FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI PASCASARJANA
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
TUGAS
METODOLOGI PENELITIAN DENGAN
“PATH ANALYSIS”
Tujuan dari mata kuliah ini adalah dapat menjelaskan ilmu pengetahuan & metode
penelitian ilmiah ragam penelitian berdasarkan tujuan dan pengukuran atau analisis
data. Dalam kegiatan perkuliahan, ada beberapa jenis-jenis metodelogi peneliatian
ilmiah yaitu SWOT, MDS, AHP, SEM, SNP, Regresi Berganda, Factor Analysis dan Path
Analysis.
Dalam hal ini kami ditugaskan dalam pembahasan Metode Penelitian Ilmiah
menggunakan analisis jalur (Path Analysis), yang akan dijelaskan dalam tugas makalah
dan Power Point ini.
B. Konsep Dasar Metode
Path Analysis adalah suatu teknik analisis statistik yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif dan pengembangan dari regresi linier berganda. Teknik ini
digunakan untuk menguji hubungan kausal yang diduga masuk akal
(plausibility) antara satu variabel dengan variabel lainnya di dalam kondisi
noneksperimental (Muhidin, 2009).
Path Analysis dapat juga digunakan untuk mengetahui hubungan langsung
maupun tidak langsung (direct & indirect effect) dari variabel-variabel yang
dihipotesiskan sebagai akibat pengaruh perlakuan terhadap variabel-variabel
tersebut, salah satunya melalui variabel antara (intervening variable).
Path analysis adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat
yang tejadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel
tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung (Robert
D. Retherford 1993).
Sedangkan menurut Paul Webley (1997): “Path analysis merupakan
pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk
memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikansi
(significance) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangakat variabel.”
Path analysis merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis
hubungan sebab akibat yang inheren antar variabel yang disusun berdasarkan
urutan temporer dengan menggunakan koefesien jalur sebagai besaran nilai
dalam menentukan besarnya pengaruh variabel independen exogenous terhadap
variabel dependen endogenous. (Jonathan Sarwono, 2011).
Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam path analysis
diantaranya adalah :
Path analysis adalah bagian dari model regresi yang dapat digunakan untuk
menganalisa hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Sistem hubungan sebab akibat tersebut menyangkut dua jenis variabel, yaitu
variabel bebas (eksogen) yang biasa disimbolkan dengan huruf X1, X2,...., Xm dan
variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi (endogen) yang biasa disimbolkan
dengan huruf Y1, Y2,...., Yn.
Variabel eksogen (bebas) adalah setiap variabel yang mempengaruhi variabel lain,
sedangkan variabel endogen (terikat) adalah setiap variabel yang mendapat
pengaruh dari variabel lain. Variabel endogen diperlukan sebagai variabel terikat
dalam suatu himpunan variabel tertentu, mungkin juga dikonsepsikan sebagai
variabel bebas dalam hubungannya dengan variabel yang lain. Pengaruh tidak
langsung suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen adalah melalui variabel
lain yang disebut variabel antara (intervening variabel).
JENIS DATA
Data merupakan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapt dipercaya
kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menarik suatu
kesimpulan.
Menurut jenisnya data terbagi 2 kelompok, yaitu :
1. Data kuantitatif adalah jenis data dalam penelitian yang dapat diukur, dihitung,
serta dapat dideskripsikan dengan menggunakan angka (paparan dalam bentuk
angka-angka). Umumnya data seperti ini digunakan untuk menjelaskan fenomena-
fenomena yang jelas dan sudah ada instrumen ukurnya. Biasanya data kuantitatif
diperoleh ketika melakukan penelitian yang bersifat statistik. Yaitu mengumpulkan
banyak data kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik untuk
menginterpretasi data tersebut menjadi sebuah statistik..
2. Data kualitatif atau disebut juga data naratif adalah data dalam penelitian yang
menjelaskan suatu fenomena berdasarkan hal-hal yang umumnya tidak dapat
dihitung. Data kualitatif disajikan bukan dalam bentuk bukan angka-angka, tetapi
dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna (penjelasan deskriptif).
TAHAPAN ANALISA:
Model regresi harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka signifikansi pada
ANOVA sebesar < 0.05.
Predictor yang digunakan sebagai variable bebas harus layak. Kelayakan ini
diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation.
Koefesien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien
regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis).
Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang
sangat tinggi antar variable bebas.
Tidak terjadi otokorelasi. Terjadi otokorelasi jika angka Dubin dan Watson
sebesar < 1 dan > 3.
Tahapan-tahapan dalam melakukan path analysis adalah :
1. Menterjemahkan hipotesis penelitian yang bentuknya proporsional ke dalam
bentuk diagram yang disebut diagram alur.
2. Berangkat dari teori yang ada kemudian kita membuat model yang dihipotesiskan.
3. Menentukan model diagram jalurnya didasarkan pada variabel-variabel yang dikaji.
PZX1
PYX1
PYX2
PZX2
(X2)
Dimana:
X1 sebagai variabel exogen (bebas)
X2 sebagai variabel exogen (bebas)
Y sebagai variabel exogen (bebas)
Z sebagai variabel endogen (terikat)
Ɛ2 pengaruh dari luar
Tahapan-tahapan dalam melakukan path
analysis adalah :
Gaya Kepemimpinan
(X1) Variabel-variabel yang digunakan adalah :
X1 : Gaya Kepemimpinan
Motivasi Kerja Kinerja Pegawai X2 : Insentif
(Y) (Z) Y : Motivasi Kerja
Z : Kinerja Pegawai
Insentif
(X2)
Kinerja
Motivasi Kerja PZY Pegawai
(Y)
(Z)
PYX2
PZX2
Insentif
(X2)
Persamaan Struktural :
Y = PYX1X1 + PYX2X2 + Ɛ1 ........................... Persamaan (1)
Z = PZX1X1 + PZX2X2 + PZYY + Ɛ2 ................ Persamaan (2)
Menghitung koefisien jalur :
Pada tahapan ini akan dihitung Koefisien Jalur Model I dan Koefisien Jalur Model II,
adapun penjelasannya sebagai berikut :
Gaya Kepemimpinan
(X1)
Motivasi Kerja
(Y)
Insentif
(X2)
Koefisien Jalur Model I : Berdasarkan pada output Regresi Model
a
I Pada bagian tabel “Coefficient”
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
diketahui bahwa nilai signifikansi dari
1 Insentif, Gaya Enter kedua variabel yaitu X1 = 0,985 lebih
Kepemimpinan b
besar > 0,05 dan X2 = 0,002 lebih kecil <
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja
b. All requested variables entered.
dari 0,05. Hasil ini memberikan
kesimpulan Regeresi Model I, bahwa
Model Summary variabel X1 (Gaya Kepemimpinan) secara
Std. Error
Model R
Adjusted of the
R Square R Square Estimate
langsung tidak berpengaruh signifikan
1 ,760a 0,578 0,528 4,44729 terhadap Y (Motivasi Kerja), sedangkan
a. Predictors: (Constant), Insentif, Gaya Kepemimpinan
X2 (Insentif) secara langsung
ANOVAa berpengaruh signifikan terhadap Y
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
(Motivasi Kerja).
1 Regression
Residual
460,718
336,232 17
2 230,359
19,778
11,647 ,001b
Besarnya nilai R2 atau R Square = 0,578
Total 796,950 19 yang terdapat pada tabel “Model
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja
b. Predictors: (Constant), Insentif, Gaya Kepemimpinan
Summary”, hal ini menunjukan bahwa
kontribusi pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
Coefficientsa adalah sebesar 57,8% sementara
Standardiz
ed sisanya 42,2% merupakan kontribusi dari
Unstandardized Coefficient
Coefficients s variabel-variabel lain yang tidak
Model
1 (Constant)
B
13,842
Std. Error
10,900
Beta t
1,270
Sig.
0,221
dimasukan dalam penelitian. Sedangkan
Gaya -0,007 0,358 -0,004 -0,019 0,985 nilai Ɛ1 dicari dengan rumus Ɛ1 = Ѵ(1-
Kepemimpinan
Insentif 0,623 0,167 0,763 3,737 0,002 0,578) = 0,6496. Sehingga diperoleh
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja diagram jalur Model I sebagai berikut :
Diagram Jalur Model I
Gaya
Ɛ1 = 0,6496
Kepemimpinan
(X1)
-0,004
Motivasi Kerja
(Y)
0,763
Insentif
(X2)
Menghitung Koefisien Jalur Model II :
Gaya Kepemimpinan
(X1)
Insentif
(X2)
Koefisien Jalur Model II :
Regression (Jalur Model II) Berdasarkan pada output Regresi Model II
Variables Entered/Removed
Variables
a
Pada bagian tabel “Coefficient” diketahui
Model Variables Entered Removed Method
1 Motivasi Kerja, Gaya Enter
bahwa nilai signifikansi dari kedua variabel
Kepemimpinan,
Insentifb
yaitu X1 = 0,190 dan X2 = 0,952 lebih besar
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. All requested variables entered.
> 0,05, sedangkan Y = 0,000 lebih kecil <
dari 0,05. Hasil ini memberikan kesimpulan
Model Summary bahwa Regeresi Model II, yaitu variabel X1
Model R
Adjusted Std. Error of
R Square R Square the Estimate
(Gaya Kepemimpinan) dan X2 (Insentif)
1 ,924
a
0,854 0,827 2,72355 secara langsung tidak berpengaruh terhadap
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan, Insentif
Z (Kinerja Kerja), sedangkan Y (Motivasi
ANOVAa Kerja) secara langsung berpengaruh
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
b
signifikan terhadap Z (Kinerja Kerja).
1 Regression 694,266 3 231,422 31,198 ,000
Residual 118,684 16 7,418
Total 812,950 19 Besarnya nilai R2 atau R Square = 0,854
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan, Insentif
yang terdapat pada tabel “Model Summary”,
hal ini menunjukan bahwa sumbangan
Coefficientsa
pengaruh X1, X2 dan Y terhadap Z adalah
Unstandardized Standardized
sebesar 85,4% sementara sisanya 14,6%
Model
Coefficients
B Std. Error
Coefficients
Beta t Sig.
merupakan konstribusi dari variabel-variabel
1 (Constant) -5,251 6,985 -0,752 0,463 lain yang tidak dimasukan dalam penelitian.
Sedangkan nilai Ɛ1 dicari dengan rumus Ɛ1 =
Gaya 0,300 0,219 0,170 1,370 0,190
Kepemimpinan
Kinerja
Motivasi Kerja 0,839 Pegawai
(Y)
(Z)
0,763
-0,010
Insentif
(X2)
Uji Hipotesis :
PENGARUH LANGSUNG
1. Analisis pengaruh X1 terhadap Y: dari analisis di atas diperoleh nilai
signifikan X1 sebesar 0,985 lebih besar > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara langsung X1 (Gaya Kepemimpinan) tidak
berpengaruh signifikan terhadap Y (Motivasi Kerja).
2. Analisis pengaruh X2 terhadap Y : dari analisis di atas diperoleh nilai
signifikan X2 sebesar 0,190 lebih besar > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara langsung X2 (Insentif) tidak berpengaruh
signifikan terhadap Y (Motivasi Kerja).
3. Analisis pengaruh X1 terhadap Z : dari analisis di atas diperoleh nilai
signifikan X1 sebesar 0,190 lebih besar > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara langsung X1 (Gaya Kepemimpinan) tidak
berpengaruh signifikan terhadap Z (Kinerja Pegawai).
4. Analisis pengaruh X2 terhadap Z: dari analisis di atas diperoleh nilai
signifikan X2 sebesar 0,952 lebih besar > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara langsung X2 (Insentif) tidak berpengaruh
signifikan terhadap Z (Kinerja Pegawai).
Uji Hipotesis :
5. Analisis pengaruh Y terhadap Z: dari analisis di atas diperoleh nilai
signifikan Y sebesar 0,000 lebih kecil < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan Y (Motivasi Kerja)
terhadap Z (Kinerja Pegawai).