Anda di halaman 1dari 15

Teks Eksplanasi

Presented by: Kelompok 5


Teks Eksplanasi
• Pengertian Teks
Eksplanasi
• Jenis-jenis Teks
Eksplanasi
• Ciri-ciri Teks Eksplanasi
• Struktur Teks Eksplanasi
• Kebahasaan Teks
Nama
kelompok
• Dimas Aryo
• Putra Fazalli
• Raykal Juansyah
Pengertian
Teks Eksplanasi

si a rt in y a “ p e n je la sa n ” a ta u
• Menurut KBBI (2008), eksplana s
te k s y a n g b e ri si te n ta n g p ro se
“paparan“. Teks eksplanasi adalah u
k e jad ian -k e ja d ia n a la m , so si a l, il m
‘m e ng a pa ’ da n ‘b ag a im a n a ’
a , d a n la in n y a d a p a t te rj ad i.
pengetahuan, buday
Jenis Teks
Eksplanasi
Teks eksplanasi terbagi atas empat jenis.
Jenis teks eksplanasi dibedakan
berdasarkan proses penjabaran serta
tema yang dibahas. Berikut jenis-jenis
teks eksplanasi:
Jenis Teks Eksplanasi

Faktorial Kausal Teoritis Sequential


Teks eksplanasi teoritis adalah jenis
Teks eksplanasi faktorial adalah Teks eksplanasi kausal adalah jenis Teks eksplanasi sequential
teks eksplanasi yang ditulis dengan
jenis teks eksplanasi yang ditulis teks eksplanasi yang menjelaskan menjelaskan tahapan terjadinya
menjabarkan kemungkinan-
dengan menjelaskan hasil dan efek penyebab atau asal usul secara sebuah fenomena secara rinci.
kemungkinan yang mungkin terjadi
dari suatu proses yang terjadi. bertahap mengapa sebuah peristiwa
terjadi di balik sebuah fenomena
dapat terjadi.
alam.
Ciri-ciri Teks Eksplanasi

4. Fokus pada hal umum


2. Hal yang dibahas, yaitu suatu (generik), bukan
fenomena yang bersifat partisipan manusia.
keilmuan atau berhubungan Contoh: tsunami, banjir,
1. Informasi dengan ilmu pengetahuan. gempa bumi, hujan, dan
yang dimuat lainnya.

berdasarkan
fakta (faktual).
6. Menggunakan squence markers,
contoh pertama, kedua, ketiga dan
sebagainya. Atau bisa dengan pertama,
3. Sifatnya informatif dan berikutnya, terakhir
tidak berusaha
memengaruhi pembaca
untuk percaya terhadap hal
7. Artikel pendukung, contoh: "Teks
yang dibahas.
Eksplanasi Sosial Beserta Strukturnya"
Struktur Teks Eksplanasi

Seperti halnya teks pada Dalam teks eksplanasi Bagian utama dari teks Pada bagian interpretasi ini
umumnya, judul adalah dapat memulai dengan naratif adalah untuk dapat diisi dengan
menjelaskan urutan dari pendapat atau sudut
Judul
hal yang wajib. Tulislah Pernyataan
pernyataan umum.Umum
Untuk Urutan sebab-akibat Interprestasi
sebab sampai akibat. Pada pandang penulis, tentunya
dengan bahasa yang membuat pernyataan bagian ini adalah gambaran berdasarkan data dan
singkat, padat, dan jelas umum, kalian dapat lebih detail bagaimana penjelasan dari fenomena
proses dimulai, apa saja
dalam kaitannya dengan menuliskannya dengan itu sendiri. Lalu, pada
tahapan hingga fenomena
penulisan judul yang baik. informasi sederhana bagian akhir ditutup
ini terjadi, lalu apa efeknya,
dengan kesimpulan.
tentang fenomena bagaimana menyikapi
Kesimpulan harus ditulis
tersebut. fenomena serupa jika
secara singkat, padat, dan
terulang di kemudian hari.
jelas.
Kebahasaan Teks Eksplanasi
• Menggunakan kalimat pasif. Hal ini bisa dilihat dari penggunaan kata
kerja berawalan di- atau ter- dalam teks eksplanasi
• Menggunakan kata kerja material dan rasional, yaitu kata kerja yang
menyatakan tindakan yang melibatkan panca indra (material)

• Menggunakan konjungsi kausal dan temporal. Konjungsi atau kata


hubung kausal menyatakan hubungan sebab-akibat (kausalitas),
sementara kata hubung temporal berfungsi untuk menunjukkan urutan
waktu

• Menggunakan kalimat transitif dan intransitif. Kalimat transitif


adalah kalimat yang memerlukan unsur objek, sementara kalimat
intransitif adalah kalimat yang tidak memerlukan unsur objek.
Tujuan teks eksplanasi
Tujuan teks eksplanasi yang paling utama adalah
menjelaskan atau menerangkan tentang sebuah proses atau
peristiwa secara informatif dan faktual. Teks eksplanasi
menggunakan banyak fakta dan pertanyaan-pertanyaan
yang memiliki hubungan sebab dan akibat atau bersifat
kausalitas.
Manfaat teks eksplanasi
Selain itu, manfaat mempelajari teks eksplanasi
adalah agar kita bisa mengerti suatu informasi
secara detail berdasarkan pendapat mayoritas dan
data faktual yang ada seperti pengertian, penjelasan,
proses, dan lain-lain.
Demonstrasi Massa
Identifikasi Fenomena:
Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap
waktu dan terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi
sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah
masyarakat kita. Menanggapi fenomena tersebut, seorang
kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi
dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya
masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan
Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka
terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang
terjadi.
Penggambaran Rangkaian Kejadian:
Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta sang bupati
mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memiliki motif serendah itu.
Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran
dan melawan kemungkaran yang terjadi di hadapan mereka.

Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak
didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam
beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling
puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.

Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu.
Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain agar hak-
hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian
mereka berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.

Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997–
1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru hal itu dilakukan oleh warga dari
kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa dan golongan intelektual. Belum lagi jika merujuk
pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi bukan hal aneh
lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka lakukan sudah tentu tidak didorong oleh kondisi perut
yang lapar karena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat makmur.
Ulasan:
Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah
penyebab utama untuk terjadinya gelombang demonstrasi. Akan
tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan
berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-
haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya telah terjadi
pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian
melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila
faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apapun yang
terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung:
manggut-manggut dan berkata “ya” pada apapun tindakan dari
pimpinannya meskipun menyimpang dan bahkan menzalimi
mereka sendiri.
Ibu Hajah pergi mengaji

Pulang-pulang bawa bingkisan

Saya akhiri acara hari ini

Terima kasih semoga acaranya berkesan.

Presented by: Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai