Anda di halaman 1dari 27

UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI PASCASARJANA
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

TUGAS
METODOLOGI PENELITIAN DENGAN

“PATH ANALYSIS”

DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING :


Andhi Munandar (E2A022002) Dr.Ir. Satria Putra Utama, M. Sc.
Irma Sri Lestiani (E2A022009) Dr.Ir. Teguh Adi Prasetyo, M. Sc.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata kuliah Metodelogi Penelitian merupakan salah satu Mata Kuliah di Semester I
Program Pasca Sarjana Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Fakultas
Pertanian, Universitas Bengkulu, Tahun 2022/2023.

Tujuan dari mata kuliah ini adalah dapat menjelaskan ilmu pengetahuan & metode
penelitian ilmiah ragam penelitian berdasarkan tujuan dan pengukuran atau analisis
data. Dalam kegiatan perkuliahan, ada beberapa jenis-jenis metodelogi peneliatian
ilmiah yaitu SWOT, MDS, AHP, SEM, SNP, Regresi Berganda, Factor Analysis dan Path
Analysis.

Dalam hal ini kami ditugaskan dalam pembahasan Metode Penelitian Ilmiah
menggunakan analisis jalur (Path Analysis), yang akan dijelaskan dalam tugas makalah
dan Power Point ini.
B. Konsep Dasar Metode

 Path Analysis adalah suatu teknik analisis statistik yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif dan pengembangan dari regresi linier berganda. Teknik ini
digunakan untuk menguji hubungan kausal yang diduga masuk akal
(plausibility) antara satu variabel dengan variabel lainnya di dalam kondisi
noneksperimental (Muhidin, 2009).
 Path Analysis dapat juga digunakan untuk mengetahui hubungan langsung
maupun tidak langsung (direct & indirect effect) dari variabel-variabel yang
dihipotesiskan sebagai akibat pengaruh perlakuan terhadap variabel-variabel
tersebut, salah satunya melalui variabel antara (intervening variable).

 Path Analysis mempresentasikan hubungan kausal antar variabel dalam


bentuk gambar agar semakin mudah dibaca. Penggambaran ini dilakukan
untuk menjelaskan hubungan yang terjadi baik variabel dependen maupun
independen ataupun hubungan lain terhadap variabel moderasinya
Tujuan menggunakan path analysis diantaranya adalah untuk:

 Melihat hubungan antar variabel dengan didasarkan pada model apriori


 Menggambar dan menguji suatu model matematis dengan menggunakan
persamaan yang mendasarinya
 Mengidentifikasi jalur penyebab suatu variabel tertentu terhadap variabel lain
yang dipengaruhinya.
 Menghitung besarnya pengaruh satu variabel independen exogenous atau lebih
terhadap variabel dependen endogenous lainnya.
BAB II METODE
DEFINISI :
Ada beberapa definisi mengenai path analysis, diantaranya:

 Path analysis adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat
yang tejadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel
tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung (Robert
D. Retherford 1993).
 Sedangkan menurut Paul Webley (1997): “Path analysis merupakan
pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk
memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikansi
(significance) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangakat variabel.”
 Path analysis merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis
hubungan sebab akibat yang inheren antar variabel yang disusun berdasarkan
urutan temporer dengan menggunakan koefesien jalur sebagai besaran nilai
dalam menentukan besarnya pengaruh variabel independen exogenous terhadap
variabel dependen endogenous. (Jonathan Sarwono, 2011).
Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam path analysis
diantaranya adalah :

 Hubungan antar variabel adalah bersifat adatif dan bersifat normal.


 Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang
berbalik.
 Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan rasio.
 Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk
memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel.
 Observed variable diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran validitas dan
reliabilitas) artinya variabel yang di teliti dapat diobservasi secara langsung.
 Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan
teori-teori dan konsep-konsep yang relevan, artinya model teori yang dikaji atu diuji
dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan
hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.
VARIABEL :
Dalam model kausal, harus dibedakan antara variabel eksogen (bebas) dan
endogen (terikat).

Path analysis adalah bagian dari model regresi yang dapat digunakan untuk
menganalisa hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Sistem hubungan sebab akibat tersebut menyangkut dua jenis variabel, yaitu
variabel bebas (eksogen) yang biasa disimbolkan dengan huruf X1, X2,...., Xm dan
variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi (endogen) yang biasa disimbolkan
dengan huruf Y1, Y2,...., Yn.

Variabel eksogen (bebas) adalah setiap variabel yang mempengaruhi variabel lain,
sedangkan variabel endogen (terikat) adalah setiap variabel yang mendapat
pengaruh dari variabel lain. Variabel endogen diperlukan sebagai variabel terikat
dalam suatu himpunan variabel tertentu, mungkin juga dikonsepsikan sebagai
variabel bebas dalam hubungannya dengan variabel yang lain. Pengaruh tidak
langsung suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen adalah melalui variabel
lain yang disebut variabel antara (intervening variabel).
JENIS DATA
Data merupakan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapt dipercaya
kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menarik suatu
kesimpulan.
Menurut jenisnya data terbagi 2 kelompok, yaitu :
1. Data kuantitatif adalah jenis data dalam penelitian yang dapat diukur, dihitung,
serta dapat dideskripsikan dengan menggunakan angka (paparan dalam bentuk
angka-angka). Umumnya data seperti ini digunakan untuk menjelaskan fenomena-
fenomena yang jelas dan sudah ada instrumen ukurnya. Biasanya data kuantitatif
diperoleh ketika melakukan penelitian yang bersifat statistik. Yaitu mengumpulkan
banyak data kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik untuk
menginterpretasi data tersebut menjadi sebuah statistik..
2. Data kualitatif atau disebut juga data naratif adalah data dalam penelitian yang
menjelaskan suatu fenomena berdasarkan hal-hal yang umumnya tidak dapat
dihitung. Data kualitatif disajikan bukan dalam bentuk bukan angka-angka, tetapi
dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna (penjelasan deskriptif).
TAHAPAN ANALISA:

Karena penghitungan path analysis menggunakan teknik regresi linier;


maka asumsi umum regresi linear sebaiknya diikuti, yaitu:

 Model regresi harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka signifikansi pada
ANOVA sebesar < 0.05.
 Predictor yang digunakan sebagai variable bebas harus layak. Kelayakan ini
diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation.
 Koefesien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien
regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis).
 Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang
sangat tinggi antar variable bebas.
 Tidak terjadi otokorelasi. Terjadi otokorelasi jika angka Dubin dan Watson
sebesar < 1 dan > 3.
Tahapan-tahapan dalam melakukan path analysis adalah :
1. Menterjemahkan hipotesis penelitian yang bentuknya proporsional ke dalam
bentuk diagram yang disebut diagram alur.
2. Berangkat dari teori yang ada kemudian kita membuat model yang dihipotesiskan.
3. Menentukan model diagram jalurnya didasarkan pada variabel-variabel yang dikaji.

Gambar 1. Model Diagram Jalur

Bentuk Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :


Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
Pengaruh X1, X2 dan Y terhadap Z
Pengaruh X1 dan X2 melalui Y terhadap Z
Tahapan-tahapan dalam melakukan path analysis
adalah :
4. Membuat diagram jalur seperti di bawah ini:
Ɛ2
(X1) Ɛ1

PZX1
PYX1

(Y) PZY (Z)

PYX2
PZX2

(X2)

Gambar 2. Diagram Jalur

Dimana:
X1 sebagai variabel exogen (bebas)
X2 sebagai variabel exogen (bebas)
Y sebagai variabel exogen (bebas)
Z sebagai variabel endogen (terikat)
Ɛ2 pengaruh dari luar
Tahapan-tahapan dalam melakukan path
analysis adalah :

5. Membuat persamaan struktural :

Y = PYX1X1 + PYX2X2 + Ɛ1 ........................... Persamaan (1)


Z = PZX1X1 + PZX2X2 + PZYY + Ɛ2 .............. Persamaan (2)

6. Menghitung koefisien jalur berdasarkan pada koefisien regresi melalui Sofware


SPSS.
7. Mencari besarnya kontribusi bersama atau koefisien determinasi dengan
mengalikan Rsquare dengan 100%.
8. Meringkas dan menyimpulkan.
BAB III STUDY KASUS
ANALISIS GAYA KEPEMPINAN DAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA PEGAWAI
DALAM INSTASINYA.
Pertanyaannya ?
Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan insentif terhadap motivasi kerja?
Seberapa besar pengaruh langsung ataupun tidak langsung gaya kepemimpinan dan insentif
terhadap kinerja pegawainya?

Gaya Kepemimpinan
(X1) Variabel-variabel yang digunakan adalah :
X1 : Gaya Kepemimpinan
Motivasi Kerja Kinerja Pegawai X2 : Insentif
(Y) (Z) Y : Motivasi Kerja
Z : Kinerja Pegawai
Insentif
(X2)

Bentuk Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :


Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
Pengaruh X1, X2 dan Y terhadap Z
Pengaruh X1 dan X2 melalui Y terhadap Z
Data Sampel Penelitian:
No X1 X2 Y Z
1 40 55 50 50
2 41 50 43 40
3 42 38 31 32
4 41 50 40 40 Gaya Kepemimpinan
5 45 55 41 44 (X1)
6 32 44 31 33
7 40 35 39 45
8 36 35 42 39 Motivasi Kerja Kinerja Pegawai
9 33 35 35 32 (Y) (Z)
10 37 48 47 48
11 39 54 49 47
Insentif
12 44 55 49 50
(X2)
13 39 54 49 47
14 44 55 49 50
15 39 51 50 50 X1 : Gaya Kepemimpinan
16 34 39 40 37 X2 : Insentif
17 34 32 31 32 Y : Motivasi Kerja
18 40 46 44 45
Z : Kinerja Pegawai
19 40 48 43 37
20 41 48 46 43
Diagram Jalur :
Gaya Ɛ2
Ɛ1
Kepemimpinan
(X1)
PZX1
PYX1

Kinerja
Motivasi Kerja PZY Pegawai
(Y)
(Z)
PYX2
PZX2
Insentif
(X2)

Persamaan Struktural :
Y = PYX1X1 + PYX2X2 + Ɛ1 ........................... Persamaan (1)
Z = PZX1X1 + PZX2X2 + PZYY + Ɛ2 ................ Persamaan (2)
Menghitung koefisien jalur :
Pada tahapan ini akan dihitung Koefisien Jalur Model I dan Koefisien Jalur Model II,
adapun penjelasannya sebagai berikut :

Menghitung Koefisien Jalur Model I :

Gaya Kepemimpinan
(X1)

Motivasi Kerja
(Y)

Insentif
(X2)
Koefisien Jalur Model I :  Berdasarkan pada output Regresi Model
a
I Pada bagian tabel “Coefficient”
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
diketahui bahwa nilai signifikansi dari
1 Insentif, Gaya Enter kedua variabel yaitu X1 = 0,985 lebih
Kepemimpinan b
besar > 0,05 dan X2 = 0,002 lebih kecil <
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja
b. All requested variables entered.
dari 0,05. Hasil ini memberikan
kesimpulan Regeresi Model I, bahwa
Model Summary variabel X1 (Gaya Kepemimpinan) secara
Std. Error

Model R
Adjusted of the
R Square R Square Estimate
langsung tidak berpengaruh signifikan
1 ,760a 0,578 0,528 4,44729 terhadap Y (Motivasi Kerja), sedangkan
a. Predictors: (Constant), Insentif, Gaya Kepemimpinan
X2 (Insentif) secara langsung
ANOVAa berpengaruh signifikan terhadap Y
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
(Motivasi Kerja).
1 Regression
Residual
460,718
336,232 17
2 230,359
19,778
11,647 ,001b
 Besarnya nilai R2 atau R Square = 0,578
Total 796,950 19 yang terdapat pada tabel “Model
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja
b. Predictors: (Constant), Insentif, Gaya Kepemimpinan
Summary”, hal ini menunjukan bahwa
kontribusi pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
Coefficientsa adalah sebesar 57,8% sementara
Standardiz
ed sisanya 42,2% merupakan kontribusi dari
Unstandardized Coefficient
Coefficients s variabel-variabel lain yang tidak
Model
1 (Constant)
B
13,842
Std. Error
10,900
Beta t
1,270
Sig.
0,221
dimasukan dalam penelitian. Sedangkan
Gaya -0,007 0,358 -0,004 -0,019 0,985 nilai Ɛ1 dicari dengan rumus Ɛ1 = Ѵ(1-
Kepemimpinan
Insentif 0,623 0,167 0,763 3,737 0,002 0,578) = 0,6496. Sehingga diperoleh
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja diagram jalur Model I sebagai berikut :
Diagram Jalur Model I

Gaya
Ɛ1 = 0,6496
Kepemimpinan
(X1)
-0,004

Motivasi Kerja
(Y)

0,763

Insentif
(X2)
Menghitung Koefisien Jalur Model II :

Gaya Kepemimpinan
(X1)

Motivasi Kerja Kinerja Pegawai


(Y) (Z)

Insentif
(X2)
Koefisien Jalur Model II :
Regression (Jalur Model II)  Berdasarkan pada output Regresi Model II
Variables Entered/Removed
Variables
a
Pada bagian tabel “Coefficient” diketahui
Model Variables Entered Removed Method
1 Motivasi Kerja, Gaya Enter
bahwa nilai signifikansi dari kedua variabel
Kepemimpinan,
Insentifb
yaitu X1 = 0,190 dan X2 = 0,952 lebih besar
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. All requested variables entered.
> 0,05, sedangkan Y = 0,000 lebih kecil <
dari 0,05. Hasil ini memberikan kesimpulan
Model Summary bahwa Regeresi Model II, yaitu variabel X1
Model R
Adjusted Std. Error of
R Square R Square the Estimate
(Gaya Kepemimpinan) dan X2 (Insentif)
1 ,924
a
0,854 0,827 2,72355 secara langsung tidak berpengaruh terhadap
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan, Insentif
Z (Kinerja Kerja), sedangkan Y (Motivasi
ANOVAa Kerja) secara langsung berpengaruh
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
b
signifikan terhadap Z (Kinerja Kerja).
1 Regression 694,266 3 231,422 31,198 ,000
Residual 118,684 16 7,418
Total 812,950 19  Besarnya nilai R2 atau R Square = 0,854
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan, Insentif
yang terdapat pada tabel “Model Summary”,
hal ini menunjukan bahwa sumbangan
Coefficientsa
pengaruh X1, X2 dan Y terhadap Z adalah
Unstandardized Standardized
sebesar 85,4% sementara sisanya 14,6%
Model
Coefficients
B Std. Error
Coefficients
Beta t Sig.
merupakan konstribusi dari variabel-variabel
1 (Constant) -5,251 6,985 -0,752 0,463 lain yang tidak dimasukan dalam penelitian.
Sedangkan nilai Ɛ1 dicari dengan rumus Ɛ1 =
Gaya 0,300 0,219 0,170 1,370 0,190
Kepemimpinan

Ѵ(1- 0,854) = 0,3821. Sehingga diperoleh


Insentif -0,008 0,138 -0,010 -0,061 0,952
Motivasi Kerja 0,847 0,149 0,839 5,704 0,000
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai diagram jalur Model II sebagai berikut :
Koefisien Jalur Model II
Gaya Ɛ2=0,3821
Ɛ1=0,6496
Kepemimpinan
(X1)
0,170
-0,004

Kinerja
Motivasi Kerja 0,839 Pegawai
(Y)
(Z)
0,763
-0,010
Insentif
(X2)
Uji Hipotesis :
PENGARUH LANGSUNG
1. Analisis pengaruh X1 terhadap Y: dari analisis di atas diperoleh nilai
signifikan X1 sebesar 0,985 lebih besar > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara langsung X1 (Gaya Kepemimpinan) tidak
berpengaruh signifikan terhadap Y (Motivasi Kerja).
2. Analisis pengaruh X2 terhadap Y : dari analisis di atas diperoleh nilai
signifikan X2 sebesar 0,190 lebih besar > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara langsung X2 (Insentif) tidak berpengaruh
signifikan terhadap Y (Motivasi Kerja).
3. Analisis pengaruh X1 terhadap Z : dari analisis di atas diperoleh nilai
signifikan X1 sebesar 0,190 lebih besar > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara langsung X1 (Gaya Kepemimpinan) tidak
berpengaruh signifikan terhadap Z (Kinerja Pegawai).
4. Analisis pengaruh X2 terhadap Z: dari analisis di atas diperoleh nilai
signifikan X2 sebesar 0,952 lebih besar > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara langsung X2 (Insentif) tidak berpengaruh
signifikan terhadap Z (Kinerja Pegawai).
Uji Hipotesis :
5. Analisis pengaruh Y terhadap Z: dari analisis di atas diperoleh nilai
signifikan Y sebesar 0,000 lebih kecil < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan Y (Motivasi Kerja)
terhadap Z (Kinerja Pegawai).

PENGARUH TIDAK LANGSUNG


1. Analisis pengaruh X1 melalui Y terhadap Z : diketahui pengaruh langsung yang
diberikan X1 terhadap Z sebesar 0,190. Sedangkan pengaruh tidak langsung
X1 melalui Y terhadap Z adalah perkalian antara nilai beta X1 terhadap Y
dengan nilai beta Y terhadap Z, yaitu : - 0,040 x 0,839 = -0,0336. Maka
pengaruh total yang diberikan X1 terhadap Z adalah pengaruh langsung
ditambah pengaruh tidak langsung yaitu : 0,190 + (-0,0336) = 0,156.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas pengaruh langsung sebesar 0,190
lebih besar dari pengaruh tidak langsung sebesar 0,156, berarti nilai
(pengaruh langsung > pengaruh tidak langsung). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara tidak langsung X1 (Gaya Kepemimpinan) melalui Y
(Motivasi Kerja) tidak berpengaruh signifikan terhadap Z (Kinerja Pegawai).
Uji Hipotesis :
2. Analisis pengaruh X2 melalui Y terhadap Z : diketahui pengaruh langsung yang
diberikan X2 terhadap Z sebesar 0,952. Sedangkan pengaruh tidak langsung
X2 melalui Y terhadap Z adalah perkalian antara nilai beta X2 terhadap Y
dengan nilai beta Y terhadap Z, yaitu : 0763 x 0,839 = 0,640. Maka pengaruh
total yang diberikan X2 terhadap Z adalah pengaruh langsung ditambah
pengaruh tidak langsung yaitu : 0,952 + 0,640 = 1,592. Berdasarkan hasil
perhitungan diatas pengaruh langsung sebesar 0,952 lebih kecil dari
pengaruh tidak langsung sebesar 1,592, berarti nilai (pengaruh tidak
langsung > pengaruh langsung). Sehingga dapat disimpulka bahwa secara
tidak langsung X2 (Insentif) melalui Y (Motivasi Kerja) mempunyai pengaruh
signifikan terhadap Z (Kinerja Pegawai).
KESIMPULAN :
Dari hasil pembahasan di atas bahwa hipotesis “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan (X1) dan Insentif (X2), terhadap motivasi kerja (Y) serta
dampaknya terhadap Kinerja Pegawai (Z)” dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Gaya kepemimpinan dan insentif terhadap motivasi kerja serta dampaknya
terhadap kinerja pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung,
tidak berpengaruh signifikan.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat.
3. Membandingkan hasil penelitian/perhitungan dengan metoda lain sebagai
pembanding.
REFERENSI:
Raharjo, Sahid. 2017. Cara Uji Analisis Jalur (Path Analysis) dengan SPSS
dan Aplikasinya. www.spssindonesia.com. 29 September 2022.
Sandjojo, M.Sc, Dr. Nidjo. 2011. Metode Analisis Jalur (Path Analysis) dan
Aplikasinya. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Sarwono, Jonathan. 2011. Mengenal Path Analysis: Sejarah, pengertian dan
Aplikasi Yogyakarta: Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis.

Anda mungkin juga menyukai