI PROUK: PERMEN TEMBAKAU

Salah satu alternatif untuk mengurangi kebiasaan merokok


atau berhenti merokok baik temprer atau
permanen adalah dengan mengunyah permen nikotin.
Meskipun berdasarkan penelitian The Archives of Internal
Medicine, belum ada perbedaan hasil
dalam pengurangan jumlah konsumsi rokok dengan
mengunyah permen nikotin. Prinsip utama terapan permen
nikotin adalah penggantian rokok sementara dengan
mengunyah permen nikotin atau permen
beraroma tembakau sebagai langkah preventif untuk.
REVIEW JURNAL EKSTRAKSI NIKOTIN DARI TEMBAKAU
Judul Jurnal Metode Hasil Penelitian Kesimpulan
Ekstraksi Nikotin dari Maserasi tembakau Hasil meserasi daun tembakau Dalam 1kg tembakau
Daun Tembakau maserasi dilakukan seberat 1 menghasilkan 100,7 ml dapat dihasilkan 100,7 ml
(Nikotin Tabecum) dan dengan merendam meserasi tembakau. Untuk maserasi tembakau.
Pemanfaatannya limbah tembbakau penyemprotan ke nyamuk dilakukan 2. Dalam uji coba
Sebagai Insektisida yang sudah menjadi sebanyak 3 kali penyemprotan penyemprotan ekstrak
Nabati Pembunuh serbuk kdalam dengan konsentrasi 90%. Adapun tembakau ke
Aedes Sp. larutan etanol hasil yang diperoleh: Penyemprotan nyamukdiperoleh
sampai. I:efektivitas 86,9 efektivitas sebesar 95,3%
Penyemprotan II: efektivitas 100% dengankonsentrasi ekstrak
Penyemprotan III: sebesar 90%
efektivitas 100%

Efektivitas Ekstrak densitometry yang Nikotin cair bahan baku sisa daun senyawa kimia terbanyak
Daun Tembakau menggunakan TlC dan batang tembakau dapat dalam tembakau adalah
(Nicotiana Tabacum L) scanner dimanfaatkan untuk memproduksi nikotin.
dari Semarang, nikotin cair sebagai bahan utama
Temanggung, dan liquid vape. Hasil produk tembakau
Kendal sebagai lainnya (HPTL) ini berpotensi
larvasida aedes menambah nilai ekonomi bagi para
aegypti L. petani. Teknologi ekstraksi nikotin ini
cukup kompleks, tidak asal diekstrak.
Teknologi kunci yaitu bagaimana bisa
mengisolasi nikotin
REVIEW JURNAL EKSTRAKSI NIKOTIN DARI TEMBAKAU
Judul Jurnal Metode Hasil Penelitian Kesimpulan
Optimization of Nicotine Metode yang digunakan Hasil penelitian menunjukkan Penambahan eter dan
Extraction In Tobacco adalah meode respon rendemen nikotin tertinggi yang petroleum eter berpengaruh
Leaf (Nicotiana tabacum permukaan dengan desain diperoleh sebesar 5,36% pada nyata terhadap waktu
L.) :(Study : Comparison komposit terpusat yang perlakuan menggunakan 75 ml ekstraksi dan rendemen
of Ether and Petroleum teridiri dari dua faktor yaitu eter dan 75 ml petroleum eter. , nikotin. Solusi optimal untuk
Ether) penambaan eter dan metode umum yang digunakan waktu ekstraksi diperoleh
petroleum eter. Kemudian untuk mengisolasi alkaloid 682,48 detik dengan
ambil titik tengahnya 50 ml nikotin adalah dengan penambahan 59,46 ml eter
eter (X,= 0) dan 50 ml menggunakan pelarut organik. dan 30,12 ml petroleum eter.
petroleum eter Prosesnya dimulai dengan Rendemen nikotin tertinggi
(X=0).Menurut metode pembentukan garam alkaloid diperoleh sebesar 5,36%
permukan respon 2 faktor, nikotin melalui penambahan pada perlakuan
loop dibuat pada titk NaOH 5% ke dalam tembakau . menggunakan 75 ml eter
tengah (X=0) sebanyak 5 dan 75 ml petroleum eter,
kali. Nilai dari k = 2 yang sedangkan rendemen
dipilih dari terendah diperoleh pada
2k/4=22/4=1,414. perlakuan menggunakan 25
ml eter dan 25 ml petroleum
eter yaitu sebesar 3,14%.
.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai