Anda di halaman 1dari 59

BAB SISTEM JARINGAN

JALAN
1

Materi yang Di bahas


Pada Bab ini membahas tentang Sistem Jaringan Jalan. Untuk memenuhi itu,
pada bab ini dapat dibagi kedalam sub bab berikut.
A. Pengertian Sistem Jaringan Jalan
B. Sistem Jaringan Jalan
C. Fungsi Jalan
D. Parameter Arus Lalu Lintas
A. Pengertian Sistem Jaringan Jalan
Berdasarkan Undang-undang nomor 38 tahun 2004 tentang jalan, jalan
adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas,
yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori, dan jalan kabel.
Jaringan Jalan adalah satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri atas sistem
jaringan primer dan sistem jaringan Jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan
hierarkis. Dalam pasal 6 Peraturan Pemerintah No 34 tahun 2006 bahwa:
1. Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri
dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang
terjalin dalam hubungan hierarki.
2. Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang
wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antar kawasan dan/atau
dalam kawasan perkotaan, dan kawasan pedesaan.

B. Sistem Jaringan Jalan


Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang
wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antarkawasan dan/atau dalam
kawasan perkotaan, dan kawasan perdesaan.
Berdasarkan sistem jaringan jalan, maka dikenal 2 istilah, yaitu:
1. Sistem Jaringan Jalan Primer
Sistem jaringan yang berada di luar daerah perkotaan (rural area) yang
terderi dari jalan arteri primer, kolektor primer
a) Jalan arteri primer
Jalan arteri primer menghubungkan secara berdaya guna antar pusat
kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan
wilayah. Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di
tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang
berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai berikut: menghubungkan secara menerus
pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke
pusat kegiatan lingkungan; dan menghubungkan antar pusat kegiatan nasional,
sebagai contoh Jalur Pantura yang menghubungkan antara Sumatera dengan Jawa
di Merak, Jakarta, Semarang, Surabaya sampai dengan Banyuwangi merupakan
arteri primer.

 Karakteristik jalan arteri primer


Karakteristik jalan arteri primer adalah sebagai berikut :
 Jalan arteri primer didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 60
(enam puluh) kilometer per jam (km/h);
 Lebar Ruang Manfaat Jalan minimal 11 (sebelas) meter;
 Jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien; jarak antar jalan masuk/akses
langsung minimal 500 meter, jarak antar akses lahan langsung berupa
kapling luas lahan harus di atas 1000 m2, dengan pemanfaatan untuk
perumahan;
 Persimpangan pada jalan arteri primer diatur dengan pengaturan tertentu
yang sesuai dengan volume lalu lintas dan karakteristiknya;
 Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu lalu lintas,
marka jalan, lampu lalu lintas, lampu penerangan jalan, dan lain-lain;
 Jalur khusus seharusnya disediakan, yang dapat digunakan untuk sepeda dan
kendaraan lambat lainnya;
 Jalan arteri primer mempunyai 4 lajur lalu lintas atau lebih dan seharusnya
dilengkapi dengan median (sesuai dengan ketentuan geometrik);
 Apabila persyaratan jarak akses jalan dan atau akses lahan tidak dapat
dipenuhi, maka pada jalan arteri primer harus disediakan jalur lambat
(frontage road) dan juga jalur khusus untuk kendaraan tidak bermotor
(sepeda, becak, dll).

b) Jalan kolektor primer


Jalan kolektor primer adalah jalan yang dikembangkan untuk melayani dan
menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal
dan atau kawasan-kawasan berskala kecil dan atau pelabuhan pengumpan regional
dan pelabuhan pengumpan lokal.

 Ciri jalan kolektor primer


 Jalan kolektor primer dalam kota merupakan terusan jalan kolektor primer
luar kota.
 Jalan kolektor primer melalui atau menuju kawasan primer atau jalan arteri
primer.
 Jalan kolektor primer dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling
rendah 40 (empat puluh) km per jam.
 Lebar badan jalan kolektor primer tidak kurang dari 7 (tujuh) meter
 Jumlah jalan masuk ke jalan kolektor primer dibatasi secara efisien. Jarak
antar jalan masuk/akses langsung tidak boleh lebih pendek dari 400 meter.
 Kendaraan angkutan barang berat dan bus dapat diizinkan melalui jalan ini.
 Persimpangan pada jalan kolektor primer diatur dengan pengaturan tertentu
yang sesuai dengan volume lalu lintas nya.
 Jalan kolektor primer mempunyai kapasitas yang sama atau lebih besar dari
volume lalu lintas rata-rata.
 Lokasi parkir pada badan jalan sangat dibatasi dan seharusnya tidak
diizinkan pada jam sibuk.
 Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu lalu lintas,
marka jalan, lampu lalu lintas dan lampu penerangan jalan.
 Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya lebih rendah dari jalan
arteri primer.
 Dianjurkan tersedianya Jalur Khusus yang dapat digunakan untuk sepeda
dan kendaraan lambat lainnya.

2. Sistem Jaringan Jalan Sekunder


Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang
wilayah kabupaten/kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara menerus
kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder
kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil.
a) Jalan arteri sekunder
Jalan arteri sekunder adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan
ciri-ciri perjalanan jarak jauh kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk
dibatasi seefisien,dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat
dalam kota. Didaerah perkotaan juga disebut sebagai jalan protokol.

 Ciri jalan arteri sekunder


 Jalan arteri sekunder menghubungkan :
 kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu.
 antar kawasan sekunder kesatu.
 kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.
 jalan arteri/kolektor primer dengan kawasan sekunder kesatu.
 Jalan arteri sekunder dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling
rendah 30 (tiga puluh) km per jam.
 Lebar badan jalan tidak kurang dari 8 (delapan) meter.
 Lalu lintas cepat pada jalan arteri sekunder tidak boleh terganggu oleh lalu
lintas lambat.
 Akses langsung dibatasi tidak boleh lebih pendek dari 250 meter.
 Kendaraan angkutan barang ringan dan bus untuk pelayanan kota dapat
diizinkan melalui jalan ini.
 Persimpangan pads jalan arteri sekunder diatur dengan pengaturan tertentu
yang sesuai dengan volume lalu lintasnya.
 Jalan arteri sekunder mempunyai kapasitas same atau lebih besar dari
volume lalu lintas rata-rata.
 Lokasi berhenti dan parkir pada badan jalan sangat dibatasi dan seharusnya
tidak dizinkan pada jam sibuk.
 Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu, marka,
lampu pengatur lalu lintas, lampu jalan dan lain-lain.
 Besarnya lala lintas harian rata-rata pada umumnya paling besar dari sistem
sekunder yang lain.
 Dianjurkan tersedianya Jalur Khusus yang dapat digunakan untuk sepeda
dan kendaraan lambat lainnya.
 Jarak selang dengan kelas jalan yang sejenis lebih besar dari jarak selang
dengan kelas jalan yang lebih rendah.

b) Jalan kolektor sekunder


Jalan kolektor sekunder adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan
atau pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata
sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi, dengan peranan pelayanan jasa distribusi
untuk masyarakat di dalam kota.

 Ciri jalan kolektor sekunder


 Jalan kolektor sekunder menghubungkan:
1. antar kawasan sekunder kedua.
2. kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.
 Jalan kolektor sekunder dirancang berdasarken keoepatan rencana paling
rendah 20 (dua puluh) km per jam.
 Lebar badan jalan kolektor sekunder tidak kurang dari 7 (tujuh) meter.
 Kendaraan angkutan barang berat tidak diizinkan melalui fungsi jalan ini di
daerah pemukiman.
 Lokasi parkir pada badan jalan-dibatasi.
 Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup.
 Besarnya lalu lintas harian rata-rata pads umumnya lebih rendah dari sistem
primer dan arteri sekunder.

C. Fungsi Jalan
Berdasarkan fungsinya, maka jalan dibedakan menjadi beberapa fungsi,
yaitu:
1. Jalan Arteri
-  Arteri Primer: Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna
antarpusat kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan
nasional dengan pusat kegiatan wilayah. Didesain
berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 60 km per
jam, lebar badan jalan minimal 11 meter, lalu lintas jarak
jauh tidak boleh terganggu lalu lintas ulang alik, lalu lintas
lokal dan kegiatan lokal, jumlah jalan masuk ke jalan
arteri primer dibatasi, serta tidak boleh terputus di
kawasan perkotaan.
-  Arteri Sekunder: Jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan
kawasan sekunder kesatu, kawasan sekunder kesatu
dengan kawasan sekuder kesatu, atau kawasan kawasan
sekuder kesatu dengan kawasan sekunder kedua. Didesain
berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 30 km per
jam dengan lebar badan jalan minimal 11 meter, dan lalu
lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.
2.     Jalan Kolektor
-  Kolektor Primer: Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antara
pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lokal,
antarpusat kegiatan wilayah, atau antara pusat kegiatan
wilayah dengan pusat kegiatan lokal. Didesain
berdasarkan berdasarkan kecepatan rencana paling rendah
40 km per jam dengan lebar badan jalan minimal 9 meter,
dan jumlah jalan masuk dibatasi.
-  Kolektor Sekunder: Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kedua
dengan kawasan sekunder kedua atau kawasan sekunder
kedua dengan kawasan sekunder ketiga. Didesain
berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20 km per
jam dengan lebar badan jalan minimal 9 meter, dan lalu
lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.
3.     Jalan Lokal
-  Lokal Primer: Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna pusat
kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat
kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan,
antarpusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatan lokal dengan
pusat kegiatan lingkungan, serta antarpusat kegiatan
lingkungan. Didesain berdasarkan kecepatan rencana
paling rendah 20 km per jam dengan lebar badan jalan
minimal 7,5 meter, dan tidak boleh terputus di kawasan
perdesaan.
-  Lokal Sekunder: Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kesatu
dengan perumahan, kawasan sekunder kedua dengan
perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya
sampai ke perumahan. Didesain berdasarkan kecepatan
rencana paling rendah 10 km per jam dengan lebar badan
jalan minimal 7,5 meter.
4.     Jalan Lingkungan
-  Lingkungan Primer: Jalan yang menghubungkan antarpusat kegiatan di dalam
kawasan perdesaan dan jalan di dalam lingkungan
kawasan perdesaan. Didesain berdasarkan kecepatan
rencana paling rendah 15 km per jam dengan lebar badan
jalan minimal 6,5 meter untuk jalan yang diperuntukkan
bagi kendaraan bermotor roda 3 atau lebih. Sedangkan
jalan yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor
roda 3 atau lebih harus mempunyai lebar badan jalan
minimal 3,5 meter.
-  Lingkungan Sekunder: Jalan yang menghubungkan antarpersil dalam kawasan
perkotaan. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling
rendah 10 km per jam dengan lebar badan jalan minimal
6,5 meter untuk jalan yang diperuntukkan bagi
kendaraanbermotor roda 3 atau lebih. Sedangkan jalan
yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor roda 3
atau lebih harus mempunyai lebar badan jalan minimal 3,5
meter.

Lebar badan jalan paling sedikit 3,5 meter ini dimaksudkan agar lebar jalur
lalu lintas dapat mencapai 3 meter, dengan demikian pada keadaan darurat dapat
dilewati mobil dan kendaraan khusus lainnya seperti pemadan kebakaran,
ambulan, dan sebagainya.

D. Parameter Arus Lalu Lintas


Parameter arus lalu lintas merupakan faktor penting dalam perencanaan lalu
lintas adalah volume, dan kerapatan lalu lintas.
1. Volume
Menurut Alamsyah (2005), Volume adalah jumlah kendaraan yang
melewati satu titik pengamatan periode waktu tertentu. Pada umumnya kendaraan
pada suatu ruas jalan terdiri dari berbagai komposisi kendaraan, sehingga volume
lalu lintas menjadi lebih praktis jika dinyatakan dalam jenis kendaraan standar,
yaitu mobil penumpang, sehingga dikenal istilah satuan mobil penumpang (smp).
Untuk mendapatkan volume dalam smp, diperlukan faktor konversi dari berbagai
macam kendaraan menjadi mobil penumpang, yaitu mobil penumpang atau emp
(ekuivalen mobil penumpang).

2. Kerapatan
Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati panjang jalan yang
diamati tersebut. Kerapatan sulit diukur secara pasti. Kerapatan dapat dihitung
berdasarkan kecepatan dan volume (Alamsyah : 2005)
N
K=
L
Keterangan :
K = Kerapatan lalu lintas (kendaraan/km)
N = Volume lalu lintas (kendaraan/jam)
L = Kecepatan lalu lintas (km/jam)
Ringkasan Materi

1. Berdasarkan Undang-undang nomor 38 tahun 2004 Sistem jaringan jalan


merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan
jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam
hubungan hierarki. Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada
rencana tata ruang wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antar
kawasan dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan pedesaan.
2. Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang
wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antarkawasan dan/atau
dalam kawasan perkotaan, dan kawasan perdesaan.
1. Sistem Jaringan Jalan Primer
a) Jalan arteri primer menghubungkan secara berdaya guna antar pusat
kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat
kegiatan wilayah. 
b) Jalan kolektor primer adalah jalan yang dikembangkan untuk
melayani dan menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan wilayah
dan pusat kegiatan lokal dan atau kawasan-kawasan berskala kecil dan
atau pelabuhan pengumpan regional dan pelabuhan pengumpan lokal.
2. Sistem Jaringan Jalan Sekunder
a) Jalan arteri sekunder adalah jalan yang melayani angkutan utama
dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh kecepatan rata-rata tinggi, dan
jumlah jalan masuk dibatasi seefisien,dengan peranan pelayanan jasa
distribusi untuk masyarakat dalam kota. Didaerah perkotaan juga
disebut sebagai jalan protokol.
b) Jalan kolektor sekunder adalah jalan yang melayani angkutan
pengumpulan atau pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang,
kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi, dengan
peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat di dalam kota.
3. Volume
Menurut Alamsyah , Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati satu
titik pengamatan periode waktu tertentu. Pada umumnya kendaraan pada
suatu ruas jalan terdiri dari berbagai komposisi kendaraan, sehingga volume
lalu lintas menjadi lebih praktis jika dinyatakan dalam jenis kendaraan
standar, yaitu mobil penumpang, sehingga dikenal istilah satuan mobil
penumpang. Untuk mendapatkan volume dalam smp, diperlukan faktor
konversi dari berbagai macam kendaraan menjadi mobil penumpang, yaitu
mobil penumpang atau emp.
4. Kerapatan
Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati panjang jalan yang
diamati tersebut. Kerapatan sulit diukur secara pasti. Kerapatan dapat
dihitung berdasarkan kecepatan dan volume.
Soal - Bahas

1. Sebutkan definisi dari : Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) dan kelas
jalan ?
Jawab :
 Lalu lintas harian rata-rata disingkat LHR adalah volume lalu lintas volume
lalu lintas yang dua arahyang dua arahyang melalui suatu titik rata-rata
dalam satu yang melalui suatu titik rata-rata dalam satu hari, biasanya
dihitung sepanjang biasanya dihitung sepanjangtahun.tahun. LHR
adalah istilah yang baku digunakan dalam menghitung beban lalu
LHR adalah istilah yang baku digunakan dalam menghitung beban
lalulintas pada suatulintas pada suatu ruas jalanruas jalan dan
merupakan dasar dalam prosesdan
merupakan dasar dalam proses perencanaan perencanaan transportasi
ataupun dalam pengukuran ataupun dalam pengukuran polusi polusi
yang diakibatkan oleh arus lalu yang diakibatkan oleh arus lalu lintas
pada suatu ruas jalan.lintas pada suatu ruas jalan.
LHR = jumlah lalu lintas selama pengamatan jumlah lalu lintas selama
pengamatanLamanya waktu pengamatanLamanya waktu
pengamatan.

 Klasifikasi jalan atau hierarki jalan adalah pengelompokan Klasifikasi


jalan atau hierarki jalan adalah pengelompokan jalan jalan berdasarkan
berdasarkanfungsi jalan, berdasarkan administrasi pemerintahan dan
berdasarkan muatan sumbu yang menyangkut dimensi dimensi dandan berat
kendaraan. Penentuan klasifikasi jalan kendaraan. Penentuan klasifikasi
jalan terkait dengan besarnya volume lalu lintas yang menggunakan
jalan tersebut, besarnya kapasitas jalan, ekonomian dari jalan tersebut
serta pembiayaan dari jalan tersebut serta pembiayaan pembangunan dan
perawatan jalan.
2. Sebut dan terangkan masing-masing kelas jalan ?
Jawab :
1) Jalan Arteri Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan antar kota
jenjang kesatu yang berdampingan atau menghubungkan kota jenjang
kesatu dengan kota jenjang kedua (R. Desutama, 2007).
2) Jalan Kolektor Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan antar kota
kedua kota jenjang kedua, atau kota jenjang kesatu dengan kota jenjang
ketiga (R.Desutama, 2007).
3) Jalan Lokal Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan kota
jenjang kesatu dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil, kota
jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga lainnya, kota jenjang ketiga
dengan kota jenjang di bawahnya (R. Desutama, 2007).
4) Jalan Lingkungan adalah merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutanlingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat,dan kecepatan rata-
rata rendah.

3. Sebut dan terangkan klasifikasi jalan berdasarkan fungsinya ?


Jawab :
1) Jalan Arteri Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan antar kota
jenjang kesatu dengan kota jenjangkedua (R. Desutama, 2007).
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi
oleh Arteri Primer adalah :
a. Kecepatan rencana > 60 km/jam
b. Lebar badan jalan > 8,0 m.
c. Kapasitas jalan lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata.
d. Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan rencana
dan kapasitas jalan dapat tercapai.
e. Tidak boleh terganggu oleh kegiatan lokal, lalu lintas lokal.
f. Jalan primer tidak terputus walaupun memasuki kota.
Jalan Arteri sekuder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan
primerdengan kawasan primer atau kawasan sekunder kesatudengan
kawasan sekunder lainnya Kawasan sekunder kedua.sekunder kedua.
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi
oleh Arteri Sekunder adalah :
a. Kecepatan rencana > 30 km/jam
b. Lebar jalan > 8,0 m.
c. Kapasitas jalan lebih besar atau sama dari volume lalu lintas rata-rata.
d. Tidak boleh diganggu oleh lalu lintas lambat.

2) Jalan KolektorJalan Kolektor


Jalan Kolektor Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan antar kota
dengan kota jenjang kedua, atau kota jenjang kesatu dengan kota jenjang
ketiga (R.Desutama. 2007)Desutama. 2007).
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi
oleh JalanKolektor Primer adalah :
a. Kecepatan rencana > 40 km/jam.
b. Lebar badan jalan > 7,0 m.
c. Kapasitas jalan lebih besar atau sama volume lalu lintas rata-
rata.
d. Jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan
rencana dan kapasitas jalan tidak terganggu
e. Tidak boleh terganggu oleh kegiatan lokal, lalu lintas lokal.
f. Jalan kolektor primer tidak terputus walaupun memasuki daerah
kota.
Jalan Kolektor Sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan
sekunderkedua dengan kawasan sekunder lainnya atau menghubungkan
kawasan sekunderkedua dengan kawasan sekunder ketiga
Jika ditinjau dari peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh
JalanKolektor Sekunder adalah :
a. Kecepatan rencana > 20 km/jam.
b. Lebar jalan > 7,0 m.

3) Jalan Lokal PrimerPrimer adalah ruas jalan yang menghubungkan kota


jenjang kesatu dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil, kota
jenjang ketiga lainnya, kota jenjang bawahnya (R.Desutama, 2007).

4. Sebutkan karakteristik jalan arteri primer ?


Jawab :
Karakteristik jalan arteri primer adalah sebagai berikut :
 Jalan arteri primer didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 60
(enam puluh) kilometer per jam (km/h);
 Lebar Ruang Manfaat Jalan minimal 11 (sebelas) meter;
 Jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien; jarak antar jalan masuk/akses
langsung minimal 500 meter, jarak antar akses lahan langsung berupa
kapling luas lahan harus di atas 1000 m2, dengan pemanfaatan untuk
perumahan;
 Persimpangan pada jalan arteri primer diatur dengan pengaturan tertentu
yang sesuai dengan volume lalu lintas dan karakteristiknya;
 Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu lalu lintas,
marka jalan, lampu lalu lintas, lampu penerangan jalan, dan lain-lain;
 Jalur khusus seharusnya disediakan, yang dapat digunakan untuk sepeda dan
kendaraan lambat lainnya;
 Jalan arteri primer mempunyai 4 lajur lalu lintas atau lebih dan seharusnya
dilengkapi dengan median (sesuai dengan ketentuan geometrik);
 Apabila persyaratan jarak akses jalan dan atau akses lahan tidak dapat
dipenuhi, maka pada jalan arteri primer harus disediakan jalur lambat
(frontage road) dan juga jalur khusus untuk kendaraan tidak bermotor
(sepeda, becak, dll).

5. Sebutkan 2 istilah yang ada pada sistem jaringan jalan ?


Jawab :
Berdasarkan sistem jaringan jalan, maka dikenal 2 istilah, yaitu:
1. Sistem jaringan jalan primer
2. Sistem jaringan jalan sekunder

6. Jelaskan pengertian sistem jaringan jalan berdasarkan pasal 6 Peraturan


Pemerintah No 34 tahun 2006 ?
Jawab :
Dalam pasal 6 Peraturan Pemerintah No 34 tahun 2006 bahwa:
1. Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang
terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan
sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki.
2. Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata
ruang wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antar
kawasan dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan pedesaan.

7. Jelaskan pengertian jalan arteri primer dan Jalan kolektor primer ?


Jawab :
Jalan arteri primer menghubungkan secara berdaya guna antar pusat
kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan
wilayah. Sedangkan Jalan kolektor primer adalah jalan yang dikembangkan untuk
melayani dan menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan wilayah dan pusat
kegiatan lokal dan atau kawasan-kawasan berskala kecil dan atau pelabuhan
pengumpan regional dan pelabuhan pengumpan lokal.

8. Sebutkan beberapa ciri jalan kolektor primer ?


Jawab :
 Jalan kolektor primer dalam kota merupakan terusan jalan kolektor primer
luar kota.
 Jalan kolektor primer melalui atau menuju kawasan primer atau jalan arteri
primer.
 Jalan kolektor primer dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling
rendah 40 (empat puluh) km per jam.
 Lebar badan jalan kolektor primer tidak kurang dari 7 (tujuh) meter
 Jumlah jalan masuk ke jalan kolektor primer dibatasi secara efisien. Jarak
antar jalan masuk/akses langsung tidak boleh lebih pendek dari 400 meter.

9. Sebutkan beberapa ciri jalan arteri sekunder ?


Jawab :
 Jalan arteri sekunder menghubungkan :
 kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu.
 antar kawasan sekunder kesatu.
 kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.
 jalan arteri/kolektor primer dengan kawasan sekunder kesatu.
 Jalan arteri sekunder dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling
rendah 30 (tiga puluh) km per jam.

10. Sebutkan beberapa ciri jalan kolektor sekunder ?


Jawab :
 Jalan kolektor sekunder menghubungkan:
3. antar kawasan sekunder kedua.
4. kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.
 Jalan kolektor sekunder dirancang berdasarken keoepatan rencana paling
rendah 20 (dua puluh) km per jam.
 Lebar badan jalan kolektor sekunder tidak kurang dari 7 (tujuh) meter.
 Kendaraan angkutan barang berat tidak diizinkan melalui fungsi jalan ini di
daerah pemukiman.
 Lokasi parkir pada badan jalan-dibatasi.
 Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup.
 Besarnya lalu lintas harian rata-rata pads umumnya lebih rendah dari sistem
primer dan arteri sekunder.
11. Sebutkan fungsi jalan arteri dan jalan lokal ?
Jawab :
1) Jalan Arteri
-  Arteri Primer: Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna
antarpusat kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan
nasional dengan pusat kegiatan wilayah. Didesain
berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 60 km per
jam, lebar badan jalan minimal 11 meter, lalu lintas jarak
jauh tidak boleh terganggu lalu lintas ulang alik, lalu lintas
lokal dan kegiatan lokal, jumlah jalan masuk ke jalan
arteri primer dibatasi, serta tidak boleh terputus di
kawasan perkotaan.
-  Arteri Sekunder: Jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan
kawasan sekunder kesatu, kawasan sekunder kesatu
dengan kawasan sekuder kesatu, atau kawasan kawasan
sekuder kesatu dengan kawasan sekunder kedua. Didesain
berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 30 km per
jam dengan lebar badan jalan minimal 11 meter, dan lalu
lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.
2)    Jalan Lokal
-  Lokal Primer: Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna pusat
kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat
kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan,
antarpusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatan lokal dengan
pusat kegiatan lingkungan, serta antarpusat kegiatan
lingkungan. Didesain berdasarkan kecepatan rencana
paling rendah 20 km per jam dengan lebar badan jalan
minimal 7,5 meter, dan tidak boleh terputus di kawasan
perdesaan.
-  Lokal Sekunder: Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kesatu
dengan perumahan, kawasan sekunder kedua dengan
perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya
sampai ke perumahan. Didesain berdasarkan kecepatan
rencana paling rendah 10 km per jam dengan lebar badan
jalan minimal 7,5 meter.

BAB Rekayasa Struktur

2 Bangunan

Materi yang Di bahas


Pada Bab ini membahas tentang Sistem Jaringan Jalan. Untuk memenuhi itu,
pada bab ini dapat dibagi kedalam sub bab berikut.
A. Pengertian struktur bangunan
B. Jenis Struktur Bangunan
A. Pengertian struktur bangunan
Struktur bangunan adalah bagian-bagian dari sebuah bangunan yang
membentuk bangunan tersebut. Bagian struktur bangunan tersebut mulai dari
pondasi, balok, kerangka, pelengkung, dinding dan lain-lainnya. Struktur-struktur
ini berfungsi untuk mendukung elemen-elemen konstruksi lain seperti interior dan
arsitektur bangunan. Elemen-elemen struktur rangka bangunan memang memiliki
fungsi berbeda, tetapi tujuannya tetap sama. Struktur rangka bangunan memiliki
peran yang penting dalam dunia konstruksi.
Keselamatan orang sangat tergantung oleh kekuatannya. Kelemahan atau
kerusakan bisa menyebabkan cedera atau pun kematian. Karena itu, struktur itu
tidak boleh sembarangan dibangun. Dengan itu, beberapa undang-undang sudah
mengatur pembangunannya. Para arsitek bisa merujuk kepada beberapa ketentuan
untuk merencanakan struktur bangunan seperti:
a. Peraturan tentang Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung
1983;
b. Standar Tata Cara Menghitung Struktur Beton No: SK SNI T-15-1991-03;
c. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983.

B. Jenis Struktur Bangunan


Struktur bangunan adalah bagian-bagian dari sebuah bangunan yang
membentuk bangunan tersebut. Struktur rangka bangunan bisa dibagi menjadi dua
jenis yaitu struktur bawah dan struktur atas. Namun, ada juga yang membaginya
menjadi tiga klasifikasi, di antaranya struktur atas, struktur tengah dan struktur
bawah.
1. Struktur bawah bangunan
Struktur bawah adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang terletak
di bawah muka tanah. Struktur bawah merupakan bagian-bagian bangunan yang
terletak di bawah permukaan tanah. Contohnya adalah pondasi, basement, dan
sloof.

a. Pondasi

Gambar Pondasi
Pengertian umum pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang
terhubung langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bwah
permukaan tanah yang berfungsi memikul beban bangunan yang ada diatas nya.
Pondasi harus di perhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan
terhadap beban bangunan itu sendiri, beban-beban bangunan, gaya-gaya luar
seperti tekanan angin gempa bumi, dan lain-lain. Di samping itu, tidak boleh
adanya penurunan level melebihi batas yang di izinkan.
Agar kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka pondasi bangunan
harus diletakkan pada tanah yang cukup keras, padat, dan kuat mendukung beban
bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebih. Pondasi merupakan
struktur dari bangunan yang sangat penting, karena fungsinya adalah menopang
bangunan yang ada diatasnya.maka proses pembangunan nya harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
 Cukup kuat menahan muatan geser akibata muatan tegak kebawah.
 Dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil.
 Tahan terhadap perubahan cuaca.
 Tahan terhadap pengaruh bahan kimia.

Suatu sistim harus menjamin dan mampu mendukung bangunan yang ada
diatasnya. Untuk itu pondasi harus kuat, stabil, dan aman agar tidak mengalami
penurunan, tidak mengalami patah karena akan sulit untuk memperbaiki sistem
pondasi. Pembuatan pondasi harus berdasarkan beberapa hal berikut:
 Berat bangunan yang akan di pikul oleh pondasi.
 Jenis tanah dan dan daya dukung tanah.
 Bahan pondasi yang tersedia atau mudah diperoleh di tempet.
 Alat dan tenaga kerja yang tersedia.
 Lokasi dan lingkungan pekerjaan.
 Waktu dan biaya pekerjaan.

Hal yang penting berkaitan dengan pondasi adalah apa yang disebut soil
investigation, atau penyelidikan tanah. Pondasi harus di letakkan pada tanah yang
keras dan padat. Untuk mengetahui letak/kedalaman tanah yang keras dan tgangan
tanah/daya dukung tanah, maka perlu diadakannya penyelidikan tanah, yaitu
dengan cara:
 Pengeboran (Driling), dari lubang hasil pengeboran akan di ketahui contoh-
contoh tanah yang kemudian dikirim ke laboratorium mekanika tanah.
 Percobaan Penetrasi (Penetration Test), dengan cara menggunakan alat yang
disebut Sondir Statik Penetrometer. Ujungnya berupa conus yang ditekan
masuk ke dalam tanah, dan secaa otomatis akan dibaca hasil sondir tegangan
tanah.

b. Galian Tanah
Gambar Galian tanah
Galian tanah dan galian-galian lainya harus dilakukan menurut ukuran
dalam, lebar, dan sesuai dengan peil-peil yang tercamtum pada gambar. Semua
bekas-bekas pondasi lama, dan akar pohon yang terdapat pada bagian pondasi
yang dilaksanakan harus dibongkar dan dibersihkan dan dibuang. Bekas pipa yang
tidak terpakai harus disumbat. Apabila lokasi yang akan dijadikan bangunan pipa
air, pipa gas, pipa pembuangan, kabel listrik, kabel telepon dan sebagainya maka
secepatnya diberitahukan kepada konsultan managenen konstruksi atau instansi
yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk selanjutnya.
Pelaksanaan pekerja/kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala
kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut. Apabila penggalian
tersebut melebihi kedalaman yang telah di tentukan maka kontraktor harus
mengisi/mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai dengan
syarat-syarat yang telah di tentukan yang sesuai dengan spesifikasi pondasi.
Pekerjaan galian pondasi harus menjada agar lubang galian tersebut bebas dai
longsoran tanah di kiri dan kanan nya, sehingga pekerjaan pondasi dapat
dilakukan dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan.
Pengisian kembali dengan tanah bekas galian di lakukan selapis demi selapis
sambil disiram air secukupnya dan di tumbuk sampai padat. Pekerjaan pengesian
kembali ini hanya boleh di lakukan setelah dilakukan pemeriksaan dan mendapat
persetujuan konsultan manajemen konstruksi, baik mengenai kedalaman, lapisan
tanahnya maupun jenis tanah galian tersebut.

c. Struktur Basement
Gambar Struktur basement
Konstruksi basement sering merupakan solusi yang ekonomis guna
mengatasi keterbatasan lahan dalam pembangunan gedung. Tapi sebagai struktur
bawah tanah, desain maupun pelaksanaan konstruksi basement perlu dilakukan
dengan memperhitungkan banyak hal. Disamping aspek teknis dari basement itu
sendiri, tidak kalah pentingnya adalah aspek lingkungannya. Mutu pekerjaan pada
konstruksi basement akan sangat mempengaruhi umur dari basement tersebut.
Pengendalian terhadap mutu terpadu sangat diperlukan untuk mencapai
produk konstruksi mutu tinggi dan dapat diandalkan. Beberapa hal yang berkaitan
dengan galian Basement yang perlu diperhatikan adalah beban dan metode galian.
Beban tersebut biasanya berupa beban terbagi rata, beban titik, dan beban garis
dan beban terbagi rata memanjang. Sedangkan metode galian dimana dibagi
menjadi: open cut, cantilever, angker, dan strut.
Pemilihan metode galian disesuaikan dengan perencanaan bangunan dan
konsdisi di lapangan. Pada metode galian basement ada beberapa factor yang
perlu diperhatikan antara lain:
 jenis tanah
 kondisi proyek
 muka air tanah
 besar tekanan tanah yang bekerja
 waktu pelaksanaan
 analisa biaya dan sebagainya.
Beberapa masalah yang timbul dalam pelaksanaan pembuatan galian
basement, seperti penurunan permukaan tanah disekitar galian yang dapat
menyebabkan kerusakan structural pada bangunan dekat galian, fan retaknya
saluran dan sarana yang lain. Salah satu penyebabnya adalah penurunan
permukaan air tanah disekitar galian akibat pemompaan selama konstruksi. Untuk
mencegah masalah yang timbul maka metode pemilihan dewatering sangan
menentukan.

2. Struktur atas bangunan


Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang
berada di atas muka tanah. Struktur atas ini terdiri atas kolom, pelat, balok dan
dinding geser, yang masing-masing mempunyai peran yang sangat penting.

a. Kolom

Gambar 2.4 Kolom

Kolom merupakan komponen yang memiliki peran penting dalam suatu


bangunan. Keruntuhan pada kolom merupakan lokasi paling kritis yang dapat
menyebabkan keruntuhan pada bangunan. Fungsi kolom adalah penerus beban
seluruh bangunan ke pondasi. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan
berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup, serta beban hembusan angin.
Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan
gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material
yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan.
Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau
bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya.
Elemen struktur kolom yang mempunyai nilai perbandingan antara panjang
dan dimensi penampang melintangnya relatif kecil disebut kolom pendek.
Kapasitas pikul-beban kolom pendek tidak tergantung pada panjang kolom dan
bila mengalami beban berlebihan, maka kolom pendek pada umumnya akan gagal
karena hancurnya material. Dengan demikian, kapasitas pikul-beban batas
tergantung pada kekuatan material yang digunakan. Semakin panjang suatu
elemen tekan, proporsi relatif elemen akan berubah hingga mencapai keadaan
yang disebut elemen langsing. Perilaku elemen langsing sangat berbeda dengan
elemen tekan pendek. Perilaku elemen tekan panjang terhadap beban tekan adalah
apabila bebannya kecil, elemen masih dapat mempertahankan bentuk liniernya,
begitu pula apabila bebannya bertambah. Pada saat beban mencapai nilai tertentu,
elemen tersebut tiba-tiba tidak stabil dan berubah bentuk.
Hal inilah yang dibuat fenomena tekuk (buckling) apabila suatu elemen
struktur (dalam hal ini adalah kolom) telah menekuk, maka kolom tersebut tidak
mempunyai kemampuan lagi untuk menerima beban tambahan. Sedikit saja
penambahan beban akan menyebabkan elemen struktur tersebut runtuh. Dengan
demikian, kapasitas pikul-beban untuk elemen struktur kolom itu adalah besar
beban yang menyebabkan kolom tersebut mengalami tekuk awal. Struktur yang
sudah mengalami tekuk tidak mempunyai kemampuan layan lagi. Fenomena
tekuk adalah suatu ragam kegagalan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan suatu
elemen struktur yang dipengaruhi oleh aksi beban. Kegagalan yang diakibatkan
oleh ketidakstabilan dapat terjadi pada berbagai material. Pada saat tekuk terjadi,
taraf gaya internal bisa sangat rendah. Fenomena tekuk berkaitan dengan
kekakuan elemen struktur. Suatu elemen yang mempunyai kekakukan kecil lebih
mudah mengalami tekuk dibandingkan dengan yang mempunyai kekakuan besar.
Semakin panjang suatu elemen struktur, semakin kecil kekakuannya.
Banyak faktor yang mempengaruhi beban tekuk (Pcr) pada suatu elemen
struktur tekan panjang. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1) Panjang Kolom
Pada umumnya, kapasitas pikul-beban kolom berbanding terbalik dengan
kuadrat panjang elemennya. Selain itu, faktor lain yang menentukan besar beban
tekuk adalah yang berhubungan dengan karakteristik kekakuan elemen struktur
(jenis material, bentuk, dan ukuran penampang).

2) Kekakuan
Kekakuan elemen struktur sangat dipengaruhi oleh banyaknya material
dan distribusinya. Pada elemen struktur persegi panjang, elemen struktur akan
selalu menekuk pada arah seperti yang diilustrasikan pada di bawah bagian (a).
Namun bentuk berpenampang simetris (misalnya bujursangkar atau lingkaran)
tidak mempunyai arah tekuk khusus seperti penampang segiempat. Ukuran
distribusi material (bentuk dan ukuran penampang) dalam hal ini pada umumnya
dapat dinyatakan dengan momen inersia (I).

3) Kondisi Ujung Elemen


Apabila ujung-ujung kolom bebas berotasi, kolom tersebut mempunyai
kemampuan pikul-beban lebih kecil dibandingkan dengan kolom sama yang
ujung-ujungnya dijepit. Adanya tahanan ujung menambah kekakuan sehingga
juga meningkatkan kestabilan yang mencegah tekuk. Mengekang (menggunakan
bracing) suatu kolom pada suatu arah juga meningkatkan kekakuan. Fenomena
tekuk pada umumnya menyebabkan terjadinya pengurangan kapasitas pikul-beban
elemen tekan. Beban maksimum yang dapat dipikul kolom pendek ditentukan
oleh hancurnya material, bukan tekuk.

b. Balok
Gambar Balok beton
Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok
merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat
kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan
akan beban-beban. Balok juga memiliki beberapa jenis yaitu :
 Balok sederhana, balok yang bertumpu pada kolom ujung-ujungnya, dengan
satu ujung bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur
statis lainya nilai dari semua reaksi pergeseran dan momen untuk balok
sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang material.
 Balok Kantilever, balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya
didukung dengan hanya satu ujung tetap.
 Balok Teritisan, balok sederhanya yang memanjang yang melewati kolom
tumpuannya.
 Balok Bentang Tersuspensi, balok sederhana yang ditopang oleh teristisan
dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.
 Balok Kontinu, balok yang memanjang secara menerus melewati lebih dari
dua kolom tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan
momen yang lebih kecil dari serangkaian balok tidak menerus dengan beban
yang sama.

Balok juga adalah salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan
bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai
atas. Balok terbagi beberapa macam yaitu:
1) Balok Kayu
Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok dapat ditopang
oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang beban.
2) Balok Baja
Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok dapat
ditopang oleh balok induk (girder), kolom, atau dinding penopang
beban.
3) Balok Beton
Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut bentangan dan
bentuk cetakannya.
c. Plat Lantai

Gambar Plat lantai


Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi
merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok yang
bertumpu pada kolom-kolom bangunan.
Ketebalan plat lantai di tentukan oleh:
 Besar lendutan yang diijinkan.
 Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung.
 Bahan konstruksi dan plat lantai.

Berdasarkan aksi strukturalnya, pelat dibedakan menjadi empat, yaitu :


1) Plat Kaku
Pelat kaku merupakan pelat tipis yang memilikki ketegaran lentur
(flexural rigidity), dan memikul beban dengan aksi dua dimensi, terutama
dengan momen dalam (lentur dan puntir) dan gaya geser transversal, yang
umumnya sama dengan balok. Pelat yang dimaksud dalam bidang teknik
adalah pelat kaku, kecuali jika dinyatakan lain.

2) Membran
Membran merupakan pelat tipis tanpa ketegaran lentur dan memikul
beban lateral dengan gaya geser aksial dan gaya geser terpusat. Aksi
pemikul beban ini dapat didekati dengan jaringan kabel yang tegang karena
ketebalannya yang sangat tipis membuat daya tahan momennya dapat
diabaikan.

3)  Plat Fleksibel
Pelat flexibel merupakan gabungan pelat kaku dan membran dan
memikul beban luar dengan gabungan aksi momen dalam, gaya geser
transversal dan gaya geser terpusat, serta gaya aksial. Struktur ini sering
dipakai dalam industri ruang angkasa karena perbandingan berat dengan
bebannya menguntungkan.

4) Plat tebal
Pelat tebal merupakan pelat yang kondisi tegangan dalamnya
menyerupai kondisi kontinu tiga dimensi.

d. Dinding Geser
Gambar Dinding geser
Dinding Geser (shear wall) adalah suatu struktur balok kantilever tipis yang
langsing vertikal, untuk digunakan menahan gaya lateral. Biasanya dinding geser
berbentuk persegi panjang, Box core suatu tangga, elevator atau shaft lainnya.
Dan biasanya diletakkan di sekeliling lift, tangga atau shaft guna menahan beban
lateral tanpa mengganggu penyusunan ruang dalam bangunan.
Usaha untuk memonolitkan antara profil dengan beton pada struktur dinding
geser, diberikan kabel pada dinding yang berupa baja mutu tinggi. Dengan
pemberian profil sebagai tambahan untuk pengaku dalam menahan gaya lateral.
Dinding geser dengan penambahan profil memberikan hasil kapasitas yang jauh
lebih besar dibandingkan penampang dinding geser biasa dengan selisih beda
100% yang bisa dilihat pada diagram interaksi momen (Mn) dan beban axial (Pn).
Perbedaan tersebut didapat dengan menarik garis linear pada diagram tersebut. 
Dengan adanya dinding geser yang kaku pada bangunan, sebagian besar beban
gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut. Perencanaan geser pada dinding
structural untuk bangunan tahan gempa didasarkan pada besarnya gaya dalam
yang terjadi akibat beban gempa. Namun, dalam prakteknya masih terdapat
keraguan akan keandalan hasil desain dinding geser berdasarkan konsep ini. Hal
ini menyebab kan masih disyaratkannya konsep desain kapasitas untuk
perencanaan dinding geser dalam berbagai proyek gedung tinggi di Indonesia.
Menurut konsep desain kapasitas, kuat geser dinding didesain berdasarkan momen
maksimum yang paling mungkin terjadi di dasar dinding.
Dalam prakteknya dinding geser selalu dihubungkan dengan system rangka
pemikul momen pada gedung. Dinding struktural yang umum digunakan pada
gedung tinggi adalah dinding geser kantilever dan dinding geser berangkai.
Dinding geser beton bertulang kantilever adalah suatu subsistem struktur gedung
yang fungsi utamanya adalah untuk memikul beban geser akibat pengaruh gempa
rencana. Kerusakan pada dinding ini hanya boleh terjadi akibat momen lentur
(bukan akibat gaya geser), melalui pembentukkan sendi plastis di dasar dinding.

e. Atap

Gambar Atap
Atap adalah bagaian paling atas dari suatu bangunan, yang melilndungi
gedung dan penghuninya secara fisik maupun metafisik
(mikrokosmos/makrokosmos). Permasalahan atap tergantung pada luasnya ruang
yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan lapisan
penutupnya. Di daerah tropis atap merupakan salah satu bagian terpenting.
Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap
berfungsi menahan beban dari bahan penutup. Penopang rangka atap adalah balok
kayu / baja yang disusun membentuk segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda.
Fungsi dari atap adalah :
 Mencegah pengaruh dari hembusan angin.
 Penaruh beban sendiri.
 Curah hujan.
 Melindungi ruang bawah, manusia serta elemen yang ada dibawahnya dari
pengaruh cuaca.
 Sinar cahaya matahari.
 Sinar panas matahari.
 Petir dan bunga api penerbangan.

3. Kuda-kuda
Kontruksi kuda-kuda adalah suatu komponen rangka batang yang berfungsi
untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat
memberikan bentuk pada atapnya. Kuda – kuda merupakan penyangga utama
pada struktur atap. Umumnya kuda-kuda terbuat dari:
a. Kuda-kuda Kayu
Digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang sekitar 12 m.

b. Kuda-kuda Bambu
Pada umumnya mampu mendukun beban atap sampai dengan 10 m.

c. Kuda-kuda Baja
Sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapar
mendukung beban atap sampai beban atap sampai dengan bentang 75 m, seperti
pada hanggar pesawat, stadion olahraga, bangunan pabrik, dan lain-lain.

d. Kuda-kuda dari Beton Bertulang


Dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 m.

Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian batang yang


selalu membentuk segitiga. Kuda-kuda diletakkan di atas dua tembok selaku
tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya
horizontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban
vertikal saja. Kuda-kuda diperhitungkan mampu mendukung beban-beban atap
dalam satu luasan atap tertentu. Beban-beban yang dihitung adalah beban mati
(yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda-kuda) dan beban hidup
(angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap).

Ringkasan Materi
1. struktur bangunan adalah bagian-bagian dari sebuah bangunan yang
membentuk bangunan tersebut. Bagian struktur bangunan tersebut mulai
dari pondasi, balok, kerangka, pelengkung, dinding dan lain-lainnya.
Struktur-struktur ini berfungsi untuk mendukung elemen-elemen konstruksi
lain seperti interior dan arsitektur bangunan.
2. Struktur bangunan adalah bagian-bagian dari sebuah bangunan yang
membentuk bangunan tersebut. Struktur rangka bangunan bisa dibagi
menjadi dua jenis yaitu struktur bawah dan struktur atas.
3. Struktur bawah merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah
permukaan tanah. Contohnya adalah pondasi, basement, dan sloof.
4. Pengertian umum pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang
terhubung langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di
bwah permukaan tanah yang berfungsi memikul beban bangunan yang ada
diatas nya. Pondasi harus di perhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan
bangunan terhadap beban bangunan itu sendiri, beban-beban bangunan,
gaya-gaya luar seperti tekanan angin gempa bumi, dan lain-lain.
5. Untuk mengetahui letak/kedalaman tanah yang keras dan tgangan
tanah/daya dukung tanah, maka perlu diadakannya penyelidikan tanah, yaitu
dengan cara:
 Pengeboran (Driling), dari lubang hasil pengeboran akan di ketahui
contoh-contoh tanah yang kemudian dikirim ke laboratorium
mekanika tanah.
 Percobaan Penetrasi (Penetration Test), dengan cara menggunakan
alat yang disebut Sondir Statik Penetrometer. Ujungnya berupa conus
yang ditekan masuk ke dalam tanah, dan secaa otomatis akan dibaca
hasil sondir tegangan tanah.
6. Galian tanah dan galian-galian lainya harus dilakukan menurut ukuran
dalam, lebar, dan sesuai dengan peil-peil yang tercamtum pada gambar.
7. Pada metode galian basement ada beberapa factor yang perlu diperhatikan
antara lain:
 Jenis tanah
 Kondisi proyek
 Muka air tanah
 Besar tekanan tanah yang bekerja
 Waktu pelaksanaan
 Analisa biaya dan sebagainya.

8. Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang
berada di atas muka tanah.
9. Kolom merupakan lokasi paling kritis yang dapat menyebabkan keruntuhan
pada bangunan. Fungsi kolom adalah penerus beban seluruh bangunan ke
pondasi.
10. Banyak faktor yang mempengaruhi beban tekuk (Pcr) pada suatu elemen
struktur tekan panjang. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
 Panjang Kolom
 Kekuatan
 Kondisi Ujung Elemen
11. Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai
dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat
horizontal bangunan akan beban-beban.
 Balok sederhana, balok yang bertumpu pada kolom ujung-ujungnya,
dengan satu ujung bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan.
 Balok Kantilever, balok yang diproyeksikan atau struktur kaku
lainnya didukung dengan hanya satu ujung tetap.
 Balok Teritisan, balok sederhanya yang memanjang yang melewati
kolom tumpuannya.
 Balok Bentang Tersuspensi, balok sederhana yang ditopang oleh
teristisan dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada
momen nol.
12. Balok Kontinu, balok yang memanjang secara menerus melewati lebih dari
dua kolom tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan
momen yang lebih kecil.
13. Balok terbagi beberapa macam yaitu:
 Balok kayu
 Balok Baja
 Balok beton
14. Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi
merupakan lantai tingkat.
15. Berdasarkan aksi strukturalnya, pelat dibedakan menjadi empat, yaitu Plat
kayu, Membran, Plat Fleksibel dan Plat Tabel
16. Dinding Geser (shear wall) adalah suatu struktur balok kantilever tipis yang
langsing vertikal, untuk digunakan menahan gaya lateral. Biasanya dinding
geser berbentuk persegi panjang, Box core suatu tangga, elevator atau shaft
lainnya. Dan biasanya diletakkan di sekeliling lift, tangga atau shaft guna
menahan beban lateral tanpa mengganggu penyusunan ruang dalam
bangunan.
17. Atap adalah bagaian paling atas dari suatu bangunan, yang melilndungi
gedung dan penghuninya secara fisik maupun metafisik
(mikrokosmos/makrokosmos).
18. Fungsi dari atap adalah :
 Mencegah pengaruh dari hembusan angin.
 Penaruh beban sendiri.
 Curah hujan.
 Melindungi ruang bawah, manusia serta elemen yang ada dibawahnya
dari pengaruh cuaca.
 Sinar cahaya matahari.
 Sinar panas matahari.
 Petir dan bunga api penerbangan.
19. Kontruksi kuda-kuda adalah suatu komponen rangka batang yang berfungsi
untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus
dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda – kuda merupakan
penyangga utama pada struktur atap. Umumnya kuda-kuda terbuat dari:
 Kuda-kuda kayu
 Kuda-kuda Bambu
 Kuda-kuda baja
 Kuda-kuda beton Bertulang
Soal - Bahas

1. Jelaskan pengertian struktur bangunan ?


Jawab :
Struktur bangunan adalah bagian-bagian dari sebuah bangunan yang
membentuk bangunan tersebut. Bagian struktur bangunan tersebut mulai dari
pondasi, balok, kerangka, pelengkung, dinding dan lain-lainnya. Struktur-struktur
ini berfungsi untuk mendukung elemen-elemen konstruksi lain seperti interior dan
arsitektur bangunan.

2.
BAB
MODA
3 TRANSPORTASI

Materi yang Di bahas


Pada Bab ini membahas tentang Sistem Jaringan Jalan. Untuk memenuhi itu,
pada bab ini dapat dibagi kedalam sub bab berikut.
A. Pengertian Moda Transportasi
B. Jenis-Jenis Moda Transportasi
C. Fungsi Moda Transportasi
D. Kelebihan dan Kekurangan Moda Transportasi
A. Pengertian Moda Transportasi
Pengertian moda adalah sarana yang berguna untuk memindahkan manusia
ataupun barang (benda) dari suatu tempat ke tempat yang lain. Terdapat beragam
jenis dari moda transportasi yang telah dikembangkan, baik berupa moda
transportasi darat, laut, dan udara, di mana pada setiap moda tersebut memiliki ciri
dan karakteristik (Munawar, 2005).
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke
tempat lainnya dalam waktu tertentu dengan menggunakan sebuah kendaraan
yang digerakkan oleh manusia, hewan, maupun mesin. Menurut Salim (2000)
transportasi merupakan kegiatan pemindahan barang dan penumpang dari suatu
tempat ke tempat lain. Dimana terdapat dua unsur terpenting yaitu
pemindahan/pergerakan yang secara fisik mengubah tempat dari barang
(komoditi) dan penumpang ke tempat lain.
Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan alat
angkut yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain.
Moda yang biasanya digunakan dalam transportasi dapat dikelompokkan atas
moda yang berjalan di darat, berlayar di perairan laut dan pedalaman, serta moda
yang terbang di udara. Moda yang di darat juga masih bisa dikelompokkan atas
moda jalan, moda kereta api dan moda pipa.

B. Jenis-Jenis Moda Transportasi


1. Moda Transportasi Darat

Merupakan moda yang sangat kental dalam kehidupan kita sehari-hari


memenuhi kebutuhan transportasi. Moda jalan mempunyai fleksibilitas yang
tinggi sepanjang didukung dengan  jaringan infrastruktur.Moda transportasi darat
dapat dibagi menjadi :
a. Transportasi jalan raya (angkutan melalui jalan)  
b. Transportasi jalan rel (angkutan melalui rel)
c. Transportasi pipa (angkutan melalui pipa)
d. Transportasi gantung ( angkutan melalui kabel)
Catatan : Angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ferry) dianggap sebagai
moda darat, karena kedekatannya dengan moda darat yang lain.

a. Transportasi Jalan Raya


Dua unsur pokok transportasi jalan raya adalah jalan dan kendaraan (bermotor).
1) Karakteristik dan keunggulan transportasi jalan raya :
 Melayani angkutan dari rumah ke rumah (door to door service), dapat
menjangkau seluruh pelosok daratan
 Memberi kebebasan bagi pengendara dalam ruang dan waktu
 Mudah dikembangkan
 Biaya operasi lebih murah
2) Kelemahan/kekurangan transportasi jalan raya :
 Tidak efisien
 Pemborosan energi
 Tingkat keselamatan rendah
 Menimbulkan polusi udara, khususnya di perkotaan
 Membutuhkan tempat parkir, yang sulit disediakan di perkotaan
3) Keuntungan lain :
 Dapat membuka, membangkitkan dan mengembangkan wilayah dan
Menaikkan nilai lahan/tanah
 Melindungi kawasan atau kota (contoh : jalan arteri, by pass)
b. Transportasi jalan rel

Merupakan moda yang digunakan pada koridor dengan jumlah permintaan


yang tinggi, dimana alat angkut kereta api yang berjalan diatas rel. Moda kereta
api tidak se fleksibel seperti moda jalan namun hanya dapat digunakan bila
didukung oleh jaringan infrastruktur rel kereta api.
Sarana : Lokomotif, gerbong Prasarana
Prasarana : Rel, stasiun

c. Transportasi pipa

Merupakan moda yang umumnya digunakan untuk bahan berbentuk cair


atau pun gas, pipa digelar diatas tanah, ditanam pada kedalaman tertentu di tanah
atau pun digelar melalui dasar laut.
Keunggulan transportasi pipa :
 Barang cair yang diangkut melalui pipa akan lebih mudah dan lebih murah.
 Mengurangi beban jaringan atau kereta api.
 Daya penggerak barang dalam transportasi pipa adalah pompa tekan atau
gaya gravitasi.

d. Transportasi gantung

Transportasi Gantung Jenis transportasi ini biasanya untuk keperluan


khusus, seperti wisata, dan bukan untuk keperluan sehari-hari. Di negara maju,
sistem transportasi gantung lebih banyak dikelola oleh pihak swasta. Sarana yang
dibutuhkan adalah : gerbong pengangkut, dan rel untuk merentangkan kabel baja
yang dikendalikan dari terminal.  Akibat kemajuan teknologi transportasi dan
mengingat sempitnya lahan di daerah perkotaan dewasa ini, maka transportasi
gantung banyak digunakan. 

2. MODA TRANSPORTASI AIR

Jalan untuk transportasi air umumnya bersifat alami (laut, sungai), tetapi
dapat pula buatan manusia (kanal/saluran, anjir).  Termasuk dalam moda
transportasi air adalah :
 Pelayaran rakyat
 Pelayaran antar pulau
 Pelayaran samudra, baik domestik maupun internasional
Prasarana lain (selain laut/sungai) adalah pelabuhan, yang merupakan
simpul transportasi laut dengan darat. Karena sifatnya sebagai tempat peralihan
moda transportasi, maka pelabuhan harus disambung dengan sistem transportasi
darat, dan dilengkapi dengan berbagai macam kemudahan.
Ada beberapa persyaratan tertentu bagi pelabuhan, sebagai ciri pelabuhan
yang baik :
a. Pelabuhan harus mampu melindungi kapal dari iklim buruk selama ada di
pelabuhan.
b. Kedalaman air harus cukup, agar kapal tetap terapung walaupun air sedang
surut.
c. Pelabuhan harus menjamin kemudahan perpindahan barang dan
penumpang.
Sebagai sarana transportasi air, bentuk maupun ukuran kendaraan air harus
cukup beragam, mulai dari perahu dayung yang sangat sederhana, rakit, sampai
kapal laut dengan daya angkut yang besar.

Kapal dapat dikelompokkan dalam :


a. Kapal berukuran kecil, untuk pesiar dan olah raga
b. Kapal Dagang, untuk mengangkut penumpang dan/atau barang
c. Kapal penolong atau untuk kegunaan khusus (kapal keruk, kapal patroli,
kapal pemandu, kapal penarik/tug boat)
Transportasi laut umumnya bersifat regional, bahkan internasional, banyak
diantaranya mencakup perjalanan yang sangat jauh. 

Bagi angkutan barang, transportasi air masih tetap memegang peranan


penting, karena daya angkut kapal yang sangat besar, sehingga dapat menekan
biaya. Transportasi air khususnya cocok dan efisien untuk lalu lintas penghubung
antara pelabuhan dengan sistem angkutan lain yang menggunakan bargas atau
perahu  untuk membongkar dan muat barang dari dan ke kapal.
3. MODA TRANSPORTASI UDARA

Moda Udara yang dinyatakan sebagai pesawat udara didefinikan sebagai


setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya angkat dari
reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi udara terhadap permukaan bumi yang
digunakan untuk penerbangan.
Ciri istimewa transportasi udara adalah cepat, yang dalam hal ini dilakukan
dengan menggunakan pesawat terbang, baik untuk orang maupun barang. Pesawat
terbang tidak hanya mampu bergerak sangat cepat, tetapi juga mampu terbang
lurus melintasi berbagai rintangan alam yang tidak teratasi oleh transportasi darat
dan air.
Bandar udara atau pelabuhan udara termasuk salah satu kemudahan
transportasi yang tidak dapat berada dekat atau berbatasan dengan kota karena
alasan keamanan penerbangan dan pencemaran suara terhadap lingkungannya.
Bandar udara adalah terminal angkutan yang menuntut sarana dan prasarana yang
jauh lebih lengkap dibandingkan dengan terminal angkutan darat.
Lintasan penerbangan adalah angkasa yang bebas dan lurus, namun yang
dalam kenyataannya harus diatur guna menghindari kecelakaan. Lintasan
penerbangan berupa lorong angkasa yang ditentukan oleh batas ketinggian,
kerendahan dan lebar bidang datarnya, sehingga membentuk lorong bertingkat
dan berjajar di angkasa.
Pengawasan pergerakan lalu lintas udara diatur dalam dua peraturan, yaitu
Visual Flight Rule (VFR) dan Instrument Flight Rule (IFR).
Kelebihan dan kekurangan transportasi udara
Alat Pasar Barang yang Kelebihan Kekuragan
Transportasi Transportasi Diangkut
Pesawat Bandara Manusia Cepat Mahal, Susah
Barang Muat banyak mendapatkan
tiket
Helicopter Heli pad Manusia Cepat, Gesit Jumlah barang
Barang Dapat terbang sedikit Berbahaya
rendah pada cuaca buruk
Balon Udara Tanah lapang Manusia Nyaman Susah didapat
Dapat melihat Berbahaya pada
pemandangan cuaca buruk
Cargo Bandara Barang Muat banyak Memerlukan
bahan bakar
Jet Bandara Manusia Cepat Memerlukan
Nyaman bahan bakar
Gesit Berbahaya pada
cuaca buruk

C. Fungsi Moda Transportasi


Fungsi dan manfaat transportasi diklasifikasikan menjadi beberapa bagian
penting. Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu
melancarkan arus barang dan manusia dan menunjang perkembangan
pembangunan (the promoting sector). Sedangkan manfaat transportasi menjadi
tiga klasifikasi yaitu:
1) Manfaat Ekonomi 
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan
menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang
menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis
barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi. 
2) Manfaat Sosial 
Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya :
 Pelayanan untuk perorangan atau kelompok
 Pertukaran atau penyampaian informasi
 Perjalanan untuk bersantai
 Memendekkan jarak
 Memencarkan penduduk.
3) Manfaat Politis 
Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan
negara, mengatasi bencana, dll. 
4) Manfaat Kewilayahan 
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman terutama
yang berkaitan dengan sirkulasi dan mobilisasi serta perangsang pembangunan.

D. Kelebihan dan Kekurangan Moda Transportasi


Masing-masing moda transportasi memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing, hal itu tentunya wajar. Tentunya jika mengetahui kelebihan dan
kekuranganya kitadapat memilih moda transportasi yang cocok untuk suatu
peruntukan tertentu.
1. Transportasi jalan raya
Transportasi jalan raya merupakan moda transportasi yangpaling sering kita
jumpai sehari-hari, tinggal keluar rumah sajapun sudah dapatditemui. Itu
merupakan salah satu dari sekian banyak keunggulan moda transportasitipe ini.
 Keunggulan :
a. Fleksibel dalam hal pelayanan karena sangat mungkin untuk mengubaha.
b. Pencapaian secara langsung ke tempat tujuan.
c. kecepatan tinggi.
d. Rentangannya luas dalam hal pengangkutan barang, dapat menangani
ukuranbarang yang
e. Memungkinkan untuk mengubah tujuan di tengah perjalanane.
Memungkinkan untuk mengubah tujuan di tengah perjalanan.

 Kekurangan :
a. Perlu pemeliharaan yang terus menerusa.
b. Dapat menjadi sangat lambat
c. Sering terjadi penundaan.
d. Menyebabkan polusi.

2. Transportasi Kereta api


Transportasi keretaapi merupakan moda transportasi massal yang dikelola
oleh pemerintah. Merupakan moda transportasi yang ampuh dan paling banyak
diguanakan dalam menangani arus mudik yang kerap terjadi di Indonesia
saatmenjelang Idul fitri.
 Kelebihan :
a. Memberikan pelayanan yang cepat dan dapat dipercaya
b. Barang-barang yang banyak dapat diangkut
c. Cocok untuk pengangkutan penumpang, murah, nyaman, aman, khususnya
untuk jarak < 500 kmd. Menawarkan akses yang baik sepanjang jalur itu.
Rel KA dapat berfungsi sebagaimagnet industri
e. Merupakan tipe transportasi yang bersih

 Kekurangan :
a. Biaya operasional dan pemeliharaan tinggi
b. Untuk jarak yang dekat, biayanya tinggi
c. Pelayanan tidak fleksibel karena jalurnya tidak mudah dialihkan. Kalau
akanmengubah jalur harus melalui stasiun
d. Rutenya tidakmudah dipindah misal harus memutar
e. Tidak dapat mengakomodasi muatan yang tak pantas (Jawa : wagu)
f. Jalur yang sudah lama memberikan beban keruangan yang sangat besar
g. Mengganggu jenis transportasi yang lain misal jalan

3. Transportasi Air
Moda transportasi ini merupakan moda transportasi yang digunakan oleh
nenekmoyang kita (Nenek moyangku seorang pelaut). Moda transportasi ini
jugalah yangmengantarkan para manusia purba mengarungi samudera untuk
mencari daerahbaru yang lebih subur.
 Kelebihan :
a. Murah
b. Jaringan alamiah
c. Dapat menggunakan jalur mana saja
d. Servis yang fleksibel
e. Kanal memacu tumbuhnya industri
f. Polusi rendah
 Kekurangan :
a. Tidak cocok untuk barang-barang yang mudah rusak/membusuk
b. Tidak cocok untuk jarak dekat
c. Kanal perlu biaya mahal untuk pembangunanya
d. Route tidak fleksibe

4. Transportasi Udara
Sekilas dalam pikiran, moda transportasi ini paling nyaman, cepat tapi
mahal.
 Kelebihan :
a. Sistem cepat dan efisien
b. Cocok untuk barang-barang yang sangat penting, mudah membusuk, dan
mahal
c. Dapat mencapai area yang sulit dijangkau
d. Memungkinkan gerakan yang bebas ke mana saja

 Kekurangan :
Mahal
a. Sangat tergantung pada cuaca dan mudah terganggu oleh partikel-partikel
yang tersuspensi di udara misalnya abu volkanik seperti yang terjadi pada
erupsigunungapi Merapi akhir-akhir ini.
b. Pemeliharaan bandara mahal
c. Pesawat ukuran besar tidak dapat di bandara yang kecil
d. Untuk daerah yang tidak ada bandaranya tidak dapat disinggahi
e. Suara keras dan polusi

Ringkasan Materi

1. Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan alat


angkut yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat
lain. Moda yang biasanya digunakan dalam transportasi dapat
dikelompokkan atas moda yang berjalan di darat, berlayar di perairan laut
dan pedalaman, serta moda yang terbang di udara. Moda yang di darat juga
masih bisa dikelompokkan atas moda jalan, moda kereta api dan moda pipa.
2. Transportasi Darat
Merupakan moda yang sangat kental dalam kehidupan kita sehari-hari
memenuhi kebutuhan transportasi. Moda jalan mempunyai fleksibilitas yang
tinggi sepanjang didukung dengan jaringan infrastruktur. Moda transportasi
darat dapat dibagi menjadi :
a. Transportasi jalan raya
b. Transportasi jalan rel
c. Transportasi pipa
d. Transportasi gantung
3. Jalan untuk transportasi air umumnya bersifat alami (laut, sungai), tetapi
dapat pula buatan manusia (kanal/saluran).  
4. Moda Udara yang dinyatakan sebagai pesawat udara didefinikan sebagai
setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya angkat
dari reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi udara terhadap permukaan
bumi yang digunakan untuk penerbangan.
5. kelebihan dan kekurangan dari moda transportasi :
a) transportasi jalan raya
 Keunggulan :
a. Fleksibel dalam hal pelayanan karena sangat mungkin untuk
mengubaha.
b. Pencapaian secara langsung ke tempat tujuan.
c. kecepatan tinggi.
d. Rentangannya luas dalam hal pengangkutan barang, dapat menangani
ukuranbarang yang
e. Memungkinkan untuk mengubah tujuan di tengah perjalanane.
Memungkinkan untuk mengubah tujuan di tengah perjalanan.
 Kekurangan :
a. Perlu pemeliharaan yang terus menerusa.
b. Dapat menjadi sangat lambat
c. Sering terjadi penundaan.
d. Menyebabkan polusi.
b) transportasi kereta api
 Kelebihan :
a. Memberikan pelayanan yang cepat dan dapat dipercaya
b. Barang-barang yang banyak dapat diangkut
c. Cocok untuk pengangkutan penumpang, murah, nyaman, aman,
khususnya untuk jarak < 500 kmd. Menawarkan akses yang baik
sepanjang jalur itu. Rel KA dapat berfungsi sebagaimagnet industri
e. Merupakan tipe transportasi yang bersih
 Kekurangan :
a. Biaya operasional dan pemeliharaan tinggi
b. Untuk jarak yang dekat, biayanya tinggi
c. Pelayanan tidak fleksibel karena jalurnya tidak mudah dialihkan.
Kalau akanmengubah jalur harus melalui stasiun
d. Rutenya tidakmudah dipindah misal harus memutar
e. Tidak dapat mengakomodasi muatan yang tak pantas (Jawa : wagu)
f. Jalur yang sudah lama memberikan beban keruangan yang sangat
besar
g. Mengganggu jenis transportasi yang lain misal jalan
c) transportasi air
 Kelebihan :
a. Murah
b. Jaringan alamiah
c. Dapat menggunakan jalur mana saja
d. Servis yang fleksibel
e. Kanal memacu tumbuhnya industri
f. Polusi rendah
 Kekurangan :
a. Tidak cocok untuk barang-barang yang mudah rusak/membusuk
b. Tidak cocok untuk jarak dekat
c. Kanal perlu biaya mahal untuk pembangunanya
d. Route tidak fleksibe
d) transportasi udara
 Kelebihan :
a. Sistem cepat dan efisien
b. Cocok untuk barang-barang yang sangat penting, mudah membusuk,
dan mahal
c. Dapat mencapai area yang sulit dijangkau
d. Memungkinkan gerakan yang bebas ke mana saja
 Kekurangan :
a. Sangat tergantung pada cuaca dan mudah terganggu oleh partikel-
partikel yang tersuspensi di udara misalnya abu volkanik seperti yang
terjadi pada erupsigunungapi Merapi akhir-akhir ini.
b. Pemeliharaan bandara mahal
c. Pesawat ukuran besar tidak dapat di bandara yang kecil
d. Untuk daerah yang tidak ada bandaranya tidak dapat disinggahi
e. Suara keras dan polusi
Soal - Bahas

1. Jelaskan pengertian moda transportasi ?


Jawab :
Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan alat
angkut yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain.
Moda yang biasanya digunakan dalam transportasi dapat dikelompokkan atas
moda yang berjalan di darat, berlayar di perairan laut dan pedalaman, serta moda
yang terbang di udara. Moda yang di darat juga masih bisa dikelompokkan atas
moda jalan, moda kereta api dan moda pipa.

2. Sebut dan jelaskan 4 macam moda pada transportasi darat ?


Jawab :
b. Transportasi Jalan asi Jalan Raya
Dua unsur pokok transportasi jalan raya adalah jalan dan kendaraan
(bermotor).
c. Transportasi jalan rel
Merupakan moda yang digunakan pada koridor dengan jumlah permintaan
yang tinggi, dimana alat angkut kereta api yang berjalan diatas rel. Moda
kereta api tidak se fleksibel seperti moda jalan namun hanya dapat
digunakan bila didukung oleh jaringan infrastruktur rel kereta api.
d. Transportasi pipa
Merupakan moda yang umumnya digunakan untuk bahan berbentuk cair
atau pun gas, pipa digelar diatas tanah, ditanam pada kedalaman tertentu di
tanah atau pun digelar melalui dasar laut.
e. Transportasi gantung
Transportasi Gantung Jenis transportasi ini biasanya untuk keperluan
khusus, seperti wisata, dan bukan untuk keperluan sehari-hari. Di negara
maju, sistem transportasi gantung lebih banyak dikelola oleh pihak swasta.

3. Sebutkan jenis-jenis moda transportasi yang ada ?


Jawab :
1. Moda transportasi darat
2. Moda transportasi air
3. Moda transportasi udara

4. Sebutkan beberapa persyaratan tertentu bagi pelabuhan, sebagai ciri


pelabuhan yang baik ?
Jawab :
a. Pelabuhan harus mampu melindungi kapal dari iklim buruk selama
ada di pelabuhan.
b. Kedalaman air harus cukup, agar kapal tetap terapung walaupun air
sedang surut.
c. Pelabuhan harus menjamin kemudahan perpindahan barang dan
penumpang.

5. Sebut dan jelaskan manfaat moda transportasi ?


Jawab :
1) Manfaat Ekonomi 
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan
menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang
menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak
geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi. 
2) Manfaat Sosial 
Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya :
 Pelayanan untuk perorangan atau kelompok
 Pertukaran atau penyampaian informasi
 Perjalanan untuk bersantai
 Memendekkan jarak
 Memencarkan penduduk.
3) Manfaat Politis 
Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan
negara, mengatasi bencana, dll. 
4) Manfaat Kewilayahan 
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman terutama
yang berkaitan dengan sirkulasi dan mobilisasi serta perangsang
pembangunan.

6. Jelaskan fungsi dari moda transportasi ?


Jawab :
Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu melancarkan
arus barang dan manusia dan menunjang perkembangan pembangunan (the
promoting sector).

7. Sebutkan kelebihan dan kekurang dari moda transportasi darat ?


Jawab :
 Keunggulan :
a. Fleksibel dalam hal pelayanan karena sangat mungkin untuk
mengubaha.
b. Pencapaian secara langsung ke tempat tujuan.
c. kecepatan tinggi.
d. Rentangannya luas dalam hal pengangkutan barang, dapat menangani
ukuranbarang yang
e. Memungkinkan untuk mengubah tujuan di tengah perjalanane.
Memungkinkan untuk mengubah tujuan di tengah perjalanan.
 Kekurangan :
a. Perlu pemeliharaan yang terus menerusa.
b. Dapat menjadi sangat lambat
c. Sering terjadi penundaan.
d. Menyebabkan polusi.
8. Sebutkan karakteristik dan keunggulan dari transportasi jalan raya ?
Jawab :
Karakteristik dan keunggulan transportasi jalan raya :
 Melayani angkutan dari rumah ke rumah (door to door service), dapat
menjangkau seluruh pelosok daratan
 Memberi kebebasan bagi pengendara dalam ruang dan waktu
 Mudah dikembangkan
 Biaya operasi lebih murah

9. Tuliskan kelebihan dari moda transportasi air dan udara ?


Jawab :
a) transportasi air
 Kelebihan :
a. Murah
b. Jaringan alamiah
c. Dapat menggunakan jalur mana saja
d. Servis yang fleksibel
e. Kanal memacu tumbuhnya industri
f. Polusi rendah
b) Transportasi Udara
 Kelebihan :
a. Sistem cepat dan efisien
b. Cocok untuk barang-barang yang sangat penting, mudah membusuk, dan
mahal
c. Dapat mencapai area yang sulit dijangkau
d. Memungkinkan gerakan yang bebas ke mana saja

10. Mengapa moda transportasi udara disebut sebagai ciri istimewa


transportasi udara ?
Jawab :
Karena transportasi udara adalah cepat, yang dalam hal ini dilakukan
dengan menggunakan pesawat terbang, baik untuk orang maupun barang.
Pesawat terbang tidak hanya mampu bergerak sangat cepat, tetapi juga
mampu terbang lurus melintasi berbagai rintangan alam yang tidak teratasi
oleh transportasi darat dan air.

11. Sebutkan kekurangan dari moda transportasi udara ?


Jawab :
Adapun kekurangn dari moda transportasi udara adalah sebagai berikut :
a. Sangat tergantung pada cuaca dan mudah terganggu oleh partikel-partikel
yang tersuspensi di udara misalnya abu volkanik seperti yang terjadi pada
erupsigunungapi Merapi akhir-akhir ini.
b. Pemeliharaan bandara mahal
c. Pesawat ukuran besar tidak dapat di bandara yang kecil
d. Untuk daerah yang tidak ada bandaranya tidak dapat disinggahi
e. Suara keras dan polusi

Anda mungkin juga menyukai