Anda di halaman 1dari 14

ASMA BRONKIALE

KARINA NUANSA PUTRI 2005730038

DEFINISI ASMA
Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara

Faktor pencetus
Inhalan Zat kimia Stres Aktivitas (exercise) Obat-obatan

Patofisologi serangan asma


Pencetus b.konstriksi, edem, sekresi obstruksi jalan napas

ventilasi tidak seragam atelektasis compliance

hiperinflasi paru

ventilasi-perfusi tidak padu padan gangguan compliance

p surfaktan napas
asidosis v.konstriksi pulmonal

hipovent.alv

p kerja

PaCO2

PaO2

Gejala & tanda klinis


Mengi berulang, sesak napas, rasa dada tertekan & batuk terutama malam / dini hari Sebagian besar reversibel secara spontan/dgn pengobatan Timbul bila terpajan dgn faktor pencetus Seringkali hanya batuk kronik berulang (BKB) yaitu batuk 2 minggu Pada auskultasi terdengar wheezing dan ekspirasi memanjang. Bisa berhubungan dengan paparan terhadap alergen mis: bulu binatang.

Pembagian asma
Derajat penyakit
Asma Episodik

Derajat Serangan
Ringan Sedang Berat Ancaman henti

Jarang
Asma Episodik

Sering Asma Persisten

nafas

Derajat Asma
Ringan (asma episodik jarang)
Gejala/serangan < 1x / bulan & berlangsung < 1 minggu

Sedang (asma episodik sering)


Gejala/serangan > 1x / bulan & berlangsung 1 minggu

Berat (asma persisten)


Gejala/serangan hampir setiap hari & berlangsung hampir sepanjang tahun

Ringan

Sedang 11.7%
3.9%

Berat

84.4%

Tatalaksana serangan asma


Tatalaksana di rumah Tatalaksana di Rumah Sakit (Ruang Gawat Darurat)

Tatalaksana Awal

Nilai prediksi derajat serangan Nebulisasi -agonis, selang 20 menit Nebulisasi ketiga: tambahkan antikolinergik Serangan berat: langsung tambah antikolinergik Bila tidak ada nebulizer: MDI dengan Spacer
Adrenalin

Algoritma serangan asma


Klinik / IGD Nilai derajat serangan
nebulisasi -agonis 3x, selang 20 menit nebulisasi ketiga + antikolinergik

Tatalaksana awal

Serangan ringan (nebulisasi 1x, respons baik bertahan 1-2 jam, boleh pulang gejala timbul lagi serangan sedang

Serangan sedang (nebulisasi 2-3x, repons parsial) berikan O2 nilai ulang sedang Ruang Rawat Sehari pasang infus

Serangan berat (nebulisasi 3x, respons buruk) O2 sejak awal pasang infus nilai ulang berat, Ruang Rawat Inap foto Ro toraks

Boleh pulang bekali -agonis (hirupan / oral) jika ada obat pengendal, teruskan inf.virus (+), steroid oral 24-48 jam kontrol proevaluasi

Rng. Rawat Sehari Oksigen teruskan steroid oral nebulisasi / 2 jam 8-12 jam klinis stabil boleh pulang 12 jam tetap belum baik rawat inap

Catatan: Jika menurut penilaian serangannya berat, nebulisasi 1x,

langsung -agonis + antikolinergik Bila belum ada alatnya, nebulisasi awal dapat diganti dgn adrenalin sk. 0,01 ml/kgBB/kali, maksimal 0,3 ml/kali. Untuk serangan sedang dan terutama berat, O2 2-4L/mnt diberikan sejak awal, termasuk saat nebulisasi

Ruang Rawat Inap Oksigen teruskan atasi dehidrasi & asidosis jika ada steroid IV tiap 6-8 jam nebulisasi/1-2 jam aminofilin IV awal, lanjutkan rumatan nebulisasi 4-6x baik, interval 4-6 j 24 jam stabil boleh pulang dengan steroid & aminofilin IV tetap tidak baik ICU

Pemeriksaan penunjang
1. Uji fungsi paru dgn spirometer (peak flow meter) Variabilitas pada PFR atau FEV1 15% Kenaikan 15% pd PFR/FEV1 setelah inhalasi bronkodilator Penurunan 15% pd PFR/FEV1 setelah provokasi bronkus 2. Pem. IgE & eosinofil total >normal 3. Foto R dada gbr emfisematous Foto sinus paranasalis anak >5 thn dgn asma persisten/sulit diatasi 4. Uji alergi pada kulit

Tatalaksana
Tatalaksana umum
Penting orang tua/keluarga Identifikasi & penghindaran faktor pencetus

Tatalaksana khusus (medikamentosa)


Tatalaksana asma jangka panjang rawat jalan Tatalaksana serangan asma rawat inap

Anda mungkin juga menyukai