Anda di halaman 1dari 8

MODUL 6 DEKOMPOSISI PROYEK PERANGKAT LUNAK

TEKNIK DEKOMPOSISI
Pengertian : Dekomposisi berarti membagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Dalam hal ini teknik dekomposisi dalam proses perangkat lunak berarti modulisasi, sedangkan dalam proyek berarti membentuk sub-sub proyek, yang pada level berikutnya menjadi task-task proyek.

Proyek

Sub Proyek 1

Sub proyek 2

Sub proyek n

Task 1

Task 2

Task n

Dalam perencanaan proyek perangkat lunak pendekatan dekomposisi dibedakan atas : Dekomposisi masalah Dekomposisi proses

Dekomposisi Masalah : Dekomposisi masalah dikenal sebagai partitioning (pembagian), yang membagi masalah menjadi sub masalah. Dalam hal ini pada masalah pembangunan perangkat lunak dekomposisi dapat juga diartikan sebagai modulisasi, atau memecah persoalan perangkat lunak menjadi sub-sub program. Sub program dapat berupa sebuah prosedur atau fungsi, ataupun sekumpulan prosedur
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Anita Ratnasari M.Kom
PROYEK PENGEMBANGAN & IMPLEMENTASI

dan/atau fungsi. Sebagai contoh dalam pengembangan perangkat lunak administrasi akademik, maka modul-modul berikut mestinya manjadi bagiannya : Preparasi data mahasiswa Preparasi data kurikulum Pengisian Rencana Studi Pengisian nilai akhir

Pada sub-masalah yang komplek dapat dipecah lagi menjadi sub sub-masalah, misalnya pada modul Pengisian Rencana Studi, dapat dipecah lagi menjadi : Fungsi validasi user log-on Fungsi validasi hutang-piutang mahasiswa Prosedur pengisian rencana studi Prosedur batal-tambah rencana studi

Dekomposisi Proses : Dekomposisi proses didasarkan pada fase-fase generik perangkat lunak. Misalnya pada model yang konvensional fase pertama adalah menginvenraisasi kebutuhan user dan fase terakhir adalah pelatihan bagi user. Konsep dasar pemodelan proses : a. Sebuah proses adalah kumpulan aktifitas b. Aktifitas adalah tindakan yang sesuai dari suatu proses. Beberapa aktifitas yang sama mungkin bagian dari proses yang berbeda c. Pemecahan aktifitas menjadi step d. Formalisasi Step dengan RAISE Dalam menerapkan dekomposisi proses, model proses perangkat lunak yang dipilih menjadi penentu sub-sub proses yang didefinisikan pada sub proses. Sebagai contoh pada model Sekuensial Linear, dekomposisi proses yang dimiliki adalah sebagai berikut: Analisis Desain Pemrograman / coding Tes

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Anita Ratnasari M.Kom

PROYEK PENGEMBANGAN & IMPLEMENTASI

Dekomposisi Proses dengan RAISE RAISE : Rigorous Approach to Industrial Software Engineering, metoda ini adalah metoda aplikatif dalam pengembangan perangkat lunak Prinsip dasar RAISE : Pengembangan secara terpisah (modular) Pengembangan dengan tahapan-tahapan yang bijak Perinci dan periksa Rombak secara paksa Konsep dasar RAISE adalah pengembangan secara modular (dekomposisi) yang dapat dilakukan oleh teknisi berbeda. Yang menjadi masalah adalah jika ada fungsi yang sedang dibuat oleh seorang teknisi disaat yang sama ingin dipakai oleh teknisi lain (reuse). Karena cukup sulit mengenali semantik sebuah fungsi. RAISE digunakan untuk merinci semantic dari suatu fungsi. Konstruksi modul RAISE digunakan untuk merinci setiap komponen.

Software Sizing
Akurasi estimasi proyek perangkat lunak didasarkan pada sejumlah hal: (1) tingkat di mana perencana telah dengan tepat mengestimasi ukuran produk yang akan dibuat; (2) kemampuan untuk menerjemahkan estimasi ukur-an ke dalam kerja manusia, waktu kalender, dan dolar (fungsi availabilitas metrik perangkat lunak yang reliabel dari proyek sebelumnya); (3) tingkat di mana rencana proyek mencerminkan kemampuan tim perangkat lunak; (4) stabilitas syarat produk serta lingkungan yang mendukung usaha pengembangan perangkat lunak. Karena estimasi proyek sama baiknya dengan estimasi ukuran kerja yang dilakukan, maka penentuan ukuran menjadi tantangan utama bagi perencana proyek. Dalam konteks perencana proyek, ukuran berarti keluaran yang dapat dikuantitatifkan dari proyek perangkat lunak. Bila dilakukan pendekatan langsung, ukuran dapat diukur dalam LOC. Tetapi bila dipilih pendekatan tidak langsung, ukuran dihadirkan sebagai FP. Putnam dan Myers mengusulkan 4 pendekatan yang berbeda terhadap masalah penentuan ukuran:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Anita Ratnasari M.Kom

PROYEK PENGEMBANGAN & IMPLEMENTASI

Fuzzy-logic sizing. Pendekatan ini menggunakan teknik reasoning aprok simasi yang merupakan dasar bagi fuzzy logic (logika kabur ). Untuk menerapkan aplikasi ini, perencana harus mengidentifikasi tipe aplikasi, membuat besarannya dalam skala kuantitatif, dan kemudian menyaring besaran itu dalam rentang orisinil. Meskipun pengalaman personal dapat digunakan, tetapi perencana harus memiliki akses terhadap database historis dari proyek sehingga estimasi dapat dibandingkan dengan pengalaman aktual. Function point sizing. Perencana mengembangkan estimasi karakteristik domain informasi. Standard component sizing. Perangkat lunak dibangun dari sejumlah komponen standar yang berbeda beda yang umum bagi suatu area aplikasi tertentu. Contohnya, komponen standar bagi sebuah sistem informasi adalah subsistem, modul, layar, laporan,program-program interaktif, program batch, file, LOC, dan intruksi tingkat objek. Perencanaproyek mengestimasi jumlah kejadian dari masing-masing komponen standar dan kemudian menggunakan data proyek historis untuk menentukan ukuran yang disampaikan per komponen standar. Untuk menjelaskan, perhatikan aplikasi sistem informasi. Perencana memperkirakan bahwa akan dihasilkan 18 buah laporan. Data historis menunjukkan bahwa 967 baris Cobol [PUT92 ] dibutuhkan untuk perlaporan. Hal ini memungkinkan perencana memperkirakan bahwa akan dibutuhkan sebanyak 17.000 LOC untuk komponen laporan. Perkiraan dan perhitungan yang serupa dapat dibuat untuk komponen standar yang lain sehingga akan dihasilkan harga ukuran kombinasi (yang disesuaikan secara statistik). Change sizing. Pendekatan ini digunakan bila proyek melingkupi pemakaian perangkat lunak yang ada yang harus dimodifikasi dengan banyak cara sebagai bagian dari sebuah proyek. Perencana memperkirakan jumlah dan tipe ( contohnya reuse, kode perubahan, kode penghapusan ) modifikasi yang harus diselesaikan. Dengan menggunakan suatu rasio kerja bagi masing-masing tipe perubahan, maka ukuran perubahan dapat diperkirakan. Hasil dari masing-masing pendekatan sizing tersebut, dikombinasikan secara statistik untuk membuat perkiraan three point atau expected value.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Anita Ratnasari M.Kom

PROYEK PENGEMBANGAN & IMPLEMENTASI

Perkiraan Berdasarkan Masalah


Baris kode ( LOC ) dan titik fungsi ( FP ) digambarkan sebagai pengukuran dasar di mana metrik produktivitas dapat dihitung. Selama estimasi proyek perangkat lunak, data LOC dan FP digunakan dalam dua cara: ( 1 ) sebagai variabel estimasi yang dipakai untuk mengukur masing-masing elemen perangkat lunak, dan ( 2 ) sebagai metrik baseline yang dikumpulkan dari proyek yang lalu dan dipakai dalam hubungannya dengan variabel estimasi untuk mengembangkan proyeksi kerja dan biaya. Estimasi LOC dan FP merupakan teknik estimasi yang berbeda, tetapi keduanya memiliki sejumlah karakteristik umum. Perencana proyek memulainya dengan pernyataan ruang lingkup yang terbatas dan dari pernyataan tersebut kemudian dilakukan dekomposisi perangkat lunak ke dalam fungsifungsi masalah yang masing-masing dapaat diestimasi secara individual. Kemudian LOC dan FP (variabel estimasi) diestimasi untuk masing-masing fungsi. Secara alternatif, perencanaan dapat memiliki komponen yang lain untuk mengukur kelas atau objek, perubahan, atau bisnis yang dipengaruhi oleh proses. Metrik produktivitas baseline ( seperti LOC/pm ) kemudian diaplikasikan pada variabel estimasi yang sesuai dan dikeluarkan biaya atau usaha untuk fungsi. Estimasi fungsi dikombinasikan untuk menghasilkan estimasi keseluruhan untuk bagian dalam proyek. Penting juga untuk dicatat bahwa sering ada penyebab substansial di dalam metrik produktivitas untuk suatu organisasi, dengan memakai metrik produktivitas baseline tunggal. Secara umum, rata-rata LOC/pm dan FP/pm harus dihitung oleh domain proyek, yaitu bahwa proyek harus dikelompokan oleh ukuran tim, area, aplikasi, kompleksitas, serta parameter-parameter yang relevan lainnya. Rata-rata domain lokal lainnya juga harus dihitung. Pada saat proyek diestimasi, pertama kali proyek harus dialokasikan ke dalam sebuah domain, dan kemudian harus digunakan rata-rata domain yang sesuai bagi produktivitas untuk membuat estimsi. Teknik estimasi LOC dan FP berbeda di dalam tingkat detail yang dibutuhkan untuk dekomposisi dan target pembagian. Bila LOC digunakan sebagai variabel estimasi, dekomposisi pemisahannya, semakin akurat estimasi LOC dan FP yang dikembangkan. Pada estimasi FP, dekomposisi bekerja secara berbeda. Selain berfokus pada fungsi, masing-masing karakteristik domain informasi infut, output, file data,inquiry, dan intervace eksternal serta 14 nilai penyesuaian kompleksitas. Estimasi resultan digunakan untuk mendapatkan nilai FP yang dapat diikat dengan data sebelumnya serta digunakan untuk melakukan estimasi. Tanpa memperhatikan variabel estimasi yang dipakai, perencana proyek memulainya dengan mengestimasi range nilai untuk masing-masing fungsi atau harga domain informasi. Dengan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Anita Ratnasari M.Kom

menjadi sangat

penting dan sering dipakai pada tingkat yang dapat dipertanggungjawabkan. Semakin besar tingkat

PROYEK PENGEMBANGAN & IMPLEMENTASI

menggunakan data historis, atau ( bila semua yang lain gagal ) intuisi, perencana mengestimasi harga ukuran optimistik dan pesimistik untuk setiap fungsi atau menghitung setiap harga domain informas. indikasi implisit dari tingkat ketidakpastian diberikan bila range nilai sudah ditentukan. Kemudian three-point atau expectid value dihitung. Expectid value untuk variabel estimasi (ukuran),EV, dapat dihitung. Agar rata-rata terbobot dari estimasi optimistik (Sopt), paling sering (Sm ), dan pesimistik (Spess). Contohnya: EV = (Sopt + Sm + Spess)/6 memberikan kepercayaan terbesar pada estimasi yang paling mungkin serta mengikuti distribusi probalitasbeta. Kita asumsikan bahwa ada probalitas yang sangat kecil di mana hasil ukuran aktual akan jatuh di luar harga ostimistik dan nilai pesimistik. Dengan menggunakan standar taknik statistik, kita dapat manghitung deviasi estimasi. Tetapi harus dicatat bahwa deviasi yang berdasarkan data ( estimasi ) tidak pasti harus digunakan secara bijaksana. Sekali expected value untuk variabel estimasi ditentukan, data produktivitas LOC atau FP diaplikasikan. Apakah estimasi itu benar? Satu-satunya jawaban yang beralasan bagi pertanyaan itu adalah: Kita tidak yakin. Setiap teknik estimasi, bagaimanapun canggihnya, masih harus tetap dicross-check dengan pendekatan lainnya dab barukemudian kaidah umum dan pengalaman dapat berlaku di sini.

Contoh Estimasi Berbasis LOC Sebagai contoh untuk teknik estimasi LOC dan FP, perhatikan paket perangkat lunak yang dikembangkan untuk aplikasi computer-aided design ( CAD ) untuk komponen mekanis. Kajian spesifikasi sistem menunjukan bahwa perangkat lunak akan mengeksekusi workstation rekayasa dan harus berinterface dengan berbagai periferal grafis komputer meliputi mouse, digitizer, display warna resolusi tinggi dan printer laser. Dengan menggunakan spesifikasi sistem sebagai paduan, dapat dikembangkan pernyataan pendahuluan ruang lingkup perangkat lunak: Perangkat lunak CAD akan menerima data geometri dua dan tiga dimensi dari seorang perekayasa. Perekayasa akan berinteraksi dan mangontrol sistem CAD melalui suatu interfac pemakai yang akan memperlihatkan karakteristik desain manusia mesin yang baik. Semua dan geometri dan informasi pendukung yang lain akan dipelihara pada database CAD. Modul analisis desain akan dikembangkan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Anita Ratnasari M.Kom
PROYEK PENGEMBANGAN & IMPLEMENTASI

untuk memproduksi output yang dibutuhkan yang akan ditampilkan pada berbagai perangkat grafik. Perangkat lunak akan dirancang untuk mengontrol dan berinteraksi dengan perangkat periferal termasuk mouse, digitizer, dan printer laser. Pernyataan ruang lingkup di atas merupakan suatu pendahuluan tidak terbatas. Setiap kalimat harus dikembangkan untuk memberikan detail konkrit serta batasan kuantitatif. Contohnya, sebelum perkiraan dapat dimulai, perancang harus menentukan apa artinya karakteristik desain interface manusia mesin yang baik atau akan seperti apakah ukuran dan kecanggihan database CAD tersebut. Untuk tujuan tersebut, kita asumsikan penyaringan lebih jauh lagi telah terjadi dan bahwa fungsi perangkat lunak mayor telah diidentifikasikan sebagai berikut: interface pemakai dan fasilitas kontrol ( UICF ). analisis geometri dua dimensi ( 2DGA ). analisis geometri tiga dimensi ( 3DGA ). manajemen database ( DBM ). fasilitas tampilan grafis komputer ( CGDF ). kontrol periferal ( PC ). modul analisis desain ( DAM ).

Untuk mengikuti teknik perhitungan three-point untuk LOC telah dikembangkan tabel yang diperlihatkan pada tabel A. Sebagai contoh, rentang perhitungan LOC untuk fungsi analisis geometri 3D adalah: optimis most likely pesimistik : : : 4600 6900 8600

Dengan menerapkan persamaan, harga yang diharapkan untuk analisis geometri 3D adalah 6800 LOC. Jumlah itu dimasukkan ke dalam tabel. Perhitungan lain ditarik dengan cara yang sama. Dengan menjumlahkan secara vertikal dalam kolom LOC terestimasi, maka perhitungan 33.200 baris kode dibangun untuk sistem CAD. Tabel A Perkiraan untuk LOC Fungsi interface pemakai dan fasilitas kontrol ( UIC ) anaalisis geometrik dua dimensi ( 2DG ) analisis geometrik tiga dimensi ( 3DGA )
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

LOC Terestimasi 2.300 5.300 6.800

Anita Ratnasari M.Kom

PROYEK PENGEMBANGAN & IMPLEMENTASI

manajemen database ( DBM ) fasilitas disflay grafis komputer ( PC ) kontrol periperal ( PC ) modul analisis desain ( DAM ) baris kode terestimasi

3.350 4.950 2.100 8.400 33.200

Suatu kajian data historis menunjukkan bahwa produktivitas rata-rata organisional untuk sistem tipe tersebut adalah 620 LOP/pm. Dengan didasarkan pada upah buruh yang juga dibebankan, yang berjumlah $ 8.000 per bulan, biaya perbaris kode kira-kira $13.00. Berdasarkan perhitungan LOC dan data produktivitas historis, biaya proyeksi total terhitung $431.000 dan usaha yang terhitung adalah 54 person-month.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Anita Ratnasari M.Kom

PROYEK PENGEMBANGAN & IMPLEMENTASI

Anda mungkin juga menyukai