Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN
PENGARUH BUDAYA DALAM EKONOMI

A.

B.

Pengertian
[1]Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum dan adat-istiadat dan lain-lain kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan
yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan mencakup aturan-aturan
yang berisikan kewajiban-kewajiban, larangan-larangan dan tindakan-tindakan yang
diizinkan. Kebudayaan itu bersifat spesifik sebab aspek ini menggambarkan pola kehidupan.
Setiap kesatuan masyarakat pola kehidupannya berbeda. Masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan. Mereka merupakan suatu sistem hidup
bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota
kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainnya. Keterikatan ini menyebabkan
kebudayaan memiliki pengaruh bagi setiap perilaku masyarakat.
Oleh karena itu, kebudayaan memiliki pengaruh yang kuat bagi setiap tindak tanduk
masyarakat yang hidup didalamnya. Akibat pengaruh ini, seringkali terjadi masalah
didalamnya. Salah satunya adalah masalah ekonomi. Kebudayaan yang tidak sesuai bisa saja
menjadi salah satu penyebab kemiskinan di masyarakat.
[ Max Weber ]Ekonomi adalah suatu pokok bagian dari masyarakat jaman ini,
pada itu kebanyakan sarjana sosiologi setuju. Di samping menjadi institusi sosial
dalam kepunyaan benar nya ,itu juga berperan untuk yang administratif, bidang pendidikan,
etis, sah/tentang undang-undang, dan organisasi masyarakat religious, singkatnya, bangunan
bagian atas yang sosial itu. Hanyalah dinamis hubungan ini dan bagaimana ditentukan adalah
sesuatu yang debat teoritis. Sarjana sosiologi yang klasik Marx, Durkheim, dan Weber adalah
yang pertama untuk menyelidiki hubungan itu antara ekonomi dan masyarakat di dalam yang
ke sembilan belas dan awal abad ke dua puluh, masing-masing mengembangkan sudut
pandang berbeda berdasar pada posisi teoritis masing-masing mereka. Seperti akan jadi
terperinci, Marx memandang ekonomi itu sebagai dasar yang menentukan bangunan bagian
atas yang sosial; Durkheim memandang ekonomi itu sebagai salah satu dari sejumlah institusi
sosial yang menyusun;merias suatu masyarakat, sedangkan Weber memandang ekonomi itu
pada sebagian sebagai suatu perluasan dari kepercayaan religius. Marx, Durkheim, dan Weber
membentuk itu pondasi bagi sosiologi klasik dan menyediakan teori brilian dan analisa yang
masih diperdebatkan hari ini semua tiga setuju bahwa ekonomi sangat utama suatu peristiwa
sosial dan untuk pantas studi sedemikian.
Pengaruh Budaya dalam Produksi

1.

a.

b.

c.

d.

[3]Kaidah-kaidah kebudayaan mencakup bidang yang luas sekali. Berlakunya kaidah


dalam suatu kelompok manusia tergantung pada kekuatan kaidah tersebut sebagai petunjuk
tentang seseorang bagaimana harus berlaku. Artinya, sampai berapa jauh kaidah-kaidah
tersebut dapat diterima oleh anggota kelompok, sebagai petunjuk prilaku yang pantas.
Apabila manusia sudah dapat mempertahankan diri dan menyesuaikan diri pada alam, juga
telah dapat hidup dengan manusia-manusia lain dalam suasana damai, timbullah keinginan
manusia untuk menciptakan sesuatu untuk menyatakan perasaan dan keinginannya kepada
orang lain, yang juga merupakan fungsi kebudayaan. Dengan demikian, fungsi kebudayaan
sangat besar bagi manusia, yaitu untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan
antarmanusia dan sebagai wadah segenap perasaan manusia.
Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia. Walaupun hal
itu jarang disadari oleh manusia sendiri, namun tak mungkin seseorang mengetahui dan
meyakini seluruh unsur kebudayaannya. Betapa sulitnya bagi seorang individu untuk
menguasai seluruh unsur-unsur kebudayaan yang didukung oleh masyarakat sehingga
seolah-olah kebudayaan dapat dipelajari secara terpisah dari manusia yang menjadi
pendukungnya.
(Damsar, h 49-51) Dalam membahas budaya dalam produksi ada tiga level penelitian
yang dapat dilakukan, yaitu
Budaya Organisasi
Penelitian tentang budaya organisasi menurut di maggio (1994) dapat dilakukan
ddengan empat pendekatan yaitu
Pendekatan kognitif
Pendekatan ini menekankan kepada peranan kebiasaan,rutin, dan standar prosedur
pelaksanaan dalam kehidupan organisasi.
Kesemuanya itu merupakan budaya organisasi yang memudahkan pengambilan kebijakan
organisasi yang memudahkan pengambilan kebijaksanaan organisasi dan pemecahan
permasalahan yang ada.
Pendekatan simbolisme ekspresif dan norma-norma organisasi
Pendekatan ini memfokuskan perhatian pada aspek symbol dan norma yang terdapat
dalam
suatu
perusahaan
sehingga
memotivasi
pekerja
untuk
melakukan
aktivitasnya.Misalnya perayaan ulang tahun perusahaan bisa dilakukan oleh perusahaan besar
dan perusahaan swasta asing di Indonesia seperti raja wali citra televise atau BASF.
Pendekatan budaya produksi dan manajemen
Pendekatan ini memandang bahwa terdapat perbedaan antara oran-orang yang terlibat
dalam produksi dan mereka yang terlibat dalam manajemen.

Pendekatan legitimasi dan keefektifan

Pedekatan ini melihat bahwa bagaimana legitimasi dan keefektifan organisasi


berhubungan dengan lingkungannya
2.

Budaya Kelas Sosial Dalam Ekonomi


[5]Penelitian budaya dalam kelas social seperti yang diajukan di maggio (1994) dapat
dilakukan dalam tiga bidang penelitian
a.
Penelitian tentang kelas bawah
Penelitian ini dapat dilakukan pada masalah bagaimana peranan sosialisasi dan ikatan
budaya dalam mempertahankan solidaritas, mengizinkan tindakan ekonomi atau politik
tertentu.
b. Penelitian tentang propesional dan manejer
Penelitian ini berkisar pada bagaimana budaya yang dimiliki oleh anggota-anggota
kelas ini memberikan kemampuan kepada mereka untuk melakukan mobilitas (pekerjaan dan
sosial).
c.
Penelitian tentang kelas pekerja
Penelitian ini berkisar pada bagaimana bahasa,rasa,definisi tentang kehormatan,norma
hokum,dan item budaya lainnya mempengaruhi perilaku seperti motivasi kerja.
[6]Misalnya Budaya Nyumbang di Jawa,bagi masyarakat Jawa tentu tidak asing
dengan budaya nyumbang. Budaya ini sudah begitu akrab di telinga kita. Nyumbang biasanya
dilakukan dengan membantu kerabat, tetangga, teman, saudara yang sedang punya hajat,
entah itu hajat melahirkan, mantu (mantenan), sunatan, maupun kematian. Bentuk sumbangan
bisa berwujud uang, barang, tenaga maupun pikiran.
Semula nyumbang sebagai sesuatu yang bernilai agung, wujud solidaritas sosial
masyarakat guna mengurangi beban warga yang sedang hajatan. Ketika ada tetangga, rekan
atau kerabat yang sedang punya hajat, masyarakat sekitar secara suka rela membantunya,
sehingga warga yang hajatan tidak terlalu terbebani. Masyarakat Jawa warna budayanya
sangat kental. Hampir setiap tahapan kehidupan bisa dipastikan ada ritual-ritual yang mesti
dijalankan, sejak lahir, sunatan, hamil, melahirkan, ritual kematian hingga pascakematian.
Jika perayaan ritual ini semua ditanggung sendirian, akan memakan biaya yang tidak sedikit.
Seiring perjalanan waktu, tradisi nyumbang ikut mengalami pergeseran nilai. Tradisi
yang semula bernilai solidaritas sosial tinggi ini pada akhirnya mengalami proses
kapitalisasi. Nyumbang yang awalnya kental dengan nuansa solidaritas organis,
solidaritas berdasarkan ketulusan, telah berubah menuju solidaritas mekanis, solidaritas
berdasarkan untung rugi. Penyelenggaraan hajatan tidak lagi semata-mata wujud akan
ketaatan kepada tradisi, namun kepentingan-kepentingan ekonomi ikut bermain. Tradisi
nyumbang sudah bergeser dari orientasi sakral menuju kepentingan uang.
Dari dua contoh kasus diatas, dapat kita bayangkan betapa besarnya biaya yang
dibutuhkan untuk acara-acara semacam itu, belum lagi mereka harus memotong hewan
kurban. Satu ekor sapi saja bisa dikatakan tidak cukup dalam prosesi adat itu, minimal dua

ekor sapi untuk dipergunakan dalam acara tersebut yang akan disuguhkan kepada semu
undangan yang hadir. Menariknya lagi, ketika akan dilaksanankan acara hajatan semacam itu,
tidak mengenal apakah orang tersebut kaya atau miskin, kondisi acaranya berbeda,
suguhannya pun juga tidak jauh berbeda. Orang kaya memotong kerbau, orang miskin pun
memotong kerbau. Inilah kondisi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat danterjadi secara
turun-temurun. Bahkan untuk melaksanakan prosesi tersebut masyarakat rela untuk
meminjam uang, menggadaikan apa yang dimiliki, serta menjual harta keluarga. Sehingga
biaya ritual tinggi menjadi sebuah kebiasaan turun temurun, yang berdampak pada tingkat
ekonomi masyarakat khususnya masyarakat pedesaan.
Ritual sebagai perwujudan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam
konteks adat, budaya rasa syukur tidak cukup hanya dengan lisan, namun perlu diwujudkan
dalam bentuk upacara ritual dan kalimat syukur itu diucapkan berbarengan dengan acara
ritual.
Tidak sebanding dengan nilai kepuasan bathin yang sulit diukur, nilai negative yang
ditimbulkan oleh acara adalah sebagai sebuah pemborosan, yang menyebabkan kemiskinan
yang berdampak pada :

Timbulnya hutang[7]
Hidup dalam pas-pasan tanpa memperhatikan gizi makanan karena sebagian
penghasilan disimpan untuk persiapan hajatan

Menggadaikan hak miliknya untuk kepentingan ritual

Budaya gengsi

3.

Budaya Antar Bangsa


( Damsar h 52) Penelitian tentang budaya antar bangsa melihat bagaimana perbedaan
budaya antar bangsa menyebabkan perilaku ekonomi.Bidang penelitian ini memperhatikan
perbedaan isi dari naskah dan kategori-kategori yang melekat dalam bahasa dan ditanamkan
lewat media sosialisasi misalnya system pendidikan dan media massa.Penelitian tentang
perbedaan budaya jepang dan Amerika memperlihatkan perbedaan budaya kerja seperti
pekerja-pekerja jepang lebih lama jam kerjanya,lebih sedikit absen,lebih sedikit alih
pekerjaan,dan lebih sedikit melakukan protes dibandingkan pekerja-pekerja amerika.
Saat
dunia
bergerak
ke
arah
yang
lebih masyarakat
global,
kita
melihat hubunganbudaya yang lebih dan lebih lintas. Banyak orang tua mengatakan bahwa
hubungan ini tidak akan bekerja karena tidak wajar, dan kadang-kadang berpikir ini
mempengaruhi beberapa sangat stabil. Jadi untuk melihat apakah hubungan lintas
budaya Anda memiliki tembakan bekerja, periksa daftar periksa singkat tapi penting.
Hubungan Anda bahkan akan lebih kuat untuk itu dalam jangka panjang. Inilah yang harus
Anda ketahui tentang mempersiapkan diri bagi Pernikahan lintasbudaya. Terlalu banyak
orang menganggap bahwa budaya mereka sampai ke "menang," terutama jika latar belakang
mereka adalah satu mayoritas di mana mereka tinggal. Anda mungkin berpikir keluarga Anda

tidak akan memiliki masalah, atau mengharapkan mereka untuk memiliki kecocokan. Dalam
kedua kasus, ada kemungkinan mereka akan mengejutkan Anda. Intinya adalah bahwa sering
kali ada tarik alami untuk wanita dari yang lain budaya dan sebaliknya dan cara sedang
dibuat lebih populer dan diterima oleh jaringan sosial yang berlimpah tengah hari ini. Jika
saya mencari suatu hubungan dan satu tidak mengembangkan online saya akan naik pesawat
cepat untuk bertemu dengannya untuk melihat apakah itu hanya kelakar online. Bahkan saya
tidak akan mencari hubungan secara online, itu hanya bukan cara saya. Ketika saya pertama
kali pergi ke Rusia, aku benar-benar hilang! Setiap aspek dari bagaimana mereka melakukan
hal-hal yang asing bagiku. Saya tidak melakukan apa-apa dengan benar, dan istri saya
mengancam saya terus-menerus karena saya biasanya malu sangat banyak. Rasanya seperti
hidup pada roller coaster emosional, tapi saya bertahan dan matang menjadi orang yang lebih
stabil dan percaya diri karena itu. Ini adalah cara yang sangat efektif untuk memastikan
komunikasi budaya akurat lintas telah terjadi. Hindari Slang Bahkan orang asing yang paling
berpendidikan tidak akan memiliki pengetahuan yang lengkap slang, idiom dan ucapan.
Bahayanya adalah bahwa kata-kata akan dipahami tetapi artinya tidak terjawab. Berikut
adalah beberapa strategi untuk meningkatkan komunikasi lintas-budaya. Perubahan
perspektif. Anda melihat orang-orang, tempat, dan hal sehari-hari meskipun lensa sendiri
budaya Anda. Lihat apa yang Anda dapat belajar dengan mencoba pada lensa budaya orang
lain. Berhati-hati. Menjadi sadar berarti "sepenuhnya hadir" dan mendengarkan apa dan
bagaimana informasi yang dikomunikasikan. Mendidik diri sendiri. Perjalanan. Ambil kelas
atau seminar. Dapatkan keluar dari zona kenyamanan Anda. Masuk ke komunitas Anda.
Dalam rangka membangun kuat hubungan lintas-budaya, mengundang kenalan baru Anda
untuk berbagi makan dengan Anda. Makanan memegang peranan penting dalam kehidupan
orang-orang dari semua lapisan masyarakat. Mengambil waktu untuk menikmati makan siang
atau makan malam dengan teman yang baru calon. Mengembangkan hubungan lintas-budaya
tidak mudah. Artikel ini telah membahas lima tips untuk membangun Persahabatan dengan
orang-orang dari semua lapisan kehidupan. Saran saya tentang situasi visa adalah bahwa jika
Anda bertemu seseorang dari negara lain yang ada di sini dengan visa pengunjung atau
bentuk lain dari visa dan Anda merasa bahwa Anda mungkin sangat serius tentang mereka,
berpikir tentang menikah sebelum mereka meninggalkan negara itu.[9]
4.

( Damsar h 50-58) Budaya Dan Pertukaran


Pertukaran, seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya merupakan aktivitas
ekonomi yang diterapkan dalam bidang ekonomi pasar.Berkenaan peranan budaya dalam
masyarakat pasar, Dimaggio mengajukan tiga argument yaitu
1. Budaya membentuk actor rasional
2. Ide,teknologi kognitif dan institusi-institusi yang berkaitan menciptakan kerangka kerja
bagi ekonomi pasar

3.

Orang menggunakan budaya untuk menginterpretasikan dan menyesuaikan diri terhadap


hubungan-hubungan dan institusi pasar.

C.

Pasar Loak sebagai Kontruksi Budaya


Pasar loak yang dimaksud disini adalah pasar loak yang berkembang di eropa
barat,terutama jerman.Pasar loak jerman tidaklah dapat dipandang hanya sebagai tempat jual
beli barang-barang bekas tetapi lebih dari itu,ia dapat dipandang sebagai suatu kontruksi
budaya.Pasar loak di jerman tidak dapat disamakan dengan pasar loak yang ada
dipadang,misalnya pasar loak jerman umumnya dilakukan dilangan terbuka,barang yang
diperjualbelikan beraneka ragam mulai dari barang-barang bekas seperti pakaian,peralatan
dapur,peralatan ruang tamu,alat tulis,music dan sebagainya.Barang-barang baru tersebut
kebanyakan berasal dari luar jerman seperti turki dan Negara-negara eropa timur seperti
polandia dan rusia.
Suatu pandangan biasa di jerman seorang penjual barang dagangan bekas menggelar
barang dagangannya di depan atau disamping mobil baruBMW nya.Barang bekas itu
relative baru bahkan malah sering ditemukan barang yang dijual masih baru belum dilepakan
merek dagangnya atau lebel harganya,tetapi oleh karena terlanjur sudah dibeli atau karena hal
lain maka barang tersebut jatuh ke pasar loak.

BAB III
PENUTUP
A.

1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.

Kesimpulan
Yang dimaksud dengan ekonomi menurut Marx suatu pokok bagian dari masyarakat
zaman ini, pada itu kebanyakan sarjana sosiologi setuju.
Adapun pengaruh budaya dalam produksi adalah
Budaya dalam organisasi
Pendekatan kognitif
Pendekatan simbolis
Pendekatan budaya produksi dan manajemen
Pendekatan legitimasi
Budaya kelas social
Penelitian tentang kelas bawah
Penelitian tentang professional dan manejer

c.
3.
B.

Penelitian tentang kelas pekerja


Budaya dan antar bangsa
Saran
Dengan adanya makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahaminya atau
mengambil ilmu pengetahuan dari pemakalah ini,pemakalah juga menyadari masih banyak
kekurangan dalam kesempurnaan makalah ini,jadi kami menerima kritik dan saran dari
pembaca dan teman-teman semuanya.

DAFTAR PUSTAKA

Damsar Sosiologi ekonomi Ed. Revisi cet. 2 Jakarta PT. Raja grafindo persada 2002
Weber Max,(1922) 1978,economy and society: An outline of interpretative sociology. Vol
2.berkeley: university of california press.
http://anggitawidasari.wordpress.com/2012/05/07/pengaruh-kebudayaan-terhadap-kehidupanekonomi-masyarakat-pedesaan/
http://id.prmob.net/antar-budaya/rusia/hubungan-interpersonal-2198166.html
[1] http://anggitawidasari.wordpress.com/2012/05/07/pengaruh-kebudayaan-terhadapkehidupan-ekonomi-masyarakat-pedesaan/
[2] Max Weber
[3] http://anggitawidasari.wordpress.com/2012/05/07/pengaruh-kebudayaan-terhadapkehidupan-ekonomi-masyarakat-pedesaan/
[4]Damsar, h 49-51
[6] http://anggitawidasari.wordpress.com/2012/05/07/pengaruh-kebudayaan-terhadapkehidupan-ekonomi-masyarakat-pedesaan/
[7] http://anggitawidasari.wordpress.com/2012/05/07/pengaruh-kebudayaan-terhadapkehidupan-ekonomi-masyarakat-pedesaan/
[8] Damsar h 52
[9] http://id.prmob.net/antar-budaya/rusia/hubungan-interpersonal-2198166.html
[10] Damsar h 50-58

Anda mungkin juga menyukai