Pertemuan Ketujuh

Akuntansi Murabahah
• Akuntansi murabahah dalam PSAK 102 yang diterapkan untuk Lembaga keuangan syariah dan koperasi syariah

• Dalam akuntansi murabahah terdapat akuntansi untuk pembeli dimana aset diperoleh melalui transaksi
murabahah diakui sebagai biaya perolehan tunai, selisih antara harga beli dan biaya perolehan tunai diakui
sebagai beban murabahah tangguhan sedangkan akuntansi untuk penjual pada saat perolehan aset murabahah
diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan

Contoh :

1. Diperoleh aset murabahah secara tunai sebesar Rp. 10.000.000

Jurnal untuk penjual

Tanggal Keterangan Debet Kredit
Aset Murabahah Rp. 10.000.000
Rp. 10.000.000
2. Terjadi penurunan nilai asset sebesar Rp. 500.000
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Beban penurunan nilai Rp. 500.000
Aset murabahah Rp. 500.000

3. Pembelian barang senilai Rp.10.000.000 dibayar tunai dan mendapat diskon sebesar 5% ( 5% X Rp. 10.000.000 =
Rp 500.000)
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Aset murabahah Rp. 9.500.000
Kas Rp. 9.500.000

4. Aset murabahah dijual secara tunai sebesar Rp. 12.000.000 dengan pembayaran dicicil selama 12 kali
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Piutang murabahah Rp. 12.000.000
Aset murabahah Rp. 10.000.000
Pendapatan margin Rp. 2.000.000
5. Uang muka yang dibayarkan Rp. 1.000.000
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Kas Rp. 1.000.000
Uang muka murabahah Rp. 1.000.000

Jurnal untuk pembeli

1. Aset murabahah dengan nilai tunai sebesar Rp. 10.000.000 disepakati dibeli dengan harga Rp. 12.000.000
dengan pembayaran 12 kali
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Aset Rp. 10.000.000
Beban murabahah Rp. 2.000.000
Hutang murabahah Rp. 12.000.000
2. Pembayaran uang muka sebesar Rp. 1.000.000

Tanggal Keterangan Debet Kredit

Uang muka Rp. 1.000.000
Kas Rp. 1.000.000

3. Jika pembeli sudah menyerahkan uang muka maka jurnal nya

Tanggal Keterangan Debet Kredit
Aset Rp. 10.000.000
Beban murabahah Rp. 2.000.000
Uutang murabahah Rp. 12.000.000
Utang murabahah Rp. 1.000.000
Uang muka Rp. 1.000.000