Memahami aksi dan efek samping obat 2. Memberikan obat dengan benar 3. Memonitor respon klien 4. Membantu klien menggunakan obat dengan benar
1.
intradermal adalah suatu tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan ke dalam jaringan kulit atau intra dermis. Sudut penyuntikan 15 derajat
Tujuan pemberian
1. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program
pengobatan dokter. 2. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat. 3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya tuberculin tes). 4. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin test).
Perhatian !!
Sebelum memberikan obat perawat harus mengetahui diagnosa medis pasien, indikasi pemberian obat, dan efek samping obat,dengan prinsip 10 benar yaitu benar
pasien, obat, dosis, waktu pemberian, cara pemberian, pemberian keterangan tentang obat , riwayat pemakaian obat, tentang riwayat alergi obat, reaksi pemberian obat, dan benar dokumentasi.
Lanjut..
Perawat harus memastikan bahwa pasien
mendapatkan obatnya, bila ada penolakan pada suatu jenis obat, maka pasien atau keluarga memberikan inform consent.
Lanjut
Untuk mantoux tes, diberikan 0,1 cc dibaca setelah 2-3
kali 24 jam dari saat penyuntikan obat. Setelah dilakukan penyuntikan tidak dilakukan desinfektan. Injeksi intrakutan yang dilakukan untuk melakukan tes pada jenis antibiotik, dilakukan dengan cara melarutkan antibiotik sesuai ketentuannya, lalu mengambil 0,1 cc dalam spuit dan menambahkan aquabidest 0,9cc dalam spuit, yang disuntikkan pada pasien hanya 0,1cc.
c. Melalui intramuskuler
Menyuntikkan obat kedalam jaringan otot
Sudut penyuntikan 90 derajat. Tempat penyuntikan : Otot bokong Paha bagian luar Pangkal lengan
Perhatian !!
Penyuntikan pada bokong harus tepat, bila salah akan
mengenai syaraf. Bila pasien beberapa kali harus disuntik, diusahakan penyuntikan dilakukan di tempat yang berlainan. Bila cairan obat mengandung minyak, jarum penghisap cairan harus diganti dengan yang kering Daerah bekas suntikan dimassase lebih lama
pembuluh darah vena waktu cepat sehingga obat langsung masuk dalam sistem sirkulasi darah.
Tujuan
1. Memasukkan obat secara cepat
absorobsi obat. Jika oksigen dan anaestesi memberikan efek sistemik, namun obat menimbulkan efek lokal. Obat dapat diinhalasi melalui obat maupun hidung.
samping yang timbul sedikit. Obat dioleskan pada daerah yang diobatai (medicated baths) Efek sistemik akan timbul jika kulit tipis, konsentrasi obat tinggi, dan kontak lama dengan kulit.
melalui mukosa :
Memberikan cairan secara langsung Memasukkan obat supositoria misalnya melalui rectum
atau vagina Instillasi memasukkan obat melalui lobang badan shg obat tsb terserap secara berlahan ex tetes mata/tetes hidung
Lanjutan
Irigasi mencuci body cavity misalnya menyemprot
mata, telinga, vagina, kandung kemih, atau rectum dengan cairan obat Spray yaitu instilling obat ke hidung dan tenggorokan
4.
5.
Benar pasien Benar obat Benar dosis Benar cara pemberian Benar waktu pemberian
4.
5.
Mengetahui pasien Mengetahui obat Komunikasi dengan jelas Perhatian terhadap obat yang mirip nama dan bentuknya Standarisasi penyimpanan,persediaan dan distribusi
6. Periksa alat-alat yang digunakan 7. Jangan menyabotase diri sendiri 8. Lakukan pendidikan 9. Dorong klien untuk menjadi bagian dari pengamanan obat 10.Tetapkantarget pada proses, bukan pelaku.
Vial