Anda di halaman 1dari 9

USAHA PENYESUAIAN DIRI DAN PROSES SOSIALISASI

USAHA PENYESUAIAN DIRI THD LINGKUNGAN HIDUP

Planning > usaha pengaruhi penyesuaian diri manusia terhadap SDA (resetlement, pembukaan lahan baru, transmigrasi) Usaha penyesuaian diri terhadap tempat tinggal dan tanah usaha : a. pola berjauhan satu sama lain b. berkumpul dalam sebuah kampung atau desa dengan tanah usaha dibelakang c. berkumpul di dalam kampung dengan tanah usaha di luar kampung 3. Membentuk masyarakat setempat > suatu kelompok manusia yang menempati suatu daerah tertentu dimana terdapat satu perasaan persatuan yang erat sekali dan selalu melakukan pekerjaan untuk kepentingan bersama 4.Proses sosialisasi > penyesuaian diri terhadap watak masyarakat sekitarnya

Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi > proses yang dimulai sejak seseorang itu dilahirkan unt dapat mengetahui dalam memperoleh sikap, pengertian, gagasan, dan pola tingkah laku yang disetujui oleh masyarakatnya, serta mengetahui cara memainkan peranan-peranan yang menjadi dasar dari tingkah laku sesuai dengan kedudukannya di dalam berbagai golongan kemasyarakatan. Proses sosialisasi > kepribadian > organisasi dari sikapsikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari prikelakuan yang meliputi sikap untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus apakah ia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. > faktor biologis, psikologis, dan sosiologis. Peranan sosial > pola tingkah laku yang harus ditaati oleh seseorang dalam interaksi sosialnya, peranan kebudayaan, peranan pribadi, dan peranan situasional

SISTEM SOSIAL
1. Pengertian Sistem Sosial

Sistem sosial adalah sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang mempunyai hubungan timbal balik relative konstan. Dimana hubungan sejumlah orang dan kegiatannya itu berlangsung terus menerus. A. Dalam setiap sistem sosial ada sejumlah orang dan kegiatan; B. Orang-orang dan atau kegiatan-kegiatan itu berhubungan secara timbal balik > norma/nilai; C. Hubungan yang bersifat timbal balik ini bersifat konstan Sistim sosial > prilaku msyarakat krn adanya norma

Ada beberapa hal yang membuat manusia menciptakan sistem sosial, antara lain karena : Manusia mempunyai kebutuhan dasar biologi tertentu seperti pangan, sandang, papan, dan seks. Untuk memuaskan kebutuhan ini, manusia tergantung pada organisasi-organisasi kemasyarakatan. Kenyataan di atas menciptakan kebutuhan-kebutuhan lain yaitu kebutuhan sistem pada diri individu. Dan akhirnya manusia berusaha untuk memaksimumkan kepuasan dari kebutuhan dirinya. Sistim sosial terbentuk atas dasar : kekerabatan, tempat tinggal, tempat kerja atau profesi, keagamaan, kecenderungan politik, aktivitas ekonomi, dan lain-lain.

Masyarakat Desa Sebagai Sistem Sosial


Bouman (dalam I NyomanBeratha, 1982), desa adalah salah satu bentuk dari kehidupan bersama beberapa ribu orang, hampir semuanya saling mengenal; kebanyakan yang termasuk di dalamnya hidup dari pertanian, dan sebagainya, usaha-usaha yang dapat dipengaruhi oleh hukum dan kehendak alam,terdapat banyak ikatan-ikatan keluarga yang rapat, taat pada tradisi dan kaidah-kaidah sosial. Masyarakan desa > sistem sosial yang komprehensif, artinya di dalam masyarakat desa terdapat semua bentuk pengorganisasian atau lembaga-lembaga yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia walaupun tidak 100 persen.

Agribisnis Sebagai Sistem Sosial


Agribisnis > suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem , dan yang paling besar adalah farming (usahatani). Farming ini berkaitan dengan subsistem industri hilir dan subsistem industri hulu, keduanya tidak berdiri sendiri. Industri hulu> input usahatani : industri pakan, industri pupuk, industri mesin dan peralatan pertanian, industri pestisida, usaha pembibitan dan pembenihan, transportasi, dan lain-lain Indutri hilir > setiap usaha yang mengolah hasil-hasil pertanian (processing). Subsistem ini bisa juga disebut agroindustri. Yang termasuk di dalam kategori ini antara lain industri makanan olahan dalam bentuk, jenis-jenis makanan yang dipasarkan di supermarket, restaurant, dan lembaga-lembaga pemasaran.

Sistem Sosial Tradisional ( Rogers dan Schoemaker,1987), ciri-ciri sistem sosial tradisional
Kurang berorientasi pada perubahan; Kurang maju dalam teknologi atau masih sederhana; Relatif rendah kemelekhurufannya (tingkat buta huruf tinggi), sehingga mempermudah kekangan masyarakat untuk tetap mempertahankan status quo dalam sistem sosial; hubungan interpersonal yang efektif tampak dalam bentuk persahabatan dan saling berkunjung yang dinilai tinggi sebagai tujuan mereka sendiri; Sedikit sekali komunikasi yang dilakukan oleh anggota sistem dengan pihak luar. Kurangnya fasilitas transportasi dan komunikasi dengan masyarakat yang lebih luas meyebabkan lebih kuatnya kecenderungan orang-orang dalam sistem tradisional itu untuk relatif tetap terisolir;

Kurang mampu menempatkan diri atau melihat dirinya dalam peranan orang lain, terutama peranan orang di luar sistem. Seorang anggota sistem dengan norma tradisional agaknya sulit atau tidak belajar dari hubungan sosial baru yang melibatkan diri mereka sendiri; sistem sosial modern menurut Rogers dan Schoemaker mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Pada umumnya mempunyai sikap positif terhadap perubahan; Teknologinya sudah maju dengan sistem pembagian kerja yang komplek; Pendidikan dan ilmu pengetahuan dinilai tinggi; Hubungan sosial lebih bersifat rasional dan bisnis daripada bersifat emosional;

Pemandangannya kosmopolit, karena anggota sistem sering berhubungan dengan orang luar, mudah memasukkan ide baru ke dalam sistem sosial; Anggota sistem sosial mampu berempati, dapat menghayati peranan orang lain yang betul-betul berbeda dengan sendirinya; Secara garis besar sistem sosial modern dicirikan oleh kemampuan sistem sosial itu untuk menyesuaikan diri dengan yang sulit berubah dengan sebutan tradisional atau kolot, sebenarnya yang dimaksud adalah kelambanannya untuk berubah. Orang-orang yang fleksibel terhadap perubahan-perubahan, disekitarnya disebut moderat.

Anda mungkin juga menyukai