Anda di halaman 1dari 11

Upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika KD Pecahan Sederhana dengan menggunakan model pembelajaran problem possing

pada siswa kelas III SDN 01 Kanigoro

Latar Belakang
Kurangnya semangat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika. Kebanyakan siswa tidak memiliki kemauan atau minat untuk belajar matematika,sehingga pelajaran yang diterimanya hasilnya kurang memuaskan. Pada kenyataannya matematika sering dianggap sebagai pelajaran yang sulit, menakutkan dan membosankan bagi sebagian besar anak kelas III SD Kanigoro.

Rumusan masalah
Bagaimanakah penerapan pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran problem possing yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN 01 Kanigoro kota Madiun? Apakah penerapan model pembelajaran problem possing dapat meningkatka keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN 01 Kanigoro Kota Madiun?

Tujuan
Mendeskripsikan penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran problem possing yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas III 01 Kanigoro Kota Madiun. Mendeskripsikan keberhasilan penerapan model pembelajaran problem possing pada mata pelajaran matematika siswa kelas III 01 Kanigoro Kota Madiun.

Manfaat
Manfaat teoritik : Memberikan sumbangan pada khasanah pengetahuan khususnya pada bidang pembelajaran di SD. Manfaat bagi siswa : Dalam proses pembelajaran siswa akan lebih aktif untuk mengerjakan soal-soal yang di berikan oleh guru. Manfaat bagi guru : Guru akan mendapatkan wawasan bahwa keaktifan siswa dan prestasi belajar matematika dapat di tingkatkan salah satunya dengan memberikan reward dan punishment selama proses pembelajaran berlangsung

Hipotesis
Jika siswa kelas III SDN 01 Kanigoro Kota Madiun di belajarkan pecahan sederhana dengan model pembelajaran problem possing maka akan meningkatkan keaktifan di dalam kelas. Jika siswa kelas III SDN 01 Kanigoro Kota Madiun di belajarkan pecahan sederhana dengan penerapan model pembelajaran problem possing maka akan meningkatkan prestasi belajar matematika.

Kajian pustaka
Model pembelajaran problem possing Keaktifan Prestasi belajar

Metode Penelitian
Siklus 1 Dalam siklus I ini langkah-langkah yang di lakukan adalah: Guru menjelaskan materi pelajaran kepada para siswa. Dengan menggunakan media yang sesuai. Guru memberikan latihan soal secukupnya. Siswa diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang menantang, dan siswa yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya. Tugas ini dapat pula dilakukan secara kelompok. Selanjutnya secara acak, guru menyuruh siswa untuk menyajikan soal temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru dapat menentukan siswa secara selektif berdasarkan bobot soal yang diajukan oleh siswa. Guru memberikan tugas rumah secara individual Siklus II Pada siklus kedua dilakukan tahapan-tahan seperti pada siklus pertama tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus pertama, sehingga kelemahankelemahan yang terjadi pada siklus pertama tidak terjadi pada siklus kedua.

Subjek
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 01 Kanigoro Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 30 orang yang terdiri 20 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

Rencana Penelitian

Pengumpulan Data
Tes : Tes yang digunakan yaitu tes essay. Tes essay digunakan untuk memberikan penguatan kepada siswa dalam penguasaan materi pelajaran di setiap akhir pertemuan pelajaran dan mengetahui sejauh mana siswa dapat menyerap materi pelajaran tersebut. Bentuk tes yang diberikan adalah soal essay yang berjumlah tiga butir soal pada setiap kali tatap muka, untuk setiap siklus. Observasi : Data keaktifan siswa melalui penerapan metode Problem Posing diperoleh dengan menggunakan lembar observasi berbentuk chek list. Chek list ini diisi oleh guru dan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran melalui penerapan pembelajaran Problem Posing.

Anda mungkin juga menyukai