Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara bagaikan suatu organisme. Ia tidak bisa hidup sendiri.

Keberlangsungan hidupnya ikut dipengaruhi juga oleh negara-negara lain, terutama negara-negara tetangganya atau negara yang berada dalam satu kawasan dengannya. Untuk itulah diperlukan satu sistem perpolitikan yang mengatur hubungan antar negara-negara yang letaknya berdekatan di atas permukaan planet Bumi ini. Sistem politik tersebut dinamakan Geopolitik, yang mutlak dimiliki dan diterapkan oleh setiap negara dalam melakukan interaksi dengan sesama negara di sekitarnya. Tak terkecuali Indonesia. Indonesia pun harus memiliki sistem geopolitik yang cocok diterapkan dengan kondisi kepulauannya yang unik dan letak geografis negara Indonesia di atas permukaan planet Bumi ini. Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek Astagatra. Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidak saja diartikan sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara disamping warga negara juga meliputi bukan warga negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera (Pembukaan UUD 45 Alinea IV) perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang

dimaksud agar warga negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya di tengah arus globalisasi. Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat dipisahkan dari bumi yang ada

dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lainlain. Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang yang menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga, masyarakat, dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non fisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para ilmuan politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari geografi politik.

B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dapat ditarik dari latar belakang diatas adalah sebagai berikut : 1. Apakah pengertian dan latar belakang geopolitik? 2. Apa pandangan para pemikir tentang geopolitik 3. Apa wawasan geopolitik? 4. Bagaimanakah Geopolitik Indonesia? 5. Bagaimanakah Geopolitik dan Otonomi Daerah? 6. Bagaimana perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya?

C. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Kewarganegaraan dan diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami pengertian dan latar belakang Geopolitik, pandangan para pemikir tentang Geopolitik, wawasan Geopoltik, Geopolitik Indonesia, Geopolitik dan otonomi daerah, serta perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya.

BAB II ISI
A. Pengertian dan Latar Belakang Geopolitik Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara ; dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalahmasalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Atau Teori Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan. Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa. Latar belakang geopolitik Indonesia yaitu: 1. Falsafah Pancasila Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan Geopolitik Indonesia. Nilai-nilaitersebut adalah: a) PenerapanHak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan ibada hsesuai dengan agam amasing- masing. b) Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan. c) Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. 2. Aspek Kewilayahan Nusantara Pengaruh geograf imerupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa. 3. Aspek Sosial Budaya Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memilikiadat istiadat,bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antar golonga nmengandung potensi konflik yang besar.
3

4. Aspek Kesejarahan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wawasan nasional Indonesiayang diwarnai oleh pengalamansejarahyang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.

B. Pandangan Para Pemikir tentang Geopolitik Semula geopolitik adalah ilmu bumi politik yang membahas masalah politik dalam suatu negara, namun berkembang menjadi ajaran yang melegitimasikan Hukum Ekspansi suatu negara. Hal ini tidak terlepas dari para penulis : 1. Friedrich Ratzel (1844-1904)

Teori Ruang : bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan ruang hidup yang makin meluas, karena kebutuhan sumber daya yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah bangsa yang primitif. 2. Rudolf Kjellen (1864 1922) Teori Kekuatan : behwa negara adalah satuan politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis yang memiliki intelektualitas. Dengan kekuatan yang dimiliki ia mampu mengeksploitasi negara primitif agar negaranya dapat ber-swasembada. (Darwinisme Sosial). 3. Karl Haushover (1869 1946) Teori Pan Regional, empat kawasan benua : untuk menjadi jaya, bangsa harus mampu menguasai benua- benua di dunia yang dibagi atas empat kawasan benua dan masing- masing dimpimpin satu bangsa (Pan Amerika, Asia Timur, Rusia India, Eropa Afrika).

B. Wawasan Geopolitik 1. Wawasan Benua (Sir Halford Mackinder 1861-1947) Teori Daerah Jantung (wawasan benua) : bila ingin menguasai dunia, suatu bangsa harus menguasai daerah jantung dan untuk itu diperlukan kekuatan darat yang memadai. Daerah jantung terdiri dari : Rusia, Siberia, Sebagian Mongolia, Daerah bulan sabit dalam (eropa barat,

eropa selatan, timur tengah, asia selatan, asia timur) dan Bulan sabit luar (afrika, australia, amerika, benua baru) 2. Wawasan Bahari (Sir Walter Raleigh 1554-1618 dan Alfred T. Mahan 1840-1914) Teori Kekuatan Maritim: Sir W. Raleigh: Siapa yang menguasai laut akan menguasai perdagangan/kekayaan dunia dan akhirnya akan menguasai dunia. Oleh karena itu ia harus memiliki armada laut yang kuat. Sebagai tindak lanjut, maka Inggris berusaha menguasai pantaipantai benua, paling tidak menyewanya. Alferd T. Mahan: Laut untuk kehidupan, sumber daya alam banyak terdapat di laut, maka harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya. 3. Wawasan Dirgantara (Giulio Douhet 1869-1930 dan William Mitchel 1989-1936) Bahwa kekuatan udara mampu beroperasi hingga garis belakang lawan serta kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan udara. 4. Wawasan Kombinasi (Nicholas J. Spijkman 1893-1943) Teori Daerah Batas : penguasaan daerah jantung harus ada akses ke laut dan hendaknya menguasai pantai sepanjang Eurasia.

D. Geopolitik Indonesia 1. Wawasan Nasional Istilah wawasan berasal dari katawawas yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata mawas yang berarti memandang atau melihat. Sedangkan wawasan berarti cara pandang, cara tinjau, atau cara melihat. Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang di jabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya. Wawasan nasional suatu bangsa terbentuk karena bangsa tersebut tinggal dalam suatu wilayah yang diakui sebagai miliknya untuk kehidupannya. Oleh karena itu, apabila suatu abngsa dibahas, akan terkait pula masalah sejarah diri dan budaya, falsafah hidup, serta tempat tinggal dan lingkungan bangsa tersebut. Wawasan nasional bangsa Indonesia dinamakan wawsan nusantara yang merupakan implementasi perjuangan pengakuan sebagai negara kepulauan yang disesuaiakan dengan kemajuan zaman.

2. Wawasan Nusantara Diperlukan suatu konsep geopolitik untuk menyiasati keadaan/kondisi Negara Indonesia, yang terdiri dari ribuan pulau dan sepanjang 3,5 Juta Mil, konsep geopolitik itu adalah Wawasan Nusantara. Geopolitik Indonesia dinamakan wawasan nusantara yang secara umum didefinisikan sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang dirinya yang bhineka, serta lingkungan geografinya yang berwujud negara kepulauan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Adapun tujuannya adalah untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional, dan tururt serta menciptakan ketertiban dan perdamaian dunia. Kesemua itu dalam rangka menciptakan Tujuan Nasional. Jadi, Wawasan Nusantara/Wawasan Nasional bermaksud untuk mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.

3. Tujuan dan manfaat wawasan nusantara Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu: Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Manfaat wawasan nusantaraManfaat yang di kemukakan oleh Winarno (2006) adalah sebagaiberikut: a. Diterima dan di akuinya konsepsi nusantara di forum internasional. b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi sumber daya yang besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. c. Keutuhan wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa, menjadi salah satu sarana integrasi nasional.
6

4. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara a. Wadah (Contour) Wadah bangsa Indonesia adalah organisasi kenegaraan yang dalam wujud supra struktur politik, sedangkan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah kelembagaan dalam wujud infra struktur politik. b. Isi (Content) Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita, serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. c. Tata Laku (Conduct) Interaksi antar wadah dengan isi, yakni yang dapat mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga serta kecintaan terhadap bangsa dan tanah air.

5. Kedudukan wawasan nusantara Dalam sistem kehidupan nasional Indonesia sebagai paradigma kehidupan nasional Indonesia yang urutannya sebagai berikut: a. Pancasila sebagai falsafah, ideology bangsa, dan dasar negara b. UUD 1945 sebagai konstitusi negara c. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik bangsa Indonesia d. Ketahanan Nasional sebagai geostrattegi bangsa dan Negara Indonesia e. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam pembangunan nasional.

6. Fungsi Wawasan Nusantara Fungsi wawasan nusantara yaitu: a) Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara. b) Wawasan nusantara sebagai konsep ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.
7

Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan. c) Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis yang menghubungkan titik titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah RI.

7. Peranan Wawasan Nusantara Peranan wawasan nusantara yaitu sebagai berikut: a. Mewujudkan serta memeilihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan selaras pada segenap aspek kehidupan nasional b. Menumbuhkan rasa tanggung jawab atau pemanfaatan lingkungannya dimana peranan ini berkitan dengan adanya hubungan yang erat dan saling terkait dan ketergantungan antar bangsa dan ruang hidupnya. Jika lingkungan tidak dimanfaatkan maka akan menimbulkan kerusakan lingkungan yang pada akhirnya akan merugikan bangsa c. Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional yang menjadi dasar hubungan antar bangsa d. Merentang hubungan internasioanl dalam upaya ikut menegakkan perdamaian.

8. Wajah wawasan nusantara Geopolitik Indonesia hanya satu yaitu wawasan nusantara tetapi wajahnya lebih dari satu yaitu ada empat wajah yang meliputi: wajah nusantara sebagai wawasan nasional yang melandasi konsepsi ketahanan nasional, wajah nusantara sebagai wawasan pembangunan nasional, wajah nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan, serta wajah nusantara sebagai wawasan kewilayahan. a. Wawasan Nusantara Sebagai Landasan Konsepsi Ketahanan Nasional Wawasan nusantara dalam perkembangannya dipandang sebagai konsepsi politik ketatanegaraan dalam upaya mewujudkan tujuan nasional yang merupakan penerapan
8

teori geopolitik dari Bangsa Indonesia. Ketahanan nasional diartikan sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan dalam mencapai persatuan serta kesatuan nasional dalam rangka mencapai kesejahteraan dan keamanan nasional. Bertolak dari pandangan ini, maka ketahanan nasional merupakan geostrategi nasional untuk mencapai sasaran yang telah ditegaskan dalam wawasan nusantara dan perlu ditingkatkan dengan berpedoman pada wawasan nusantara. b. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Pembangunan Nasional Menurut UUD 1945, MPR wajib membuat GBHN yang menegaskan bahwa wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasional adalah wawasan nusantara yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945. Kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mencakup mengenai: perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi, perwujuan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya, serta perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan. c. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan Negara Wawasan nusantara adalah pandangan geopolitik Indonesia dalam mengartikan tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara. Implementasi nyata dari wawasan nusantara yang menjadi kepentingankepantingan pertahanan keamanan negara harus ditegakkan. Realisasi penghayatan dan pengisian wawasan nusantara disatu pihak menjamin keutuhan wilayah nasional dan melindungi sumber-sumber kekayaan alam serta penyelarasannya sedangkan di pihak lain dapat menunjukkan kedaulatan negara Republik Indonesia. Kesatuan pertahanan dan keamanan negara mengandunga arti bahwa ancaman terhadap sebagian wilayah mana pun pada hakikatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara. d. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Kewilayahan Sebagai faktor eksistensi suatu negara, maka wilayah nasional perlu ditentukan batasbatasnya agar tidak terjadi sengketa dengan negara-negara tetangga. Oleh karena itu, pada umumnya batas-batas wilayah suatu negara dirumuskan dalam konstitusi negara baik tertulis maupun tidak tertulis. Namun, UUD 1945 tidak memuat secara jelas

ketentuan wilayah negara Republik Indonesia baik dalam pembukaan Undang-Undang


9

maupun dalam pasal-pasalnya. Ketentuan mengenai batas wilayah Indonesia terdapat pada pembukaan UDD 1945 aline IV: ......seluruh tumpah darah Indonesia..... serta pada pasal 18 UUD 1945: Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil......

E. Geopolitik dan Otonomi Daerah Otonomi daerah memberikan wewenang kepada penduduk suatu wilayah

tertentu/penduduk lokal untuk mengurus wilayahnya sendiri dan memanfaatkan segala potensi yang ada di dalamnya, atas dasar kesadaran bahwa yang mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu wilayah adalah penduduk yang mendiami wilayah tersebut. Beberapa asas dalam mengelola daerah yaitu desentralisasi dan dekonsentrasi. a. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada

daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerinta kepada

Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

F. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya 1. Masa Penjajahan (Belanda dan Jepang) Dasar: Ordonansi Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim No.442/1939 Ukuran: 3 mil dari garis pantai pada saat pasang surut (low water) 2. Setelah proklamasi s.d. 13 Desember 1957 Dasar: Ketentuan peralihan UUD 1945. Konstitusi RIS, UUDS 1950, tetap berlaku Ordonansi No. 442/1939 3. Deklarasi Pemerintahan RI tanggal 13 Desember 1957 (Deklarasi Juanda) Dasar: Pengumuman Pemerintahan RI tanggal 13 Desember 1957 PERPERU No. 4/1960 tetntang Pemerintahan Indonesia Ukuran: 12 mil dari garis pangkat Luas wilayah: Bertambah 3,9 juta km2 4. Deklarasi Pemerintahan RI tanggal 17 Februari 1969 (landasan kontinen) Dasar: Deklarasi Pemerintahan RI tanggal 17 Februari 1969 UU No. 1/1073 tentang Landasan Kontinen
10

Luas wilayah: bertambah 0,8 juta km2 menjadi 6,7 juta km2 5. Pengumuman Pemerintaha tahun 1980 (ZEE) Dasar: Pengumuman Pemerintahan tentang ZEE UU No. 5/1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Luas wilayah: Bertambah 2,5 juta km2 menjadi 9,2 juta km2

11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan Keadaan geografis Indonesia yang unik menuntut sebuah konsep geopolitik khusus yang dapat diterapkan dengan baik oleh bangsa Indonesia. Konsep geopolitik tersebut adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik negara lain yang cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah, konsep geopolitik Indonesia, atau Wawasan Nusantara, justru bertujuan untuk mempertahankan wilayah. Wawasan Nusantara merupakan sebuah konsep geopolitik yang paling tepat untuk negara Indonesia yang memiliki belasan ribu pulau yang tersebar sepanjang jutaan mil.

B. Saran Konsep geopolitik ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan agar dapat mencapai tujuan-tujuan Wawasan Nusantara yang telah ditetapkan, yaitu mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.

12

DAFTRA PUSTAKA
Tim Dosen Mata Kuliah PKN. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Makassar: UPT MKU Universitas Hasanuddin http://doudymalfoy.blogspot.com/2011/11/makalah-pendidikan-kewarganegaraan_22.html http://abiotik.blogspot.com/2012/10/geopolitik-indonesia.html http://putrimailiza29.wordpress.com/2012/05/10/makalah-geopolitik-mailiza-putri/

13

Anda mungkin juga menyukai