BLOK 10 DERMATOMUSKULOSKELETAL
Hak cipta dipegang oleh Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi. Dilarang mengutip, menyalin, mencetak, dan memperbanyak isi buku dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari pemegang hak. ISBN: .........................................
MEDICAL EDUCATION UNIT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2011
PENGANTA R
Kurikulum pendidikan kedokteran saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Fakultas Kedokteran Unjani telah melakukan perubahan kurikulum sejak tahun 2007 menjadi kurikulum yang berdasarkan pada problem base learning. Sesuai dengan kurikulum yang telah berjalan di FK Unjani tersebut, maka sistem pembelajaran saat ini merupakan integrasi dari ilmu-ilmu kedokteran preklinik dan klinik yang dikelompokkan berdasarkan Blok Sistem, salah satunya adalah Blok 10 Sistem Dermatomuskuloskeletal. Buku Satuan Pengajaran (BSP) merupakan salah satu acuan dalam melaksanakan kurikulum pada Blok 10 Sistem Dermatomuskuloskeletal yang disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Di dalam BSP ini terdapat materi pembelajaran dan sasaran belajar bagi mahasiswa serta dilengkapi dengan matriks kuliah dan nara sumber. Penyusunan Buku Satuan Pengajaran ini melibatkan berbagai bagian ilmu kedokteran baik preklinik maupun klinik yang terkait dengan Blok 10 Sistem Dermatomuskuloskeletal sehingga diharapkan kurikulum yang akan berjalan dapat terintegrasi. Buku Satuan Pengajaran Blok 10 Sistem Dermatomuskuloskletal telah kami susun sebaik-baiknya agar Blok 10 dapat berjalan sesuai tujuan pembelajaran. Namun demikian kami akan selalu melakukan evaluasi untuk melakukan peningkatan menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para civitas akademika FK Unjani.
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Garis Besar Materi II. TUJUAN PEMBELAJARAN 2.1 Tujuan Umum Blok 2.2 Tujuan Khusus Blok 2.3 Penjabaran area kompetensi 2.4 Tingkat Pencapaian III. KARAKTERISTIK MAHASISWA IV. MATERI V. METODE PEMBELAJARAN VI. SDM VII. PRASARANA DAN SARANA VIII. EVALUASI BLOK
PENDAHULUA N
1.1 LATAR BELAKANG Kurikulum kedokteran saat ini disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap dokter. Dengan adanya integrasi antara ilmu-ilmu kedokteran preklinik-klinik pada kurikulum berbasis kompetensi di FK Unjani, maka seorang mahasiswa kedokteran diharapkan memiliki keterampilan dalam memanfaatkan
pengetahuan kedokteran, pengetahuan dalam pemeriksaan fisik, keterampilan mendiagnosis, dan keterampilan komunikasi. Sistem Dermatomuskuloskeletal merupakan salah satu bagian dari sistem pembelajaran tersebut karena pada blok sistem dermatomuskuloskeletal terdapat bahan pembelajaran yang diperlukan untuk kompetensi seorang dokter umum. Sistem dermatomuskuloskeletal memilki keterkaitan antara kulit (dermato), otot (muskulo), dan tulang (skelet) dalam keadaan fisiologis dan patologis. Sehingga dokter yang kompeten adalah dokter yang mampu mengaplikasikan keterkaitan setiap cabang ilmu pada seorang pasien agar dapat menegakkan diagnosis dan merujuk apabila diperlukan. Dalam melaksanakan integrasi antar ilmu kedokteran maka pada blok sistem dermatomuskuloskeletal melibatkan: Histologi, Anatomi, Fisiologi, Biokimia,
Mikrobiologi, Parasitologi, dan juga didukung oleh Patologi Anatomi, Bedah, Kulit Kelamin, Penyakit Dalam, Radiologi, serta Medikolegal.
Sesuai dengan kurikulum FK Unjani, sistem dermatomuskuloskeletal diberikan pada semester IV sebagai blok 10 yang berlangsung selama 6 minggu. Blok dermatomuskuloskeletal akan dibagi menjadi dua modul: Modul I sistem dermato, meliputi struktur, proses, patologi, dan prinsip-prinsip terapi; dan Modul II sistem muskuloskeletal meliputi struktur, proses, patologi, dan prinsip-prinsip terapi. Metode pembelajaran dalam sistem ini berupa kuliah, praktikum, diskusi kelompok, tutorial, keterampilam medik, dan belajar mandiri. Sebagai evaluasi selama pembelajaran pada saat tutorial dan skills lab yaitu berbentuk observasi dengan check list, sedangkan evaluasi hasil pembelajaraan berupa MCQ, OSPE, serta OSCE yang dilaksanakan pada akhir blok.
1.1.
Blok dermatomuskuloskeletal terdiri dari 2 modul, yaitu: 1.1.1. Modul sistem dermal yang berisi tentang struktur, proses, dan patologi jaringan kulit, prinsip-prinsip terapi pada penyakit kulit, serta aspek medikolegal. 1.1.2. Modul sistem muskuloskletal berisi tentang struktur, proses, dan patologi jaringan tulang dan otot, serta prinsip-prinsip terapi pada penyakit di jaringan tulang dan otot, termasuk pula aspek medikolegal.
TUJUAN PEMBELAJARAN
2.1. TUJUAN UMUM BLOK Setelah menyelesaikan blok dermatomuskuloskletal, mahasiswa mampu memahami sistem dermatomuskuloskeletal, mendiagnosis penyakit dermatomuskuloskeletal serta dapat menjelaskan penatalaksanaannya sesuai dengan profesinya sebagai dokter umum.
2.2. TUJUAN KHUSUS BLOK Setelah menyelesaikan blok dermatomuskuloskeletal mahasiswa: 2.2.1. Dalam sistem dermato: Dapat memahami dan menjelaskan struktur dan proses jaringan kulit Dapat memahami terapi dan menjelaskan patologi dan prinsip-prinsip dasar
pada kelainan-kelainan yang terjadi pada jaringan kulit. anamnesis dan pemeriksaan fisik yang berhubungan
Terampil melakukan
dengan kelainan jaringan kulit. Terampil dalam menentukan penunjang diagnostik yang berhubungan dengan kelainan jaringan kulit. Dapat mendiagnosis penyakit pada jaringan kulit. Mampu malakukan penatalaksanaan pada pasien dengan kelainan kulit sesuai kompetensinya sebagai dokter layanan primer
6
2.2.2. Dalam sistem muskuloskletal: Dapat memahami dan menjelaskan struktur dan proses jaringan tulang dan otot . Dapat memahami dan menjelaskan patologi dan prinsip-prinsip dasar pada kelainan-kelainan yang terjadi pada jaringan tulang dan otot. Trampil melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan kelainan jaringan tulang dan otot. Terampil dalam menentukan penunjang diagnostik yang berhubungan dengan kelainan jaringan tulang dan otot. Dapat mendiagnosis penyakit pada jaringan tulang dan otot. Mampu malakukan penatalaksanaan pada pasien dengan kelainan jaringan tulang/otot sesuai kompetensinya sebagai dokter layanan primer Mengetahui komplikasi akibat penyakit jaringan tulang dan otot. terapi
2.3. PENJABARAN AREA KOMPETENSI Kompetensi yang harus dicapai dalam Blok Dermatomuskuloskeletal ini terasuk dalam area kompetensi berikut: 1. 2. 3. 4. Komunikasi efektif (Area 1) Keterampilan Klinis (Area 2) Landasan ilmiah ilmu kedokteran (Area 3) Pengelolaan Kesehatan
Area 1. Komunikasi efektif: Berkomunikasi dengan probandus, sejawat, fasilitator dan instruktur Berkomunikasi dengan sejawat
Area 2. Keterampilan klinis: Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting
Aea 3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran: Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai Menentukan efektivitas suatu tindakan Area 4. Pengelolaan Masalah Kesehatan Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan mayarakat Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit Mengelola sumber daya manusia dan saranaprasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga Area 5. Pengelolaan informasi: Menggunakan teknologi informas dan komunikasi secara profesional dalam mendapatkan referensi pembelajaran Membuat rekam medis terhadap probandus secara benar. Area 6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri Menerapkan mawas diri Menyesuaikan diri dengan tekanan yang dialami selama pendidikan dan praktik kedokteran
8
Menyadari peran hubungan interpersonal dalam lingkungan profesi dan pribadi Mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya atas kritik yang membangun dari probandus, sejawat, dan instruktur. Mempraktekkan belajar sepanjang hayat
Area 7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien Memiliki Sikap profesional Berperilaku profesional dalam bekerja sama Berperan sebagai anggota Tim Pelayanan Kesehatan yang Profesional Melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di Indonesia Aspek Mediko-legal dalam praktik kedokteran Aspek keselamatan pasien dalam praktek kedokteran
2.4. TINGKAT PENCAPAIAN TINGKAT KEMAMPUAN MENURUT PIRAMID MILLER Tingkat kemampuan 1 Mengetahui dan Menjelaskan (KNOWS) Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai ketrampilan ini, sehingga dapat menjelaskan kepada teman sejawat, pasien maupun klien tentang konsep, teori, prinsip maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan sebagainya. Tingkat kemampuan 2 HOW) Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai ketrampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selain itu, selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan ketrampilan ini. Tingkat kemampuan 3 Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi (SHOWS) Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai ketrampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan ketrampilan ini, dan pernah menerapkan ketrampilan ini beberapa kali di bawah supervisi. Tingkat kemampuan 4 Mampu melakukan secara mandiri (DOES)
9
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai ketrampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan ketrampilan ini, dan pernah menerapkan ketrampilan ini beberapa kali di bawah supervisi serta memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan ketrampilan ini dalam konteks praktik dokter secara mandiri.
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dalam blok dermatomuskuloskeletal adalah mahasiswa yang sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai Keterampilan belajar, komunikasi, bioetik dan humaniora, biomedik dasar, metode ilmiah, sistem saraf dan perilaku, sistem endokrin dan metabolisme, dan sistem reproduksi, sehingga dapat membantu kelancaran pembelajaran pada blok ini.
10
MATERI
POKOK BAHASAN MODUL I SISTEM DERMATO SUBPOKOK BAHASAN
Over view blok 10 Struktur Jaringan Kulit Penampilan makroskopis kulit dan adneksanya Asal usul dan gambaran mikroskopis jaringan kulit dan adneksanya Pengaturan suhu tubuh melalui kulit Manifestasi kelainan sistemik pada kulit Mikroorganisme infeki kulit Scabies Herpes zoster Herpes simpleks Varicella penyebab
Fungsi kulit dan adneksanya Manifestasi kelainan sistemik pada kulit Infeksi virus dan parasit
11
Dermatitis
Definisi, etiologi, patofisiologi Macam-macam dermatitis Tanda-tanda klinis dermatitis Definisi Klasifikasi EPS Tanda-tanda klinis EPS
Eritropapuloskuamosa (EPS)
Mikroorganisme virus dan parasit penyebab penyakit kulit Herpes zoster Herpes simpleks varicella
Tumor jaringan kulit Definisi Macam-macam tumor jaringan kulit Klasifikasi tumor jaringan kulit Tanda-tanda klinis tumor dan gambaran mikroskopis Squamous cell carcinoma Basal cell carcinoma Nevus pigmentosus Malignant melanoma Dermatoterapi topikal Prinsip-prinsip pengobatan secara topikal Jenis-jenis obat topikal (vehikulum) Biomekanik alat gerak Fisiologi alat gerak Penyakit kolagen Metabolisme kalsium
12
Dermatoterapi 1&2
Metabolisme asam nukleat Enzim-enzim pada kelainan Muskulosk Pemeriksan cairan sendi Kelainan kongenital dan degeneratif muskuloskeletal Prinsip Penanganan trauma Fraktur dan dislokasi tulang panjang dan sendi Fraktur dan dislokasi tulang belakang Fraktur Maxilofacial Infeksi pada sistem muskulosk. Tumor pada sistem muskuloskeletal Luka bakar Pemeriksaan radiologi pada trauma dan tumor jaringan muskuloskeletal Aspek medikolegal kelainan muskuloskeletal berdasarkan jenis luka dan jenis kerasannya Visum et repertum
Pemeriksaan radiologi pada jaringan muskuloskeletal Aspek Medikolegal pada kelainan muskuloskeletal
13
METODE PEMBELAJARAN
5.1. METODE PEMBELAJARAN Student-Centered Approach, dengan metode 5.2. Kuliah Praktikum Diskusi Kelompok Tutorial Keterampilan medik Belajar Mandiri SUMBER-SUMBER PEMBELAJARAN 1. Dosen 2. Fasilitator 3. Tutor 4. Instruktur 5. Text Book 6. Jurnal 7. Digital Library (komputer, Hot spot Area)
14
8. Audiovisual
5.3.
MATRIKS
Perhitungan Alokasi Waktu No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kegiatan Kuliah Praktikum Diskusi Kelompok Tutorial Keterampilan Medik Belajar Mandiri Seminar PLK TOTAL Waktu 49 21 18 18 21 67 6 4 204 Persentase (100%) 24 10,3 8,8 8.8 10,3 32,8 2,9 2 100
15
Sudardjat, dr., SpB Lukmana lokarjana dr, SpB Lukman Tobing, dr., SppD Apen Apgani, dr., M.Kes., SpPD
16
: 13 : 13 :13 : 13
Ruang kuliah besar Ruang diskusi/tutorial Ruang laboratorium medik Ruang Skills Lab Ruang laboratorium Komputer Ruang Perpustakaan
6.2.2. Diskusi Kelompok/ Tutorial 1. Kelengkapan Ruang Diskusi Kelompok/Tutorial 2. Naskah Diskusi Kelompok/Tutorial 6.2.3 Praktikum 1. 2. 6.2.4 Buku penuntun praktikum Peralatan praktikum Keterampilan Medik
1. Buku penuntun keterampilan medik 2. Kelengkapan ruangan keterampilan medik (skills lab) 6.2.5 Pleno/Seminar 1. 2. Papan tulis + alat tulisnya Multimedia
18
EVALUASI BLOK
Evaluasi terhadap mahasiswa dilakukan terhadap 3 ranah, yaitu knowledge, psikomotor, dan attitude. 1. Knowledge
19
: OSCE 3. Attitude : observasi dengan kuesioner/check list selama proses diskel, tutuorial, praktikum, tramed, dan pembelajaran di ruang kelas.
I.
TUJUAN PEMBELAJARAN MODUL I Dapat memahami dan menjelaskan struktur dan proses jaringan kulit Dapat memahami terapi dan menjelaskan patologi dan prinsip-prinsip dasar
pada kelainan-kelainan yang terjadi pada jaringan kulit. anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
berhubungan dengan kelainan jaringan kulit. Terampil dalam menentukan penunjang diagnostik yang berhubungan dengan kelainan jaringan kulit. Dapat mendiagnosis penyakit pada jaringan kulit. Dapat melakukan penatalaksanaan pada pasien dengan kelianan jaringan kulit sesuai kompetensinya sebagai dokter layanan primer
II. MATERI BERDASARKAN METODE PEMBELAJARAN MATERI KULIAH No POKOK BAHASAN 1. 2. Kuliah Pendahuluan SUB POKOK BAHASAN Over view blok 10 Pemateri Dian Mardianti,dr.,SpKK WAKTU 2x50 1x 50
2.
Penampilan makroskopis Prof. Subowo, dr., PhD kulit dan adneksanya Asal usul dan gambaran mikroskopis jaringan kulit dan adneksanya Pengaturan suhu tubuh R.J.Nuriatin ,dr., AIF melalui kulit adneksa kulit
2x 50
21
3.
Dermatitis
Definisi Macam-macam dermatitis Tanda-tanda klinis dermatitis Manifestasi kelainan sistemik pada kulit Definisi Klasifikasi EPS Tanda-tanda klinis EPS Definisi Macam-macam
Dian Mardianti,dr.,SpKK
2 x 50
4. 5.
Manifestasi kelainan sistemik pada kulit Eritropapuloskuamosa (EPS) Tumor jaringan kulit Infeksi virus -
1 x 50
dr., 2 x 50
5.
6.
Dermatoterapi 1 & 2
Teja,dr.,SpPA tumor jaringan kulit Tanda-tanda klinis tumor Squamous cell carcinoma Basal cell carcinoma Nevus pigmentosus Malignant melanoma Dermatoterapi topikal Agus Walujo,dr.,SpKK Prinsip-prinsip pengobatan secara topikal Jenis-jenis obat topikal (vehikulum) Mikroorganisme virus dan parasit penyebab penyakit kulit Herpes zoster Herpes varicella Ania KP, dr., M.Kes Emma M, dr., M.Kes Lina Damayanti,dr., SpKK
2 x 50
4 x 50
2 x 50 2 x 50 2x50
MATERI PRAKTIKUM No. Pokok Bahasan 1. 2. 3. Stuktur jaringan kulit dan adneksanya Tumor jaringan Kulit Parasit penyebab infeksi kulit Tugas sesuai bahasan pokok Instruktur Staf Bag. Histologi Staf Bag. PA Staf Bag. Parasitologi Waktu 3x (3x50) 3x (3x50) 3x (3x50)
MATERI DISKEL
22
Tugas sesuai pokok Penanggung Jawab bahasan Dengan skenario pemicu Dian Mardianti,dr.,SpKK mahasiswa mampu mendiagnosis banding penyakit dermatitis dan mengetahui patogenesis terjadinya dermatitis Dengan skenario pemicu mahasiswa mampu mengetahui distribusi,konfigurasi, bentuk-bentuk lesi dan efluoresensi kelainan kulit, dan mengetahui golongan penyakit EPS Dengan skenario pemicu mahasiswa mampu mengetahui distribusi,konfigurasi, bentuk-bentuk lesi dan efluoresensi kelainan kulit, dan mengetahui diagnosis da penatalaksanaannya Dengan skenario pemicu mahasiswa mampu mengetahui etiologi penyakit, karakteristik pola penularan, mendiagnosis dan melakukan terapi, mengetahui cara pencegahan dan komplikasi penyakit Lina Damayanti,dr.,SpKK
Waktu 3x50
2.
Eritropapuloskuamosa
3x50
3.
Infeksi Virus
Lina Damayanti,dr.,SpKK
3x50
4.
Dian M,dr.,SpKK
3x50
MATERI TUTORIAL No. 1. Pokok Bahasan Materi terintegrasi Tugas sesuai pokok Penanggung Jawab bahasan Dengan skenario pemicu Dian Mardianti,dr.,SpKK mahasiswa mampu mengetahui macammacam kelenjar pada kulit dan jenis-jenis penyakitnya, patogenesis Waktu 3x50
23
akne vulgaris, kelainankelainan penyakit kulit lain yang dapat menyertai akne MATERI KETERAMPILAN MEDIK No. 1. 2. Pokok Bahasan Anamnesis penyakit kulit Pemeriksaan penyakit kulit Tugas sesuai bahasan fisik pokok Nara Sumber Dian Mardianti,dr.,SpKK Lina Damayanti,dr.,SpKK Waktu 3x50 3 x50
III. MATRIKS KEGIATAN SUMBER DAYA MANUSIA Ketua Modul Nara sumber Pemateri : Dian Mardianti, dr., SpKK : Dian Mardianti, dr., SpKK : 1. Dian Mardianti, dr., SpKK 1. Prof. Subowo,dr., PhD 2. Lina Damayanti,dr., SpKK 3. Agus Waluyo, dr., SpKK 4. R.J. Nuriatin, dr., AIF 5. Teja, dr., SpPA 6. Ania Kurniawati P, dr., M.Kes 7. Emma Mardliyah, dr., M.Kes
3. Fitzpatrick TB, Johnson RA, Wolff K, Suurmond D. Color atlas & synopsis of clinical dermatology common & serious diseases. Edisi ke-4. New York: McGraw Hill Incorporation; 2001. 4. Gary A, Levin NA, Benhard JD, Structure of skin lesion and fundamentals of clinical diagnosis. Dalam: Wolf K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilschrest BA, Paller AS, Leffel DJ, penyunting.Fitzpatricks dermatology in general medicine. Edisi ke-7. New York: McGraw Hill Incorporation; 2008.h.23-40. 5. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Robbins Basic Pathology, 7th Ed. Philadelphia: Saunders; 2003. P. 798-806. 6. WHO Pathology & Genetics Skin Tumours. IARC Press:Lyon ; 2006. P.13-25 ; 30-33 ; 44-47 ; 52-65.
MODUL 2 SISTEM
25
MUSKULOSKELETAL
I.
TUJUAN PEMBELAJARAN MODUL II Dapat memahami dan menjelaskan struktur dan proses jaringan tulang dan otot . Dapat memahami dan menjelaskan patologi dan prinsip-prinsip dasar pada kelainan-kelainan yang terjadi pada jaringan tulang dan otot. Terampil melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan kelainan jaringan tulang . Terampil dalam menentukan penunjang diagnostik yang berhubungan dengan kelainan jaringan tulang dan otot. Dapat mendiagnosis penyakit pada jaringan tulang dan otot. Mampu melakukan penatalaksanaan pada pasien dengan kelainan tulang/otot sesuai kompetensinya sebagai dokter layanan primer Mengetahui komplikasi penyakit akibat kelainan tulang/otot terapi
II. MATERI BERDASARKAN METODE PEMBELAJARAN MATERI KULIAH No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Pemateri Waktu
26
1.
Kinesiologi
Z.J. Manoe, dr.,AIA RJ. Nuriatin, dr., AIF Hendrarto D, dr., M.Kes
3x50 2x50
2.
3.
4.
BP. Suryosubianto, dr.,SpB Lukman Tobing, dr.,SpPD BP. Suryosubianto, dr.,SpB Sudardjat, dr., SpB Sudardjat, dr., SpB Lukmana L, dr., SpB Lukmana L, dr., SpB Prof. Pisi Lukito, dr., SpB Lukmana L, dr., SpB
1x50 1x50 1x50 2x50 1x50 1x50 2x50 2 x50 2x50 2x50 2x50
3. 4.
Trauma, Infeksi, Tumor Effendi M, dr., SpR jaringan muskuloskeletal Aspek medikolegal Andri Andrian R, dr.,M.Kes pada kelainan muskuloskeletal berdasarkan jenis lukan dan kekerasannya
27
Visum et repertum
MATERI PRAKTIKUM No. Pokok Bahasan 1. 2. 3. 4. 5. Myologi Osteologi Gangguan Metab. Muskuloskeletal Pem. Gram Kontraksi Otot Tugas sesuai bahasan pokok Instruktur Bagian Anatomi Bagian Anatomi Bagian Biokimia Bagian Mikrobiologi Bagian Faal Waktu 3x (3x50) 3x (3x50) 3x (3x50) 3x(3x50) 3x(3x50)
MATERI DISKEL No. Pokok Bahasan 1. 2. 3. Trauma Gangguan Metabolisme Tulang Trauma Tugas sesuai bahasan pokok Nara sumber Sudardjat, dr., SpB Edi Hariyadi, dr., SpPD Sudardjat, dr., SpB Waktu 3x50 3x50 3x50
MATERI TUTORIAL No. Pokok Bahasan 1. 2. Materi terintegarsi Materi terintegarasi Tugas sesuai bahasan pokok Nara sumber Lukmana L, dr.,spB Apen Apgani, dr,SpPD Waktu 3x50 3x50
MATERI KETERAMPILAN MEDIK No. Pokok Bahasan 1. Anamnesis Kelainan Muskuloskeletal Tugas sesuai bahasan pokok Nara sumber BP.Suryosubianto, dr.,SpB Waktu 3x50
28
2. 3. 4. 5.
Pemerikasaan Fisik Muskuloskeletal Luka Bakar dan Perawatan Hecting & Uphecting Pembidaian (Splinting) MATRIKS KEGIATAN
I.
: 1. Prof. Pisi Lukito, dr., SpB 2. Prof. Subowo,dr., PhD 3. BP.Suryo Subianto, dr., SpB 4. Sudardjat, dr.,SpB 5. Lukmana Lokarjana, dr., SpB 6. Lukman Tobing, dr., SpPD 7. Apen Apgani, dr., SpPD 8. Effendi Mansoor,dr., SpR 9. Dinyar Supiadi, dr,SpPK 10. Hendrarto D, dr., MS 11. Z.J.Manoe, dr., AIA 12. RJ. Nuriatin, dr., AIF 13. Andri A Rusman,dr., M.Kes., SpF., 14. Ania Kurniawati P, dr., M.Kes
III. Evaluasi 1. MCQ 2. OSCE IV. ACUAN BAHAN PENGAJARAN (REFERENSI) 1. Bickley . Lynn.s. Assessing The Musculosceletal System in : Bates Guide to Physical Examination And History Taking, 9 th . Ed. Lippincott William & Willkins, Philadelphia, 2007. pp. 23-61, 497 557. 2. Solomon,Louis et.al : Fracture of Shaft Humerus In Apleys System Orthopedic And Fractures.8th.Ed. Oxford University,New York.2001.pp.593 598.. 3. Syamsuhidajat : Sistem Muskuloskeletal in : Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi revisi. EGC.1997.pp. 1124 1286. 4. Salter, Robert,B. M.D. Textbool Of Disorders And Injury Of Musculosceletal System. 3 rd. ed. Lippincott.Baltimore USA, 1999.
29
5. Frame.Scot, MD,FACS,FCCM : Musculosceletal Trauma in PTHLS Basic an Advanced Prehospital Trauma Life Support, 5th . Ed. Mosby.USA.1999. pp.282286. 6. Daver BM, Antia NH, Furnas DW. Tissue loss and its treatment. In: Handbook of plastic surgery for general surgeon. Oxford University Press. 1995:27-59 7. Burns in Schwartz, et al.Principles of surgery. Mc Graw Hill Inc.USA. 8th ed 8. Perdanakusumah DS. Penatalaksanaan luka bakar. Airlangga Press. 2003 9. McPherson RA & Pincus MR eds, Henrys Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods, 2007 21st Edition 10. Tim Kedokteran Forensik, 2005, PEDOMAN PENYUSUNAN VISUM ET REPERTUM DI RS. DR. SARDJITO, Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Instalasi Kedokteran Forensik RS Dr. Sardjito, Yogyakarta
30