Anda di halaman 1dari 35

“Konsep Dasar Analisis Jalur, pengertian

hubungan kasual dalam analisis jalur


Diagram jalur dan estimasi koefesian jalur,
Uji koefesian jalur, Koefesian pengaruh
langsung dan pengaruh tidak langsung”

Kelompok 9
1. Holizah Harahap, S.Pd
2. Husnul Khotimah, S.Pd
3. Maya Sari Harahap, S.Pd
4. Suparni, S.Pd
Konsep Dasar Analisis jalur
Analisis jalur
Analisis jalur (path analysis) merupakan teknik statistika yang
digunakan untuk menguji hubungan kausal antara dua atau
lebih variabel. Esensi dari analisis jalur adalah didasarkan pada
sistem persamaan linear. Analisis jalur berbeda dengan analisis
regresi, di mana dalam analisis jalur memungkinkan pengujian
dengan menggunakan variabel mediating/intervening.
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam
analisis jalur bisa berupa pengaruh langsung dan tidak
langsung.
Pengertian hubungan kausal dan
analisis jalur

Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis


hubungan sebab-akibat yang tejadi pada regresi
berganda jika variabel bebasnya memengaruhi
variabel bergantung tidak hanya secara langsung,
tetapi juga secara tidak langsung" (Robert D.
Retherford, 1993).
Berikut istilah yang digunakan
dalam analisis jalur
1. Model jalur
2. Jalur penyebab untuk suatu yang dinerikan
3. Variabel endogen
4. Variabel eksogen
5. Koefesian jalur/pembobotan jalur
6. Variebel-variabel eksogen yang dikorelasikan
7. Istila gangguan
Diagram jalur dan koefesian jalur

Diagram jalur adalah alat untuk melukiskan secara grafis


struktur hubungan sebab-akibat antarvariabel bebas (eksogen), variabel
intervening (antara) dan variabel terikat (endogen).
Besarnya pengaruh langsung variabel eksogen terhadap variabel
endogen dinyatakan dengan koefisien jalur. Notasi atau simbol dari
koefisien jalur dituliskan dengan p, di mana i menyatakan akibat
(endogen) dan j menyatakan P sebab (eksogen). Sebagai contoh, p,,
dimaknai sebagai pengaruh langsung variabel X, terhadap X,
Analisis Jalur
• Berkaitan dengan Korelasi dan Regresi
Korelasi :
– kuat hubungan antar variabel
– secara tidak langsung : dapat meramalkan apa
yang akan terjadi pada satu variabel, jika
variabel yang lain mempunyai nilai tertentu
Regresi :
dapat melakukan peramalan terhadap
variabel dependen jika variabel independen
dikendalikan
Korelasi dan Regresi

• Tidak mempermasalahkan mengapa


(why) hubungan tersebut terjadi
• Tidak mempermasalahkan apakah
hubungan antar variabel disebabkan
oleh variabel itu sendiri atau mungkin
dipengaruhi oleh variabel lain
Analisis Jalur
• Mempelajari apakah hubungan yang terjadi
disebabkan oleh pengaruh langsung dan tidak
langsung dari variabel independen terhadap
variabel dependen
• Mempelajari ketergantungan sejumlah variabel
dalam suatu model (model kausal)
• Menganalisis hubungan antar variabel dari model
kausal yang telah dirumuskan oleh peneliti atas
dasar pertimbangan teoritis
Analisis Jalur
• Menguji seperangkat hipotesis kausal
dan menginterpretasikan hubungan
tersebut (langsung atau tidak langsung)
• Penting : Cara berpikir kausal !!!!
Diagram Analisis jalur

Diagram jalur adalah alat untuk


melukiskan secara grafis struktur
hubungan sebab-akibat antarvariabel
bebas (eksogen), variabel intervening
(antara) dan variabel terikat (endogen).
Langkah pertama analisis jalur adalah
menerjemahkan hipotesis penelitian yang
bentuknya proposisional ke dalam bentuk
diagram yang disebut diagram jalur. Pada
saat menggambarkan diagram jalur, ada
beberapa hal yang harus diketahui, yaitu
sebagai berikut.
1. Hubungan antarvariabel digambarkan oleh anak panah yang
bisa berkepala tunggal (→) atau single headed arrow, dan
berkepala dua (→) atau double headed arrow.

2. panah berkepala satu menunjukkan pengaruh dari sebuah


variabel eksogen terhadap sebuah variabel endogen.
3.Panah berkepala dua menggambarkan hubungan
korelatif antarvariabel eksogen. Misalkan, X, X,
4.Tidak pernah seseorang bisa mengisolasi hubungan pengaruh
secara murni, artinya bahwa sesuatu kejadian banyak sekali
yang memengaruhinya, tetapi pada kerangka berpikir
(conceptual framework) hanya dapat digambarkan beberapa
pengaruh yang bisa diamati.
contoh beberapa model diagram jalur.

a. Model diagram jalur sederhana melibatkan 3 variabel (X1, X2, dan X3,)
b. Kemudian digambar kedua model diagram jalur sederhana melibatkan 4
variabel (X, X, X, dan X₁)
c. Model diagram jalur sederhana melibatkan 5 variabel (X1, X2, X3, X4,
dan X5.
Mengolah data dengan program SPSS untuk persamaan
struktural yang pertama.

Dibawah ini ada data tabulasi data penelitian yang akan gunakan dalam uji ini
dan melakukan dua kali model regresi :
1. Langkah pertama adalah : Buka program SPSS versi 21 atau versi berapapun yang
anda miliki, kemudian klik Variable View dan isikan kolom-kolom yang tersedia,
sebagaimana petunjuk di bawah ini:
a. Kolom Name di isi dengan X1, X2, Y dan Z
b. Kolom Label untuk X1 tulis Gaya Kepemimpinan (X1), X2 tulis Lingkungan
Kerja (X2), Y tulis Motivasi (Y), dan Z tulis Kinerja Guru (Z)
c. Kolom Type, Width, Decimal, Value, Missing, Coloumns, Align, Meansure :
Biarkan tetap default dan tidak perlu anda ubah karena sudah otomatis
2. Langkah selanjutnya klik Data View kemudian isikan data sesuai nama variabel
penelitian
3. Jika kita sudah yakin dengan datanya sudah tertulis dengan benar, maka langkah
berikutnya klik menu Analyze – Regression – Linear.

4. akan muncul kotak dialog Linear Regression, selanjutnya klik Gaya Kepemimpinan
(X1) dan Lingkungan Kerja (X2) masukkan pada kotak Independent (s), kemudian klik
Motivasi (Y) pada kotak Dependent
5. Jika sudah benar-benar yakin sesuai langkah di atas, kemudian klik Ok, maka akan
muncul Output SPSS [saya menyebut output ini dengan nama Regresi Model I]
6. Pembuatan Regresi Model II, caranya sama yakni klik menu Analyze – Regression –
Linear. Muncul kotak dialog Linear Regression, kemudian klik Reset (untuk
mengeluarkan semua variabel), selanjutnya klik Gaya Kepemimpinan (X1),
Lingkungan Kerja (X2) dan Motivasi (Y) pada kotak Independent (s), kemudian klik
Kinerja Guru (Z) pada kotak Dependent.
7. Terakhir adalah klik Ok, maka akan keluar Output SPSS [saya menyebut output ini
dengan Regresi Model II].
Etimasi Koefesien Jalur
Besarnya pengaruh antara variabel eksogen dengan variabel endogen
dinyatakan dalam bentuk koefisien jalur. Koefisien jalur ini yang disim-
bolkan dengan pij, di mana i menyatakan sebagai variabel endogen se-
dangkan j menyatakan sebagai variabel eksogen. Perhatikan gambar berikut
ini.

Berdasarkan gambar diagram jalur di dapat digambarkan sebagai berikut.


Digital Publis C-3/GC maka persamaan struktural
Z1 = e 1
Z2 = P 21 Z1 + e2
Z 3 = P 31 Z1 + P 32 Z2 + e 3
Z 4 = P 41 Z 1 P 42 Z 2 + P 43 Z 3 + е4
Berdasarkan persamaan di atas, selanjutnya menentukan hubungan antara skor
baku dengan koefisien korelasi, sehingga diperoleh rumus:

Berdasarkan rumus tersebut, maka persamaan di atas disubstitusikan da-


lam rumus tersebut untuk mencari P , P dan p .
1. Mencari p sebagai berikut.

2. Pertama mensubstitusikan z = P Z + P Z + e pada rumus sebelumnya, yaitu


sebagai berikut.
Berdasarkan pencarian tersebut, dan untuk pencarian p41, P42
dan P43 dengan proses yang sama diperoleh persamaan untuk
menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien ko-
relasi sebagai berikut.
Berdasarkan persamaan di atas, maka koefisien jalur dapat dicari
apabila koefisien korelasi sudah diperoleh. Untuk mencari koefisien
korelasi ini menggunakan rumus korelasi Product Mo- ment dari
Pearson, yaitu sebagai berikut.
Uji Koefisien Jalur
Pengujian signifikansi koefisien jalur dilakukan dengan uji t atau uji
F. Untuk menyatakan signifikan atau tidaknya koefisien jalur didasarkan pada
koefisien hasil uji t. Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah ter- dapat
pengaruh langsung yang signifikan variabel eksogen terhadap varia- bel
endogen. tel
Apabila koefisien t hitung lebih besar dari t kriteria / t tabel berarti hipotesis
nol (H0) ditolak memiliki makna bahwa terdapat pengaruh lang- sung yang
signifikan variabel eksogen (independen) terhadap variabel endogen
(dependen).
Adapun keterangan dari rumus di atas sebagai berikut :
Sedangkan untuk pengujian signifikansi koefisien jalur di mana
variabel eksogen berperan secara murni terhadap variabel endogen
yang juga ber- peran sebagai variabel eksogen, maka digunakan uji t
seperti pengujian signifikansi korelasi sederhana.
Berdasarkan rumus pengujian signifikan koefisien jalur maka
dilakukan pengujian t sebagai berikut:
1. Pengujian koefisien jalur p 21 didasarkan pada pengujian signifi-

kansi koefisien korelasi (r 12 p 21)


2. Pengujian koefisien jalur p31 terlebih dahulu dilakukan penghi- tungan JK)
Berdasarkan rumus tersebut, terlebih dahulu dilakukan perhi- tungan Jumlah
Kuadrat Sisa (residu) yang didasarkan pada ana- lisis regresi sederhana, yaitu
sebagai berikut:
Setelah JK, diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
pengujian signifikansi dengan uji t, yaitu sebagai berikut:
Koefisien Pengaruh Langsung dan Koefisian Pengaruh
Tidak Langsung

Dalam analisis jalur tidak hanya bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen, melainkan juga untuk
mengetahui pengaruh tidak langsung melalui variabel inter- vening dan pengaruh
total variabel yang berperan sebagai variabel eksogen terhadap variabel endogen.
1. Pengaruh Langsung merupakan pengaruh X, terhadap X2, pengaruh X2
terhadap X3, yaitu: Pengaruh X2 terhadap X3 (p32) = 0,460 Pengaruh X,
terhadap X2 (p21)=0,625 Pengaruh X, terhadap X3 (p31) = 0,596
2. Pengaruh Tidak Langsung merupakan pengaruh X, terhadap X; melalui X2,
yaitu: Perkalian antara pengaruh langsung X, terhadap X₂ dengan pengaruh
langsung antara X2 terhadap X3, yaitu (0,625 x 0,460) = 0,288
Sekian &
Terimakasih (:
Wassalamualaikum wr,wb

Anda mungkin juga menyukai