Anda di halaman 1dari 7

STRATIFIKASI SOSIAL

Pengertian Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial (secara harfiah adalah pelapisan sosial) adalah penggolongan atau pembedaan orangorang dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, previlese, dan prestise.

Penggolongaan atau pembedaan artinya setiap individu menggolongkan dirinya sebagai orang yang termasuk dalam suatu lapisan tertentu (menganggap dirinya lebih rendah atau tinggi daripada orang lain) atau digolongkan ke dalam lapisan tertentu. Dengan demikian sebenarnya pelapisan sosial merupakan proses menempatkan diri dalam suatu lapisan (subyektif) atau penempatan orang ke dalam lapisan tertentu (obyektif).

Lapiran hirarkis artinya ada lapisan yang tinggi dan lapisan yang rendah. Lapisan yang lebih tinggi, lebih bernilai dari pada lapisan yang rendah. Kekuasaan adalah kesempatan yang ada pada seseorang atau sejumlah orang untuk melaksanakan kemauannya sendiri dalam suatu tindakan sosial, meskipun mendapat tantangan dari orang lain yang terlibat dalam tindakan itu (kekayaan, ilmu pengetahuan). Privilese berarti hak istimewa, hak mendahului dan hak untuk memperoleh perlakuan khusus baik dalam kehidupan bersama. Prestise berarti kehormatan dan harus dikaitkan dengan suatu sistem sosial tertentu.

Ketiga dimensi stratifikasi sosial (kekuasaan, previlese, dan prestise) dalam prakteknya bisa bersifat konsisten dan tidak konsisten. Artinya, dalam suatu sistem sosial yang konsisten para individu yang digolongkan ke dalam lapisan atau mempunyai kekuasaan, previlese, dan prestise yang lebih tinggi dari lapisan-lapisan di bawahnya. Untuk sistem sosial yang tidak konsisten, tidak harus demikian, ada salah satu dimensi yang tidak bersesuaian.

Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial


Stratifikasi sosial terwujud dari unsur-unsur : (a) Status (kedudukan); dan (b) role (peranan). Kedudukan dan peranan sebenarnya melekat dalam satu obyek individu. Kedunya merupakan sisi-sisi yang saling berkait erat

a. Status sosial atau kedudukan sosial adalah tempat di mana seseorang dalam suatu sistem sosial dihubungkan dengan orang-orang lainnya dalam sistem sosial (dalam pengertian obyektif) atau hasil dari penilaian orang lain terhadap diri seseorang dengan siapa ia berhubungan. Seseorang dikatakan berada pada status sosial yang tinggi karena orang-orang lain menempatkan dia pada tempat yang lebih tinggi dari dirinya atau lebih berharga dari dirinya
Status sosial diperoleh melalui dua cara yaitu ascribed status dan achieved status. Ascribed status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dalam masyarakat atas dasar keturunan atau kelahiran. sedang Achieved status adalah kedudukan yang dicapai seseorang dalam masyarakat dengan usaha-usaha yang disengaja

b. Social Role atau peranan sosial adalah perilaku normatif seseorang karena kedudukannya. Bisa juga diartikan sebagai pola perilaku yang diharapkan dari seseorang sesuai dengan status yang disandangnya dalam sistem sosial tertentu. Peranan merupakan sisi lain dari kedudukan. Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sesuai kedudukannya, maka berarti dia menjalankan suatu peranan. Sebetulnya perbedaan antara kedudukan dan peranan hanya untuk tujuan-tujuan analisis. Keduanya tidak dapat dipisahkan, tidak ada peranan tanpa kedudukan dan tidak ada kedudukan tanpa peranan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pelapisan sosial (kekuasaan, previlese, dan prestise) antara lain : Faktor ekonomi, seks (biologis dan sosiologis), usia, dan pendidikan. Sifat Stratifikasi Sosial 1.Sistem sosial yang bersifat tertutup (closed social stratification) > ditunjukkan dengan tidak adanya mobilitas sosial secara vertikal, dimana mobilitas sosial merupakan perpindahan status seseorang atau sekelompok orang.seperti sistem kasta 2.Sistem stratifikasi sosial yang bersifat terbuka (open social stratification) > ditandai dengan adanya mobilitas vertikal dari anggota-anggota sistem sosial tersebut. Orang-orang yang mempunyai status sosial rendah dengan usaha-usaha tertentu dapat meningkatkan statusnya, misalnya dengan cara meningkatkan pendidikan, ekonomi, politik, dan sebagainya. .

Mobilitas Sosial
1. Mobilitas vertikal merupakan perubahan status dari tingkatan yang lebih rendah ke yang lebih tinggi atau sebaliknya dari yang lebih tinggi ke yang lebih rendah. Masyarakat modern (demokratis) mengizinkan perpindahan status sesuai dengan kemauan individu yang bersangkutan. Kriteria status dalam masyarakat demokratis menyangkut pendidikan, prestasi, asset ekonomi, asset politis, dan sebagainya. Mobilitas horizontal adalah perpindahan kedudukan seseorang yang bersifat horizontal dimana ketiga dimensi status seseorang sebenarnya tetap. misalnya Seseorang buruh tani yang karena alasan tertentu melakukan migrasi ke kota menjadi buruh bangunan, tukang becak, atau pedagang asongan.pada dasarnya dimensi status dari jenis-jenis pekerjaan itu sama.

2.

Anda mungkin juga menyukai