Anda di halaman 1dari 1

<html><br><head><title>Wajib Mendakwahi Orang Terdekat</title><link rel=styleshe et type=text/css href=../style.

css></head><br><body><br><p align=center><div cla ss=judulartikel>Wajib Mendakwahi Orang Terdekat</div></p><br><p align=center><b> Kategori Keluarga</b></p><br>Senin, 29 Nopember 2004 20:20:50 WIB<br><br><p alig n=justify>WAJIB MENDAKWAHI ORANG TERDEKAT<br><br><br>Oleh<br>Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin<br><br><br><br><br><br><br>Pertanyaan.<br>Syaikh Muhammad bi n Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah hukum syara terhadap dakwah kepada Allah d alam masyarakat-masyarakat luar, baik itu masyarakat arab ataupun masyarakat lai nnya dari Negara-negara asing, karena sesungguhnya banyak dari kalangan du'at ya ng memusatkan terhadap hal ini dengan penuh semangat ?<br><br>Jawaban.<br>Menuru t pendapat saya, seseorang hendaknya mendakwahi orang yang terdekat, karena sesu ngguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala pertama sekali mengutus RasulNya Muhammad Sha llallahu 'alaihi wa sallam (dengan) firmanNya.<br><br>"Artinya : Dan berilah per ingatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat" [Asy-Syu'ara : 214]<br><br>Maka apabila di dalam negerinya terdapat kesempatan untuk berdakwah dan memperbaiki m anusia, maka tidak seyogyanya ia keluar ke negeri lain, walaupun bertentangan de ngan mereka. Dan jika tidak terdapat (kesempatan untuk berdakwah) seperti jika n egerinya telah sesuai dengan sisi yang diharapkan maka sesungguhnya ia dapat pin dah ke (tempat) yang kedua, lalu yang ketiga, dan demikianlah (seterusnya). Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada NabiNya.<br><br>"Artinya : Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat"<br><br>Ia berfi rman kepada kaum mukminin secara umum.<br><br>"Artinya : Hai orang-orang yang be riman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mere ka menemui kekerasan daripadamu" [At-Taubah : 123]<br><br>Adapun pergi ke Amerik a atau ke Rusia atau ke (negeri yang) lainnya untuk berdakwah sementara negeriny a membutuhkan maka ini tidak termasuk sikap hikmah.<br><br>(Yang sesuai dengan) hikmah adalah jika seseorang memperbaiki negerinya sebelum yang lain, bahkan kel uarganya terlebih dahulu, kemudian orang lain secara bertahap dari yang terdekat berdasarkan prioritas, dengan mengikuti bimbingan Allah Subhanahu wa Ta'ala kep ada NabiNya Shallallahu 'alaihi wa sallam.<br><br><br>[Disalin dari kitab Ash-Sh ahwah Al-Islamiyah Dhawabith wa Taujihat, edisi Indonesia Panduan Kebangkitan Is lam, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, terbitan Darul Haq]</p><br> <br><br>Sumber : <a href=http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id= 1199&bagian=0>http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1199&bagian =0</a><br><br></body><br></html>

Anda mungkin juga menyukai