A. TUJUAN WAWANCARA Untuk mengetahui bagaimana sikap interview terhadap perilaku yang muncul pada dirinya
Jenis wawancara yaitu wawancara terstruktur : Interview Gide A. TEORI Pengertian Sikap Thurstone (Iih Edwards, 1957) memandang bahwa sikap sebagai suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negative dalam hubungannya dengan obyek psikologis. Afeksi yang positif yaitu afeksi senang, sedangkan afeksi yang negative adalah yang tidak menyenangkan. Dengan demikian obyek dapat
menimbulkan berbagai macam sikap, dapat menimbulkan berbagai macam afeksi pada seseorang. Jadi disini Thurstone hanya memandang sikap-sikap dengan perilaku, sehingga secara eksplisit melihat sikap hanya mengandung komponen afeksi saja.
Pengertian Hiperaktif Adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktif, kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik, gangguan
pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (Sebelum usia 7 tahun) dengan cirri utama tidak bisa memusatkan perhatian. Cirri perilaku ini bisa mewarnai berbagai situasi berlanjut sampai hingga dewasa.
B. ASPEK Aspek sikap terhadap hiperaktif : 1. Aspek kognitif, yaitu aspek yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, wawasan dan keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap hiperaktif 2. Aspek afektif (komponen emosional) yaitu aspek yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap perilaku hiperaktif 3. Aspek konatif (komponen perilaku) yaitu aspek yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap perilaku hiperaktif
C. INDIKATOR PERILAKU Indikator perilaku dari aspek kognitif a. Pandangan terhadap hiperaktif b. Penyebab hiperaktif c. Dampak dari hiperaktif
Indikator perilaku dari aspek afektif a. Perasaan terhadap fenomena hiperaktif b. Ketakutan akan dampak hiperaktif
Indikator perilaku dari aspek konatif a. Mencari tahu informasi tentang hiperaktif b. Usaha untuk melakukan perubahan tingkah laku melalui pendekatan behavioral dan Clien Centered berpusat pada individual c. Usaha untuk mengatasi hiperaktif agar lebih terarah dan positif
D. PERTANYAAN WAWANCARA Pertanyaan wawancara diantaranya : 1. Bagaimana pendapat tentang kamu dalam pergaulan berteman? 2. Apa yang anda ketahui tentang berteman? 3. Mengapa anda suka bergaul dengan teman-teman? 4. Factor apa saja yang ikut berperan dalam berteman? 5. Bagaimana seharusnya orang tua menghadapi anaknya? 6. Apa yang anda lakukan dalam berteman? 7. Bagaimana perasaan anda apabila diajak untuk berteman? 8. Bagaimana usaha anda untuk memberikan bantuan? 9. Bagaimana pendapat anda tentang cara bergaul dengan teman sebaya? 10. Menurut anda apa yang harus pretama kali untuk melakukan perkenalan dengan teman!
A. TEMPAT WAWANCARA Tempat wawancara yaitu dilakukan di Posko RT 14 RW 06 Ngerangan Bayat Klaten
B. WAKTU WAWANCARA Wawancara dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 Juni 2012 pada pukul 15.30 WIB
C. DESKRIPSI SUBYEK Nama Interviewee Jenis Kelamin Tempat tanggal lahir Usia Pendidikan : Susanta : Laki-laki : Klaten, 28 November 1961 : 51 tahun : S1 Fakultas Psikologi Unwidha Klaten
D. HASIL WAWANCARA Baris 1 T: J: 5 T: Uraian Assalamualaikum Wr. Wb Waalaikumsalam Wr. Wb Sebelum saya melakukan wawancara, saya perkenalkan diri dulu. Nama saya Susanta fakultas Psikologi angkatan 2010, boleh minta identitas anda. Nama anda siapa? J: 10 T: J: 15 T: J: 20 T: J: 25 T: J: Nama lengkap Piyan Piyan sekolah dimana? Di SL Kelas berapa? Kelas VI (enam) Alamat anda? Hem ah RT/RW? RT/RW : 13/06 Ngerangan, Bayat. Iyaa asyik. 30 T: Yaa langsung aja masuk pertanyaan yang pertama. Bagaimana pergaulan anda tentang berteman? J: Eee pergaulan dengan teman asyik donk dan menggembirakan. 35 T: Oh.. asyik dan menyenangkan. Dimana yang Berteman dengan asyik? J: teman sebaya Coding Salam (Opening)
Yaa pokoknya asyik, ah ingin tahu, boleh aja Berkeinginan tapi gimana, aku mau beli mainan.
40
T: J:
Oh.. jadi pingin mainan apa saja? Yaa, bermain bola tapi tidak punya sepatu pullnya.
Baris 45 T:
Uraian Yaa harus beli tho? Ngga punya uang, hanya dikasih sama ibu J: seribu untuk sangusaja kok. Maksud lho gimana? Yaa ngga punya sepatu, apa kamu juga punya, ah tidak punya kalau dulu aku punya. Terus bagaimana? Oh, besuk aja kalau udah lebaran dapat fitrah kok.
Coding
50
T: J:
55
T: J:
Berkeinginan
60
T: J:
Begitu ya, dari siapa? Dapat dari om saya, juga ibu saya dan Pak Mantri dan kamu Pak Santo (Bapaknya Aziz). Ya tho!!
65
T: J:
Belum tau
Okey, mengajak kamu biar dianter ke Cawas kemana akan atau ke Klaten yang penting okey. pergi
70
T: J:
Oyaa, anda kalau berteman sama siapa? Ya, teman-teman semua aku suka dan senang Gimana kamu cara berteman? Weeh ya berteman ketemu terus kenalan, ya begitu lho caranya Bertemu
75
T: J:
80
T: J:
Wah hebat, temanmu banyak ya? Banyak sekali, ada Rais, Agus, Tifa, dan Mela lalu Mbak Siti, tur baik-baik
85
T:
Kenapa sendirian?
kamu,
kadang
J:
90
T: J:
Boleh, tapi kamu harus baik hati juga Ya tho?? Beres, siiip
Baris 95 T: J:
Uraian Bagaimana teman yang baik itu? Yaa, mau diajak kenalan, bermain dan mau belikan es atau ojek, apa-apa mau.
Coding
100
T: J:
Oh begitu? Iya lah, kan baik dan aku juga pingin punya Terkadang diam uang banyak, lha darimana ya???
105
T:
Pertanyaanmu bagus, mestinya kamu harus jadi anak yang pintar, mau ngga?
Gimana caranya? Oh belajar ya, okey-okey Bisa membaca belum kamu? Sudah sedikit sekali kok Yaa, harus giat belajar tho! Caranya gimana, baca atau menulis? Belajarmu gimana? Yaa, sama-sama pak guru. Lho sekolahmu dimana? Disana, jauh! Jauh itu dimana? Pokoknya jauh, oh di Nanggulan-Cawas Sekolah naik apa? Naik sepeda onthel Baiklah kalau begitu? Ada apa tho? Tidak ada apa-apa, kamu harus belajar dan Mau kemana tapi sekolah yang rajin ya? bingung
J:
Yaa, besuk biar jadi apa, biar jadi orang kaya aja.
150
T: J:
Sudah ya, dan terima kasih Lha mau kemana, ya besuk lagi, okey samasam. Amien-amien.
Aspek-aspek sikap terhadap hiperaktif : 1. Aspek kognitif yaitu aspek yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, wawasan dan keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana mempersepsi terhadap hiperaktif. Indikator perilaku : Pandangan terhadap hiperaktif Penyebab hiperaktif Dampak dari sikap dan tingkah lakunya Cara pemberian pengertian dengan pendekatan CC atau Clien Centered yang berpusat pada individual Dalam pembicaraan terdapat pada : 1) Pendapatnya tentang pergaulan antar teman a. Lebih aktif dalam berteman (W1.P. 30) b. Merasa senang bisa bergauk (W1.P. 35) c. Selalu punya keinginan (W1.P. 40-55) d. Punya kemauan yang tinggi (W1.P. 60) e. Pingin selalu berteman dan bertemu (W1.P.70) f. Lama berteman (W1.P.75) g. Terlalu ambisi dan aktif (W1.P.75-80) h. Punya teman yang lebih baik (W1.P.80) i. Senang berteman kadang suka berteriak (W1.P.85) j. Terkadang baik hati (W1.P.90-95) k. Suka membaca dan berkeinginan (W1.P.100-105) l. Kalau sekolah senang (W1.P.120) m. Naik sepeda saja (W1.P.125-130)
Kesimpulan / interpretasinya : Dari hasil wawancara di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa interview sudah terbiasa melakukan aktivitas sehari-harinya, baik rasa berteman dan sering kesana kemari. Dimana temannya bisa menerima walaupun sering melakukan gerakan yang aneh dan lebih dari teman yang lain. Dengan demikian dapat dihubungkan dengan teori yang ada bisa diterima dengan teman-teman sebayanya, baik melalui tahapan yaitu : kognitif, afektif dan kemudian koaktif atau perilaku. Dalam aktivtas sehari-hari. Interview sudah hal biasa dalam melakukan interaksinya.
I.
B. Tujuan Observasi C. Obyek Observasi D. Bentuk Observasi E. Metode Mencatat Hasil Observasi
II.