Penanggulangan
Penyakit Menular KLB
dan Wabah
di Indonesia
Subdit Surveilans
Direktorat Surveilans dan Karantina
Kesehatan, Kemenkes R.I
Hasil
Pembelajaran
(TPU)
1
Kebijakan
Penanggulangan
KLB/Wabah
Penyakit menular
di Indonesia
KERENTANAN
INDONESIA 35 BANDARA dengan akses langsung
ke LN (Asia, Australia, Eropa)
NAAT Antigen
0
0 l
l Harian 96.807 153.933 n ar ay Ju
p
n ar ay Ju ep Ja M M 1- Se
-Ja -M M - S 1 - 1- 1- 1-
1 1 1- 1 1- 7DMA 83.490 157.588
Harian 33 2000
Harian 4.180 100000
7DMA 38 7DMA 4.435
(↓ 19,76%)* (↓ -12,71%)*
1000
CFR 3,38% 50000
BOR 7DMA 5%
Isolasi Intensif
0
r r l t
J an Feb Ma Ap ay Jun -Ju Aug Sep -Oc Harian 3.464 716 0
1- 1- 1- 1- 1-M 1- 1 1- 1- 1 n ar ay Ju
l p
-Ja M -M 1- Se
7DMA 3.664 771 1 1- 1 1-
* Keterangan: tren dihitung dengan membandingkan 7DMA seminggu terakhir dengan 7DMA seminggu sebelumnya..
konfirmasi harian
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
6-Mar
23-Mar
ian)
9-Apr
26-Apr
Kasus Aktif
NASIONAL
13-May
22 OKTOBER 2021
Konfirmasi harian
30-May Fitri
16-Jun
3-Jul
9-Sep PSBB 2
26-Sep
16-Nov
3-Dec
20-Dec
Cuti Bersama dan Hari Raya
Natal
6-Jan Libur Tahun Baru
23-Jan
9-Feb
Tahun Baru Imlek
26-Feb
15-Mar
Wafat Isa Al
1-Apr
Masih
TREN KASUS KONFIRMASI & KASUS AKTIF
18-Apr
8-Jun
25-Jun
12-Jul
29-Jul
15-Aug
1-Sep
18-Sep
5-Oct
22-Oct
0
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
kasus
aktif
CASE FATALITY RATE (CFR) KUMULATIF
BERDASARKAN KELOMPOK UMUR (%)
14 OKTOBER 2021
40.0
30.0
20.0
13.4
10.0
60+ tahun
6.5
50-59 tahun
1.3
0.0 0.3 18-49 tahun
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
r- r- r- y- y- y- n- n- n- l- l- l- g- g- p- p- p- t- t- t- v- v- v- c- c- n- n- n- b- b- b- r- r- r- r- r- y- y- y- n- n- n- l- l- l- g- g- g- p- p- t- t-
Ap Ap Ap a a a Ju Ju Ju -Ju -Ju -Ju u u Se Se Se Oc Oc Oc o o o De De Ja Ja Ja Fe Fe Fe a a a Ap Ap a a a Ju Ju Ju -Ju -Ju -Ju u u u Se Se Oc Oc 0-17 tahun
1- 12- 23- 4-M 5-M 6-M 6- 17- 28- 9 20 31 11-A 22-A 2- 13- 24- 5- 16- 27- 7-N 18-N 29-N 10- 21- 1- 12- 23- 3- 14- 25- 8-M 9-M 0-M 10- 21- 2-M 3-M 4-M 4- 15- 26- 7 18 29 9-A 20-A 31-A 11- 22- 3- 14-
1 2 1 3 1 2
Ket: Distribusi kelompok umur hanya dari identitas kasus yang dilaporkan lengkap di
Allrecord. Data bersumber dari rekapan data individu. Masih ada perbedaan data meninggal
rilis dan Allrecord.
CASE FATALITY RATE COVID-19 MENURUT PROVINSI
2 MARET 2020 – 22 OKTOBER 2021
Papua Barat 1.5%
DKI Jakarta 1.6%
Papua 1.6%
Maluku 1.8%
Banten 2.0%
Sulawesi Selatan 2.0%
Bengkulu 2.0%
Jawa Barat 2.1%
Nusa Tenggara Timur 2.1%
Kalimantan Utara 2.2%
Sumatera Barat 2.4%
Maluku Utara 2.5%
Kalimantan Barat 2.6%
Sulawesi Tenggara 2.6%
Jambi 2.6%
Sumatera Utara 2.7%
Kep. Bangka Belitung 2.8%
Sulawesi Barat 2.8%
Nusa Tenggara Barat 2.9%
Sulawesi Utara 3.0%
Kalimantan Tengah 3.1%
Riau 3.2%
Kep. Riau 3.2%
DI Yogyakarta 3.4%
INDONESIA 3.4%
Sulawesi Tengah 3.4%
Kalimantan Selatan 3.4%
Kalimantan Timur 3.4%
Bali 3.5%
Gorontalo 3.9%
Sumatera Selatan 5.1%
Aceh 5.3%
Jawa Tengah 6.2%
Jawa Timur 7.4%
Lampung 7.7%
-1% 0% 1% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8%
Umur
60+ tahun
46-59 tahun
31-45 tahun
18-30 tahun
0-1 tahun
600,000 500,000 400,000 300,000 200,000 100,000 0 0 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000
Ket: Distribusi jenis kelamin dan umur hanya dari identitas kasus yang dilaporkan lengkap
KASUS COVID-19 BERDASARKAN PENYAKIT PENYERTA
8 AGUSTUS 2021
Ket: Distribusi kasus penyerta hanya dari identitas kasus yang dilaporkan lengkap
TREN KASUS KONFIRMASI
PER 100.000 PENDUDUK/MINGGU
Keterangan:
Tren Meningkat
Tren Menurun
Jumlah
Level TK
Prov
TK 1: <20 kasus
/100rb pddk/mgg 33
TK 2: 20-50
kasus /100rb
1
pddk/mgg
TK 3: 50-150
Peningkatan kasus /100rb 0
Tertinggi: pddk/mgg
1. Gorontalot
2. Kalimantan Barat TK 4: >150
3. Sulawesi kasus /100rb
Tenggara 0
ppdk/mgg
4. DKI Jakarta
5. Jawa Barat
TREN RAWAT INAP RS
PER 100.000 PENDUDUK/MINGGU
Keterangan:
Tren Meningkat
Tren Menurun
Jumlah
Level TK
Prov
TK 1: <5 kasus
/100rb pddk/mgg 34
TK 2: 5-10
kasus /100rb
0
pddk/mgg
TK 3: 10-30
Peningkatan kasus /100rb
0
Tertinggi: pddk/mgg
1. Kalimantan Timur
2. Aceh
3. Sulawesi Barat TK 4: >30 kasus
4. Sulawesi Selatan /100rb ppdk/mgg 0
5. Maluku Utara
TREN KASUS MENINGGAL
PER 100.000 PENDUDUK/MINGGU
Keterangan:
Tren Meningkat
Tren Menurun
Jumlah
Level TK
Prov
TK 1: <1 kasus
/100rb pddk/mgg 33
TK 2: 1-2 kasus
/100rb pddk/mgg 1
TK 3: 2-5 kasus
/100rb pddk/mgg 0
Peningkatan
Tertinggi:
1. Kalimantan Utara TK 4: >5 kasus
2. Maluku /100rb ppdk/mgg 0
3. Papua Barat
4. Maluku Utara
5. Kalimantan
Selatan
TREN TESTING: POSITIVITY RATE
PER MINGGU
Keterangan:
Tren Meningkat
Tren Menurun
Jumlah
Level KR
Prov
MEMADAI:
34
<5 % / mgg
SEDANG:
0
5-10% / mgg
TERBATAS:
0
>15% / mgg
Peningkatan tertinggi :
1. Kalimantan Barat
2. Gorontalo
3. Sulawesi Tenggara
4. Sulawesi Selatan
5. Papua
TREN TRACING: RASIO KONTAK ERAT
PER MINGGU
Keterangan:
Tren Menurun
Tren Meningkat
Jumlah
Level KR
Prov
MEMADAI:
5
> 9 / mgg
SEDANG:
14
5-9 / mgg
TERBATAS:
15
<5 / mgg
Peningkatan Tertinggi:
1. Kalimantan Selatan
2. Sumatera Selatan
3. Aceh
4. Bali
5. Jambi
TREN TREATMENT: BED OCCUPANCY RATE (BOR)
PER MINGGU
Keterangan:
Tren Meningkat
Tren Menurun
Jumlah
Level KR
Prov
MEMADAI:
34
<60% / mgg
SEDANG:
60 – 80% / mgg
TERBATAS:
>80% / mgg
Peningkatan Tertinggi:
1. Nusa Tenggara Timur
2. Kalimantan Barat
3. Kep. Bangka Belitung
4. Kep. Riau
5. Maluku Utara
Penyakit Potensial KLB
(PMK 1501/2010)
1. Kholera 10. Avian Influenza H5N1
2. Pes 11. Antraks
3. DBD 12. Leptospirosis
4. Campak 13. Hepatitis
5. Polio 14. Influenza A (H1N1)
6. Difteri 15 Meningitis
7. Pertusis 16. Yellow Fever
8. Rabies 17. Chikungunya
9. Malaria
2
Kebijakan yang
mendasari
Penanggulangan
KLB /Wabah
#1
The purpose and scope of the
International Health
Regulations (2005) are “to
prevent, protect against,
control and provide a public
health response to the
international spread of
disease in ways that are
commensurate with and
restricted to public health
risks, and which avoid
DASAR HUKUM
UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 92 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Komunikasi Data
Dalam Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi
Tanggung jawab:
Pemerintah Pusat STATUS
Pemerintah Provinsi KESMAS
Pemerintah Kab/Kota MENINGKAT
Masyarakat
Reguler
• Epidemiologi
• Lab. Mikrobiologi
(apabila diperlukan)
Kejadian
PE / Investigasi
I C S Respon
Dini
Penanggulangan
• Tatalaksana kasus
• Disposal
• ORI atau Vaksinasi
terbatas
• Biosecurity dan
Biokontainment
• Pembatasan mobilitas
Darurat
PMK 82/2004 Ttg Penanggulangan
Penyakit Menular
a. Promosi kesehatan;
b. Surveilans kesehatan;
c. Pengendalian faktor risiko;
d. Penemuan kasus;
e. Penanganan kasus;
f. Pemberian kekebalan (imunisasi)
g. Pemberian obat pencegahan secara
massal
Strategi Penanggulangan KLB/Wabah
1. Penatalaksanaan kasus pada manusia
2. Perlindungan pada kelompok risiko tinggi
3. Surveilans Epidemiologi pada hewan dan
manusia
4. Komunikasi resiko, edukasi dan peningkatan
kesadaran masyarakat
5. Penguatan dukungan peraturan
6. Peningkatan kapasitas
7. Penelitian kaji tindak
8. Monitoring dan evaluasi
Penatalaksanaan Kasus Pada Manusia
1. Penetapan RS Rujukan
2. Penetapan RS yang memiliki R Isolasi MDR dan terlatih
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
3. Penetapan RS Rujukan Regional dan Nasional
4. Penyusunan PedomanTatalaksana kasus dan sistim rujukan
Perlindungan Kelompok Risti
1. Pemberian Vaksinasi
2. Pemberian Profilaksis
3. Penyediaan APD
4. dll
Surveilans Epidemiologi
Pada Hewan dan Manusia
1. Membuat modul
2. Melakukan komunikasi lewat media cetak dan
elektronik
3. Pembuatan Film
4. Membuat banner tentang penyakit EIDs
Peningkatan Kapasitas
1. Penguatan Surveilans Pelatihan Petugas
Kab/Kota, Pembentukan/Refreshing TGC,
Joint outbreak Investigation, Pendidikan
tenaga epidemiilogi, Simulasi KK-MMD di
POE dll
2. Penguatan Laboratorium Maping kesiapan
laboratorium, Pelatihan Petugas
Laboratorium dalam melakukan biosafety dll
3. Peningkatan RS Maping kesiapan RS,
TERIMA KASIH
35