Anda di halaman 1dari 4

PT.

NINDYA KARYA ( PERSERO)

PERATURAN LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, TINGKAT NASIONAL


TOPIK Umum Pengendalian Pencemaran Air NOMOR PERATURAN Undang-undang No.23 tahun 1997 Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001. PPRI No. 19 / 1999 KEP-51/MENLH/10/1995 KEP-52/MENLH/10/1995 KEP-58/MENLH/10/1995 KEP-42/MENLH/10/1995 TENTANG Pengelolaan Lingkungan Hidup Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Pengendalian Pencemaran Laut Baku Mutu Limbah Cair untuk kegiatan industri. Baku Mutu Limbah Cair untuk Kegiatan Hotel Baku Mutu Limbah Cair untuk kegiatan Rumah Sakit Baku Mutu Limbah Cair untuk kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bumi. Program Kali Bersih. Limbah Bahan Berbahaya dab Beracun (B3) Udara KEP-35/MENLH/10/1995 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ( B3 ) Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Pengendalian Pencemaran Udara. Ambang Batas Emisi Kendaraan bermotor Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Program Langit Biru - PPRI No.18 Tahun 1999 dan PPRI No. 85 Tahun 1999 - PPRI No. 74 Tahun 2001 - PPRI No.41 Tahun 1999 - KEP-35/MENLH/10/1993 - KEP-13/MENLH/3/1995. - KEP-15/MENLH/4/1996 Kebisingan Getaran Kebauan - KEP-48/MENLH/11/1996 - KEP-49/MENLH/11/1996 - KEP-50/MENLH/11/1996 Baku Tingkat Kebisingan Baku Tingkat Getaran. Baku Tingkat Kebauan.

PT. NINDYA KARYA ( PERSERO)

UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 1997


PASAL 6 ISI Setiap orang wajib menjaga kelestarian lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan setiap orang yang melakukan usaha/kegiatan wajib memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan. Setiap usaha/kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Setiap rencana usaha/kegiatan yang memungkinkan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan, wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup ( AMDAL) Setiap penanggung jawab usaha/kegiatan wajib mengelola limbah hasil usaha / kegiatannya. Setiap penanggung jawab usaha/ kegiatan wajib mengelola bahan beracun dan berbahaya, pengelolaannya meliputi ; menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan/atau membuang. Usaha/ kegiatan yang dapat punya dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL untuk memperoleh ijin melakukan usaha/kegiatannya. - Setiap orang dilarang membuang limbah ke media lingkungan hidup, tanpa suatu keputusan ijin. - Setiap orang dilarang membuang limbah yang berasal dari luar wilayah Indonesia ke media lingkungan hidup Indonesia. Setiap orang dilarang mengimpor limbah bahan berbahaya dan beracun Bila ada gejala ketidakpatuhan terhadap ketentuan undang-undang ini, maka menteri berwenang memerintahkan pelaksanaan audit lingkungan hidup. Setiap pencemaran/ perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan, wajib membayar ganti rugi atau melakukan tindakan tertentu. - Usaha/ kegiatan yang menimbulkan dampak penting, yang menggunakan dan/atau menghasilkan bahan berbahaya dab beracun ( B3), mutlak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dengan membayar ganti rugi secara langsung dan seketika. - Ganti rugi dibebaskan bila pencemaran/perusakan ditimbulkan oleh : 1. bencana alam atau peperanga, atau 2. keadaan terpaksa di luar kemampuan manusia, atau 3. tindakan pihak ketiga yang menyebabkan terjadinya pencemaran/ perusakan lingkungan. - Barangsiapa secara sengaja melanggar hukum sehingga menyebabkan pencemaran/ perusakan lingkungan, diancam pidana penjara maksimal 10 tahun dan denda maksimal Rp. 500 juta. - Jika tindak pidana diatas menyebabkan orang mati atau luka berat, diancam pidana penjara maksimal 15 tahun dan denda maksimal Rp. 750 jutas. - Barangsiapa karena kelalaiannya melanggar hukum sehingga menyebabkan pencemaran/ perusakan lingkungan, diancam pidana penjara maksimal 3 tahun dan denda maksimal Rp. 100 juta. - Jika tindak pidana diatas menyebabkan orang mati atau luka berat, diancam pidana penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimal Rp. 150 juta.

14 15. 16. 17 18. 20.

21. 29. 34. 35.

41.

42.

PT. NINDYA KARYA ( PERSERO)

43.

44.

45. 46.

47.

- Barangsiapa secara sengaja melanggar hukum dengan membuang zat, energi dan/atau komponen lain yang berbahaya atau beracun masuk ke media lingkungan; melakukan impor, ekspor, memperdagangkan, mengangkut, menyimpan bahan tersebut; menjalankan instalasi yang berbahaya, padahal mengetahui atau dapat menduga bahwa perbuatannya dapat menimbulkan pencemaran/perusakan lingkungan atau membahayakan kesehatan umum/nyawa orang lain, diancam pidana penjara maksimal 6 tahun dan denda maksimal RP. 300 juta. - Ancaman pidana yang sama dengan diatas diberlakukan bagi siapa saja yang dengan sengaja memberikan informasi palsu atau menghilangkan atau menyembunyikan atau merusak informasi yang diperlukan dalam kaitannya dengan perbuatan diatas. - Jika tindak pidana diatas menyebabkan orang mati atau luka berat, diancam pidana penjara maksimal 9 tahun dan denda maksimal Rp. 450 juta. - Barangsiapa karena kelalaiannya melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 43, diancam pidana penjara maksimal 3 tahun dan denda maksimal RP. 100 juta. - Jika tindak pidana diatas menyebabkan orang mati atau luka berat, diancam pidana penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimal RP. 150 juta. - Jika tindak pidana tersebut dalam Pasal 41 sampai Pasal 44 dilakukan oleh atau atas nama badan hukum, perseroan, perserikatan, yayasan atau organisasi lain, ancaman pidana denda diperberat dengan tiga kalinya. - Jika tindak pidana tersebut dalam Psal 41 sampai Pasal 44 dilakukan oleh atau atas nama badan hukum, perseroan, perserikatan, yayasan atau organisasi lain, tuntutan pidana dilakukan dan sanksi pidana serta tindakan tata tertib dimaksud dalam Pasal 47 dijatuhkan baik terhadap pihak badan hukum, perseroan, perserikatan, yayasan atau organisasi lain maupun terhadap mereka yang memberikan perintah untuk melakukan tindakan pidana terebut. - Jika tindak pidana tersebut dalam Pasal 41 sampai Pasal 44 dilakukan oleh atau atas nama badan hukum, perseroan, perserikatan, yayasan atau organisasi lain, dan dilakukan oleh orang-orang yang bertindak dalam lingkungan hukum badan hukum, perseroan, perserikatan, yayasan atau organisasi lain tuntutan pidana dilakukan dan sanksi pidana dijatuhkan terhadap mereka yang memberikan perintah atau yang bertindak sebagai pemimpin. Selain ketentuan pidana, terhadap pelaku tindak pidana lingkungan dapat pula dikenakan tindakan tata tertib berupa: - Perampasan keuntungan dari tindak pidana, dan/atau - Penutupan perusahaan, dan/atau - Perbaikan akibat tindak pidana, dan/atau - Wajib mengerjakan apa yang dilalaikan tanpa hak, dan/atau - Menempatkan perusahaan di bawah pengampunan maksimal 3 tahun.

PT. NINDYA KARYA ( PERSERO)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL ( Environment Impact Assessment )


REGULASI Peraturan-peraturan : - PP No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan - KEP MENLH No.17 Tahun 1999 tentang Jenis Rencana Usaha atau kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL. - SK. Menperind No.250/M/SK/10/1994 tentang pedoman Teknis Penyusunan Pengendalian Dampak terhadap Lingkungan Hidup pada sektor Industri. SK. Menperind No.250/M/SK/ 10/1994 KETERANGAN ISI : - Setiap usaha/kegiatan yang punya dampak penting wajib membuat Analisis Dampak Lingkungan ( AMDAL ). - Penetapan jenis usaha yang punya dampak penting atau tidak dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup ( KEP MENLH No. 17 Tahun 1999 ) - Penetapan jenis industri yang punya dampak penting atau tidak dilakukan oleh Menteri Perindustrian ( SK No. 250/M/SK/10/1994) - Industri dikategorikan menjadi tiga tingkatan, yaitu : 1. Berdampak penting : Wajib AMDAL ( lihat lampiran 1 ) 2. Berdampak kurang penting : wajib UKL/UPL ( lihat lampiran 2 ) 3. berdampak tidak penting : wajib SPPL ( SK No. 148/M/SK/7/1995 ) Jenis-jenis industri yang wajib AMDAL : Industri Semen Industri Pulp atau Kertas terintegrasi dgn Pulp Industri Pupuk Kimia. Industri Peleburan Baja. Industri Peleburan Timah Hitam. Industri Peleburan Tembaga. Industri Pembuatan Alumina. Industri Peleburan Baja Paduan. Industri Alumunium Ingot. Industri Pembuatan Pellet dan sponge Industri Pig Iron Industri Ferro Alloy. Industri Galangan kapal Kawasan Industri. Industri Pesawat Terbang. Industri Baterai Industri Penghasil Pestisida Primer. Industri Senjata, Amunisi dan Bahan Peledak.

Anda mungkin juga menyukai