Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

STRATEGI OPERASI

• Suatu visi dari fungsi operasi yang menetapkan keseluruhan arah bagi
pengambilan keputusan. Visi ini harus diintegrasikan dengan strategi bisnis.
Terdapat tiga generik business strategy , yaitu low-cost producer, product
differentation dan market segmentation( M. Porter, 1980)
• Sesuatu yang terdiri dari empat komponen, yaitu misi (mission), tujuan
(obyective), kemampuan khusus (distinctive competition), dan kebijakan
(policies) (Anderson dan Cleveland, 1986). Keempat komponen tersebut,
menjelaskan tujuan operasi apa yang harus dicapai dan bagaimana seharusnya
mencapai tujuan tsb.
• Sebagai suatu pola yang konsisten dalam keputusan-keputusan operasi. Makin
konsisten keputusan-keputusan tersebut, makin besar daya dukungnya
terhadap strategi bisnis, dan hasilnya akan semakin baik. (Hayes, 1984)
• Strategi operasi dapat dikatakan sebagai suatu strategi fungsional yang harus
berpedoman pada strategi bisnis, agar dapat menghasilkan suatu pola yang
konsisten dalam keputusan-keputusan operasi.
Strategi Bisnis
Strategi bisnis menjelaskan bagaimana bisnis atau usaha
harus bersaing. Perubahan lingkungan yang terjadi setiap
wktu, menuntut perusahaan untuk selalu penyesuaian-
penyesuaian strategi (strategic adjusment).
Perubahan dalam strategi bisnis ini, akan terkait dengan
strategi operasi. Dengan demikian formulasi strategi
operasi perlu didahului dengan penetapan strategi bisnis.
Misalnya strategi biaya rendah atau strategi inovasi produk,
dengan memperhatikan kondisi pasar, misi operasi,
kemampuan khusus, dan kebijakan operasi.
Mengapa perlu membuat strategi
operasi ?
1. Dorongan oleh keinginan untuk menekan biaya (efisiensi) dan
lebih meningkatkan kualitas produk
2. Melemahnya bargaining position dalam menghadapi para
suplier bahan baku, suku cadang/komponen
3. Saingan semakin kuat dalam pemasaran produk yang sama
4. Ketiadaan atau kelangkaan tenaga profesional untuk bidang
keahlian tertentu dalam menciptakan kemampuan khusus
Strategi operasi sebagai salah satu upaya untuk
mengurangi resiko atau untuk mencapai tingkat
efisiensi tinggi dan keunggulan daya saing, tetapi
tidak akan mampu meredam dampak uncertainty.
Analisa Eksternal dan Internal
• Lingkungan eksternal : persaingan, ekonomi, teknologi, informasi, politik,
tuntutan konsumen, gangguan suplai, regulasi pemerintah, suku bunga,
perubahan nilai tukar, budaya dan kondisi sosial dapat mempengaruhi
operasi perusahaan, oleh karena itu perlu dipertimbangkan dalam
memformulasikan strategi operasi.
• Lingkungan internal: kelangkaan (scarcity) dan keterbatasan (constrain)
suber daya manusia, melalui budaya perusahaan (corporate culture),
lokasi, fasilitas, sistem pengawasan, dsb. Analisis ini akan mengarahkan
pada identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan operasi perusahaan.
• Mengembangkan kemampuan inti di bidang operasi dalam era
persaingan yang semakin ketat, merupakan tindakan yang sangat tepat,
karena operasi perusahaan harus menciptakan efisiensi, efektivitas,
produktivitas, fleksibilitas, kecepatan merespon terhadap perubahan
lingkungan internal maupun eksternal.
Misi Operasi
• Misi operasi harus menjelaskan tujuan dan fungsi operasi
dalam kaitannya dengan strategi bisnis. Misi harus
menyatakan prioritas di antara tujuan-tujuan operasi baik
yang menyangkut biaya, kuaitas, fleksibilitas, lead time,
pengiriman tercepat, pelayanan dan lain sebagainya.
• Contoh
• Menyediakan produk sesuai dengan permintaan pasar
dan terus menerus berkembang menjadi perusahaan
yang berkualitas dan memimpin pasar di bidang
elektronik. Ini akan dicapai dengan melalui inovasi produk
baru pada tingkat biaya yang pantas (reasonable).
Kemampuan Khusus Operasi
• Adalah menciptakan operasi apa yang harus unggul
secara relatif dari para pesaing. Kemampuan khusus ini
harus menghasilkan keunggulan bersaing dan harus
merupakan inti dari strategi operasi.
• Kemampuan khusus harus dapat dirumuskan dalam
bentuk tujuan-tujuan seperti : biaya terendah, kualitas
tinggi, pengiriman terbaik, fleksibelitas tinggi, pelayan
an terbaik
• Tidaklah mungkin memiliki suatu keunggulan sebagai
produsen dengan biaya rendah bilamana perusahaan
menekankan kualitas sebagai strateginya.
Tujuan Operasi
• Biaya, yang dimaksudkan adalah termasuk biaya produksi, biaya
penyimpan persediaan, dan lain-lain yang timbul dari penggunaan
sumber daya
• Kualitas, merupakan nilai produk atau kegunaan yang dapat
dirasakan oleh pengguna
• Pengiriman, menunjukkan kemampuan operasi untuk mensuplai
barang atau jasa tepat pada saat konsumen membutuhkannya.
• Fleksibelitas, baik dalam kemampuan untuk memproses produk baru
atau pada saat mana perubahan kapasitas dapat dilakukan. Bila
operasinya fleksibel, maka produk baru dapat diperkenalkan
secepatnya dan perubahan volume kegiatan dapat pula dilakukan
dengan cepat dan respon atas permintaan konsumen dapat pula
dipenuhi secara cepat.
Kebijakan Operasi
Tipe kebijakan Bidang kebijakan Pilihan strategi
Proses •Rentang proses •Membuat atau membeli
•Otomatisasi •Buatan tangan atau mesin
•Aliran proses •Kontinyus, intermiten, proyek
Kapasitas •Ukuran fasilitas •Satu besar atau beberapa fasilitas kecil
•Lokasi •dekat pasar, biaya rendah, luar negeri
Persediaan •Jumlah •Persediaan tinggi atau rendah
•Distribusi •Gudang terpusat atau menyebar
•Sistem pengawasan •Ketat atau longgar
Kualitas •Pendekatan •Pencegahan atau inspeksi
•Pemasok •Seleksi biaya atau kualitas
Barisan kerja •Spesialisasi •Spesialisasi tinggi atau rendah
•Sistem gaji •Insentif atau tidak
•staffing •Banyak atau sedikit
Strategi Operasi
Strategi Bisnis
Strategi A (Biaya rendah) Strategi B (inovasi produk)

Kondisi pasar •Sensitif terhadap harga •Sensitif terhadap product feature


•Pasar sudah jenuh •Pasar baru
•Volume tinggi •Volume rendah
•Standarisasi
•Sesuai permintaan
Misi operasi •Penekanan pada biaya rendah •Pendekatan apa fleksibelitas sementara
sementara mempertahankan mempertahankan biaya, kualitas dan
kualitas dan pengiriman yang pengiriman yang layak
dapat diterima
Kemampuan khusus •Biaya rendah melalusi proses •Cepat dan dapat dipercaya dalam
dan teknologi yang superior memperkenalkan produk baru melalui
Kebijakan operasi otomatisasi yang fleksibel
•Poses superior •Produk yang superior
•Pengawasan statistik •Reaksi yg cepat thd permintaan
•Lokasi terpusat •Menggunakan tim produk
•Pengawasan inventori ketat •Tenaga kerja trampil rendah
•Ketrampilan tenaga kerja •Otomatisasi rendah
•Otomatisasi tinggi
Strategi
Bisnis

Strategi Operasi

Misi Operasi

Kemampuan Khusus
Operasi
Analisis Analisis
Internal Eksternal

Tujuan Operasi

Kebijakan Operasi

Keputusan
Taktikal

Hasil
Perkembangan Teknologi Proses
Produksi
Faktor yang mendorong kemajuan dibidang teknologi proses produksi
1. Usaha meningkatkan kualitas: memperbaiki konstruksi mesin
dan meningkatkan produktivitas
2. Usaha meningkatkan produktivitas : mengusahakan cara
produksi yang lebih cepat, peningkatan waktu pemakaian mesin
dengan meningkatkan otomatisasi pada proses produksi
3. Usaha meningkatkan fleksibilitas: umur produk yang semakin
pendek, banyaknya variasi produk sejenis, makin sedikitnya
sejumlah komponen yang dibuat sehingga tidak efisien lagi
Otomatisasi adalah upaya berkelanjutan untuk memekanisasi
pekerjaan, dengan mengganti aktivitas manusia dengan aktivitas
mesin. Dalam otomatisasi akan meningkatkan kebutuhan tenaga
kerja operator yang memerlukan pendidikan terampil.
Macam Tipe Proses Produksi
1. Proses produksi terus menerus: proses
produksi barang atas dasar aliran produk dari
satu ke operasi berikutnya tanpa
penumpukan di suatu titik dalam proses.
2. Proses produksi terputus putus: proses
produksi yang aliran bahan baku sampai ke
barang jadi alurnya tidak pasti.
3. Proses produksi campuran:
Pengaturan Tata Letak (Layout)
• Adalah rencana pengaturan semua fasilitas
produksi guna memperlancar proses produksi
yang efektif dan efisien.
• Pengaturan ini berlaku untuk fasilitas pabrik
yang sudah ada (the existing arrangement)
maupun fasilitas yang sama sekali baru (the new
layout plan). Apabila pengaturan ini terencana
secara baik akan berpengaruh terhadap efisiensi
dan kelancaran proses produksi suatu industri.
Tujuan dan Manfaat Layout
(8)
• Meningkatkan jumlah produksi
• Mengurangi waktu tunggu
• Mengurangi proses pemindahan bahan
• Penghematan penggunaan ruangan
• Efisiensi penggunaan fasilitas
• Mempersingkat waktu proses
• Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja
• Mengurangi kesimpang siuran
Prinsip Dasar Penyusunan Layout
• Integrasi secara total ( menjadi satu unit yang besar)
• Jarak pemindahan bahan paling minimum (mengurangi jarak
perpindahan tersebut seminim mungkin)
• Memperlancar aliran kerja ( menghindari gerakan balik ( back
traking), gerakan memotong ( cross movement), kemacetan
(congestion)
• Kepuasan dan keselamat kerja (mampu memberikan
keselamatan dan keamanan dari orang yang bekerja
didalamnya)
• Fleksibelitas (mengantisipasi perubahan-perubahan dalam
bidang teknologi, komunikasi, maupun kebutuhan konsumen)
Dasar Pengaturan Layout
• Atas dasar proses : tipe, dan karakteristik dari
peralatan produksi adalah faktor yang menentukan
dalam pengaturan tata letak fasilitas. Mesin-mesin
dan peralatan yang mempunyai karakteristik serupa
biasanya dikelompokkan menjadi satu seperti
kelompok mesin bubut, mesin las, mesin sekrap,
mesin bor dsb,
• Atas dasar produk : jenis pekerjaan yang harus
dilakukan pada produk adalah yang paling
menentukan dalam penempatan fasilitas pabrik.
Macam tipe layout
• Layout proses
• Layout produk
• Layout posisi tetap
• Layout bentuk U
• Layout kelompok
Layout Proses
• Berdasarkan atas kesamaan jenis mesin
Y

A B
C
X

D E F
Layout Produk
• Berdasarkan atas urutan proses produksi

P K fi
J p
o O a ni
a a
T b n s
H ck
o R ci hi
I in
n as n n
t g
g g g
Layout posisi tetap
• Benda kerja, diam mesin, peralatan, material
dan keryawan mendatangi benda kerja
• Contoh : galangan kapal
• assembling pesawat
Layout bentu U

Masuk Mesin

1 2 3
Mesin
4

7 6 5

Keluar Mesin
Peta Hubungan Kekuatan
• Peta hubungan kekuatan (activity relationship chart) adalah mencoba
untuk menggambarkan layout antar departemen berdasarkan kegiatan
masing-masing departemen dengan menggunakan pedoman yang telah
distandarkan sebagai berikut. (kualitatif)
• A=Absolutely necessary (mutlak) O=Ordinary (biasa)
• E=Especialy important (istimewa) U= Unimportant (tdk penting)
• I=Important (penting) X=Undersirable(tdk diinginkan)

Dep 1 2 3 4 5 6
1 E A U U U
2 U I I U
3 U U A
4 I U
5 I
6
Gambar Layout Awal & Akhir

1 3 5

2 4 6

4 5 6

2 1 3
Kuantitatif Kriteria
Untuk mengukur tingkat efisiensi yang dicapai dengan adanya
perbaikan layout, digunakan kriteria kuantitatif dengan tujuan
untuk meminimumkan biaya tenaga kerja, waktu pelayanan
dan biaya penanganan bahan dalam pabrik maupun gudang.
Formulasi :
N
TC = ∑ Tij Cij Dij
j=1
TC= Total Cost N = jumlah departemen
Tij = jarak dari departemen I ke j Cij= biaya/unit/trip dari departemen I ke j
Tij = perjalanan (trip) antar departemen I ke j
Contoh
Sebuah perusahaan perakitan alat pemotong
rumput memiliki delapan dept dengan luas
area masing-masing sbb:
Dept Nama Dept Luas area (m2)
1 Pengecatan 500
2 Pemotongan metal 350
3 Pengelasan 600
4 Pasang mesin 225
5 Pengerjaan metal 600
6 Pengawasan 275
7 Pemasangan ban dan roda 500
8 Perakitan 600
Matrik jumlah perjalanan (trip) per-minggu. Matrik biaya/meter/trip, dan
matrik jarak tempuh/trip dapat dilihat tabel berikut ini:

Matrik Tij (m/trip/minggu Matrik Cij (cost/m/trip)

D 1 2 3 4 5 6 7 8 D 1 2 3 4 5 6 7 8
ep ep
1 75 100 30 40 30 30 1 5 8 4 5 10 5 4
2 100 15 2 4 5 6 10 5 6
0
3 70 30 80 3 6 5 10 5 7
4 30 70 100 4 6 10 5 6
5 20 50 5 10 5 5
6 6 5 5
7 120 7 5
8 8
Matrik Dij
Dep 1 2 3 4 5 6 7 8
1 30 50 30 60 80 80 100
2 40 50 80 70 100 90
3 30 50 40 70 60
4 30 50 60 70
5 30 40 50
6 50 50
7 30
8

Dari matrik Tij, Cij dan Dij dapat dihitung biaya penanganan biaya bahan per minggu
dari masing-masing dept k e dept yang lain sbb:
Dep 1 ke 2 = 75 X 5 x 30 = 11.250
1 ke 3 = 100 x 8 x 50 = 40.000
1 ke 4 = 30 x 4 x 30 = 3.600
1 ke 5 = 40 x 5 x 60 = 12.000
1 ke 7 = 30 x 5 x 80 = 12.000
1 ke 8 = 50x 4 x 100 = 20.000
Dan seterusnya hingga total biaya per minggu 366.850 atau total biaya
pertahun sebesar 366.850 (52) = 19.076.200 Secara lengkap matrik total
biaya per minggu dapat dilihat tabel berikut:

Dep 1 2 3 4 5 6 7 8
1 11.250 40.000 3.600 12.000 12.000 20.000
2 14.000 72.000
3 17.500 10.500 33.600
4 5.400 35.000 42.000
5 6.000 12.000
6
7 18.000
8
CONTOH: Perusahaan memproduksi tiga jenis produk, yaitu T, D dan S. Biaya
pemindahan meter per trip dan departemen prosesing adalah sbb:

Jenis produk Jumlah (unit) Biaya/m/trip Dep proses

T 2.000 2 1-2-5-6
D 4.000 2,5 1-3-6
S 1.000 4 1-2-4-5-6

Dep Luas (m2) Jarak/trip


1 100 Jarak hubungan normal 10 m
2 200 Jarak hubungan diagonal dua
3 200 kali jarak normal
4 200
5 400
6 100

Bagaimana membuat layout agar biaya lebih murah?


Penyelesaian :
Menghitung total biaya penanganan bahan untuk setiap jenis produk:
1. Dep 1 ke 2 = 2000 x2 + 1000x4 = 8.000
2. Dep 1 ke 3 = 4000 x 2,5 = 10.000
3. Dep 2 ke 4 = 1000 x 4 = 4.000
4. Dep 2 ke 5 = 2000 x2 = 4.000
5. Dep 3 ke 6 = 4000 x 2,5 = 10.000
6. Dep 4 ke 5 = 1000 x4 = 4.000
7. Dep 5 ke 6 = 2000 x2 + 1000 x4 = 8.000
Total biaya penanganan bahan tersebut dapat diringkas dalam tabel sbb:

Dep 1 2 3 4 5 6
1 8.000 10.000 - - -
2 4.000 4.000 -
3 10.000
4 4.000 -
5 8.000
Total Biaya layout awal 660.000
Dep 1-2 = 8000 x 10 = 80.000
Dep 1-3 = 10000 x 10 = 100.000
Dep 2-4 = 4000 x 10 = 40.000
Dep 2-5 = 4000 x 20 = 80.000
Dep 3-6 = 10000 x 20 = 200.000
Dep 4-5 = 4000 x 20 = 80.000
Dep 5-6 = 8000 x 10 = 80.000
Total Biaya 660.000
Total Biaya layout final 520.000
Dep 1-2 = 8000 x 10 = 80.000
Dep 1-3 = 10000 x 10 = 100.000
Dep 2-4 = 4000 x 10 = 40.000
Dep 2-5 = 4000 x 20 = 80.000
Dep 3-6 = 10000 x 10 = 100.000
Dep 4-5 = 4000 x 10 = 80.000
Dep 5-6 = 8000 x 10 = 80.000
Total biaya 520.000
Contoh :

Persh merencanakan penempatan 8 dep dengan proses layout. Matrik beban


perbulan antar dep ditunjukkan dalam tabel berikut. Posisi kantor
dianggap tidak dapat dipindahkan, tetapi untuk ke delapan dep dapat
dipindahkan ke berbagai posisi. Layout awal dari delapan dep dan kantor
dapat dilihat dalam gambar.
Matrik beban antar departemen
Dari/ 1 2 3 4 5 6 7 8
ke
1 - 20 - - 50 - 10 -
2 - - 50 - - 60 - -
3 - 10 - - 70 - 30 -
4 10 - - - 40 - - -
5 - - - - - - 40 -
6 - 20 - - - - - 40
7 - - - - - - - 100
Layout awal :

1 2 Kantor

3 4 5
6 7 8
Bagaimana
Dari/ 1 mengatur
2 layout
3 agar
4 lebih
5 efsien?
6 7 8
ke
1 - 20 - 10 50 - 10 -
2 - - 80 - - 80 - -
3 - - - - 70 - 30 -
4 - - - - 40 - - -
5 - - - - - - 40 -
6 - - - - - - - 40
7 - - - - - - - 100
Jumlah beban jarak per bulan adalah = 570 Departemen yang
memiliki beban jarak terbesar adalah departemen 7 ke 8; 2 ke 3; 2 ke
5; dan 3 ke5. dalam layout awal dep 7 ke 8 dan 2 ke 3 sudah
berdekatan, tetapi dep 2 ke 6 dan 3 ke 5 maupun yang lain belum
berdekatan. Perhitungan tingkat inefisiensi pada layout awal adalah
sbb
Layout awal :
Tidak berdekatan Beban
1 2 Kantor 1-5 50
1-7 10
3 4 5 2-6
3-5
80
70
6-8 40
6 7 8 total 250

Inefisiensi relatif = 250/570 = 43,85 % , sekarang susunan dep diubah dgn


memindahkan dep 5 ketengah, dep 4 ke sudut kiri atas karena tdk terlalu
sibuk, dep 3 menggantikan tempat dep 5. perubahan layout ini nampak
dalam gambar berikut.
4 1 Kantor Tidak berdekatan beban

2 3 5 1-7
4-5
10
40
6-8 40
6 7 8 total 90

Tingkat efisiensi relatif = 90/570= 0,1578 = 15, 78 %


6 8 Kantor
Tidak berdekatan beban
2 7 4
1-2 20
3 5 1 Total 20

Tingkat inefisiensi yang dicapai adalah sebesar 20/570 = 0,035 = 3,5 %


Kesimpulan bahwa perbaikan letak layout dept dapat dilakukan secara coba-
coba (trial & eror). Sampai ditemukan tingkat inefisiensi minimum.

Anda mungkin juga menyukai