Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Nasional APMMI I Tren dan Inovasi dalam Pendidikan Manajemen dan Bisnis

ARAH PENGEMBANGAN MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH DI FAKULTAS EKONOMI ISLAM UNIVERSITAS PERSATUAN ISLAM BANDUNG
Darmawan Program Doktor Ilmu Manajemen Kons. Manajemen Keuangan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung - Indonesia darmawanmpa@windowslive.com

ABSTRAK Apa yang dicapai saat ini oleh ulama ekonomi islam Indonesia sudah merupakan capaian yang luar biasa. Walaupun kita belum puas dengan kondisi sekarang. Karena problem itulah maka tulisan ini diturunkan, agar ada yang memikirkan masa depan ulama mujtahid ekonomi islam. Sebab sampai saat ini belum pernah ada pemikiran yang memikirkan upaya melahirkan mujtahid ekonomi Islam, Semua pakar terfokus memikirkan bagaimana melahirkan praktisi ekonomi islam yang profesional dan unggul dan bagaimana melahirkan sarjana ekonomi islam yang handal. Untuk itulah program studi manajemen perbankan syariah Fakultas Ekonomi, Universitas Persatuan Islam lahir. Program studi manajemen perbankan syariah sejatinya lebih memposisikan diri sebagai analis, penelaah pemikiran-pemikiran ekonomi islam. Program studi manajemen perbankan syariah Fakultas Ekonomi, Universitas Persatuan Islam berharap menjadi bagian dari pengembangan keilmuan Ekonomi Islam selain melahirkan praktisi praktisi andal dalam Ekonomi. Kata kunci: Manajemen Keuangan dan Perbankkan Syariah. ABSTRACT What is achieved today by scholars of Islamic economy Indonesia is already a remarkable achievement. Although we are not satisfied with current conditions. Because that's the problem of this writing, no one has thought that the future economic mujtahid scholars of Islam. Because until now there has never been an attempt to think thoughts that gave birth to Islamic economic mujtahid, All the experts focused on thinking about how to give birth practitioners of Islamic economics and superior professional and how to give birth scholar reliable Islamic economics. For that Islamic banking management dept of the Faculty of Economics, University Persatuan Islam was born. Islamic banking management dept will further position themselves as analysts, reviewers Islamic economic thoughts. Islamic banking management dept of the Faculty of Economics, University Persatuan Islam hopes to be part of the scientific development of Islamic Economics in addition to give birth practitioners reliably in Economics. Keywords: Financial Management and Islamic Banking.

Prosiding Seminar Nasional APMMI I Tren dan Inovasi dalam Pendidikan Manajemen dan Bisnis

PENDAHULUAN Perkembangan industri, keuangan dan perbankan syariah pada dasawarsa terakhir ini berkembang sangat pesat dan semakin menarik perhatian banyak pihak, bukan hanya di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, tapi juga di negara yang penduduknya mayoritas non-Muslim seperti di Eropa, Amerika, Afrika, Asia dan Australia; bahkan Inggris dan Sungapura sebagai negara sekuler berlomba untuk menjadi pusat ekonomi syariah (Karjadi Mintaroem, 2009). Di Indonesia perkembangan keuangan syariah berkembang sangat spektakuler. Dalam Aspek perbanan misalnya, sampai tahun 2010 telah berdiri 11 bank umum syariah, 26 bank umum konvensional yang membuka unit usaha syariah, dan 156 BPR Syariah (Bank Indonesia, 2010). Hingga Oktober 2011, sektor perbankan Islam pertumbuhannya mencapai 48,57% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan aset sekitar Rp 130 triliun rupiah (http://www.fimadani.com). Dibandingkan dengan laju pertumbuhan volume usaha perbankan nasional 20%, industri perbankan syariah nasional bertumbuh rata-rata 56% per-tahun selama 2004-2008 (Bank Indonesia, 2009). Bahkan pada tahun 2023, Indonesia diprediksi memimpin industri keuangan syariah dunia dengan total aset US$ 1,597 triliun (Islamic Finance Intelegence Summit, Kuala Lumpur, 2011). Berkembangnya kelembagaan ekonomi Islam yang belum didukung oleh tersedianya sumber daya manusia yang kaffah dalam kemampuan skill dan profesionalisme di bidang disiplin masing-masing kelembagaan tersebut. Kondisi ini menuntut dengan segera dan terus menerus secara terencana, terarah sistematis dan berkesinambungan bagi lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi untuk menyediakan SDM yang sesuai dengan tuntutan pasar yang ada. Bebarapa pakar dan lembaga memproyeksikan kebutuhan SDM dalam industri keuangan, perbankan dan bisnis syariah. Pakar ekonomi Islam, di antaranya Nur Kholis (2008), memproyeksikan kebutuhan SDM dalam industri dan bisnis syariah pada tahun 2017 berdasarkan proyeksi tahun 2007 adalah sebanyak 547.800 orang.

ASPEK SPESIFIKASI 1. Posisi Program Studi yang diusulkan terhadap bidang ilmu di tingkat nasional dan internasional Tahun 2012 ini bisa didikatakan cukup ada dalam kondisi yang aman tercermin dari pertumbuhan Indonesia terutama industri perbankan yang cukup kuat dan positif di tengah ombak penurunan ekonomi dunia. Oleh karena kondisi makro ekonomi yang relatif stabil, keadaan industri perbankan pun mengalami peningkatan dalam pengembangannya. Setelah dirating, hasil dari Islamic Finance Country Index menyatakan bahwa industri perbankan syariah Indonesia masuk di urutan ke-empat di bawah Iran, Arab Saudi, dan Malaysia yang notabene-nya selalu jadi peran utama keuangan syariah global. Angka rata-rata pun yang cukup luar biasa perihal pertumbuhan aset perbankan syariah selama lima tahun belakangan yang naik ke posisi 40% sementara pertumbuhan perbankan konvensional hanya berada di titik 20%. Ditinjau dari segi aset, total aset perbankan syariah sebesar Rp 125,5 triliun, naik dari 2010 yang hanya sekitar Rp 97,5 triliun (berdasarkan data statistik perbankan syariah Bank Indonesia, Oktober 2011).

Prosiding Seminar Nasional APMMI I Tren dan Inovasi dalam Pendidikan Manajemen dan Bisnis

Berdasarkan data statistik perbankan syariah Bank Indonesia bulan Desember 2011, total aset perbankan syariah sebesar Rp 140,0 triliun, naik dari November 2011 yang hanya sekitar Rp 125,0 triliun. Konsep perlahan namun pasti sepertinya dianut oleh Perbankan Syariah Indonesia. Tercermin dalam grafik bahwa dari masa ke masa peningkatan terus terjadi walaupun hanya merayap, tapi seperti yang telah diulas sebelumnya bahwa selama 5 tahun belakangan ini pertumbuhannya menembus angka 40% per tahun. Lain lagi dengan dana pihak ketiga dan pembiayaan yang diberikan masing-masing mencapai Rp 115 triliun dan Rp 100 triliun dengan tingkat financing to deposit rasio (FDR). Jumlah pemain perbankan syariah tidak bertambah satu tahun terakhir ini baik dari jumlah Bank Umum Syariah (BUS), yaitu 11 BUS dan Unit Usaha Syariah (UUS), yaitu 23 UUS. Di awal 2012 ini, kinerja perbankan syariah akan bergerak semakin naik karena terdapat 3 Bank Syariah baru, seperti BCA Syariah, Panin Syariah dan Bank Victoria. Daerah Jawa barat seperti Bandung, pertumbuhan aset perbankan syariah mencapai 44,545 persen dengan total aset saat ini sebesar Rp14,8 triliun. Proporsi perbankan syariah Jabar saat ini sudah mencapai 5,2 persen dari total aset perbankan se-Jabar. Hal ini memberikan angin segar bahwa pertumbuhan perbankan syariah di Jabar optimistis naik pada 2012. Keadaan dan kondisi yang menjanjikan ini lah yang menjadi entry point pentingnya program studi managemen dan perbankan syariah Fakultas Ekonomi, Universitas Persatuan Islam. 2. Hubungan Program Studi dengan Program Studi lain di Fakultas Ekonomi Islam Universitas Persatuan Islam Bandung; Secara garis besar bidang kajian Ilmu Ekonomi dan Manajemen seringkali saling bersinggungan. Ilmu ekonomi lebih menitikberatkan isu-isu berskala besar sedangkan manajemen menggali perusahaan sebagai suatu entitas lebih dalam secara spesifik. Pengangguran, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, kebijakan pemerintah, perpajakan, anggaran negara, perdagangan ekspor impor antar negara, arus lalu lintas uang dalam suatu negara adalah ranah ilmu ekonomi. Strategi perusahaan menghadapi persaingan global, proses seleksi karyawan dan pendidikan karyawan, analisis perilaku dan kepuasan konsumen, saham, portofolio, investasi dan keuangan perusahaan adalah ranah manajemen. Masing-masing ilmu punya peran dan fungsi masing-masing yang tidak bisa saling menggantikan. 3. Keunggulan dan karakteristik Program Studi yang akan dimiliki

Baik program studi ekonomi syariah maupun manajemen dan perbankan syariah memiliki keungulan pasar yang sama. Kedua bidang ini sama-sama sedang mengalami booming kajian maupun aplikasi. Jadi baik dari sisi riset penelitian maupun kebutuhan sumberdaya manusia di bidang ekonomi syariah dan manajemen perbankan syariah sama-sama besar. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

ANTISIPASI DAN STRATEGI a. Keilmuan 1. Bidang ilmu atau bidang kajian yang menjadi pokok dari Program Studi dan konstelasinya terhadap bidang ilmu lainnya

Prosiding Seminar Nasional APMMI I Tren dan Inovasi dalam Pendidikan Manajemen dan Bisnis

Perkembangan ekonomi syariah saat ini secara terus menerus mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik di panggung internasional, maupun di Indonesia. Perkembangan ekonomi syariah tersebut meliputi perbankan syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah, reksadana syariah, obligasi syariah, leasing syariah, Baitul Mal wat Tamwil, koperasi syariah, pegadaian syariah dan berbagai bentuk bisnis syariah lainnya. Dalam mengembangkan dan memajukan lembaga tersebut, sehingga dapat bersaing dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat bisnis modern, dibutuhkan inovasi-inovasi produk dengan tetap mematuhi prinsip-prinsip syariah. Selain itu, ekonomi syariah bukan saja dalam bentuk lembaga-lembaga keuangan, tetapi juga meliputi aspek dan cakupan yang sangat luas, seperti ekonomi makro ( kebijakan ekonomi negara, ekonomi pemerintah daerah, kebijakan fiskal, public finance, strategi mengatasi kemiskinan dan pengangguran, inflasi, kebijakan moneter), dan permasalahan ekonomi lainnya, seperti upah dan perburuhan, dan sebagainya. Perbankan syariah lahir sebagai tuntutan dari masyarakat Islam yang menginginkan adanya sebuah sistem perbankan yang benar-benar menerapkan ajaran Islam. Adanya laranganlarangan praktik muamalah yang mengandung unsur-unsur perjudian (maisir), ketidakjelasan dan manipulative (gharar) dan praktek melipat gandakan keuntungan secara tidak wajar (riba) menjadi salah satu alasan semakin banyaknya peminat perbankan syariah. 2. Perkembangan bidang ilmu atau bidang kajian saat ini dan 10 tahun kedepan

Pesatnya perkembangan perbankan syariah juga diikuti dengan pesatnya kajian dan publikasi mengenai prinsip-prinsip serta praktek-praktek bank syariah. Namun demikian, berbagai kajian dan terbitan tersebut hampir seluruhnya membahas bagaimana strategi sukses mengelola bank syariah dengan memfokuskan pada nasabah muslim sebagai sasaran utamanya. Apakah bank syariah memang tidak sesuai untuk nasabah nonmuslim? Dalam konteks Indonesia, hal ini sangat penting untuk dipikirkan, mengingat bahwa nonmuslim di Indonesia selain jumlahnya cukup signifikan juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Hal ini diperkuat dengan kenyataan pada beberapa wilayah Indonesia, penduduk nonmuslim lah yang merupakan mayoritas. Program studi Manajemen dan Perbakan Syariah Fakultas Ekonomi, Universitas Persatuan Islam ingin melanjutkan gagasan kemungkinan penerapan strategi pengembangan perbankan syariah melalui peningkatan fokus perhatian pada potensi nasabah nonmuslim. Argumen pokok yang ingin dikemukakan berlandaskan pada tiga alasan. Pertama, bahwa larangan pemungutan riba, yang merupakan ciri utama bank syariah, ternyata memiliki akar pada ajaran-ajaran non-Islam. Kedua, ternyata secara keseluruhan kinerja perbankan syariah lebih bagus dibandingkan dengan kinerja perbankan konvensional. Ketiga, berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, ternyata tidak terdapat perbedaan preferensi yang signifikan dalam pemilihan bank oleh nasabah muslim maupun nasabah nonmuslim. b. Rancangan Kurikulum 1. Profil atau karakteristik (spesifikasi teknis) lulusan Program Studi

Sesuai dengan tujuan program studi yang telah dijelaskan sebelumnya, lulusan program studi Manajemen dan Perbankan Syariah diharapkan: Sebagai tenaga pelaksana yang terampil pada aktivitas operasional perbankan syariah, meliputi: pekerjaan teller, customer services, karyawan pembukuan, karyawan di unit giro, tabungan dan deposito dan produk bank syariah

Prosiding Seminar Nasional APMMI I Tren dan Inovasi dalam Pendidikan Manajemen dan Bisnis

lainnya; Sebagai tenaga pelaksana yang terampil dalam memasarkan produk-produk perbankan syariah, meliputi: pemasaran dana dan pembiayaan serta jasa-jasa perbankan syariah lainnya; Sebagai pelaksana yang terampil dalam melakukan analisis terhadap permohonan pembiayaan bank syariah. 2. Capaian pembelajaran (Learning Outcomes) dari program studi

Perkembangan bank syariah di Indonesia masih belum optimal. Bank Indonesia (BI) menghitung aset bank syariah per Mei 2012 masih Rp 147,5 trililun atau sekitar 4 persen dari total aset perbankan nasional. Kondisi ini muncul karena bank syariah menghadapi persoalan kekurangan sarjana manajemen perbankan syariah syariah. Berdasarkan data dari Departemen Perbankan Syariah (DPS) BI, BI memperkirakan sekarang bank syariah membutuhkan 20 ribu sarjana manajemen perbankan syariah dan ekonomi islam. Hal ini menegaskan, kekurangan sarjana bidang ini mempengaruhi perkembangan bank syariah. Sarjana yang benar-benar dibutuhkan di perbankan syariah harus benar-benar professional. Tidak hanya menguasai syariah. Tetapi juga harus sangat memahami perbankan umum. Karena sarjana ini tetap harus menguasi ilmu perbankan umum karena mereka akan menjalankan bank yang harus mengejar keuntungan. Dalam kondisinya saat ini, masih banyak ketimpangan. Banyak yang pandai ilmu syariah, tetapi tidak menguasai ilmu perbankan. Karena minimnya kualitas sarjana ekonomi syariah, saat ini perbankkan merekrut sarjana ekonomi umum untuk ditempatkan di sektor perbankan syariah lebih efisien. Sebab mereka tinggal dipoles muatan syariah saja. Sebaliknya, mereka sulit memoleh sarjana yang ahli syariah tetapi tidak menguasi kemampuan perbankan umum. Lemahnya kualitas sarjana ekonomi syariah ini disebabkan karena belum adanya belum adanya kurikulum berbankan syariah. Selain itu, akreditasi kampus yang menyelenggarakan pendidikan ekonomi syariah atau ekonomi Islam juga belum berjalan. Minimnya sarjana ekonomi syariah yang professional ini tidak bisa dibiarkan terus. Sebab bisa merusak semangat perbankan syariah. Ada banyak bank-bank syariah bentukan bank konvesional yang minim sekali mempekerjakan sarjana ekonomi syariah. Pegawainya hanya dipindah dari tenaga bank konvensional ke bank syariah. Dengan kondisi ini, pelayanan di bank syariah akhirnya berjalan seperti bank umum. Hanya namanya saja yang bank syariah. Para pegawai yang didrop dari bank konvesional itu tetap menggunakan menjual layanan kredit, atau menggunakan istilah bunga, dan sejenisnya meskipun dia bekerja di bank syariah. Inilah yang kelak akan menjadi entry point terpenting program studi Manajemen dan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi, Universitas Persatuan Islam. Peluang ini akan ditangkap dengan baik, dengan cara memberi penguatan mendalam kepada para mahasiswa tentang pengetahuan ekonomi secara umum sebagai mata kuliah fakultas, pengetahuan teknis perbankan sebagai mata kuliah program studi dan pengetahuan perbankan dan hukum islam sebagai mata kuliah keahlian utama. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Melahirkan mujtahid ekonomi islam harus diwujudkan, walaupun upaya ini dirasakan sangat sulit, Melahirkan ulama sekaliber Wahbah az-Zuhayli, Mustafa Anas Zarqa, Yusuf Qardhawi, Ali Ahmad An-Nadawi tidaklah mudah, Namun mendekati kapasitas mereka

Prosiding Seminar Nasional APMMI I Tren dan Inovasi dalam Pendidikan Manajemen dan Bisnis

tersebut tidaklah sesulit melahirkan ulama seperti mereka. Kalau kita memadakan ulama, mujtahid seperti anggota DPS dan DSN saat ini, masih jauh dari harapan, karena masih banyak yang sama sekali tidak memiliki latar belakang keilmuan syariah yang memadai. Kalau pun ada ulama, tapi paradigma dan metodologinya masih klasik sentries, belum menangkap konsep-konsep brilian Asy-Syatibi, juga belum menerapkan falsafah tasyrik, tarikh tasyrik secara komprtehsnif. Hal itu terlihat pada fatwa-fatwa yang dikeluarkan DSN, misalnya dalam akad-akad sukuk, akad ijarah, mudharabah, syirkah, dan lain-lain. Selain itu, penguasaan ekonomi keuangan sebagian DPS masih rendah. Terakhir, kita berharap dan berdoa, agar di masa depan semua kelemahan itu dapat ditingkatkan. Apa yang dicapai saat ini oleh ulama ekonomi islam Indonesia sudah merupakan capaian yang luar biasa. Walaupun kita belum puas dengan kondisi sekarang. Karena problem itulah maka tulisan ini diturunkan, agar ada yang memikirkan masa depan ulama mujtahid ekonomi islam. Sebab sampai saat ini belum pernah ada pemikiran yang memikirkan upaya melahirkan mujtahid ekonomi Islam, Semua pakar terfokus memikirkan bagaimana melahirkan praktisi ekonomi islam yang profesional dan unggul dan bagaimana melahirkan sarjana ekonomi islam yang handal. Untuk itulah program studi manajemen perbankan syariah Fakultas Ekonomi, Universitas Persatuan Islam lahir. Program studi manajemen perbankan syariah sejatinya lebih memposisikan diri sebagai analis, penelaah pemikiran-pemikiran ekonomi islam. Program studi manajemen perbankan syariah Fakultas Ekonomi, Universitas Persatuan Islam berharap menjadi bagian dari pengembangan keilmuan Ekonomi Islam selain melahirkan praktisi praktisi andal dalam Ekonomi. b. Saran Methoda atau pola pembelajaran

1.

Pendidikan yang dilaksanakan di program studi manajemen dan perbankan syariah diharapkan mampu menjadikan lulusannya dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh, beserta keterampilan kuantitatif dan penalaran serta transferable skills dalam menganalisis berbagai permasalahan manajerial perbankan syariah. Selanjutnya para lulusan juga diharapkan mampu menawarkan berbagai alternatif solusi, baik dalam paktis perbankan maupun maupun kajian syariah terhadap praktik perbankan. Untuk mencapai kompetensi di atas setiap mahasiswa harus memiliki: a. Pengetahuan dasar dan pemahaman mengenai: Perbankan secara umum; Permasalahan bidang perbankan syariah; Alat dasar kuantitatif untuk analisis perbankan syariah; Kebijakan perbankan syariah. Metode pembelajaran yang digunakan: Ceramah klasikal, Diskusi, Seminar dan Tutorial. Sedangkan Metode penilaian yang digunakan: Ujian tengah semester, Ujian akhir semester, kuis, tugas individu dan tugas kelompok. b. Keterampilan Analisis (Kognitif): Memiliki kapabilitas pada bidang Ilmu manajemen dan perbankan syariah; Memiliki kemampuan menganalisis dan mengevaluasi data perbankan (keputusan insvestasi, keputrusan pendanaan dan keputusan bagi hasil); Memiliki kemampuan menganalisis temuan-temuan permasalahan perbankan syariah, baik secara lisan maupun melalui laporan; Menerapkan keterampilan kuantitatif dalam analisis perbankan syariah. Metode pembelajaran yang digunakan: Ceramah klasikal, Diskusi, Seminar, Perkuliahan berbasis kasus, Praktikum. Sedangkan Metode penilaian yang digunakan: Ujian tengah semester, Ujian akhir semester, Tugas mandiri & kelompok dalam bentuk esai, Discussion paper, Analisis kasus dan Kuis.

Prosiding Seminar Nasional APMMI I Tren dan Inovasi dalam Pendidikan Manajemen dan Bisnis

c. Keterampilan Profesional: Menggunakan Ilmu manajemen dan perbankan syariah pada praktek; Terampil secara manajerial dalam mengelola perbankan syariah. Metode pembelajaran yang digunakan: Ceramah klasikal, Diskusi, Seminar, Perkuliahan berbasis kasus, Praktikum. Sedangkan Metode penilaian yang digunakan: Ujian tengah semester, Ujian Akhir semester, Tugas mandiri dan kelompok dalam bentuk essay, Discussion E-paper, Analisis kasus, Kuis, Keaktifan diskusi, Tugas penggunaan fasilitas Information & Tehnology (IT). d. Transferable Skills : Bekerja efektif mandiri dan tim; Berkomunikasi secara efektif dengan menggunakan tulisan, verbal dan instrumen teknologi informasi. Metode pembelajaran yang digunakan: Seminar, Pembelajaran berbasis kasus, Pembelajaran berbasis penelitian. Sedangkan Metode penilaian yang digunakan : Penilaian kemampuan presentasi dan keaktifan diskusi, Tugas individu dan kelompok. 2. Sistem pembobotan dan beban belajar (system sks dan SKS atau lainnya)

Kurikulum Program studi manajemen dan perbankan islam (S1) terdiri dari matakuliahmatakuliah sebanyak 150 SKS, yang tersusun ke dalam 5 (lima) elemen kompetensi berikut: Mata Kuliah Dasar Umum: Pendidikan Agama Islam, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dll terdiri dari 22 SKS Mata Kuliah Fakultas: Filsafat Ekonomi, Studi Keindonesiaan, Teori Ekonomi dan Keuangan dll terdiri dari 18 SKS Mata Kuliah Khusus Program: Manajemen Keuangan, Bank dan lembaga keuangan, studi kelayakan bisnis dll terdiri dari 76 SKS Mata Kuliah Studi Pendalaman: Pembiayaan, Investasi dan Asuransi dalam Sistem Keuangan Islam dll terdiri dari 11 SKS Mata Kuliah Metodologi dan Statistika: Statistika Keuangan, Model Ekonomi dan Keuangan, Metode Penelitian Perbankan dll terdiri dari 23 SKS

DAFTAR PUSTAKA BI. (2003 2012). Laporan Statistik Perbankan Syariah. http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik+Perbankan/Statistik+Perbankan+Syariah

Darmawan (2012). Form F5 Fakultas Ekonomi Islam. Universitas Persatuan Islam. Karjadi Mintaroem (2009). Kurikulum Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga dan Perannya dalam Perekonomian Indonesia. Forum Dekanat PTN seIndonesia, tanggal 22-24 Oktober 2009 di Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran. Nur Kholis. Prospek Pendidikan Ekonomi Islam Pasca Lahirnya UU Perbankan Syariah dan UU SBSN. Jurnal Ekonomi Islam La_Riba Vol. II, No. 2, Desember 2008. pp 223 238. Republika (2011). Indonesia - Banking - By 2023, Indonesia Lead the World Islamic Finance Industry. Republika.co.id, Jakarta, Rabu, 16 November 2011 17:35 WIB.

Anda mungkin juga menyukai