Anda di halaman 1dari 4

RESUME CASE STUDY-3 BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2 Indah Laraswati (G1G009002)

SKENARIO KASUS Candra, seorang mahasiswi (25 tahun) datang ke RSGMP UNSOED untuk membuatkan gigi palsu. Dia seorang model iklan dan putri seorang pejabat. Gigi belakang bawah kanan (A)/ kiri (B) dicabut 2 tahun yang lalu karena berlubang besar. Hasil pemeriksaan objektif menunjukan bahwa gigi 46 (A)/ 36 (B) telah hilang dengan gigi 47 (A)/ 37 (B) telah miring ke arah mesial sebanyak 50 dan gigi 16 (A)/ 26 (B) telah turun sebesar 2 mm. Kebersihan rongga mulut pasien dalam rentang sedang. ANALISA KASUS A. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF 1. Chief Complaint (CC) Ingin dibuatkan gigi palsu 2. Present Illness (PI) Gigi belakang bawah kanan (A)/ kiri (B) dicabut 2 tahun lalu 3. Past Medical History (PMH) Tidak diketahui 4. Past Dental History (PDH) Pencabutan gigi belakang bawah 5. Family History (FH) Tidak diketahui 6. Social History (SH) Mahasiswa, model iklan dan putri seorang pejabat B. PEMERIKSAAN OBJEKTIF 1. Pemeriksaan ekstra oral 2. Pemeriksaan intra oral Hasil pemeriksaan intraoral menunjukkan bahwa gigi 46 (A)/ 36 (B) telah hilang dengan gigi 47 (A)/ 37 (B) telah miring ke arah mesial

sebanyak 50 dan gigi 16 (A)/ 26 (B) telah turun sebesar 2 mm serta kebersihan rongga mulut dalam rentang sedang. C. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Radiografi Pada kasus ini diperlukan pemeriksaan radiografi intra oral periapikal untuk melihat keadaan jaringan pendukung gigi,ada tidaknya karies sekunder ada/tidaknya lesi patologis.

Gambar 1. Radiografi periapikal D. DIAGNOSIS Berdasarkan pemeriksaan subjektif dan objektif, dapat di diagnosis pasien kehilangan gigi dengan klasifikasi Applegate Kennedy kelas VI pada gigi 36/46. E. RENCANA PERAWATAN Rencana perawatan pada kasus ini adalah rigid fixed bridge menggunakan bahan porcelain fuse to metal pada gigi 36/46 dan onlay pada gigi 26/16. PROSEDUR PERAWATAN KUNJUNGAN PERTAMA 1. Pertimbangkan hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu:

PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY TA 2012/2013

2. 3.

4.

5.

Usia Jenis kelamin Kesehatan umum pasien Oklusi gigi Oral hygiene Jaringan periodontal Pertimbangkan Hukum Ante g) Posisi gigi dan kesejajaran gigi Pemilihan warna gigi Pencetakan untuk mendapatkan cetakan positif sebagai model studi menggunakan alginat dengan teknik mukostatik (Pickard,2000) Penggunaan surveyor untuk melihat kesejajaran sumbu gigi (Kedokteran Gigi Unsoed, 2013) Preparasi gigi tetangga a) Preparasi proksimal Hal terpenting dalam preparasi proksimal yaitu kesejajaran bidang proksimal gigi penyangga satu dengan yang lain atau sesuai dengan hasil surveyor. Pengurangan pada bagian proksimal ini sebesar 60 menggunakan pointed tapered cylindrical diamond bur berjarak 1 mm dari gigi tetangga. Pengurangan bagian proksimal yang meebihi 60 akan mengurangi resistensi dan retensi inti. b) Preparasi oklusal Guiding groove dibuat sedalam 1- 1,5 mm pa2 bidang oklusal. Kemudian lakukan pengasahan bidang buko oklusal terlebih dahulu dari groove ke arah mesial distal, baru dilanjutkan pada bidang linguo oklusal. Tonjol bukal lebih besar dari tonjol lingual. Preparasi harus tetap mengikuti bentuk anatomi gigi asli. Evaluasi dengan menggunakan sonde yang melewati bidang oklusal pada saat beroklusi sekitar 1-1,5 mm atau

a) b) c) d) e) f)

dengan menggunakan wax measuring device. c) Preparasi bukal dan palatal/lingual Pengasahan dilakukan sesuai dengan sumbu gigi dan sedikit konvergen 50 dari sumbu gigi ke arah oklusal. d) Preparasi servikal Preparasi disesuaikan dengan bahan yang akan digunakan. Dalam kasus digunakan tipe chamfer untuk bahan all porcelain atau porcelain fuse to metal. (Prayitno, 1994) 6. Pencetakan setelah preparasi dilakukan untuk mendapatkan die/model kerja. 7. Pembuatan mahkota sementara Berdasarkan sediaannya, mahkota sementara dibagi menjadi 2 jenis, yaitu preformed dan custom crown. Preformed merupakan mahkota sementara yang siap pakai (buatan pabrik). Sedangkan custom crown merupakan mahkota sementara yang dibuat sendiri. Mahkota sementara berdasarkan cara pembuatannya dibagi menjadi 2, yaitu direct dan indirect. Teknik direct terdiri atas: a. Pada cetakan gigi sebelum dipreparasi dibuat model malam pontik gigi 46. b. Gigi yang akan dipreparasi dan model malam pontik dicetak dengan alginat, kemudian disimpan sejenak dengan menggunakan tissue lembab. c. Setelah preparasi gigi selesai, gigi yang telah dipreparasi dan daerah di sekitarnya diolesi dengan vaseline. d. Cetakan alginat yang telah dibuat dicobakan kemudian diberi tanda dengan pensil warna, tujuannya untuk mempermudah reposisi

PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY TA 2012/2013

kedudukan pada saat dimasukkan kembali ke dalam mulut. e. Adonan cold cure acrylic sewarna gigi dibuat pada dappen glass f. Adonan akrilik tersebut dimasukkan ke dalam cetakan alginat. Posisikan kembali cetakan ke dalam mulut, fiksasi sebentar hingga hampir mengeras. g. Cetakan alginat dikeluarkan dari dalam mulut, kelebihan akrilik pada alginat dibuang, rapihkan bagian proksimal, bukal, lingual. Kemudian akrilik dilepaskan dari alginate (Kedokteran Gigi Unsoed, 2013). 8. Try in 9. Sementasi mahkota sementara Mahkota sementar yang sudah jadi sebaiknya dalam keadaan bersih. Dapat dilakukan dengan cara disikat menggunakan detergen lalu dikeringkan dengan hembusan angin. Semen yang biasa digunakan adalah zink fosfat, resin based and adhesive cement serta GIC. Semen diaduk sesuai aturan pabrik di atas glass plate lalu diaplikasikan pada daerah cekungan crown dan permukaan gigi. Crown dipasang secepatnya dan ditekan dengan kuat secara terus menerus hingga keluar ekses-ekses dari margin. Tekanan harus dipertahankan sampai kering dan terakhir merapihkan ekses-ekses setelah semen seting (Wassel, 2002) 10. Edukasi dan kontrol Edukasi pasien untuk selalu menjaga kebersihan mulutnya, jangan meggerakan bridge selama 24 jam dan jika ada keluhan segera kontrol KUNJUNGAN KEDUA 1. Pelepasan mahkota sementara 2. Try in

3. Sementasi porcelain fuse to metal KESIMPULAN Diagnosis pada kasus ini adalah klasifikasi Applegate Kennedy kelas VI pada gigi 36/46. Penegakan diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan subjektif dan objektif. Rencana perawatan pada kasus ini adalah rigid fixed bridge menggunakan bahan porcelain fuse to metal pada gigi 36/46 dan onlay pada gigi 26/16. Tahapan pembuatan jaket crown antara lain pada kunjungan pertama pertimbangan oklusi, oral hygiene, Hukum Ante serta posisi dan inklinasi gigi geligi. Setelah itu lakukan pencetakan untuk mendapatkan model studi, preparasi mahkota, pencetakan hasil preparasi untuk mendapatkan die, pembuatan mahkota sementara dan sementasi. Kunjungan kedua melepas mahkota sementara, lalu sementasi rigid fixed bridge. DAFTAR PUSTAKA Kedokteran Gigi Unsoed. 2013. Buku Panduan Skills Lab Mahasiswa Blok: Aesthetic Dentistry 2. Purwokerto.
Pickard. 2000. Manual Konservasi Restorative Menurut Pickard. Alih bahasa Narlan Sumawinata. Edisi ke 6. Jakarta: Widya Medika.

Prajitno, H.R. 1994.Ilmu Geligi Tiruan Jembatan: Pengetahuan Dasar dan Rancangan Pembuatan. Jakarta : EGC. Wassel , R.W., D. Barker., J.G. Steele., 2002, Crowns and Other Extra-Coronal Restorations: Try-In and Cementation of Crowns, British Dental Journal, 193 (1): 17-28.

PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY TA 2012/2013

PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY TA 2012/2013

Anda mungkin juga menyukai