Fakultas Ilmu Kesehatan UNIVERSITAS BATAM Defenisi Diabetes Melitus (DM) : Gangguan metabolism yang ditandai dengan hiperglikemia yang dikaitkan dengan masalah metabolism Karbohidrat, lemak, protein dan dapat menimbulkan komplikasi kronik Spt : Gangguang Makrovaskular Gangguan Mikrovaskular Neuropati SINTESIS • Insulin : hormon yang sekresikan oleh sel β pulau Langerhans dalam pangkreas • Berbagai stimulus melepaskan INSULIN dari dari granula penyimpanan dalam sel β • Stimulus yang paling kuat : peningkatan glukosa plasma (hiperglikemia) • Insulin terikat dalam reseptor spesifik dalam membrane sel dan memulai sejumlah aksi termasuk peningkatan ambilan GLUKOSA oleh otot, hati dan jaringan adiposa Gangguan Sintesa Insulin • Pada DM terdapat kekurangan relative atau absolut insulin yang menyebabkan penurunan ambilan glukosa oleh jaringan yg sensitive terhadap insulin • Hal tersebut mempunyai konsekwensi : Lipolisis dan Proteolisis otot menurunkan BB & kelemahan Kadar asam lemak bebas dan gliserol dalam darah meningkat Kelebihan Asetil CoA dihasilkan dalam hati diubah menjadi asam asetoasetat yg kemudian mengalami reduksi menjadi asam β hidroksibutirat atau mengalami dekarboksilasi menjadi aseton. Badan keton ini terakumulasi dalam darah menyebabkan ASIDOSIS (Ketoasidosis) Klasifikasi DM Berdasarkan Etiologi : 1. DM tipe 1 : ditandai dengan adanya gangguan produksi insulin akibat penyakit autoimun/idiopatik (Insulin Dependent Diabetes Mellitus/IDDM), sehingga : • Pasien mutlak menggunakan insulin • Tekait dengan Human Leucocyt antigen dan destruksi sel β selektif secara imunologis 2. DM tipe 2 Akibat adanya resistensi insulin/gangguan sekresi insulin (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus/NIDDM) terjadi : • Pe jumlah reseptor insulin OBESITAS (Diet dan Olah Raga) • Penggunaan Obat Hipoglikemik Oral (OHO) KRITERIA DIAGNOSA DIABETES MELLITUS Obat Hipoglikemik Oral (OHO) Kelas Mekanisme Kelebihan Kekurangan Cost Biguanida (Metformin) Menurunkan o Terapi jangka panjang o Efek samping GI (diare, nyeri perut) hepatic o Tidak o Resiko asidosis laktat glukogeogenesis mempengaruhi berat badan o Defisiensi vit B 12 o Tidak hipoglikemia o Multiple KI (CKD, asidosis, hypoxia, Low o Menurunkan kejadian CVD dehidrasi, etc) o Jangka panjang o Hypoglikemia Sulfonilurea Closes KATP (Glyburide/ channels on b- cell o Menurunkan resiko microvaskular o Penambahan berat badan plasma membranes o KI MI precondition Low glibenklamid, Glipizide, o Low durability Gliclazide, Glimepiride) Menurunkan postprandial glucose o Hypoglikemia Meningkatkan o Meglitinida o Penambahan BB sekresi insulin excursion o Fleksibilitas dosis o KI MI precondition o Frequent dosing schedule High o Infeksi saluran nafas atas Kelas Mekanisme Kelebihan Kekurangan Cost Tiazolidindion Tidak Hypoglikemia o Weight gain Activates o (Pioglitazone, o Durability Rosiglitazone) reseptor gama o Edema/heart failure o Meningkatkan HDL-C o Pengurangan massa tulang High agonis
o Menurunkan TG o Meningkatkan LDL-C
(pioglitazone) o Meningkatkan MI dan VCD o Menurunkan kejadian CVD (rosiglitazone) o Meningkatkan bladder cancer (pioglitazone) Inhibitor α- Inhibit intestinal α- o Tidak hipoglikemia o Efficacy fokus HbA1C glukonidase glukonidase o Menurunkan postprandial o Efek samping GI (flatulence, diare) glucosa excursions o Frequent dosing schedule o Menurunkan kejadian CVD Moderate o Tidak sistemik
DPP4 Inhibitor Inhibitor aktivitas o Tidak hipoglikemia o Efficacy sebatas HbA1C
(Sitagliptin, DPP-4, ↑ o Well tolerated o Urticaria Vildagliptin, konsentrasi o Angioedema High Saxagliptin, postprandial active o pancreatitis Linagliptin, Alogliptin) incretin (GLP-1, GIP) Kelas Mekanisme Kelebihan Kekurangan Cost o tidak hipoglikemia Efek samping GI (mual/muntah) Aktivasi reseptor GLP-1 o GLP 1 reseptor agonis o menurunkan BB High o Kut pankreatitisC- cell hyperplasia o potensial untuk o Training requirements improve fungsi β cell o tidak hipoglikemia Efficacy sebatas HbA1C Binds bile acids in intestinal tract, o Bile acid sequestrans o Konstipasi (Covesevelam) increasing hepatic bile acid o menurunkan LDL- C production; activation of farnesoid o Meningkatkan TG High receptor (FXR) in liver o Menurunkan absorbsi medikasi lain
o tidak hipoglikemia Efficacy sebatas HbA1C
Aktivasi reseptor dopaminergik o Dopamine 2- agonist (Bromokriptin) o menurunkan kejadian o Dizziness/ syncope CVD o Mual High o Fatique o rhinitis
o menurunkan BB Efficacy sebatas HbA1C
Aktivasi amylin reseptor o Amylin mimetics (Pramlitidine) o menurunkan o efek samping GI (mual-muntah) postprandian glucose o hypoglikemia High excursions o requent dosing schedule Terapi Insulin Mekanisme kerja Insulin memiliki empat efek yang dapat menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan penyimpanan karbohidrat sebagai berikut: 1. Insulin mempermudah masuknya glukosa ke dalam sebagian besar sel. • Insulin meningkatkan mekanisme difusi terfasilitasi glukosa ke dalam selsel tergantung insulin tersebut melalui fenomena transporter recruitment. • Insulin akan meningkatkan metabolisme glukosa oleh hati denganmerangsang langkah pertama metabolisme glukosa, fosforilasi glukosa menjadi glukosa-6-fosfat. 2. Insulin merangsang glikogenesis, pembentukan glikogendari glukosa, baik di otot maupun hati. 3. Insulin menghambat glikogenolisis, penguraian glikogen menjadi glukosa sehingga meningkatkan penyimpanan karbohidrat dan menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati. 4. Insulin menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati dengan menghambat Jenis insulin