Anda di halaman 1dari 1

<html><br><head><title>Berjanji Dan Bersumpah Untuk Menjadi Saudara</title><link rel=stylesheet type=text/css href=../style.

css></head><br><body><br><p align=ce nter><div class=judulartikel>Berjanji Dan Bersumpah Untuk Menjadi Saudara</div>< /p><br><p align=center><b>Kategori Sumpah Dan Nadzar</b></p><br>Minggu, 28 Agust us 2005 06:36:04 WIB<br><br><p align=justify>BERJANJI DAN BERSUMPAH UNTUK MENJAD I SAUDARA<br><br><br>Oleh<br>Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta<br><br> <br><br><br><br><br>Pertanyaan.<br>Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta d itanya : Saya laki-laki berumur 48 tahun sedang menderita sakit, sementara saya tidak mempunyai keluarga, tetapi saya mempunyai teman akrab, seorang muslim yang taat, akhirnya saya dirawat di rumahnya. Dan isteri teman saya itu seorang musl imah yang taat, yang selalu melayani dan merawat saya, hingga saya sembuh. Setel ah saya sembuh, saya ingin istri teman saya itu menjadi saudara perempuan saya s ebab saya tidak mempunyai saudara sama sekali. Kemudian kami (saya, teman saya dan istrinya) meletakkan tangan di atas Al-Qur an, dan berjanji bahwa ia menjadi sau dara perempuan dan sekaligus saudara mahram saya selamanya. Dan hal ini telah me ndapat persetujuan dari keluarga teman saya serta putra-putrinya, sampai sekaran g ia saya anggap seperti saudara kandung. Apakah boleh saya memegang tangan atau menjadi mahramnya dalam ibadah haji, hubungan kami ini sudah diketahui oleh ker abat saya dan kerabat dia. Semoga saya mendapat jawaban secara syar i ?<br><br>Jawab an<br>Kebaikan apapun yang kamu dapatkan dari temanmu dan istrinya, dan usaha ap apun yang kamu lakukan agar istrinya menjadi mahram bagimu adalah tidak bisa, se bab hubungan mahram seseorang dengan wanita hanya karena tiga hal, yaitu : mahra m karena hubungan nasab, mahram karena persusuan dan mahram karena hubungan perk awinan yang semuanya telah ditentukan oleh syari at secara mutlak. Tidak boleh bagi anda memegang tangannya atau anggota tubuh lainnya dan tidak boleh pergi bersam anya dalam ibadah haji atau lainnya.<br><br>Dan juga dilarang anda berkhalwat de ngannya walaupun suami dan keluarganya telah menyetujuinya. Dalam segal hal anda adalah orang lain yang tidak memiliki hubungan mahram dengan istrinya. Adapun k ebaikan yang anda peroleh dari mereka berupa pelayanan, pemberian materi dan kei khlasan dalam bersahabat tidak lebih hanya merupakan pemberian yang harus disyuk uri dan dibalas serta dihargai.<br><br>[Fatawa Lajnah Da imah 9/68]<br><br><br>[Disa lin dari kitab Al-fatawa Al-Jami ah Lil Mar atil Muslimah, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa T entang Wanita, Penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan, terbitan Darul Haq]</p><br><br> <br>Sumber : <a href=http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1554 &bagian=0>http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1554&bagian=0</ a><br><br></body><br></html>

Anda mungkin juga menyukai