Anda di halaman 1dari 43

K3 PESAWAT UAP

TUJUAN INSTRUKSIONAL
KHUSUS
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan
peserta mampu menjelaskan ;

1. Latar Belakang pengawasan K3 P. Uap


2. Dasar Hukum pengawasan K3 pesawat uap
3. Jenis-jenis ketel uap
4. Jenis-jenis pesawat uap selain ketel uap
5. Syarat safety pada pesawat uap
6. Riksa-Uji
7. Kewenangan riksa-uji
8. Perizinan
9. Perawatan / pemeliharaan
1. LATAR BELAKANG
PENGAWASAN K3
PESAWAT UAP
. Penemuan pesawat uap,mengawali
revolusi industri.
. Pada umumnya dipakai pada
pabrik pulp, pabrik gula, Migas,
pabrik ban, pabrik makanan
minuman, pabrik minyak makan,
pabrik kosmetik, pabrik
makanan/minuman, hotel,rumah
sakit, dll.
-
. Mengandung potensi bahaya
tinggi pada pemakaiannya.

. Sudah banyak terjadi peristiwa


yang menimbulkan korban harta,
benda dan manusia.

. Perlu pengawasan K3 nya secara


optimal.
2. DASAR HUKUM
PENERAPAN
K3 PESAWAT UAP
1. Stoom ordonantie 1930
2. Stoom veroordening 1930
3. UU.No.1 Tahun 1970
4. Permenaker
No.Per.02/Men/1982
5. Permenaker
No.Per.01/Men/1988
3. JENIS-JENIS KETEL
UAP
Menurut working pressure nya;

1. Ketel Uap tekanan rendah


( Wp < 0,5 Kg/Cm2 )

2. Ketel Uap Wp diatas 0,5 Kg/Cm2.


---
Kaitannya dengan standar bahan dan
apendages
PERALATAN / PERLENGKAPAN
PESAWAT UAP
1. KETEL UAP (TEKANAN > ½ kg/cm2)
 Sekurang-kurangnya dua tingkap pengaman /pressure safety valve

 Sekurang-kurangnya satu pedoman tekanan / pressure gauge

 Sekurang-kurangnya dua gelas pedoman air

 Sekurang-kurangnya dua pompa pengisi

 Alat memberitahukan kekurangan air / pluit bahaya / alarm

 Tanda batas air terendah

 Kerangan / katup untuk dipasangkan pedoman tekanan coba

 Kerangan/katup pembuang

 Pelat nama / name plate

 Lubang lalu orang / man hole

7
2. KETEL UAP TEKANAN RENDAH (TEKANAN ≤ ½ kg/cm2)

 Sekurang-kurangnya satu gelas pedoman air


 Sekurang-kurangnya satu pompa pengisi
 Satu pipa pengaman terbuka tinggi Max 5 m
 Kerangan/katup pembuang
 Pelat nama

3. KETEL UAP VOLUME ≤ 500 LITER, TEKANAN KERJA ≤ 3 kg/cm2

 Sesuai pasal 12 (point 1 di atas) kecuali tingkap pengaman cukup


satu

8
-
Menurut bangunannya ;

1. Ketel Uap tetap


( stationary boiler ).

2. Ketel Uap berpindah


( pacakged boiler )

-- kaitannya dengan perizinan


-

Menurut tempat pemakaiannya;

1. Ketel Uap Kapal


2. Ketel Uap darat
3. Ketel Uap Lokomotif
-------
Kaitannya dengan jangka waktu
pemeriksaan berkala.
Menurut Kapasitasnya ;

1. Ketel Uap kapasitas < 10


Ton/jam
2. Ketel Uap kapasitas > 10
Ton/Jam

--- Kaitannya dengan kualifikasi


operator Boiler.
OPERATOR PESAWAT UAP
Kwalifikasi Operator Pesawat Uap

1. Operator Kelas I
Wewenang :
 Melayani Ketel Uap semua Kapasitas
 Pesawat uap selain ketel uap untuk semua ukuran
 Mengawasi kegiatan operator kelas II

2. Operator Kelas II
Wewenang :
 Melayani Ketel Uap Kapasitas ≤ 10 Ton/jam
 Pesawat uap selain ketel uap untuk semua ukuran

12
JUMLAH OPERATOR UNTUK SETIAP
SHIFT
1. Satu ruangan satu Ketel Uap
Jumlah Operator Untuk I Ketel Uap
Kapasitas Uap
Operator Kelas II Operator Kelas I

≤10 Ton / jam 1 Orang -

>10 Ton / jam - < 20 Ton / jam - 1 Orang

>20 Ton / jam - < 40 Ton / jam 1 Orang 1 Orang

>40 Ton / jam - < 60 Ton / jam 2 Orang 1 Orang

>60 Ton / jam - < 80 Ton / jam


3 Orang 1 Orang

>80 Ton / jam 3 Orang 2 Orang

13
Lanjutan
JUMLAH OPERATOR UNTUK SETIAP
SHIFT
2. Satu ruangan beberapa Ketel Uap
Jumlah Operator pada setiap Ruangan
Kapasitas Setiap Ketel Uap
(Q) Operator Kelas II Operator Kelas I

Jumlah K Uap
EQ < 20 Ton/ jam -
2
< 10 Ton/jam
Jumlah K Uap
EQ > 20 Ton/ jam 1 Orang
2
>10 Ton / jam - < 20 Jumlah K Uap Jumlah K Uap
Ton / jam 2 2
>20 Ton / jam - < 40 Jumlah K Uap
Ton / jam Jumlah K Uap
2
>40 Ton / jam - < 60 Jumlah K Uap
Ton / jam 2 x Jumlah K Uap
2
>60 Ton / jam - < 80 Jumlah K Uap
Ton / jam 3 x Jumlah K Uap
2
>80 Ton / jam 3 x Jumlah K Uap Jumlah K Uap

14
Menurut letak fluida ;

1. Ketel pipa api


(fire tube boier )

2. Ketel pipa air


(water tube boier )

3. Ketel uap kombinasi


Water tube boilers

Adalah boiler yang gas panas hasil pembakaran mengalir di luar pipa,
Sedangkan air mengalir di dalam pipa.
Type ini biasanya digunakan untuk kapasitas uap yang besar dengan
tekanan dan temperatur yang sangat tinggi, sehingga cocok untuk
pembangkit tenaga listrik. Boiler tipe ini lebih sensitif terhadap air isian
boiler, hal ini berarti air isian boiler harus benar-benar bebas dari
pengotor baik gas maupun material solid.
4. JENIS-JENIS PESAWAT
UAP SELAIN KETEL UAP
1. Pemanas air ( ekonomiser ) yang
berdiri sendiri dari Ketel Uapnya.

2. Pengering Uap ( superheater ) yang


berdiri sendiri dari Ketel Uapnya.

3. Bejana Uap

4. Penguap
5. SYARAT-SYARAT SAFETY
PADA PEMAKAIAN PESAWAT
UAP
A. Syarat teknis
1. Jenis dan kondisi material memenuhi
standar,
serta bentuk drum, pron dsb.

2. Tebal pelat/pipa cukup untuk menahan


tekanan pada Wp nya.

3. Mutu sambungan las/rol memenuhi


syarat

4. Apendages lengkap, berukuran cukup


dan berfungsi dengan baik.
APENDAGES

1. Jenis & fungsi Apendages Ketel Uap


tekanan > 0,5 Kg/Cm2.
(Lihat PP Uap 1930 pasal 12)

2. Jenis & fungsi Apendages Ketel Uap


tekanan kerja < 0,5 Kg/Cm2.
(Lihat PP Uap 1930 pasal 13)

3. Jenis & fungsi Apendages Bejana Uap


( kalau paralel bagaimana ? ), Lihat PP Uap
1930 pasal 15
B. Syarat Administratif
1. Dokumen lengkap

2. Memiliki Akte Izin yang syah


( bagaimana posedurnya ? Ada yg bebas
AI ..?)

3. Operator berlisensi dari Dirjen


Binwasnaker Kemenakertrans .RI
a. Ketel berkapasitas < 10 T/Jam
oleh operator kelas II.

b. Ketel berkapasitas > 10 T/jam


oleh operator kelas I.

( Bagaimana kalau paralel ...??? )


6. RIKSA-UJI

A. Pemeriksaan pada pembuatan


Prosedurya sbb :
1. Pemeriksaan Pengesahan
design
2. Pemeriksaan visual pada
proses pembuatan.
3. NDT sambungan las.
5. Hydrostatic Test.
-
B. Pemeriksaan pertama
- Sebelum dipasang tembokan
- Sebelum AI nya terbit.
Prosedur sbb:
1. Pemeriksaan dokumen ( apa saja..?)
2. Pemeriksaan visual konstruksi &
apendages.
3. Perhitungan kekuatan konstruksi ( lihat
contoh )
4. NDT ulang jika perlu.
5. Hydrostatic test (HT berapa Kg/Cm2...? )
6. Steam Test ( untuk apa..?)
7. Pembuatan Laporan hasil riksa-uji---
penerbitan AI.
B. Pemeriksaan berkala
- 1. Pemeriksaan AI
2. Pemeriksaan visual
a. Konstruksi
b. Apendages
3. Recalculation & NDT ulang jika
perlu.
4. Hydrostatic Test ( berapa Kg/Cm2
..?)
5. Steam test jika diperlukan
6. Pembuatan laporan-
penandatangan lembar riksa
dalam buku AI.
- 1. Pemeriksaan khusus karena
C. Pemeriksaan khusus

mutasi.
2. Pemeriksaan khusus karena
kerusakan/reparasi/modifikas
3. Pemeriksaan khusus karena PB
( peneitian bahan kapan....? )
4. Pemeriksaan khusus karena
meledak.
( Lihat skema di papan tulis ).
7. KEWENANGAN RIKSA-UJI

1. Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan spesialis
Pesawat Uap & Bejana Tekan.

2. Ahli K3 spesialis Pesawat Uap &


Bejana Tekan dari PJK3 yang ber
SKP dari Dirjen Binwasnaker
Kemenakertrans RI.
8. PERIZINAN

Pesawat Uap yang dipakai di wilayah


hukum RI wajib memiliki AI kecuali ;
1. Pesawat Uap & Ketel Uap
a. Pesawat Uap yang dipakai di
Kapal patroli / angkatan perang
RI.

b. KU yang memiliki WP ( Kg/Cm2)


x HS ( M2) < 0,2
2. Ekonomiser ( inside d pipa < 50 mm )

3. Superhater ( inside d pipa < 25 mm )

4. Bejana Uap
a. Jika Wp (Kg/Cm2 ) x Isi (Liter)
< 600

b. Jika volumenya < 100 liter, D<450 mm,


berapapun tekanannya.

5. Penguap
a. Jika WP ( Kg/Cm2 ) x Vol (liter) < 300

b. Jika volumenya < 75 liter, berapapun


tekanannya.
LAIN-LAIN
Dari pengalaman terhadap pemeriksaan
khusus Ketel uap yang meledak di dalam
dua warsa terakhir,ternyata meledaknya
ketel uap yang telah menimbulkan korban
harta, benda dan manusia bisa terjadi
karena beberapa hal:

1. Kesalahan jenis material


2. Pelat /pipa terlalu tipis
3. Mutu las rendah
4. Apendages tidak lengkap
5. Apendages tidak berfungsi
6. Kerak ketel ( scale ) pd permukaan pelat
atau pipa terlalu tebal
7. Operator tidak profesionil
SANGSI HUKUM
Pengusaha/pemakai didenda, atau kurungan
maks
3 bulan jika;
1. Melanggar Psl.6 UU.Uap 1930
2. Merobah konstruksi/apendages tanpa
persetujuan yg berwenang.
3. Menyuruh orang yg tidak kompeten
untuk mengoperasikan P.uap nya.
4. Mengoperasikan P.uap yang sudah
dilarang pemakiannya oleh yg berwenang.
Operator didenda, atau kurungan maks 1
bulan jika;
• Meninggalkan Pesawat uap yang sedang
dioperasikannya

TERIMA KASIH.-
Cara Inspeksi dan
Reparasi
Pesawat Uap
INSPEKSI = PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN ADA YANG
SALAH & YANG BENAR
A. Yang salah :
a. Dilakukan oleh yang tidak
berwenang
b. Tidak rutin
c. Tidak prosedur
d. Tidak standart
B. Yang benar :
a. Dilakukan oleh yang berwenang
b. Rutin
c. Prosedur
d. Standart

INSPEKSI :
1. Pertama :  PEMBUATAN
 PEMASANGAN atau
PERAKITAN
 PEMAKAIAN AWAL
(BERKALA) HASIL  BAIK
 REPARASI KRN RUSAK
2. Berkala : PEMERIKSAAN RUTIN
•Kerusakan Pada Ketel Uap
 PELENTURAN
 PENIPISAN
 RETAK
 REMBES/BOCOR
 DLL

Kerusakan RINGAN dan BERAT


---- Reparasi dilakukan oleh tenaga
ahli atau perusahaan yang telah
ditunjuk.
3. Khusus :
a. KU Rusak/meledak/pecah waktu
beroperasi
b. KU Berumur > 35 Th
c. KU Berumur > 65 Th
d. KU Tidak mempunyai identifikasi
Catatan:
Reparasi ringan :
a. Penggantian pipa api
b. Penggantian pipa air s/d 10%
c. Perbaikan las memanjang/melingkar s/d
25%
Reparasi berat :
a. Penambalan/penggantian lorong api,kamar

nyala,peti api, bouileur, dom uap,pelat


drum/
tetup.
b. Penambalan pelat badan/pelat peti
api/kamar nyala.
c. Penggantian heard (water kast)
d. Penggantian pipa air >10%
e. Perbaikan las memanjang/melingkar >25%
Sebab – sebab Peledakan
Ketel Uap
1. Pemakaian bahannya
2. Perencanaannya (desainnya)
3. Pemeriksaan tidak lengkap
4. Hasil pembakaran
5. Air pengisi ketel uap
6. Peralatan /perlengkapan pengaman
7. Kelalaian peladennya
8. Terjadi diluar ketel uap
9. Pelayanan dan perawatan
PEMAKAIAN ATAU PEMILIHAN
BAHAN KONSTRUKSI

1. Pemakaian bahan menggunakan


bahan yang standard yang diakui :
 ASME (Association Society of
Mechanical Engineering)
 JIS (Japan Industrial Standard)
 BS (British Standatd)
 Buaran Verritas
 TUV
 Dll
Catatan : kuat tarik minimal 36
Kg/Cm2
KERUSAKAN PADA UMUMNYA
BAHAN TERDIRI :
– Kerapuhan Caustik : - Korosi
- Retak – retak
halus
– Penuaan
- Bahan didiamkan dalam waktu lama
- Perubahan bentuk ( deformasi )
karena didiamkan lama
• Penuaan
• bahan didiamkan dlm waktu lama
• perubahan bentuk (deformasi) krn didiamkan
lama
• perubahan bentuk pada suhu 200 s/d 3000

• perubahan bentuk pada suhu 250 s/d 5000 C


2. KONSTRUKSI 3. PEMERIKSAAN TIDAK
DESAIN LENGKAP

− perhitungan • pemeriksaan
kekuatan fabrikasi
konstruksinya • pemeriksaan
− gambar merusak (DT)
rencananya • pemeriksaan
tdk merusak
(NDT)
4. PELEDAKAN GAS DIRUANG
PEMBAKARAN
KARENA :
a. Gangguan pada katub bb
b. Terlalu banyak udara
c. Kekurangan udara
d. Gangguan pada timer purge
e. Tdk cukup energi utk menyalakan
perecikan api
f. Alat pengatur pembuangan gas tertutup
g. Ketahanan isolasi listrik menurun
h. Suplai udara dengan alat pengatur
5. PELEDAKAN DARI SISI
AIR/UAP

• Ketel uap kekurangan air karena :


- kesalahan control ketinggian air
- kesalahan pemasangan peralatan
pipa
penyalur air
- kesalahan desain fasilitas system
aliran air
- gangguan pada pompa air pengisi
- gangguan pada kabel listrik
- arus induksi
6. PERALATAN /PERLENGKAPAN
PENGAMAN
• Alat pengaman yang ada tdk
berfungsi dng baik karena tdk
dikalibrasi

7. KELALAIAN
PERLENGKAPAN PENGAMAN PADA
BEJANA UAP

• Satu tingkap pengaman


TERIMA KASIH
• Satu pedoman tekanan
• Satu kran ( untuk membuang uap lebih )
• Lobang lalu orang atau lobang pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai