Pendanaan Perusahaan
Pendanaan Perusahaan
Cocok bagi kalian Cocok bagi kalian Cocok bagi kalian Cocok bagi kalian Cocok bagi kalian Cocok bagi kalian
Yang suka fleksibilitas Yang memiliki Yang memiliki modal yang ambisius dalam Yang memiliki Yang memiliki
dan ingin coba-coba, Panggilan terhadap tapi belum memiliki menyelesaikan masalah
Keahlian khusus Keahlian khusus dan
termasuk MLM masalah sosial produk orang banyak
kreativitas
Perusahaan
Nasional &
duk
n
Tenaga Kerja
ga
di Indonesia
un g
n
ku
du
an
d uk
u ng
an an Pemerintah
un g
duk
Usaha
Dukungan ada Anda
ng a n
dimana-mana duku du
ku
StartUp ng
PendukungU
an
du
an
MKM
ku
ng
Pendanaan
Anda hanya
ku
ng
- Bank
du
an
- Koperasi
harus -Angel
-VC
melangkah! - Hibah
Organisasi
Pendukung
Kewirausahaan
(ESO) Media
Macam-macam jalur pendanaan perusahaan
Pendanaan sendiri / bootstrapping
- Pendanaan melalui arus kas sendiri atau uang sendiri
- Membutuhkan pendanaan (misal: dari pekerjaan tetap)
- Pros:
- Biasanya karena modalnya modal sendiri, perusahaan akan belanja dengan lebih efektif dan
efesien dari pada permodalan dari ekuitas.
- Cons:
- Ekspansi biasanya lebih lama karena keterbatasan modal
- Dapat disalip ‘pemain-pemain besar’ yang memiliki modal lebih besar untuk ekspansi
Hutang / Pendanaan dari Bank
- Biasanya membutuhkan histori pemasukan dan pengeluaran selama periode
tertentu (misal: lebih dari 1 tahun)
- Bank hanya memberikan pinjaman pada bisnis yang sudah dimengerti
olehnya.
- Biasanya tidak digunakan dalam ekosistem startup.
Motivasi untuk melakukan pendanaan ekuitas
Startup
Startup adalah perusahaan yang didirikan untuk melakukan distrupsi untuk
industri dan merubah dunia - dengan skala yang besar.
SERIES SERIES
B C+
Siklus dimana startup hidup, dari awal pendirian sampai pertumbuhan atau keluar ‘exit’
1. Pengembangan ide atau konsep: entrepreneur mempunyai visi atau ide dari barang dan jasa dan mulai
mengembangkannya. Contoh dengan riset dan survey market.
2. Early stage (Tahap awal): di tahap ini, entrepreneur mulai membuat ‘prototype’, rencana bisnis, dan
mencari modal untuk perusahaan agar dapat jalan. Tahap ini sangat sulit untuk entrepreneur, karena
produk masih dikembangkan dan masih mencari pasar yang cocok. (Seed/Pre-seed funding)
3. Growth stage (Tahap pertumbuhan): di tahap ini perusahaan sudah membuktikan konsepnya dapat
dijual, mempunyai konsumen yang tetap, dan bertumbuh dengan cepat. Perusahaan dapat mendapatkan
lebih banyak lagi modal, rekrut lebih banyak orang, dan ekspansi ke pasar yang baru. Series A-B
4. Expansion stage (Tahap ekspansi): di tahap ini perusahaan sudah hidup dan lanjut bertumbuh dengan
ekspansi lebih banyak barang dan jasa, masuk ke market baru (negara lain) dan membeli perusahaan
lain. Series C+
5. Maturity stage (Tahap dewasa): di tahap ini pertumbuhan perusahaan sedikit melambat dan fokusnya
berubah ke maksimum laba dan efisiensi. IPO
6. Decline or Exit (Tahap penurunan atau keluar) di tahap ini perusahaan mengalami penurunan
penjualan, peningkatan kompetisi, atau tantangan yang membuat perusahaan tutup atau dibeli
perusahaan lain.
Why startups fail?
19
Quick Recap
• Typically past the idea phase and approaching or past initial launch / MVP
Seed $1m - $5m $5m - $12m
• Founding team is complete and may have one to five employees
20
DD Checklist (1)
21
DD Checklist (2)
22
Contoh Ekosistem Startup
Indonesia’s Warung & MSME Digitization Space (2)
USD 1.6b
USD 925mm*
USD 186.5mm
USD 174.5mm**
USD 141.5mm
Total funds raised (US$)
USD 105mm
USD 105mm
USD 80mm
USD 41.5mm
USD 18.1mm USD 27.9mm
USD 23.8mm
$
PT. Gudang Ada Globalindo PT. Dagangan Karya Indonesia
B2B E-commerce FMCG platform that B2B E-commerce that procures FMCG
connects wholesalers & retailers goods from principals and resell them to
wholesalers & retailers
USD USD
135.9 18.1
million million
Fundraising Timeline
GudangAda & DAGANGAN
Jakarta, Yogyakarta,
Indonesia Indonesia
Founding year
13 months 2 months 2 months 8 months
2019
Senior Board Member at Orang Tua Group, FMCG company (25 years) Commissioner, Co-Founder at SUN COO at Qerja, HR tech company (1
Energy, a solar panel roof company (6 year)
CEO at PT. Arta Boga Cemerlang, the sole distributor of OT Group years+)
Vice President at Northstar Group (4
His network and experiences have enabled GudangAda to sign partnership Consultant at McKinsey & Co. (2 years)
agreements with more than 65 FMCG principles, some of which are exclusive. years)
GudangAda does not buy inventory and resell it to MSMEs. Dagangan constructs hubs nearby FMCG area distributors and buys
They enable FMCG wholesalers to list their products on the app and inventories from them, then distributes the goods to retailers and
sell directly to retailers. MSME (‘hub and spoke’ model)
This model makes them asset-light and it also means giving up This model makes them asset-heavy and but it also means pricing
pricing control. control: lower logistics costs and back margin advantages.
Area Area
Traders Traders
Distributors Distributors
Use
GudangAda gudangada
Logistik line Application
To buy/sell
DAGANGAN hubs
Consumers Retailers Small Wholesalers Big Wholesalers Consumers Retailers Small Wholesalers Big Wholesalers
Stores (Tier 3 Cities) (Tier 2 Cities) Stores (Tier 3 Cities) (Tier 2 Cities)
Warung Warung
Social Commerce
Agents
GudangAda v Dagangan
Business Model
Because gudangada does not hold inventory, they monetize through Dagangan purchases inventory at bulk in discounted prices to be
service fees and logistic fees. stocked at their hubs, before selling them to retailers, earning
margins through trading.
FMCG fees Non-FMCG fees
Dagangan also have a team that scout for local white label products in
Category Service Category Service
Fee Fee
order to enrich their SKUs local products at higher margins.
Fashion items 6%
GudangAda
Financials*
Revenue FY2020 vs 2021 (million USD) Earnings before Tax FY2020 vs 2021 (million USD)
9x
2.5x
*Obtained from TechInAsia article (link) - Source: Singapore’s Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA).
Dagangan
Strategy Analysis
● Dagangan started in 2019 in Yogyakarta (Tier 2 city), since the beginning they intend to focus in tapping
the market of Tier 3 and Tier 4 cities.
Target Market
DAGANGAN
Tier 4 cities
20.9m 83,381 (<100k pop./city)
Villages
Dagangan
Latest Known Hubs* - May 2022
Principal
Product penetration to:
5587 villages
673 districts
66 regencies
Locals
98 Corporate employees
316 Hubs operations staff
End users/MSME
3000 SKUs including white
label products
26,930 users
Dagangan
Mirroring Indofood group
Dagangan
Impacting Communities
Dagangan facilitates supply chain from and to different stakeholders,
Warung Customer Journey
distributing various FMCG and locally sourced goods:
Warehouse
Sales/Canvasser/Agent
Local Customers MSME Agent introduces
Warung owner Community
Warung Owners DAGANGAN to enter order into Manager prepares
Goods
Warung owners DAGANGAN app the order
Improvement of daily sales from Improvement of average monthly
their shops 2-3x after using the income. 4-5x accordingly
apps. Main benefit is variation of
SKU with competitive price and E.g. monthly income from 300 to
logistic issues. 1300k IDR