Anda di halaman 1dari 15

Regulasi Denda Administrasi

Pelanggaran Penggunaan SFR/APT


Direktorat Pengendalian SDPPI
Ditjen SDPPI
Dasar Hukum Pengenaan Denda Administrasi Pelanggaran Penggunaan SFR/APT

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pengganti Undang-


Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang;

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha


Berbasis Resiko;

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan


Penyiaran;

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2023 tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kementerian Komunikasi dan Informatika;

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 7 Tahun 2021 tentang


Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Juklak
Penerimaan Tarif atas Jenis PNBP di Sektor Seumber Daya dan Perangkat
Telekomunikasi
KLASIFIKASI PENGENAAN DENDA PELANGGARAN SFR/APT

IPFR (Izin Pita Frekuensi Radio) ISR (Izin Stasiun Radio) APT (Alat Perangkat Telekomunikasi)
1. Penggunaan SFR tanpa perizinan berusaha 1. Penggunaan SFR tanpa perizinan
1. Membuat, merakit, dan/atau memasukan alat telekomunikasi
dan/atau perangkat telekomunikasi untuk diperdagangkan
dan/atau persetujuan Menteri.
berusaha dan/atau persetujuan dan/atau digunakan di wilayah NKRI yang tidak memiliki
2. Pemegang IPFR menggunakan alat sertifikat alat telekomunikasi dan/atau perangkat
telekomunikasi yang belum bersertifikat. Menteri. telekomunikasi
2. Membuat, merakit, dan/atau memasukan alat telekomunikasi
3. Pemegang IPFR yang tidak memenuhi 2. Pemegang ISR yang menggunakan dan/atau perangkat telekomunikasi untuk diperdagangkan
kewajiban yang dipersyaratkan dalam frekuensi radio tidak sesuai dengan dan/atau digunakan di wilayah NKRI yang tidak sesuai dengan
sertifikat alat telekomunikasi dan/atau perangkat
dokumen seleksi. peruntukannya dan/atau tidak telekomunikasi
3. Memperdagangkan alat telekomunikasi dan/atau perangkat
4. Pemegang IPR yang menggunakan pita sesuai parameter teknis yang telekomunikasi yang tidak memiliki sertifikat alat
frekuensi radio tidak sesuai dengan ditetapkan dalam ISR. telekomunikasi dan/atau perangkat telekomunikasi
peruntukannya. 4. Memperdagangkan alat telekomunikasi dan/atau perangkat
3. Pemegang izin stasiun radio angkasa telekomunikasi yang telah memiliki sertifikat alat
5. Pemegang IPFR melakukan kerjasama SFR telekomunikasi dan/atau perangkat telekomunikasi namun tidak
tanpa persetujuan Menteri. yang tidak mendaftarkan stasiun memenuhi standar teknis.
6. Pemegang IPFR yang melaksanakan kerja bumi secara berkala setiap tahun. 5. Menggunakan alat telekomunikasi dan/atau perangkat
telekomunikasi yang tidak memiliki sertifikat alat
sama tidak sesuai dengan tujuan dan/atau telekomunikasi dan/atau perangkat telekomunikasi.
prinsip sesuai ketentuan peraturan 6. Menggunakan alat telekomunikasi dan/atau perangkat
telekomunikasi yang telah memiliki sertifikat alat
perundang-undangan. telekomunikasi dan/atau perangkat telekomunikasi namun tidak
memenuhi standar teknis

Dikecualikan terhadap pengenaan denda pelanggaran SFR bagi pemegang IPFR dan ISR
yang tidak melunasi BHP ISR sampai dengan tanggal jatuh tempo (sudah diatur tersendiri)
FORMULA PENGHITUNGAN DENDA PELANGGARAN PENGGUNAAN SFR/APT

Denda = Point Denda x Tarif Per-Point


Poin Denda = Indeks Pelanggaran x Maksimum Point x Persentase Bobot

Note :
 Maksimum point diatur dalam PP 43/2023 Besaran maksimum point dan persentase bobot
 Persentase bobot diatur dalam PP 43/2023 terdapat dalam lampiran presentasi ini
 Tarif Per-Point Rp 100.000 diatur dalam PP 5/2021
 Indeks diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo

Pengenaan Besaran Indeks mempertimbangkan Paling Sedikit :


IPFR (Izin Pita Frekuensi Radio) ISR (Izin Stasiun Radio) APT (Alat Perangkat Telekomunikasi)

 Luas cakupan wilayah;  Layanan penggunaan Tarif tertinggi biaya Sertifikat


 Jenis layanan penggunaan Spektrum Frekuensi Radio; Alat Telekomunikasi dan/atau
Spektrum Frekuensi Radio;  Jenis pita frekuensi radio; dan Perangkat Telekomunikasi.
 Jenis pita frekuensi radio; dan  Zona penggunaan Spektrum
 Zona penggunaan Spektrum Frekuensi Radio.
Frekuensi Radio.
MEKANISME PENGENAAN DENDA PELANGGARAN PENGGUNAAN SFR/APT

a
d

d
tam ati den

ativ den
inis n de t
adm etapa n sura
tras nda

an
den erlama ihan
admerlamb ihan

admerlamb ihan
per inistr atan

ked inistr atan

bat
ve

ve
ket at tag
i

ket at tag

ket at tag
pen erbita

iga istrati
a

S ur

adm da
S ur

S ur
Pen

n
ua

ket i
ba an
ber ri kerj 1 (sa tan
a p an sela po

elu keterl t tagih

tem akh a se tu)

u) b u 1

ula 3
b u l a)
h ) h ma

den po pe irnya j telah

an

n
n
admmbaya tuh
a ri
m

(tig waktu
(d u
ula
inis ran

(sat wakt
ark am
30 bayar tuh te

if
a
a

trat

a) b
tu 2
Su r

an
ulu

gk a

gk a
Ja

wak
Jan

Jan
ha

ka
(tig

d ik
p em

da

g
Jan
 Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal surat tagihan keterlambatan denda administratif ketiga wajib bayar tidak melunasi seluruh
denda administratif, maka pimpinan instansi pengelola PNBP atau pejabat kuasa pengelola PNBP menerbitkan surat penyerahan tagihan PNBP
kepada instansi yang berwenang mengurus piutang negara untuk diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
piutang negara.
 Dalam hal wajib bayar tidak melakukan pemenuhan kewajiban atas tagihan denda administratif, dapat menjadi dasar Direktur Jenderal untuk
menghentikan layanan perizinan kepada wajib bayar.
 Pengenaan denda administratif pelanggaran pemenuhan kewajiban penggunaan spektrum frekuensi radio dan pemenuhan kewajiban sertifikat alat
telekomunikasi dan/atau perangkat telekomunikasi tidak menghilangkan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
Simulasi Penghitungan Denda Administratif Tidak Berizin

Pelanggaran
Bobot
Penyelenggara Radio Siaran FM menggunakan frekuensi 123456 MHz Tahu Tahu Tahu ISR
n ke n ke n ke
tanpa perizinan selama 2 tahun di wilayah Yogyakarta. Sanksi yang 1
33,00
2
67,00
-≥3
100%
diberikan adalah teguran tertulis, penghentian operasional dan % %

pengenaan denda administrasi (kumulatif bersamaan). *Untuk pelanggaran tidak sesuai parameter
teknis, bobotnya = 17%
Cara menghitung denda adalah : Ri Se
Pelanggaran IPFR
ng da Be
Maksimum Point (Lampiran II PP 43/2023) 67% an ng rat
Bobot (Lampiran II pp 43/2023) 7000 25, 50, 10
00 00 0,0
Indeks (Lampiran PM 9/2023) 0,007 % % 0%
Pelanggaran Alat dan/atau Perangkat
Telekomunikasi
Denda = Point Denda x Tarif Per-Point
Bobot Pelanggaran Perangkat Telekomunikasi 100%

Poin Denda = Indeks Pelanggaran x Maksimum Point x Persentase


Bobot
Maksimum Point
Besaran Poin Tarif per
Point denda : 0,007 x 7000 x 67% Pelanggaran
Maksimal poin (Rp)
Besaran Rupiah
IPFR 600.000 60.000.000.000
ISR 7.000 700.000.000
Point denda = 32.83 Alat dan/atau Perangkat
5.000
100.000
500.000.000
Telekomunikasi

Denda (Rp) = poin denda x tarif per poin


Denda (Rp) = 32.83 x 100.000 = 3.282.000 (Per-1 Frekuensi) Indeks
URAIAN UNSUR PELANGGARAN
Tidak Berizin
0 Pengguna spektrum frekuensi radio tidak dapat
menunjukkan ISR sesuai data SIMS ;
1

0 Berdasarkan hasil ukur ditemukenali pancaran


2 spektrum frekuensi radio yang tidak terdapat dalam
data SIMS; dan/atau
0
3 Berdasarkan hasil open shelter ditemukenali
pancaran spektrum frekuensi radio yang tidak
terdapat dalam data SIMS.
Simulasi Penghitungan Denda Administratif Tidak Sesuai Parameter Teknis

Pelanggaran
Bobot
Penyelenggara Radio Siaran FM menggunakan frekuensi 123456 MHz tidak Tahu Tahu Tahu ISR
n ke n ke n ke
sesuai parameter teknis selama 2 tahun di Yogyakarta. Sanksi yang 1
33,00
2
67,00
-≥3
100%
diberikan adalah teguran tertulis, penghentian operasional dan % %

pengenaan denda administrasi (kumulatif bersamaan). *Untuk pelanggaran tidak sesuai parameter
teknis, bobotnya = 17%
Cara menghitung denda adalah : Ri Se
Pelanggaran IPFR
ng da Be
Maksimum Point (Lampiran II PP 43/2023) 17% an ng rat
Bobot (Lampiran II pp 43/2023) 7000 25, 50, 10
00 00 0,0
Indeks (Lampiran PM 9/2023) 0,007 % % 0%
Pelanggaran Alat dan/atau Perangkat
Telekomunikasi
Denda = Point Denda x Tarif Per-Point
Bobot Pelanggaran Perangkat Telekomunikasi 100%

Poin Denda = Indeks Pelanggaran x Maksimum Point x Persentase


Bobot
Pelanggaran Tidak Sesuai Maksimum Point
Parameter Teknis : Besaran Poin Tarif per
Point denda : 0,007 x 7000 x 17% 1. Daya Pancar Pelanggaran
Maksimal poin (Rp)
Besaran Rupiah
2. Bandwidth
Point denda = 8.33 3. Koordinat
IPFR
ISR
600.000
7.000
60.000.000.000
700.000.000
100.000
4. Tinggi Antenna Alat dan/atau Perangkat
5.000 500.000.000
Telekomunikasi
Denda (Rp) = poin denda x tarif per poin
Denda (Rp) = 8.33 x 100.000 = 833.000 (Per-1 Frekuensi)
Indeks
URAIAN UNSUR PELANGGARAN
Tidak Sesuai Paramater Teknis

4
3 TINGGI ANTENA

2 TITIK KORDINAT

1 BANDWIDTH
DAYA PANCAR
Simulasi Penghitungan Denda Administratif Menggunakan Perangkat Tidak Bersertifikat

Pelanggaran
Bobot
Penyelenggara Radio Siaran FM menggunakan perangkat telekomunikasi Tahu Tahu Tahu ISR
n ke n ke n ke
rakitan di wilayah Yogyakarta. Sanksi yang diberikan adalah teguran 1
33,00
2
67,00
-≥3
100%
tertulis, penghentian operasional dan pengenaan denda administrasi % %

(kumulatif bersamaan). *Untuk pelanggaran tidak sesuai parameter


teknis, bobotnya = 17%
Cara menghitung denda adalah : Ri Se
Pelanggaran IPFR
ng da Be
Maksimum Point (Lampiran II PP 43/2023) 5.000 an ng rat
25, 50, 10
Bobot (Lampiran II PP 43/2023) 100% 00 00 0,0
Indeks (Lampiran PM 9/2023) 0,20 % % 0%
Pelanggaran Alat dan/atau Perangkat
Telekomunikasi
Denda = Point Denda x Tarif Per-Point
Bobot Pelanggaran Perangkat Telekomunikasi 100%

Poin Denda = Indeks Pelanggaran x Maksimum Point x Persentase


Bobot Maksimum Point
Besaran Poin Tarif per
Pelanggaran Besaran Rupiah
Maksimal poin (Rp)
Point denda : 0,20 x 100% x 5000 IPFR 600.000 60.000.000.000
ISR 7.000 700.000.000
100.000
Alat dan/atau Perangkat
Point denda = 1.000 Telekomunikasi
5.000 500.000.000

Denda (Rp) = poin denda x tarif per poin


Denda (Rp) = 1.000 x 100.000 = 100.000.000 (Per-type) Indeks
Terima Kasih

Tim Penertiban SFR/APT


Direktorat Pengendalian SDPPI
Ditjen SDPPI
LAMPIRAN PRESENTASI
BESARAN MAKSIMUM POIN YANG DIKENAKAN

Besaran Poin Tarif per


Pelanggaran Besaran Rupiah
Maksimal poin (Rp)
IPFR 600.000 60.000.000.000
ISR 7.000 700.000.000
100.000
Alat dan/atau Perangkat
5.000 500.000.000
Telekomunikasi
% BOBOT
Pelanggaran ISR

Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke - ≥ 3


33,00% 67,00% 100%

*Untuk pelanggaran tidak sesuai parameter teknis, bobotnya = 17%

Pelanggaran IPFR

Ringan Sedang Berat


25,00% 50,00% 100,00%

Pelanggaran Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi

Bobot Pelanggaran Perangkat Telekomunikasi 100%

Anda mungkin juga menyukai