Anda di halaman 1dari 16

Pengimplementasian VoIP di Perusahaan

Sebelum penemuan teknologi VoIP, perusahaan umumnya mempunyai line-line


telepon untuk layanan voice real-time dan layanan faksimili serta jaringan data yang
berbasiskan dial-up, X.25, frame relay (FR), ATM, IP atau yang paling umum digunakan
di perusahaan adalah Ethernet-based LAN.
Perusahaan kecil, medium dan besar bisa didefinisikan sebagai berikut:
- Small Office Home Office (SOHO) biasanya menggunakan line telepon lebih
kecil dari delapan dan port untuk LAN lebih kecil dari 16 port (small LAN).
Perusahaan kecil (small-sized enterprises) biasanya menggunkan line telepon
lebih kecil dari 16 dan port untuk LAN lebih kecil dari 32 port (small LAN).
Perusahaan kecil ini biasanya terhubung dengan satu atau empat lokasi yang
berbeda.
- Perusahaan menengah (medium-sized enterprises) biasanya menggunakan
sepuluh line telepon, sebuah router dan port LAN sekitar 32 sampai 64 port
(multiple Ethernet switch-based LAN) untuk setiap lokasi. Biasanya di setiap
lokasi terdapat kantor-kantor kecil.
- Perusahaan besar (large national enterprises) biasanya menggunakan sepulu
sampai seratus line telepon dan menggunakan multiple large Ethernet switch dan
Router di setiap lokasi. Biasanya di setiap lokasi terdapat 10 kantor.
Pengenalan VoIP di perusahaan tidak hanya akan mengarah ke konvergensi dari
jaringan-jaringan yang terpisah menjadi satu infrastruktur jaringan yang hanya
menggunakan satu protocol (misalnya IP) tetapi juga memberikan kesempatan terbuka
bagi perusahaan untuk memberikan beberapa layanan yang dapat meningkatkan
produktivitas dengan berbasiskan teknologi IP kepada pegawai dan pelanggan
perusahaan. Layanan baru ini mencakup faksimili yang berbasiskan IP, layanan
“conference”, unified messaging (1), layanan find-me/follow-me, Web-based call/contact
center, e-commerce dan layanan costumer-care serta mendukung telecommuting.
Meskipun penghematan dalam biaya operasional dan infrastruktur adalah faktor
utama yang memotivasi pengimplementasian VoIP di perusahaan, terdapat beberapa
faktor lain yang juga mempengaruhi yaitu :
a. Penggunaan layanan dan platform manajemen jaringan yang seragam
(misalnya, hanya IP saja) dalam perusahaan.
b. Fleksibel dalam pembuatan layanan dan proses pemeliharaan. (misalnya
dengan menggunakan aplikasi Web-based)
c. Kemudahan dalam menambah, memindahkan, dan mengubah manajemen
terminal di dalam perusahaan.
Jaringan IP korporat atau intranet harus direkayasa dengan tepat sehingga
pengimplentasiannya memenuhi atau melampui delay transmisi paket, loss paket dan
batas delay transmisi paket. Hal ini akan menjamin terpenuhinya level kualitas,
reliabilitas dan availabilitas layanan VoIP dimana saja di dalam perusahaan.

IP-BASED ENDPOINTS: DESKTOP AND CONFERENCE PHONE


IP Phone adalah : - Telepon seperti POTS atau ISDN yang berbasiskan PC
- Pengolahan sinyal digital yang cerdas
- Sistem operasi dan jaringan real-time.
Peralatan ini digunakan untuk mengaskes komunikasi suara real-time dari semua
CASP (Communication Application Service Provider) dan untuk menyalurkan sinyal
suara/voice real-time melalui jaringan komunikasi data berbasiskan IP. Meskipun
generasi pertama IP Phone mendukung hanya voice coding G.711 atau H.323 atau MGCP
berbasiskan signaling dan call control, IP phone sekarang sudah mendukung G.729,
G.726 dan G.723 dan banyak dipengaruhi oleh Protokol SIP untuk call control dan
signaling-nya. Banyak IP Phone yang sudah terdapat Hub Ethernet Multiport untuk
mendukung koneksi ke LAN dan juga mampu menyediakan sumber listrik dengan
menggunakan kabel Ethernet yang sama (kabel Category 5) yang digunakan untuk
mengkoneksikan ke Ethernet hub/switch LAN. Tabel 1 menunjukkan fitur dan fungsi-
fungsi yang umumnya ada dalam IP dan SIP Phone.

Tabel 1. Tipe fitur-fitur dan fungsi-fungsi di IP dan SIP phone


Direct Dialing based on digit Music on hold
Direct Dialing based on e-mail address Caller ID blocking
Digital Map Support Call forward
Private Network dialing plan support Anonymous call blocking
Direct Inward Dialing (DID) Multiple Directory
Direct Outward Dialing Integrated multiport Ethernet
Call forward network DNS service
Do Not Disturb Inline power (over category 5 LAN cable)
Conferencing (four or more parties) 10-BaseT and 100-BaseT
Call transfer with consultation Auto-identification (easy add/move/change)
Call waiting Intercom support
Speakerphone with mute option Plug and talk feature
Infrared port Register station by using proxy
Register station by using proxy In-band DTMF transmission
Hearing aid–compatible handset Out-of-band DTMF transmission
Volume control Local or remote call progress tone
Independent volume control Network startup via DCHP
Last number redial Date and time support via NTP
Display contrast control Third-party call control via delayed media
play
Internal phone browser Support for endpoints in SDP
Call log Local directory, conference call log
Call log filter Message waiting indication (MWI)
Customizable display screen Speed dial to voice mail box
Online help General-speed dial
External speaker jack Capability to add new applications
JTAPI support Click to dial from outlook
LDAP-based phone book Support of QoS by packet marking
Presence management Call park
Vcard exchange via phone Barge-in calling
Video streaming Intelligent attendant
Scanning/checking e-mail Rolodex-style scroll knob
Display call image Automatic version update (via TFTP or HTTP)
Embedded Java Ability to view video graphic files
Dari tabel diatas terlihat bahwa IP dan SIP phone mampu mendukung fitur-fitur yang
dapat meningkatkan produktivitas dan fungsi-fungsi yang umumnya digunakan pada
lingkungan komunikasi bisnis. Selain itu, sejak IP Phone memfasilitasi registrasi dinamis
klien (endpoint) melalui fitur IP Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) maka
proses penambahan, pemindahan, dan perubahan menjadi lebih sederhana dan juga sejak
IP phone menggunakan infrastruktur dan teknologi jaringan data yang sama, maka IP
phone membuat perubahan jaringan dan manajemen perusahaan menjadi lebih mudah
dan tidak terlalu mahal.
Sejumlah pengembangan IP phone telah mendukung fitur conference dan fungsi-
fungsi-fungsi yang umumnya terdapat pada PBX tradisional yang mahal atau telepon
yang hanya bisa dibeli sebagai bagian dari Key Telephone System (KTS). IP phone ini
menawarkan full duplex radio, call add, call drop, dan transfer dan interkoneksi multiple
conference bridge. Selain itu, IP phone conference ini bisa digunakan sebagai klien untuk
IP PABX dalam mengintegrasikan jaringan voice (TDM) dan data (IP) dengan hanya
memasangnya ke LAN atau jaringan ethernet.

IP-PBX, IP CENTREX, dan IP-BASED PBX TIE LINES


IP PBX adalah PBX yang mendukung hal-hal berikut ini.
a. Berbagai fitur telepon IP atau VoIP.
b. Fitur-fitur atau fungsi-fungsi attendant dan call processing/control yang ada dalam
PBX circuit-switch tradisional
c. Menggunakan satu atau lebih tipe telepon seperti : analog, digital, ISDN BRI, IP
dll.
d. Menggunakan satu atau lebih link T1/E1 – CAS/PRI dan DSL (Digital Subscriber
Line) untuk hubungan dengan switch PSTN dan trunk IP untuk jaringan lokal atau
jaringan paket/data. Trunk IP bisa digunakan untuk interkoneksi IP PBX
antarperusahaan pada lokasi yang berbeda melalui Vitual Private Network (PVN).

Pengimplemntasian IP-PBX tidak hanya mengurangi biaya dan meningkatkan fitur


dan kemampuan komunikasi perusahaan tetapi juga menyederhanakan proses upgrade
software dan manajemen infrastruktur jaringan. Selain itu Trunk IP bisa digunakan untuk
interkoneksi pada lokasi yang berbeda. Kegunaan Trunk IP (IP tie line) adalah :
- Membuat fitur call control yang terdapat pada kantor pusat bisa digunakan oleh
karyawan yang bekerja pada cabang perusahaan yang jauh (remote).
- Memungkinkan karyawan untuk melakukan panggilan conference pada wilayah
yang lebih luas dan bisa menghindari biaya panggilan langsung jarak jauh.

IP-PBX bisa menawarkan layanan-layanan yang sama dengan centrex analog


tradisional dan centrex ISDN. Pada centrex analog dan ISDN, fitur dan fungsi call control
berada pada switch CLASS-5 yang berada pada bangunan kantor pusat (CO) dengan
menggunakan line T1 untuk setiap 23 (untuk T1-PRI) atau 24 (untuk T1-CAS) terminal
telepon seperti dapat dilihat pada gambar 1a.
Telepon POTS (Analog dan Digital)
mencapai 23 atau 24 port

Server Centrex

T1 Channel Bank Mux


DS0 sampai DS1/T1

PSTN

Satu T1 PRI (23 telepon)


atau CAS (24 DS0)

Premis Pelanggan (Perusahaan kecil) Premis Penyedia Layanan Telekomunikasi

Gambar 1a : Layanan Centrex tradisional yang ditawarkan ke pelanggan.

Sistem ini tidak hanya mahal dalam pemeliharaan, juga hanya menawarkan fitur-fitur
centrex yang terbatas. Pada PBX (tradisional) dan IP-PBX, fungsi-fungsi ini biasanya
terdapat pada elemen-elemen jaringan (NE) yang terdapat pada pelanggan dan untuk
hubungan PSTN digunakan satu atau lebih koneksi T1(tradisional) atau DSL ke CO yang
dapat dilihat pada gambar 1b.

Telepon POTS (Analog dan Digital)


(10 atau lebih) Multiple T1 PRI/CAS Link

PSTN

PBX Perusahaan

Premis Pelanggan (Perusahaan Menengah/Besar) Premis Penyedia Layanan Telekomunikasi

Gambar 1b : : Layanan Centrex tradisional yang ditawarkan ke pelanggan.

Koneksi DSL bisa menyalurkan baik voice atau data pada link yang sama dan biasanya
lebih murah dalam pemeliharaannya dibandingkan dengan koneksi T1. Selain itu setelah
IP-PBX mendukung koneksi internet, maka tidak diperlukan adanya line T1 untuk setiap
23 (untuk T1-PRI) atau 24 (untuk T1-CAS) terminal telepon. Perlu diketahui bahwa
dengan penemuan VoIP dan ketersediaan koneksi jaringan berbasiskan IP dimana-mana,
centrex analaog dan centrex (ISDN) mulai berevolusi ke centrex berbasiskan IP. Untuk
menawarkan layanan-layanan centrex berbasiskan IP, penyedia layanan harus mendukung
link broadband IP (melaui DSL, T1, Ethernet dll) berkualitas (jaminan QoS) ke area
pelanggan dan tidak menawarkan line T1 yang mahal hanya untuk mendukung
komunikasi voice saja. Pelanggan bisa menggunakan link broadband IP untuk transmisi
voice dan data secara simultan untuk menjalankan berbagai aplikasi dan layanan bagi
karyawan. Untuk mendukung layanan telepon dan fax, pelanggan memerlukan IP-PSTN
Gateway. Gateway ini menyediakan signaling dan media konversi dari domain TDM
pada pelanggan ke domain IP pada penyedia layanan CO. Konversi ini membantu
komunikasi dengan NE yang tepat seperti IP-PSTN Gateway, VoIP CC, dan softswitch
pada jaringan IP di penyedia layanan. Perlu diketahui bahwa IP PBX dan IP Centrex
menawarkan layanan yang sama dengan centrex analog dan ISDN centrex yang bisa
dilihat pada tabel 2 dibawah ini.

Table 2 Jenis –jenis fitur dan program call control pada Centrex tradisional dan
PBX
Automatic call-back Intercom Message- and/or
(Camp on) musicon-
hold
Bridged call appearance Last number redial Free seating
Call forwarding (internal Message waiting (using Time-of-day (e.g.,
and external) light night)–based service
and/or tone) indication
Call pickup Multiple call appearance System speed dialing
Caller ID display and called ID Mute Voice mail
blocking
Hunt groups One-button speed dial Call trace
Distinctive ringing Call transfer Call park
Call drop Volume control Call conferencing
Call hold and waiting Automatic alternate Do not disturb (DND)
routing
Auto redial and auto call Automatic route Interactive voice
back selection response
(for outside or 6+, 7+, (IVR)–based
8+, 9+, etc. calls) and service and recorded
auto-direct connect announcements
700/900 call blocking Call screening and Emergency call attendant
blocking
Call join, fork, stack, etc. Automatic detection of Call intercept treatment
fax
tone

Tabel 3 menunjukkan tipe fitur-fitur IP Telephony dan VoIP yang ada pada Centrx IP dan
IP PBX.

Tabel 3 Tipe-tipe VoIP dan fitur serta fungsi-fungsi yang terkait pada IP-PBX dan
IP-Centrex
Simultaneous support Support of VoIP for both Support of a large number
of IP and POTS access (tens, hundreds,
(analog, digital, (IP phones) and transport thousands) of IP
ISDN-BRI) phones (inter-PBX IP trunk) phones
for toll bypass
Support of self- and Support of the line-card-based Support of QoS in both
Web-based configuration, (or integrated) VoIP GW access and transport
provisioning, domains by using
user profile management, access control and
and so on for by marking the VoIP
easy add/move/ packets as high-priority
change, find-me/ packets
follow-me, and other
services
Support of the existing Support of a wide variety of Support of electronic
and emerging VoIP voice compression schemes numbering (IETF’s
signaling and call (e.g., G.711, G.729, G.723) ENUM, RFC 2915/
control protocols with and/or without silence 16) to enable dial using
(e.g., H.323, MGCP, suppression the e-mail address,
SIP) URI, URL, and so on
Support of automatic Support of uni.ed messaging Support of security, scalability,
fallback to PSTN including real-time and reliability, and
trunks for call routing store-and-forward fax emergency call routing
when the IP transmission service
link(s) are congested
Support of IP-VPN and Support of instant messaging, Virtual enterprise, integration
voice-VPN services meet-me/follow-me with e-mail
conferencing (MS-Outlook, MSExchange,
(audio and video), Lotus
and so on Notes, etc.), presence
management, and so on

Ketika IP-PBX digunakan, perusahaan bisa meng-install element jaringan IP


Telephony berdekatan dengan infrastruktur jaringan data (misalnya LAN), mengurangi
kompleksitas perkabelan dan manajemen.IP-PBX juga mendukung tidak hanya
fleksibilitas dan efisiensi IP Telephony juga mendukung hubungan peer-to-peer VoIP
melaui LAN dan WAN. Selain itu, elemen jaringan IP menggunakan interface Web-based
untuk call control dan fitur-fitur provisioning dan manajemen. Sehingga IP-PBX menjadi
lebih cepat dan sederhana untuk me-manage proses upgrade software dan
mengimplementasikan fitur-fitur layanan baru (misalnya unified messaging, find-
me/follow-me service) di dalam perusahaan.
Baik vendor PBX tradisional dan perusahan manufaktur router internet sedang
mengembangkan dan memasarkan fitur-fitur Gateway dan aplikasi-aplikasi server.
Beberapa diantaranya adalah Avaya, Siemens, NEC dan Cisco.
Gambar 2 menunjukan arsitektur yang bisa digunakan untuk migrasi dari layanan
centrex tradisional ke centrec berbasiskan IP dengan biaya infrastruktur yang minimal
dari sisi pelanggan dan investasi yang signifikan pada sisi penyedia layanan. Biaya secara
detail tergantung dari kebutuhan layanan dan interface, ruang lingkup implementasi dan
umum peralatan (handset) serta infrastruktur jaringan IP yang sudah ada. Pelanggan
Centrex IP bisa menambahkan telepon (endpoint) tanpa perlu line telepon baru dari
penyedia layanan dan bisa mengembangkan aplikasi- aplikasi berbasiskan IP dengan
hanya menambahkan server-server pada jaringan IP lokal (LAN atau intranet). Banyak
operator-operator telekomunikasi telah mengembangkan hal-hal berikut ini
a. Line card yang bisa diintegrasikan dengan perangkat yang sudah ada untuk
mendukung fitur dan fungsi yang diperlukan.
b. Perangkat GW yang mendukung layanan mediasi transport dan interaksi antara
jaringan IP dan PSTN.

Internet
IP

Advanced (berbasiskan IP)


Call Control dan Featured
Server

Jaringan Penyedia IP
Layanan IP
SS7 Signaling
Telepon POTS (Analog dan Digital) IP Gateway

IP Call dan Media


Link SS7-A
Link IP Broadband Gateway Controller
(DSL, DS3, OC-3,
GbE, dll)
IP
Local POTS Acces Gateway
T1-PRI/IMT

IP-PSTN Media Gateway


PSTN

Jaringan IP Premis
Centrex
Pelanggan Feature
Gateway

Premis Pelanggan (Perusahaan Menengah/Besar) Premis Penyedia Layanan Telekomunikasi dan Internet

Gambar 2 : Evolusi dari layanan centrex tradisional ke centrex yang berbasiskan IP.
Hubungan ditandai dengan garis putus-putus yang diperlukan ketika PSTN call dan fitur
control ada pada sisi jaringan PSTN

Gambar 3 menunjukkan bagaimana infrastruktur PBX yang sudah ada bisa


dimigrasikan menjadi IP-PBX dengan menambahkan VoIP CC dan line card GW pada
PBX yang sudah ada. Pilihan lain yang bisa digunakan untuk proses migrasi adalah
dengan memisahkan perangkat fisik yang berfungsi sebagai VoIP GW dan call controller
atau proxy untuk CC yang terpisah dimana hal ini tergantung dari arsitektur sistem.
Telepon POTS (Analog dan Digital)

Satu atau dua Link T1 PRI/CAS


Server Aplikasi Berbasiskan IP
(Untuk mendukung PSTN fall-back dan
(Unified/Instant Messaging, dll) panggilan 911)
PSTN
ISDN PRI

Link IP tipe DSL,


DS3, OC-3, GbE, dll
Internet
PBX

Router

Voice Call Controller


(opsional) IP-PBX

Premis Pelanggan (Perusahaan Menengah/Besar) Premis Penyedia Layanan Telekomunikasi dan Internet

Gambar 3 : Jaringan IP-PBX

IP-VPN DAN VoIP UNTUK TELE-WORKER


VPN menggunakan link komunikasi atau trunk intenet yang di-share untuk
menyediakan kanal-kanal point-to-point private untuk komunikasi data dan voice.
Fleksibilitas teknologi IP telah memotivasi perusahaan peralatan internet dan
telekomunikasi untuk mengembangkan perangkat VPN berbasiskan IP (IP based Virtual
Private Network) yang mendukung layanan real-time voice (VoIP) dan layanan data
melalui link IP broadband. Link IP broadband yang ditunjukkan pada gambarr 4 dibawah
ini bisa DSL, kabel modem, wireless atau Ethernet local loop atau IP over Asynchronous
Transfer Mode/ Synchronous Optical Network (ATM/SONET) melalui fiber optic atau
laser. Bayak perusahaan besar yang mengimplemetasikan layanan IP-VPN (dan VoIP) di
jaringan intranetnya yang memungkinkan karyawan yang yang bekerja lembur bisa
bekerja dari rumah atau lokasi selain kantor. Keuntungan utama menggunakan VoIP dan
IP-VPN adalah untuk kepentingan tele-worker (di rumah atau lokasi yang lain) bisa
menggunakan set telepon yang sama dan bisa memakai layanan yang sama dengan
layanan ketika bekerja di kantor.
Perangkat-perangkat komersil untuk SOHO IP-VPN dan IP-PBX menawarkan
koneksi dari jaringan IP ke jaringan PSTN ( menggunakan line DS0 dan BRI) sehingga
pegawai atau user bisa mendapatkan QoS yang sama baik pada level reliabilitas dan
availabilitas jaringan. Hal ini juga berlaku untuk panggilan darurat lokal yang bisa
dirutekan melalui line BRI ke jaringan PSTN. Hal ini membuat panggilan ke endpoint
lokal (PSTN yang lain) atau ke Public Srvice Access Point (PSAP) menjadi efisien dan
membutuhkan biaya yang rendah.
Dalam pengimplementasian layanan berbasiskan IP terdapat beberapa isu-isu
yang berkaitan dengan teknologi IP-VPN yaitu
a. Keamanan layanan harus terus di-maintain.
Untuk menjaga keamanan jaringan, perlu ditambahkan suatu otentifikasi,
ankripsi/dekripsi, tunneling, dan layanan firewall pada setiap endpoint.
b. QoS harus selalu terjamin.
Untuk menjamin QoS, perlu ditambahkan akses control dan layanan manajemen
bandwidth untuk setiap paket-paket IP yang melalui jaringan IP (intranet atau
internet).
Sehingga setiap perangkant IP-VPN harus mendukung semua keperluan untuk keamanan
dan QoS dengan menggunakan software dan hardware yang tepat yang ‘embedded’.
Sekarang sudah banyak rekomendasi-rekomendasi dari IETF dan ITU yang bisa
digunakan untuk me-maintain keamanan dan QoS layanan, seperti :
a. Untuk otentifikasi user atau end point digunakan Public Key Infrastructure (PKI)
berbasiskan sertifikat digital, kombinasi informasi static, dinamik dan biometric
atau password, dan Lightweight Directory Acces Protocol (LDAP) berbasiskan
Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS).
b. Untuk me-maintain privasi dan kerahasiaan informasi digunakan IETF IPSec
dengan multiple-digital encryption standar (DES, atau yang umum Triple DES)
berbasiskan enkripsi pesan dengan kunci yang berukuran besar (misalnya 128
bit).
c. Untuk memaintain layanan tunneling digunakan enkripsi dan kompresi header
berbasiskan Poin-To-Point Tunneling Protocol (PPTP), layer-2 Tunneling (L2TP).
d. Untuk layanan firewall digunakan port TCP/UDP, alamat IP, tipe protokol,
layanan, interface yang berbasiskan packet filtering, stateful packet inspection,
auditing, service logging, network address translation (NAT).
e. Untuk me-maintain keperluan QoS digunakan IETF Differentiated Service
(DiffServ), Integrated Service(IntServ), Random Early Discard (RED), Resource
Reservation Protocol (RSVP), Multiprotocol Label Switching (MPLS) dan
protocol lainnya.

WEB-BASED CALLED dan CONTACT CENTER


Web-based called dan Contact Center mendukung tidak hanya dari segi
keuntungan dari segi ekonomi dan operasional tetapi juga mnawarkan fleksibilitas dan
keuntungan-keuntungan lain dari layanan IP-Telephony. PBX tradisional berbasiskan call
dan contact center bisa di-upgrade untuk mendukung layanan VoIP dan control dan
menajemen berbasiskan web dengan menambahkan VoIP Gateway dan Interface IP
melaui software yang digunakan.
Dengan layanan IP-Telephony dan VoIP pada call center membuat proses
penambahan, pemindahan, dan perubahan stasion yang melibatkan call agent menjadi
lebih sederhana. Selain itu dengan menggunakan ANI/DNIS dan “instant retrieval”
(melalui jaringan IP) untuk informasi pelanggan membuat interaksi antara call agent dan
pelanggan menjadi lebih real-time dan up-to-data dengan biaya yang paling murah. Pada
kondisi dimana call center beroperasi pada banyak tempat dan waktu yang berbeda
(multisite and multiple time zone), VoIP GW pada call center yang berbeda akan
mengunakan link intersite IP yang membuat layanan pesan dan manajemen yang terpusat
menjadi murah dan efisien. Sejak teknologi IP Telephony mendukung teknologi aplikasi
interface pemrograman “open telephony dan Intelligent Networking (IN) seperti Java API
for Intelligent Networking (JAIN), Paraly, dan TAPI/JTAPI, banyak aplikasi-aplikasi
untuk inventory management, trouble ticketing, dan server dikembangkan dan
diintegrasikan dengan main costumer care dan sistem Costumer resource Management
(CRM). Untuk menjamin keamanan dan privasi transaksi elektronik (untuk aplikasi e-
commerce), mekanisme autentifikasi, enkripsi, dan firewall bisa dilakukan.
Web-based call control dan ACD management memfasilitasi availabilitas
intelligent control, routing, dan smart management panggilan dari setiap lokasi di dalam
perusahaan baik melalui jaringan intranet maupun melalui IP-PVN dengan VoIP. Hal ini
juga memungkinkan untuk penyatuan berbagai tipe informasi yaitu voice, data/e-mail,
grafik/fax dan lainnya melalui satu aplikasi dan mengirimkannya melalui jaringan
berbasiskan IP ke satu PC atau IP-phone (mempunyai layar). Sehingga, hal ini menjadi
lebih mudah dan sederhana bagi perusahaan untuk mengembangkan dan
mengintegrasikan layanan berbasiskan IP dan VoIP. Layanan-layanan ini termasuk
kolaborasi Web-Based internal (antar call center-call center) dan eksternal (antara agent
dan pelanggan), open browser berbasiskan jaringan dan service management, chat dan
instant messaging (IM), Panggilan dan Penjadwalan panggilan berbasiskan dan lain
sebagainya. Web-based contact center bisa digunakan untuk mengimplementasikan
sebuah virtual call atau contact center dengan menggunakan arsitektur klien dan server
yang sama yang biasanya digunakan untuk layanan dan call control IP Telephony lebih
lanjut. Tipe layanan jenis ini tidak hanya memperluas rentang waktu antar berbagai zona
waktu yang berbeda secara gografis tetapi juga mendukung pelayanan 24 jam per hari
dan 365 hari pertahun.

NEXT-GENERATION ENTERPRISE NETWORK

Intranet adalah jaringan perusahaan yang memfasilitasi komunikasi di dalam


sebuah perusahaan. Untuk menjalankan fungsi bisnis biasanya menggunakan jaringan
yang berbeda untuk setiap layanan bisnisnya seperti telepon, fax, computing, dan
administrasi jaringan. Sekarang, layanan-layanan ini berputar balik sekitar dua jaringan
dasar yaitu PSTN yang menyediakan layanan telepon dan Internet. Seperti yang telihat
pada gambar 4a dibawah ini jaringan yang terpisah melayani telepon dan internet.

Gambar 4 : Jaringan untuk PSTN dan Internet terpisah


Next Generation Enterprise Network (NGEN) harus memenuhi ekspektasi untuk
jaringan perusahaan dan harus mendukung aplikasi multimedia dan aplikasi yang
bersifat mobile. Dan juga harus mencapai ini dengan menggunakan arsitektur yang
fleksibel, adaptif, self-configuring dan interoperable. NGEN harus bersifat user-friendly
dan scalable serta harus memenuhi keperluan bandwidth dan QoS dan juga memenuhi
ekspektasi dalam reliabilitas dan availabilitas. Untuk memenuhi hal ini, tren yang ada
sekarang adalah mengkonsolidasikan jaringan yang terpisah ini (PSTN dan Internet)
menjadi satu jaringan (hanya IP) yang mempunyai kapasitas tinggi, reliable, scalable, dan
memperhatikan QoS. Seperti yang telihat pada gambar 5 dibawah ini.

Gambar 5 : Next Generation Enterprise Network

NGEN akan menggunakan satu set protocol misalnya IPv4 (yang membutuhkan
mekanisme IPSec dan QoS untuk mendukung keperluan layanan dan keamanan) atau
IPv6( yang mempunyai jumlah alamat yang lebih banyak), proses, dan vendor-vendor
dan satu set menajemen, administrasi dan proses billing. Layanan-layanan ini harus bisa
diakomodir melalui suatu teknologi komunikasi yang terpadu.

Ekspektasi Pelanggan
Perusahaan mengharapkan NGEN mendukung otomatisasi pada layanan dan
aplikasi, memfasilitasi proses reengineering dan konsolidasi teknologi dan mendukung
proses pemeliharaan dan manajemen jaringan yang efisien. Beberapa teknologi telah
dikembagkan untuk mengkonsolidasi jaringan PSTN dan Internet seperti :
- IP Telephony dalam bentuk ID-Aware voice ditambahkan terminal-terminal data (
misalnya multiport Ethernet Hub) yang mendukung kemudahan untuk
menambahkan, memindahkan, dan mengubah kegiatan.
- IP-PBX atau Packet Voice Exchange dan Integrated Access Devices (IAD) untuk
menggantikan PBX dan terminal-terminalnya. IAD biasanya mendukung layanan
berbasiskan DSL dan mengeliminasi kebutuhan akan multiple physical lines
(DSO) dari CO ke CP. Satu line fisik dari sebuah IAD bisa mendukung multiple
virtual circuit. PVX bisa menangani baik layanan data dan voice berbasiskan
paket. Kegunaan dari PVX bisa mengatasi batasan skalabilitas dan
interoperabilitas pada skenario-skenario tertentu.
- Storage Area Network (SAN) adalah jaringan, server atau micro/pico area
network yang di-attach pada suatu fasilitas penyimpanan data yang besar. SAN
mendukung proses pembuatan dan kontrol layanan. SAN dan mainframe
digunakan untuk data mining/warehousing, e-commerce, transaction execution
dan peering. Peering memudahkan jaringan untuk mengadakan pertukaran trafik
secara langsung daripada menggunakan jaringan internet. Hal ini membuat
pertukaran data lebih efisien. Sebuah SAN yang efektif harus mendukung
Lightweight Directory Acces Protocol (LDAP), billing, semidistributed Web-
based control dan Management Software Package berbasiskan Extensible
Markup Language (XML) yang bisa memfasilitasi pertukaran informasi melalui
Web tanpa harus membutuhkan banyak perubahan dan modifikasi dari sistem
yang sudah ada di dalam perusahaan.

Proses Reengineering dan Konsolidasi


NGEN harus mendukung proses reengineering dan konsolidasi aplikasi-aplikasi.
Aplikasi-aplikasi digunakan untuk Enterprise Resource Planning (ERP), e-commerce,
data mining dan warehousing serta peering server dan jaringan. Meskipun tujuan dari
pengimplemetasian aplikasi-aplikasi ini digunakan untuk mengurangi biaya dan
kompleksitas, penggunaan teknologi ini dengan tidak bijaksana akan menghasilkan efek
yang berkebalikan.
Proses Pemeliharaan yang proaktif.
Pemeliharaan yang proaktif menjadi fungsi yang penting untuk perusahaan yang
mempunyai jaringan yang semakin komplek. Contoh pemeliharaan yang proaktif adalah :
- Software atau konfigurasi sistem dan versi-versi aplikasi-aplikasi manajemen
menggunakan Desktop Management Task Force pada Desktop Management
Interface (DMI) atau Sun Jini.
- Proses pemeliharaan komputer dan aplikasi yang bersifat self-configuring.
- Pengaturan konfigurasi jaringan dan trafik menggunakan pola waktu atau trafik
yang men-triggered jaringan dan kebijakan pengaturan trafik.

Mendukung QoS
Pemeliharaan QoS panggilan digunakan untuk pengoptimasian jaringan akses dan
routing trafik. Sebuah jaringan yang memperhatikan QoS mengenali berbagai kategori
data dan berusaha untuk menjamin suatu level layanan yang didefinisikan oleh
parameter-parameter seperti delay, delay jitter, packet loss, dan sebagainya. Protokol
yang digunakan pada perangkat desktop adalah TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol) dan UDP/IP ( User Datagram Protocol/Internet Protocol).
UDP biasanya dipakai untuk medukung layanan yang bersifat real-time atau delay-
sensitive. Tujuannya adalah agar perangkat mendukung QoS yang bervariasi.
Untuk layanan berbasiskan IP, masalah QoS masih menjadi permasalahan yang
dibahas oleh group-group kerja IETF DiffServ, IntServ, dan Multiprotocol Label-
Switching (MPLS), forum Internet 2’s QoS dan organisasi sama lainnya seperti Forum
QoS.
Pada intinya, semua organisasi ini berusaha untuk mengembangkan parameter-
parameter yang dibutuhkan untuk Service-Level Agreement (SLA). Parameter-parameter
ini akan menggambarkan reliabilitas, availabilitas, response time, variasi delay dan
kebutuhan keamanan untuk menjamin QoS aplikasi seperti real-time voice transmission,
VPN, dan sebagainya. SLA membutuhkan peralatan untuk proses monitor, konfigurasi
dan pangaturan provisioning.
Organisasi kecil sampai menengah meng-outsource-kan operasional jaringan
perusahaan atau memilih untuk menh-co-source-kan dengan memanfaatkan sumber daya
dari dalam dalam maupun dari luar. Hal ini akan membantu proses monitor dan
pengaturan trafik menjadi proaktif. Outsourcing bisa membantu untuk memprediksi
layanan dan keperluan kapasitas untuk migrasi dan perencanaan infrastruktur.

Mendukung Multimedia
Aplikasi-aplikasi multimedia yang termasuk disini adaalah penggunaan voice,
video, dan image clip di e-mail. Untuk situasi yang lebih komplek, user menggunakan
unified messaging dimana dan kapan saja untuk mengakses voice mail, e-mail, dan fax
melalui IP. Groupware dan aplikasi-aplikasi yang lain mendukung kolaborasi untuk
membentuk kelas lain dari aplikasi-aplikasi multimedia. Perusahaan menggunakan
aplikasi-aplikasi untik problem solving, service provisioning dan manajemen,
videoconferencing, dan training Web-based serta distance learning.
Masalah teknis yang sering muncul pada layanan multimedia berbasiskan IP
adalah bagaimana trafik real-time (data atau paket) harus sampai ke tujuan dalam interval
waktu atau dalam toleransi jitter tertentu. Hal ini sulit karena operasi UDP/IP adalah
bersifat best-effort dimana terdapat mekanisme untuk membuang paket-paket dalam
perjalanan ke tujuan.
Trafik non-real time seperti update topologi dan table routing adalah loss
sensitive. Jika terdapat paket yang hilang maka seluruh jaringan akan collapse. Solusi
efektif yang dapat dilakukan adalah
- Skema manajemen trafik yang preventif dan proaktif pada level akses, jaringan
dan operasi nodal.
Mekanisme kontrol preventif pada level akses menggunakan traffic descriptor,
traffic contract, dan conformance testing. Pada level jaringan, sharing atau
spreading traffic melalui berbagai rute ke tujuan adalah sangat berguna untuk
trafik non-realtime. Pada level operasi nodal, penggunaan traffic shaping yang
baik pada node intermediet akan membantu administrator jaringan untuk
melakukan kontrol dan manajemen trafik.
- Skema manajemen trafik yang reaktif pada level nodal, akses dan operasi
jaringan.
Mekanisme kontrol reaktif pada level operasi panggilan nodal dilakukan dengan
membuang paket-paket jika antrian berkembang cepat dan jika paket-paket tidak
penting dan tidak urgent. Pada level akses, seseorang bisa menandai atau
membuang paket pada basis port atau koneksi jika terjadi oversubscription. Pada
level jaringan, seseorang bisa mengontrol flow rate pada koneksi fisik dan virtual
dengan menggunakan informasi route congestion yang mengalir antara berbagai
rute dan pola. Untuk menjadi lebih efektif, mekanisme reaktif membutuhkan
respon yang lebih cepat dari rate dimana kongesti sedang terjadi.

Untuk kondisi non urgent, trafik loss-sensitive, nodal buffer bisa dibuat sebesar
yang dibutuhkan tanpa harus mengorbankan performansi transmisi trafik atau
berpengaruh secara berkebalikan kepada ekspektasi performansi pada level aplikasi.
Untuk kondisi urgent atau trafik delay-sensitive, jaringan harus menggunakan
scheduling dan cut-through routing yang tepat. Sebagai contoh, untuk suatu kondisi
trafik, seseorang bisa mengkalkulasikan ukuran buffer yang bisa mentoleransi kehilangan
satu paket per sejuta paket. Tetapi untuk trafik yanh delay-sesnsitive (seperti voice atau
real-time video), jumlah hop intermediet dan ukuran nodal buffer harus kecil sehingga
delay transport paket tidak terlalu besar. Menambahkan ukuran buffer pada node tidak
akan menyelesaikan masalah.
Untuk meminimalisasi delay antrian, desain jaringan harus memperhatikan untuk
meminimalisasi jumlah node aktif antara sumber dan tujuan. Untuk itu digunakan konsep
VPN, dimana jalur yang dilalui paket selalu ditetapkan dan karakteristik rute selalu
terjamin dengan parameter-parameter SLA dengan penyedia layanan.

Meningkatkan akses kabel


Beberapa pilihan akses untuk koneksi kabel sudah banyak berkembang. Berbagai jenis
variasi dari teknologi Digital subscriber Line (xDSL) sudah banyak digunakan dengan
biaya yang murah daripada pilihan akses yang lain. Perusahaan bisa juga menggunakan
koneksi cable-modem untuk menghubungkan LAN GW pada daerah yang lokasi
geografisnya berbeda. Koneksi serat optic adalah pilihan akses berkecepatan tinggi untuk
menghubungkna LAN GW tetapi dengan biaya yang lebih mahal. Salah satu teknologi
yang menggunakan teknologi asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) diperlihatkan
pada Gambar 6 dibawah ini.

Gambar 6 : Jaringan Wire line dengan menggunakan teknologi ADSL yang mendukung
layanan Internet, Intranet , dan Ekstranet

Arsitektur ini bisa mendukung server Web lokal, Web caching, layanan perdagangan dan
e-commerce, Point-to-Point Tunneling Protocol untuk akses LAN yang aman, serta
layanan multimedia seperti audio dan videoconference berbasiskan IP.
Akses Wireless
Untuk built-in wireless telephony/PBX, base stasion harus mendukung keperluan
mobilitas (kemampuan handoff), QoS, dan kapasitas kanal. Standar-standar untuk
wireless telephony telah berkembang yaitu standar Eropa CT-2 (CT, Cordless Telephony)
yang mendukung kira-kira 8 handset untuk setiap base stasion dan standar Digital
European Cordless Telephone (DECT) yang mendukung sampai 12 handset untuk setiap
base stasion dengan diameter 100 – 200 m. Sbuah wireless PABX juga harus mendukung
pengguna di dalam atau di luar lokasi. Koneksi wireless harus aman dan sistem harus
mengotentifikasi user sebelum mengalokasikan sebuak kanal atau sirkuit.
Untuk mengintegrasikan layanan wireless ke dalam jaringan, beberapa hal yang harus
dipertimbangkan :
- Perencanaan kapasitas untuk mendukung operasi yang efisien
- Perencanaan kapasitas dan infrastruktur untuk mengganti jaringan agar
mendukung aplikasi-aplikasi serta operasi-operasi baru.
- Mendukung blocking dan handoff yang bisa diterima (kurang dari 10 %) dari
handset ke base stasion, termasuk mengurangi blocking antara base stasion dan
wireless PBX, blocking antara wireless PBX dengan intranet atau PSTN
- Back up untuk peristiwa-peristiwa yang tidak bisa diprediksi seperti banjir dan
kebakaran yang dapat mengakibatkan kerusakan fasilitas.
Meskipun pengimplemtasian awal wireless PBX mahal, tetapi teknologi ini bisa
meningkatkan produktivitas karyawan dan meningkatkan kepuasan konsumen (internal
dan eksternal.
Untuk komunikasi wireless di dalam jaringan perusahaan, hal yang perlu
diperhatikan adalah jaringan virtual IP yang mendukung layanan dan terminal yan sama
dan ada di mana-mana. Pada kondisi ini, segmen jaringan harus bisa terkoneksi dengan
jaringan publik dan privat. Operasi tambahan, administrasi dan biaya pemeliharaan untuk
mengatur jaringan virtual ini juga harus dianalisis dengan hati-hati.
Isu utama lainnya termasuk menemukan unit mobile atau terminal untuk
menyelesaikan permintaan koneksi dan pemeliharaan integritas dari koneksi yang
ditawarkan atau call in progress. Sistem biasanya memenuhi hal ini dengan paging,
broadcasting dan mobility tracking atau metode manajemen. Metode Tracking mencakup:
- Database tracking lokasi dan mobilitas (Home Location Register (HLR) dan
Visitor Location Register (VLR), seperti yang digunakan pada jaringan GSM.
- Global Positioning System (GPS) memetakan lokasi dari terminal dan kemudian
menggunakan teknik manajemen low-overhead mobility untuk pemeliharaan
keberlangsungan koneksi.
- Sistem berbasiskan satelit.
Keuntungan jaringan virtual global berbasiskan IP adalah user bisa menggunakan
handset yang sama baik di dalam perusahaan maupun ketika sedang pergi ke dalam atau
ke luar negeri.

Enterprise Network Management


Tiga isu yang harus dipertimbangkan dalam pengimplementasian Enterprise Network
Management (ENM) yang terpadu yaitu :
- Interoperabilitas : Vendor-vendor dan standar-standar organisasi mengusulkan
berbagai arsitektur, platform dan protokol-protokol. Semakin banyak tipe jaringan
yang dipunyai perusahaan, maka semakin komplek interoperabilitas jaringan.
- Arsitektur : Arsitektur perlu untuk dinilai untuk menentukan skalabilitas dan
seberapa baik arsitektur bisa digunakan untuk sistem yang heterogen.
- Sinkronisasi : Setiap teknologi yang lebih lanjut harus sinkron dengan keperluan
bisinis.
Strategi-strategi ENM mencakup :
- Manajemen VPN yang menggunakan kanal-kanal logika yang diatur secara
khusus (atau kanal mesh) melalui link fisik publik untuk ENM.
- Manajemen Perusahaan Virtual dimana seluruh proses bisnis dan semua proses
jaringan didefinisikan secara virtual. Pada kondisi ini, berbagai level lapisan akan
menambah kompleksitas.
NGEN mempunyai dua tanggung jawab yang sulit yang harus dipenuhi. Pertama, NGEN
harus menyediakan reliabilitas dan fungsi-fungsi yang telah ada pada teknologi
sebelumnya. Kedua, NGEN harus mendukung teknologi masa depan dan perkembangan
layanan. Dengan melakukan kedua hal itu dengan baik akan memberikan keuntungan
kepada perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai