Anda di halaman 1dari 1

3 Penyebab Penularan HIV/AIDS Remaja

Remaja berisiko tinggi mudah tertular HIV/AIDS. Apalagi, perilaku seks pra nikah di kalangan remaja saat ini bukan lagi barang tabu. Menanggapi hal ini, psikiater kondang Prof Dr dr H Dadang Hawari mengatakan, hendaknya remaja Indonesia menghindari seks bebas. Selain diharamkan, seks bebas juga mendorong pelaku mendekati penyakit mematikan yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Alat kontrasepsi yang dinilai efektif menangkal virus HIV/ AIDS pun tidak menjamin 100 persen aman.

Hindari praktek perzinaan di kalangan remaja. Berikan penyuluhan yang tepat agar terhindar dari bahaya virus HIV/AIDS.
[FOTO: RAHMA]

ENURUT Prof Dadang Hawari, untuk menghindari tertular dari virus HIV/AIDS hendaknya menghindari perbuatan yang mengarah pada perzinaan, misalnya pornografi dan pornoaksi. Hindari perzinaan ini maksudnya seks bebas, perselingkuhan, pelacuran dan homoseksual. Tiga hal inilah penyebab terbanyak penularan HIV/AIDS dan korbannya banyak dialami oleh remaja dan usia-usia produktif, tegasnya. Selain tiga hal ini, ungkap Prof Dadang, virus HIV/AIDS juga dapat ditularkan melalui tranfusi darah, jarum suntik dan bayi melalui tali pusat ibu. Sementara konsentrasi virus HIV/AIDS terbanyak terdapat pada cairan liang senggama, sperma dan darah. Pastikan pula bahwa darah untuk tranfusi tidak tercemar virus HIV/ADS. Dan pastikan bahwa

jarum suntik yang digunakan adalah baru dan steril, jelasnya. Perihal penggunaan kondom untuk seks bebas, perselingkuhan, pelacuran dan homoseksual, kata Prof Dadang Hawari, itu sebenarnya tidak aman 100 persen. Kondom untuk mencegah sperma, bukan virus. Kegagalan kondom untuk KB atau mencegah sperma sebesar 20 persen, sementara perbandingan sperma dan virus adalah 450 : 1. Meskipun menggunakan kondom untuk perzinaan tetap haram hukumnya, paparnya. Kelemahan material kondom, ungkap Prof Dadang Hawari, kondom terbuat dari karet (latex) yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan polimerisasi, yang berarti berserat dan berpori seperti tenunan kain. Pori-pori kondom dan virus HIV/AIDS pun hanya dapat dilihat Gemari Edisi 79/Tahun VIII/Agustus 2007
9

Anda mungkin juga menyukai