Anda di halaman 1dari 11

Jaringan Jalan

Oleh kelompok 1:
Agustin Nur Shinta A.
Dwi Zakiyyah M.
Fauziah Dwi F. N.
Marissa Nabila
Naila Priska Amelia
Siti Nur Maulidiah W.
Tsabita L. Q.
Pengertian Sistem Jaringan Jalan
• Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang
jalan, sistem jaringan jalan adalah satu kesatuan ruas jalan yang saling
menghubungkan dan mengikat pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah
yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan
hierarkis. Sistem jaringan jalan terbagi dua, yaitu:
1. Sistem jaringan jalan primer
2. Sistem jaringan jalan sekunder
Sistem jaringan jalan
• Sistem jaringan jalan primer: • Sistem jaringan jalan sekunder:
• Jaringan jalan primer disusun • Sistem jaringan jalan sekunder
berdasarkan rencana tata ruang dan merupakan sistem jaringan jalan
pelayanan distribusi barang dan yang menghubungkan antar
jasa untuk pengembangan semua kawasan di dalam perkotaan yang
wilayah di tingkat nasional, dengan diatur secara berjenjang sesuai
menghubungkan semua simpul jasa dengan fungsi kawasan yang
distribusi yang berwujud pusat- dihubungkannya.
pusat kegitan.
Jalan sesuai dengan peruntukkannya terdiri atas jalan umum dan jalan khusus. Jalan
khusus bukan diperuntukkan bagi lalu lintas umum dalam rangka distribusi barang
dan jasa yang dibutuhkan. Sementara jalan umum dikelompokkan menurut sistem,
fungsi, status, dan kelas. Jalan umum menurut fungsinya dikelompokkan menjadi
empat, yaitu sebagai berikut.

• Jalan Arteri
• Jalan kolektor
• Jalan lokal
• Jalan Lingkungan
Jalan Arteri
Yaitu jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak
jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara budaya guna.
Jalan arteri dibagi menjadi dua, yaitu:

• Arteri primer: • Arteri sekunder:


• Yaitu jalan umum yang berfungsi • Jalan yang menghubungkan
melayani angkutan utama dengan kawasan primer dengan kawasan
ciri perjalanan jarak jauh, sekunder kesatu, kawasan
kecepatan rata-rata tinggi dan sekunder kesatu dengan kawasan
jumlah jalan masuk dibatasi sekuder kesatu, atau kawasan
secara budaya guna. kawasan sekuder kesatu dengan
kawasan sekunder kedua.
Jalan Kolektor
Yaitu jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul dengan ciri perjalanan jarak sedang,
kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan kolektor dibagi menjadi dua, yaitu:

• Kolektor primer: • Kolektor sekunder:


• Jalan yang menghubungkan secara • Didesain berdasarkan kecepatan
berdaya guna antara pusat rencana paling rendah 20 km per
kegiatan nasional dengan pusat jam dengan lebar badan jalan
kegiatan lokal, antarpusat kegiatan minimal 9 meter, dan lalu lintas
wilayah, atau antara pusat cepat tidak boleh terganggu oleh
kegiatan wilayah dengan pusat lalu lintas lambat.
kegiatan lokal.
Jalan Lokal
Yaitu jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat,
kecepatan rata-rata rendah,dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan lokal dibagi menjadi dua, yaitu:

• Lokal primer: • Lokal sekunder:


• Jalan yang menghubungkan secara • Jalan yang menghubungkan
berdaya guna pusat kegiatan nasional
kawasan sekunder kesatu dengan
dengan pusat kegiatan lingkungan,
pusat kegiatan wilayah dengan pusat
perumahan, kawasan sekunder
kegiatan lingkungan, antarpusat kedua dengan perumahan,
kegiatan lokal, atau pusat kegiatan kawasan sekunder ketiga dan
lokal dengan pusat kegiatan seterusnya sampai ke perumahan.
lingkungan, serta antarpusat kegiatan
lingkungan..
Jalan Lingkungan
Yaitu jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan
kecepatan rata-rata rendah. Jalan lingkungan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

• Lingkungan primer: • Lingkungan Sekunder:


• Jalan yang menghubungkan antarpusat kegiatan • Jalan yang menghubungkan antarpersil
di dalam kawasan perdesaan dan jalan di dalam dalam kawasan perkotaan. Didesain
lingkungan kawasan perdesaan. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah
berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 15 10 km per jam dengan lebar badan jalan
km per jam dengan lebar badan jalan minimal minimal 6,5 meter untuk jalan yang
6,5 meter untuk jalan yang diperuntukkan bagi
diperuntukkan bagi kendaraan bermotor roda
kendaraan bermotor roda 3 atau lebih.
3 atau lebih. Sedangkan jalan yang tidak
Sedangkan jalan yang tidak diperuntukkan bagi
diperuntukkan bagi kendaraan bermotor roda
kendaraan bermotor roda 3 atau lebih harus
mempunyai lebar badan jalan minimal 3,5
3 atau lebih harus mempunyai lebar badan
meter. jalan minimal 3,5 meter.
Jalan Umum Menurut Statusnya
• Jalan nasional: merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistemjaringan jalan
primer yang menghubungkan antaribu kota provinsi, jalan strategis nasional, dan jalan
tol.
• Jalan provinsi: merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan ibu kota provinsi dengan ibu kota kabupaten/kota, atau antaribu kota
kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.
• Jalan kabupaten: merupakan sistem jaringan jalan yang menghubungkan ibukota
kabupaten dengan ibu kota kecamatan, antaribu kota kecamatan ibu kota kabupaten
dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem
jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
Jalan Umum Menurut Statusnya
• Jalan kota: merupakan jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder
yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota,
menghubungkanpusat pelayanan dengan persil, menghubungkan
antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di
dalam kota.
• Jalan desa: merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan atau
antarpermukiman di dalam desa, dan jalan lingkungan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai