Server Centrex
PSTN
Sistem ini tidak hanya mahal dalam pemeliharaan, juga hanya menawarkan fitur-fitur
centrex yang terbatas. Pada PBX (tradisional) dan IP-PBX, fungsi-fungsi ini biasanya
terdapat pada elemen-elemen jaringan (NE) yang terdapat pada pelanggan dan untuk
hubungan PSTN digunakan satu atau lebih koneksi T1(tradisional) atau DSL ke CO yang
dapat dilihat pada gambar 1b.
PSTN
PBX Perusahaan
Koneksi DSL bisa menyalurkan baik voice atau data pada link yang sama dan biasanya
lebih murah dalam pemeliharaannya dibandingkan dengan koneksi T1. Selain itu setelah
IP-PBX mendukung koneksi internet, maka tidak diperlukan adanya line T1 untuk setiap
23 (untuk T1-PRI) atau 24 (untuk T1-CAS) terminal telepon. Perlu diketahui bahwa
dengan penemuan VoIP dan ketersediaan koneksi jaringan berbasiskan IP dimana-mana,
centrex analaog dan centrex (ISDN) mulai berevolusi ke centrex berbasiskan IP. Untuk
menawarkan layanan-layanan centrex berbasiskan IP, penyedia layanan harus mendukung
link broadband IP (melaui DSL, T1, Ethernet dll) berkualitas (jaminan QoS) ke area
pelanggan dan tidak menawarkan line T1 yang mahal hanya untuk mendukung
komunikasi voice saja. Pelanggan bisa menggunakan link broadband IP untuk transmisi
voice dan data secara simultan untuk menjalankan berbagai aplikasi dan layanan bagi
karyawan. Untuk mendukung layanan telepon dan fax, pelanggan memerlukan IP-PSTN
Gateway. Gateway ini menyediakan signaling dan media konversi dari domain TDM
pada pelanggan ke domain IP pada penyedia layanan CO. Konversi ini membantu
komunikasi dengan NE yang tepat seperti IP-PSTN Gateway, VoIP CC, dan softswitch
pada jaringan IP di penyedia layanan. Perlu diketahui bahwa IP PBX dan IP Centrex
menawarkan layanan yang sama dengan centrex analog dan ISDN centrex yang bisa
dilihat pada tabel 2 dibawah ini.
Table 2 Jenis –jenis fitur dan program call control pada Centrex tradisional dan
PBX
Automatic call-back Intercom Message- and/or
(Camp on) musicon-
hold
Bridged call appearance Last number redial Free seating
Call forwarding (internal Message waiting (using Time-of-day (e.g.,
and external) light night)–based service
and/or tone) indication
Call pickup Multiple call appearance System speed dialing
Caller ID display and called ID Mute Voice mail
blocking
Hunt groups One-button speed dial Call trace
Distinctive ringing Call transfer Call park
Call drop Volume control Call conferencing
Call hold and waiting Automatic alternate Do not disturb (DND)
routing
Auto redial and auto call Automatic route Interactive voice
back selection response
(for outside or 6+, 7+, (IVR)–based
8+, 9+, etc. calls) and service and recorded
auto-direct connect announcements
700/900 call blocking Call screening and Emergency call attendant
blocking
Call join, fork, stack, etc. Automatic detection of Call intercept treatment
fax
tone
Tabel 3 menunjukkan tipe fitur-fitur IP Telephony dan VoIP yang ada pada Centrx IP dan
IP PBX.
Tabel 3 Tipe-tipe VoIP dan fitur serta fungsi-fungsi yang terkait pada IP-PBX dan
IP-Centrex
Simultaneous support Support of VoIP for both Support of a large number
of IP and POTS access (tens, hundreds,
(analog, digital, (IP phones) and transport thousands) of IP
ISDN-BRI) phones (inter-PBX IP trunk) phones
for toll bypass
Support of self- and Support of the line-card-based Support of QoS in both
Web-based configuration, (or integrated) VoIP GW access and transport
provisioning, domains by using
user profile management, access control and
and so on for by marking the VoIP
easy add/move/ packets as high-priority
change, find-me/ packets
follow-me, and other
services
Support of the existing Support of a wide variety of Support of electronic
and emerging VoIP voice compression schemes numbering (IETF’s
signaling and call (e.g., G.711, G.729, G.723) ENUM, RFC 2915/
control protocols with and/or without silence 16) to enable dial using
(e.g., H.323, MGCP, suppression the e-mail address,
SIP) URI, URL, and so on
Support of automatic Support of uni.ed messaging Support of security, scalability,
fallback to PSTN including real-time and reliability, and
trunks for call routing store-and-forward fax emergency call routing
when the IP transmission service
link(s) are congested
Support of IP-VPN and Support of instant messaging, Virtual enterprise, integration
voice-VPN services meet-me/follow-me with e-mail
conferencing (MS-Outlook, MSExchange,
(audio and video), Lotus
and so on Notes, etc.), presence
management, and so on
Internet
IP
Jaringan Penyedia IP
Layanan IP
SS7 Signaling
Telepon POTS (Analog dan Digital) IP Gateway
Jaringan IP Premis
Centrex
Pelanggan Feature
Gateway
Premis Pelanggan (Perusahaan Menengah/Besar) Premis Penyedia Layanan Telekomunikasi dan Internet
Gambar 2 : Evolusi dari layanan centrex tradisional ke centrex yang berbasiskan IP.
Hubungan ditandai dengan garis putus-putus yang diperlukan ketika PSTN call dan fitur
control ada pada sisi jaringan PSTN
Router
Premis Pelanggan (Perusahaan Menengah/Besar) Premis Penyedia Layanan Telekomunikasi dan Internet
NGEN akan menggunakan satu set protocol misalnya IPv4 (yang membutuhkan
mekanisme IPSec dan QoS untuk mendukung keperluan layanan dan keamanan) atau
IPv6( yang mempunyai jumlah alamat yang lebih banyak), proses, dan vendor-vendor
dan satu set menajemen, administrasi dan proses billing. Layanan-layanan ini harus bisa
diakomodir melalui suatu teknologi komunikasi yang terpadu.
Ekspektasi Pelanggan
Perusahaan mengharapkan NGEN mendukung otomatisasi pada layanan dan
aplikasi, memfasilitasi proses reengineering dan konsolidasi teknologi dan mendukung
proses pemeliharaan dan manajemen jaringan yang efisien. Beberapa teknologi telah
dikembagkan untuk mengkonsolidasi jaringan PSTN dan Internet seperti :
- IP Telephony dalam bentuk ID-Aware voice ditambahkan terminal-terminal data (
misalnya multiport Ethernet Hub) yang mendukung kemudahan untuk
menambahkan, memindahkan, dan mengubah kegiatan.
- IP-PBX atau Packet Voice Exchange dan Integrated Access Devices (IAD) untuk
menggantikan PBX dan terminal-terminalnya. IAD biasanya mendukung layanan
berbasiskan DSL dan mengeliminasi kebutuhan akan multiple physical lines
(DSO) dari CO ke CP. Satu line fisik dari sebuah IAD bisa mendukung multiple
virtual circuit. PVX bisa menangani baik layanan data dan voice berbasiskan
paket. Kegunaan dari PVX bisa mengatasi batasan skalabilitas dan
interoperabilitas pada skenario-skenario tertentu.
- Storage Area Network (SAN) adalah jaringan, server atau micro/pico area
network yang di-attach pada suatu fasilitas penyimpanan data yang besar. SAN
mendukung proses pembuatan dan kontrol layanan. SAN dan mainframe
digunakan untuk data mining/warehousing, e-commerce, transaction execution
dan peering. Peering memudahkan jaringan untuk mengadakan pertukaran trafik
secara langsung daripada menggunakan jaringan internet. Hal ini membuat
pertukaran data lebih efisien. Sebuah SAN yang efektif harus mendukung
Lightweight Directory Acces Protocol (LDAP), billing, semidistributed Web-
based control dan Management Software Package berbasiskan Extensible
Markup Language (XML) yang bisa memfasilitasi pertukaran informasi melalui
Web tanpa harus membutuhkan banyak perubahan dan modifikasi dari sistem
yang sudah ada di dalam perusahaan.
Mendukung QoS
Pemeliharaan QoS panggilan digunakan untuk pengoptimasian jaringan akses dan
routing trafik. Sebuah jaringan yang memperhatikan QoS mengenali berbagai kategori
data dan berusaha untuk menjamin suatu level layanan yang didefinisikan oleh
parameter-parameter seperti delay, delay jitter, packet loss, dan sebagainya. Protokol
yang digunakan pada perangkat desktop adalah TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol) dan UDP/IP ( User Datagram Protocol/Internet Protocol).
UDP biasanya dipakai untuk medukung layanan yang bersifat real-time atau delay-
sensitive. Tujuannya adalah agar perangkat mendukung QoS yang bervariasi.
Untuk layanan berbasiskan IP, masalah QoS masih menjadi permasalahan yang
dibahas oleh group-group kerja IETF DiffServ, IntServ, dan Multiprotocol Label-
Switching (MPLS), forum Internet 2’s QoS dan organisasi sama lainnya seperti Forum
QoS.
Pada intinya, semua organisasi ini berusaha untuk mengembangkan parameter-
parameter yang dibutuhkan untuk Service-Level Agreement (SLA). Parameter-parameter
ini akan menggambarkan reliabilitas, availabilitas, response time, variasi delay dan
kebutuhan keamanan untuk menjamin QoS aplikasi seperti real-time voice transmission,
VPN, dan sebagainya. SLA membutuhkan peralatan untuk proses monitor, konfigurasi
dan pangaturan provisioning.
Organisasi kecil sampai menengah meng-outsource-kan operasional jaringan
perusahaan atau memilih untuk menh-co-source-kan dengan memanfaatkan sumber daya
dari dalam dalam maupun dari luar. Hal ini akan membantu proses monitor dan
pengaturan trafik menjadi proaktif. Outsourcing bisa membantu untuk memprediksi
layanan dan keperluan kapasitas untuk migrasi dan perencanaan infrastruktur.
Mendukung Multimedia
Aplikasi-aplikasi multimedia yang termasuk disini adaalah penggunaan voice,
video, dan image clip di e-mail. Untuk situasi yang lebih komplek, user menggunakan
unified messaging dimana dan kapan saja untuk mengakses voice mail, e-mail, dan fax
melalui IP. Groupware dan aplikasi-aplikasi yang lain mendukung kolaborasi untuk
membentuk kelas lain dari aplikasi-aplikasi multimedia. Perusahaan menggunakan
aplikasi-aplikasi untik problem solving, service provisioning dan manajemen,
videoconferencing, dan training Web-based serta distance learning.
Masalah teknis yang sering muncul pada layanan multimedia berbasiskan IP
adalah bagaimana trafik real-time (data atau paket) harus sampai ke tujuan dalam interval
waktu atau dalam toleransi jitter tertentu. Hal ini sulit karena operasi UDP/IP adalah
bersifat best-effort dimana terdapat mekanisme untuk membuang paket-paket dalam
perjalanan ke tujuan.
Trafik non-real time seperti update topologi dan table routing adalah loss
sensitive. Jika terdapat paket yang hilang maka seluruh jaringan akan collapse. Solusi
efektif yang dapat dilakukan adalah
- Skema manajemen trafik yang preventif dan proaktif pada level akses, jaringan
dan operasi nodal.
Mekanisme kontrol preventif pada level akses menggunakan traffic descriptor,
traffic contract, dan conformance testing. Pada level jaringan, sharing atau
spreading traffic melalui berbagai rute ke tujuan adalah sangat berguna untuk
trafik non-realtime. Pada level operasi nodal, penggunaan traffic shaping yang
baik pada node intermediet akan membantu administrator jaringan untuk
melakukan kontrol dan manajemen trafik.
- Skema manajemen trafik yang reaktif pada level nodal, akses dan operasi
jaringan.
Mekanisme kontrol reaktif pada level operasi panggilan nodal dilakukan dengan
membuang paket-paket jika antrian berkembang cepat dan jika paket-paket tidak
penting dan tidak urgent. Pada level akses, seseorang bisa menandai atau
membuang paket pada basis port atau koneksi jika terjadi oversubscription. Pada
level jaringan, seseorang bisa mengontrol flow rate pada koneksi fisik dan virtual
dengan menggunakan informasi route congestion yang mengalir antara berbagai
rute dan pola. Untuk menjadi lebih efektif, mekanisme reaktif membutuhkan
respon yang lebih cepat dari rate dimana kongesti sedang terjadi.
Untuk kondisi non urgent, trafik loss-sensitive, nodal buffer bisa dibuat sebesar
yang dibutuhkan tanpa harus mengorbankan performansi transmisi trafik atau
berpengaruh secara berkebalikan kepada ekspektasi performansi pada level aplikasi.
Untuk kondisi urgent atau trafik delay-sensitive, jaringan harus menggunakan
scheduling dan cut-through routing yang tepat. Sebagai contoh, untuk suatu kondisi
trafik, seseorang bisa mengkalkulasikan ukuran buffer yang bisa mentoleransi kehilangan
satu paket per sejuta paket. Tetapi untuk trafik yanh delay-sesnsitive (seperti voice atau
real-time video), jumlah hop intermediet dan ukuran nodal buffer harus kecil sehingga
delay transport paket tidak terlalu besar. Menambahkan ukuran buffer pada node tidak
akan menyelesaikan masalah.
Untuk meminimalisasi delay antrian, desain jaringan harus memperhatikan untuk
meminimalisasi jumlah node aktif antara sumber dan tujuan. Untuk itu digunakan konsep
VPN, dimana jalur yang dilalui paket selalu ditetapkan dan karakteristik rute selalu
terjamin dengan parameter-parameter SLA dengan penyedia layanan.
Gambar 6 : Jaringan Wire line dengan menggunakan teknologi ADSL yang mendukung
layanan Internet, Intranet , dan Ekstranet
Arsitektur ini bisa mendukung server Web lokal, Web caching, layanan perdagangan dan
e-commerce, Point-to-Point Tunneling Protocol untuk akses LAN yang aman, serta
layanan multimedia seperti audio dan videoconference berbasiskan IP.
Akses Wireless
Untuk built-in wireless telephony/PBX, base stasion harus mendukung keperluan
mobilitas (kemampuan handoff), QoS, dan kapasitas kanal. Standar-standar untuk
wireless telephony telah berkembang yaitu standar Eropa CT-2 (CT, Cordless Telephony)
yang mendukung kira-kira 8 handset untuk setiap base stasion dan standar Digital
European Cordless Telephone (DECT) yang mendukung sampai 12 handset untuk setiap
base stasion dengan diameter 100 – 200 m. Sbuah wireless PABX juga harus mendukung
pengguna di dalam atau di luar lokasi. Koneksi wireless harus aman dan sistem harus
mengotentifikasi user sebelum mengalokasikan sebuak kanal atau sirkuit.
Untuk mengintegrasikan layanan wireless ke dalam jaringan, beberapa hal yang harus
dipertimbangkan :
- Perencanaan kapasitas untuk mendukung operasi yang efisien
- Perencanaan kapasitas dan infrastruktur untuk mengganti jaringan agar
mendukung aplikasi-aplikasi serta operasi-operasi baru.
- Mendukung blocking dan handoff yang bisa diterima (kurang dari 10 %) dari
handset ke base stasion, termasuk mengurangi blocking antara base stasion dan
wireless PBX, blocking antara wireless PBX dengan intranet atau PSTN
- Back up untuk peristiwa-peristiwa yang tidak bisa diprediksi seperti banjir dan
kebakaran yang dapat mengakibatkan kerusakan fasilitas.
Meskipun pengimplemtasian awal wireless PBX mahal, tetapi teknologi ini bisa
meningkatkan produktivitas karyawan dan meningkatkan kepuasan konsumen (internal
dan eksternal.
Untuk komunikasi wireless di dalam jaringan perusahaan, hal yang perlu
diperhatikan adalah jaringan virtual IP yang mendukung layanan dan terminal yan sama
dan ada di mana-mana. Pada kondisi ini, segmen jaringan harus bisa terkoneksi dengan
jaringan publik dan privat. Operasi tambahan, administrasi dan biaya pemeliharaan untuk
mengatur jaringan virtual ini juga harus dianalisis dengan hati-hati.
Isu utama lainnya termasuk menemukan unit mobile atau terminal untuk
menyelesaikan permintaan koneksi dan pemeliharaan integritas dari koneksi yang
ditawarkan atau call in progress. Sistem biasanya memenuhi hal ini dengan paging,
broadcasting dan mobility tracking atau metode manajemen. Metode Tracking mencakup:
- Database tracking lokasi dan mobilitas (Home Location Register (HLR) dan
Visitor Location Register (VLR), seperti yang digunakan pada jaringan GSM.
- Global Positioning System (GPS) memetakan lokasi dari terminal dan kemudian
menggunakan teknik manajemen low-overhead mobility untuk pemeliharaan
keberlangsungan koneksi.
- Sistem berbasiskan satelit.
Keuntungan jaringan virtual global berbasiskan IP adalah user bisa menggunakan
handset yang sama baik di dalam perusahaan maupun ketika sedang pergi ke dalam atau
ke luar negeri.