Anda di halaman 1dari 27

Akuisisi dan Disposisi Aktiva Tetap

Aktiva tetap Berwujud PSAK 16 Aktiva Tetap Tak Berwujud PSAK 19

PSAK No. 16
Karakteristik Aktiva tetap berwujud: 1. Dipergunakan untuk operasional perusahaan dan tidak untuk dijual. 2. Memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi atau satu siklus operasi normal, 3. Memiliki bentuk fisik, 4. Nilainya material.

Akuisisi / Perolehan
Diakui dengan menggunakan historical cost ( diukur dengaan kas atau yang ekivalen dengan kas) untuk mendapatkan aktiva tetap, menempatkannya, dan kondisi hingga siap digunakan. yang termasuk cost (secara umum): Harga beli,, biaya angkut, pajak penjualan, biaya penyiapan dan pemasangan. Jika terjadi penambahan, penggantian, atau perbaikan yang menambah manfaat dimasa depan dimasukkan dalam penambahan cost aktiva tetap. Dicatat pada tanggal perolehan sebesar cost sebagai dasar perolehan

Pembelian secara Tunggal


Akuntansi untuk pembelian secara tunggal bersifat sederhana, seperti yang dinyatakan dalam bagian perolehan di atas.

Pembelian Secara Gabungan


Penentuan harga perolehan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aktiva yang besangkutan. Case: PT. Rozy membeli sebuah gedung pabrik beserta isinya (mesin dan peralatan) senilai Rp. 1 Milyar. Berdasarkan perkiraan harga pasar yang wajar untuk masing-masing aktiva tertera pada tabel. Dengan demikian, nilai perolehan aktiva masing-masing adalah:

Aktiva
Gedung Pabrik Mesin Peralatan Jumlah

Nilai Buku
300.000.000 200.000.000 100.000.000 600.000.000

Nilai Pasar Wajar


700.000.000 300.000.000 200.000.000 1.200.000.000

Alokasi
700.000.000 x 1 mily 1.200.000.000 300.000.000 x 1 mily

Nilai Perolehan
583.333.300 250.000.000 166.666.700 1.000.000.000

1.200.000.000
200.000.000 x 1 mily 1.200.000.000

Jurnal yang harus disusun:


Gedung Pabrik Rp 583.333.300,Mesin .. Rp 250.000.000,Peralatan . Rp 166.666.700,Kas Rp 1.000.000.000,-

Pertukaran / Trade in
Dari pertukaran aktiva ini, ada perilaku akuntansi yang berbeda, yakni: 1. Akuntansi untuk pertukaran aktiva yang tidak sejenis kondisi laba atau rugi, 2. Akuntansi untuk pertukaran aktiva yang sejenis kondisi rugi, dan 3. Akuntansi untuk pertukaran aktiva yang sejenis kondisi laba dengan diterimanya kas atau tidak.

a. Pertukaran aktiva yang tidak sejenis.


Aktiva baru yang diperoleh dari pertukaran dengan aktiva tidak sejenis diakui sebesar nilai wajar aktiva yang dilepaskan atau nilai wajar aktiva yang diterima, tergantung mana yang lebih andal. Hal itu dilakukan dengan memasukkan pula nilai kas atau setara kas yang diterima atau dibayarkan. Sehingga, pertukaran aktiva yang tidak sejenis dapat menghasilkan laba atau rugi.

Pertukaran aktiva yang tidak sejenis Kondisi laba Kondisi rugi

Perusahaan biro perjalanan dan pariwisata menukarkan tiga mobil dengan satu stand toko di suatu mall. Ketiga mobil tsb memiliki nilai buku Rp 300 juta (Nilai perolehan total Rp 450 juta dan akumulasi penyusutan Rp 150 juta). Nilai wajar ketiga mobil tersebut diperkirakan sebesar Rp 360 juta. Stan toko ditawarkan dengan harga Rp 400 juta. Untuk transaksi tukar tambah ini, biro perjalanan menambah uang kas Rp 40juta. Dengan demikian pencatatan akuntansi di biro perjalanan sbb:
Nilai pasar wajar 3 mobil Nilai perolehan 3 mobil Nilai akumulasi penyusutan Nilai buku 3 mobil Laba atas pelepasan Rp 450.000.000,Rp 150.000.000,Rp 300.000.000,Rp 60.000.000,Rp 360.000.000,-

Aktiva yang dilepas Tiga mobil Kas Jadi nilai stand toko atau Aktiva yang diperoleh Stand toko Rp

Nilai wajar Rp 360.000.000,40.000.000,Rp 400.000.000,Nilai wajar Rp 400.000.000,-

Jurnal yang terjadi: Stand toko Rp 400.000.000,Akum Penyust mobil .. Rp 150.000.000,Mobil .. Rp 450.000.000,Kas . Rp 40.000.000,Laba atas pertukaran Rp 60.000.000,-

Rugi ..?

Jika nilai wajar 3 mobil tersebut Rp 270 juta, maka akan terjadi kerugian:
Nilai pasar wajar Nilai perolehan Akumulasi penyesuaian Nilai buku Rugi atas pelepasan Rp 450.000.000,Rp 150.000.000,Rp 300.000.000,Rp 30.000.000,Rp 270.000.000,-

b. Pertukaran aktiva yang sejenis


Pertukaran aktiva yang sejenis apabila terjadi kerugian, maka kerugian diakui seluruhnya saat itu dengan ada atau tidak adanya kas yang diterimanya. Case: Perusahaan penyewaan Mobil Rozy menukarkan 1 mobil kijang dengan 1 mobil ELF yang dimiliki oleh perusahaan penyewaan mobil Kaffa. Mobil tersebut akan digunakan sebagai armada bisnis penyewaan mobil. Data lengkap:

Nilai pasar wajar mobil kijang Nilai perolehan mobil kijang Rp 200.000.000,-

Rp 110.000.000,-

Akumulasi penyusutan
Nilai buku mobil kijang Rugi Pelepasan mobil kijang Nilai pasar wajar mobil ELF

Rp 70.000.000,Rp 130.000.000,Rp 20.000.000,Rp 110.000.000,-

Jurnal yang terjadi pada perusahaan Rozy adalah sebagai berikut: Mobil ELF . Rp 110.000.000,Akum Peny Kijang Rp 70.000.000,Rugi atas pertukaran .. Rp 20.000.000,Mobil Kijang .. Rp 200.000.000,-

Aktiva di peroleh secara Lump Sum


Satu paket aktiva (lump sum) diperoleh dengan harga $80.000, yang berisi:
Kendaraan NB=30.000, NP=25.000 Tanah NB =20.000, NP=25.000 Bangunan NB=35.000, NP=50.000

Metode:
Incremental jika hanya salah satu (beberapa) paket yang diketahui nilai pasarnya Proporsional jika semua isi paket diketahui nilai pasarnya

Proporsional
Kendaraan = (25.000/100.000) * 80.000 =20.000 Tanah =(25.000/100.000) * 80.000 =20.000 Bangunan = (50.000/100.000) * 80.000 =40.000 Jurnal:
Kendaraan Tanah Bangunan kas 20.000 20.000 40.000 80.000

Incremental
Misal yang diketahui satu paket (seharga 80.000) berisi tanah dan bangunan, nilai pasar tanah sebesar 25.000, nilai pasar bangunan tidak diketahui: Alokasi ke tanah 25.000 Sisanya ke bangunan 55.000

Aktiva yang diperoleh dengan Modal Saham


Untuk memperoleh tanah perusahaan menerbitkan saham sebanyak 5.000 lembar (nilai nominal $10/lembar), pada saat itu nilai pasar saham sebesar $12/lembar Jurnal: Tanah (5.000 x 12) 60.000 Modal Saham (5.000 x 10) 50.000 Agio Saham 10.000

Disposisi Aktiva Tetap


Dijual Dikonversi terpaksa (dihentikan) Mis: penggusuran Ditukar

Aktiva Tetap Dijual


Mobil dengan harga perolehan 60.000.000 dijual dengan harga 75.000.000. pada saat dijual mobil ini sudah didepresiasi sebesar 10.000.000 Nilai Buku mobil:
Harga perolehan Akumulasi Depresiasi Nilai Buku Nilai jual Laba penjualan mobil 60.000.000 (10.000.000) 50.000.000 75.000.000 25.000.000

Jurnal: Kas Akumulasi Depresiasi Mobil Mobil Laba Penjualan Mobil

75.000.000 10.000.000 60.000.000 25.000.000

Aktiva Tetap Dihentikan Paksa


Mesin dengan harga perolehan 35.000.000 dihentikan dengan paksa, karena biaya perawatan terlalu mahal. Pada saat dihentikan mesin telah didepresiasi sebesar 5.000.000. Perhitungan:
Harga perolehan Akumulasi Depresiasi Nilai Buku 35.000.000 (5.000.000) 30.000.000

Jurnal: Akumulasi Depresiasi Mesin 5.000.000 Rugi Penghentian Mesin 30.000.000 Mesin 35.000.000

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai