SUARA
Pertemuan ke: 5-6
Sub-CPMK
• Mahasiswa mampu menggunakan file suara dan menentukan
format yang sesuai ke dalam proyek multimedia. (C3, A3).
Materi:
1. File Suara.
2. Audio Digital.
3. Audio MIDI.
4. MIDI vs. Audio Digital.
5. Suara Sistem Multimedia.
6. Format File Audio.
7. Menambahkan Suara ke Proyek Multimedia Anda.
1. File Suara
• Penyajian audio merupakan cara lain untuk lebih
memperjelas pengertian suatu informasi.
• Contohnya: narasi merupakan kelengkapan dari
penjelasan yang dilihat melalui video.
• Suara dapat lebih menjelaskan karakteristik suatu
gambar, misalnya musik dan suara efek (sound
effect).
• Suara mungkin merupakan elemen multimedia yang
paling indrawi, ini berarti perkataan memiliki makna
dalam bahasa apa saja, mulai dari bisikan sampai
teriakan.
• Suara dapat memberikan kenikmatan saat
mendengarkan musik, efek-efek khusus.
• Musik yang bercitra rasa bagus akan menggerakkan
emosi perasaan.
• Perangkat lunak authoring yang digunakan harus
mempunyai kemampuan untuk mengontrol recording
dan playback.
• Beberapa authoring software dapat merekam suara
dengan macam-macam sampling size dan sampling
rate.
• Beberapa contoh software yang digunakan seperti:
Audacity, dan yang lainnya.
Gambar: Ilustrasi editing audio dengan software Audacity
1.1 Kekuatan Suara
• Ketika sesuatu bergetar di udara saat digerakkan
maju / mundur akan menciptakan tekanan
gelombang.
• Gelombang ini menyebar seperti riak yang
ditimbulkan oleh batu yang dilemparkan ke kolam
air yang tenang, dan ketika gelombang ini sampai di
telinga anda, anda mengalami perubahan tekanan,
atau getaran, sebagai suara.
1.1 Kekuatan Suara (Lanj..)
• Di udara, riak ini menyebar sekitar 750 mil per jam
atau Mach 1 untuk level laut.
• Gelombang suara bervariasi dalam level tekanan
suara (amplitudo) dan dalam frekuensi atau pitch.
• Akustik merupakan cabang fisika yang mempelajari
bunyi.
• Level tekanan suara dihitung dalam desibel (dB).
1.1 Kekuatan Suara (Lanj..)
• Perhitungan desibel sebenarnya rasio antara
point referensi yang dipilih dalam skala
logaritmik dan level yang benar-benar dialami.
• Skala desibel, dengan beberapa contoh
ditunjukkan pada tabel.
• Pada tabel menunjukkan hubungan antara
daya (dihitung dalam watt) dan dB.
1.1 Kekuatan Suara (Lanj..)
Tabel: Tipikal level suara dalam desibel (dB) dan watt
1.1 Kekuatan Suara (Lanj..)
1.1 Kekuatan Suara (Lanj..)
• Suara merupakan energi, seperti gelombang yang
menghantam pantai pasir, dan terlalu banyak volume
yang secara permanen dapat merusak mekanisme
penerimaan yang rentan di belakang gendang telinga
anda.
• Biasanya memekakkan telinga pada range frekuensi 6
kHz, dalam hal ini apa yang didengar sayara subjektif,
bukan secara objektif.
1.1 Kekuatan Suara (Lanj..)
• Persepsi kekerasan tergantung pada frekuensi
atau pitch suara: pada frekuensi rendah,
membutuhkan daya besar untuk mengirimkan
kekerasan yang sama saat dalam range
frekuensi menengah atau tinggi.
2. Audio Digital
• Audio digital dibuat saat kita mengkonversikan
sebuah gelombang suara ke dalam angka,
prosesnya disebut digitizing (mendigitalkan).
• Kualitas audio berdasarkan kualitas recording
bukan pada perangkat pengguna akhir yang
akan memainkan audio tersebut.
• Audio digital disebut perangkat independent.
Sumber: Tay Vaughan
• Pada gambar memperlihatkan ilustrasi bentuk
gelombang analog diambil sampelnya pada berbagai
frekuensi, dan masing-masing sampel yang berbeda
kemudian disimpan pada data 8bit, dan 16 bit.
• Semakin besar ukuran sampel, semakin baik data
yang mendeskripsikan suara.
• Tiga frekuensi yang sering digunakan: 44.1KHz,
22.05kHz, dan 11.05kHz.
2.1 Ukuran File Vs Kualitas
• Angka sampling menentukan frekuensi dimana
sampel akan di-recording.
• Sampling dengan angka tinggi (seperti 44.1 kHz
atau 22.05 kHz) akan menangkap frekuensi tinggi.
• Menggunakan bit lebih besar untuk ukuran
sampel menghasilkan recording dengan suara
menyerupai versi orisinalnya.
2.1 Ukuran File Vs Kualitas (Lanj..)
• Semakin tinggi kualitas suara, semakin besar filenya.
• Recording stereo lebih hidup dan realistik karena
manusia memiliki dua telinga.
• Recording mono juga bagus, namun cenderung
menghasilkan suara datar dan tidak menarik.
• Berikut adalah formula untuk menentukan ukuran
(dalam byte) recording digital.
2.1 Ukuran File Vs Kualitas (Lanj..)
• Untuk monofonik:
angka sampling * durasi recording dalam detik * (bit resolusi / 8) * 1
• Untuk recording stereo:
Angka sampling * durasi recording dalam detik * (bit resolusi /8) * 2
Angka sampling dihitung dalam kHz, atau seribu sampel per
detik. Untuk mengkonversi dari kHz keseluruh angka harus
mengalikan 1.000.
2.1 Ukuran File Vs Kualitas (Lanj..)
• Resolusi dihitung dalam bit per sampel. Karena 8 bit
dalam satu byte, kita harus membagi bit resolusi
dengan 8. Selanjutnya, formula untuk recording 10
detik pada 22.05 kHz, resolusi 8-bit menjadi:
22050*10*8 / 8*1 Yang sama dengan 220.500 byte.
• Recording stereo 10 detik pada 44.1 kHz, resolusi 16-
bit menjadi: 44.100*10*6 / 8*2, yang sama dengan
1.764.000 byte.
2.1 Ukuran File Vs Kualitas (Lanj..)
• Recording mono 40 detik pada 11 kHz, resolusi
8-bit menjadi 11.000*40*8 / 8*1 yang sama
dengan 440.000 byte.
Tabel: Recording audio digital
2.1 Ukuran File Vs Kualitas (Lanj..)
2.2 Editing Recording Digital
• Kita bisa melakukan editing hasil rekaman
dengan menggunakan perangkat lunak editing
suara.