Indonesia tercatat sebagai negara dengan hari liburnasional terbanyak di dunia. Hampir dalam setiap bulan, terdapat setidaknya satu hari libur nasional. Bahkan, tidak hanya hari libur nasional, istilah cuti bersama dan harikejepit nasional (harpitnas) pun mulai membudaya di tahun-tahun belakangan ini. Banyaknya hari libur nasionaldengan jumlah yang tersebar sepanjang tahun, ditambah dengan cuti bersama dan harpitnas ini berdampak pada sektor perekonomian, yang erat kaitannya dengan produktivitas dan stabilitas industri. Secara harfiah, hari libur diartikan sebagai waktu bagi orang-orang untuk membebaskan diri dari aktivitas rutin, seperti bekerja dan bersekolah. Hari libur nasional sendiri merupakan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah dan berlaku secara nasional. Kebijakan pengaturan penetapan hari libur nasional dipegang oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Agama, serta Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Saat ini, di Indonesia terdapat secara rata-rata empat belas hari libur nasional dalam setahun. Jumlah tersebut belum ditambah dengan cuti bersama, yang pada tahun 2011 jumlahnya sebanyak empat hari dan pada tahun 2010 sebanyak tiga hari. Pada tahun 2012 mendatang, selain empat belas hari libur nasional, jumlah cuti bersama yang ditetapkan adalah lima hari, lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor 7 Tahun 2011, No. 04/MEN/VII/2011 dan No. SKB/03/M.PAn-rb/07/2011 yang ditandatangani oleh ketiga menteri di atas. Hari libur nasional di Indonesia lebih banyak didominasi oleh hari libur keagamaan. Hal ini erat kaitannya dengan keberagaman agama yang diakui di Indonesia. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengakomodasi kebutuhan penduduknya termasuk atas isu-isu religius. Menurut Harry Nugroho, sosiolog Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI, penetapan hari libur pada dasarnya bertujuan untuk merekatkan kembali hubungan sosial individu yang mungkin terpecah akibat rutinitas pekerjaan. Sebagai makhluk sosial, manusia sudah sewajarnya membutuhkan waktu rehat, juga waktu untuk bersosialisasi dengan sesamanya secara santai. Sedangkan, hari libur nasional terkait dengan hari besar agama berfungsi untuk memberikan
Negara Portugal Austria Lithuania Slovenia Taiwan Malta Spanyol Siprus Slovakia Korea Selatan Jepang India Indonesia
Tabel 1. Jumlah Hari Libur Nasional di Berbagai Negara Walaupun tampak bahwa Indonesia memiliki jumlah hari libur nasional paling banyak, apabila diteliti lagi dari sisi yang lebih luas yaitu libur tidak nasional dan libur nasional, Indonesia adalah negara yang tidak memiliki hari libur panjang khusus seperti yang dimiliki oleh negara empat musim, seperti Amerika atau Jepang pada umumnya. Jadi, apabila diakumulasi, Indonesia bukanlah negara dengan jumlah hari libur terbanyak. Jumlah hari libur di Indonesia kalah banyak dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki hari libur musim panas yang lamanya sekitar enam sampai sepuluh minggu pada bulan Juni, Juli, dan Agustus. Mengganggu Stabilitas Industri dan Perekonomian Secara teori, banyaknya hari libur memang dapat mengganggu stabilitas industri dan produktivitas. Namun, masalah utamanya tidak terletak pada jumlah hari libur, melainkan pada tata kelolanya yang kurang diorganisir dengan baik oleh pemerintah. Di negara-negara yang memiliki empat musim, penetapan semua hari libur dilakukan pada awal tahun. Sedangkan, di Indonesia, di samping adanya hari libur nasional yang telah ditetapkan di awal tahun, terdapat pula hari libur yang baru ditetapkan beberapa hari sebelum hari libur itu datang. Biasanya, hari