Anda di halaman 1dari 23

KURIKULUM PENDIDIKAN KEDOKTERAN

dr. H. Indra Z, Sp.THT-KL


Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh

RIWAYAT
- KIPDI I (1982) * Penguasaan Disiplin Ilmu * Diknas - KIPDI II (1994) * Masih Penguasaan Disiplin Ilmu * Diknas

- KIPDI III (2006)


* Kompetensi * KKI * Standar Kompetensi Dokter * Meliputi semua elemen * Dasar Hukum:
~ SK Mendiknas No. 045/U/2002 ~ UU RI No. 20/2003 Sisdiknas ~ UU RI No. 29/2004 Pradok ~ PP No. 19/2005 Standar Nasional Pendidikan

Kompetensi dibagi mjd 3 ranah pendidikan:

~ Pengetahuan ~ Psikomotor ~ Afektif

APLIKASI
- KBK yg telah disahkan oleh KKI - Maksud KBK adalah pengembangan kurikulum berangkat dari kompetensi yang harus dicapai mahasiswa - KBK mrpk acuan dasar menyusun kurikulum di institusi pendidikan kedokteran Indonesia - KBK dg pendekatan SPICES (Student centered, Problem Based Integrated, Community based, Elective, Early exposure to clinical situation, Systematic) - Tjd perubhn dr teaching method ke learning method

1. TU pddkan dokter adlh mempersiapkan lulusan dr yg dpt bekerja secara profesional pd upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) strata pertama 2. Penddkan dr hrs memberikan dasar yg kuat utk melanjutkan ke pendidikan lanjutan 3. Pembelajaran klinik (clinical teaching) pd UKM dan UKP strata pertama perlu diperbanyak

Prinsip pengembangan KBK:

4. Dianjurkan utk menerapkan strategi pembelajaran berfokus pada mahasiswa (student-centered learning) 5. Dianjurkan utuk menerapkan intergrasi horisontal dan vertikal pd kurikulum 6. Standar kompetensi dokter meliputi 80% dari total kurikulum suatu program studi

- Pendekatan SPICES yg tepat adalah dgn PBL

paling

- Manfaat PBL: ~ critical thinking ~ self directed learning ~ life long learning - PSPD Unimal tlah menerapkan metode Full PBL sesuai SK Rektor No. 1293/H.45/DT/2008 - PBL PSPD Unimal sbgn besar masih mengadopsi FK pembina

Metode PBL
relatif baru perlu pengorganisasian & sist. Penatalaksa merubah mindset dari stake holder perbedaan penafsiran dlm penyusunan maupun implementasi - perbedaan ini harus memenuhi 7 area kompetensi

7 Area kompetensi:
1. Komunikasi efektif 2. Ketrampilan klinis 3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran 4. Pengelolaan masalah kesehatan 5. Pengelolaan informasi 6. Mawas diri dan pengembangan diri 7. Etika, moral, medikolegal dan profesionalisme serta keselamatan pasien

Area Komunikasi Efektif


1. Berkomunikasi dg px/anggota keluarga 2. Berkomunikasi dg sejawat 3. Berkomunikasi dg masyarakat 4. Berkomunikasi dg profesi lain

Area Ketrampilan Klinis


5. memperoleh & mencatat informasi yg akurat serta penting ttg px & keluarga 6. Melakukan prosedur klinik & laboratorium 7. Melakukan prosedur kedaruratan klinis

Area landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran


8. Menerapkan konsep2 & prinsip2 ilmu biomedik, klinik, perilaku dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dg pel. kes. Tingkat primer 9. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji lab. & prosedur yg sesuai 10. Menentukan efektifitas suatu tindakan

Area Pengelolaan Masalah Kesehatan


11. Mengelola penyakit, keadaan sakit & masalah px sbg individu yg utuh, bgn dr kel & masyarakat 12. Mlakukan pencegahan peny. & keadaan sakit 13. Mlaksanakan pddkan kes dlm rangka promosi kes & pencegahan penyakit 14. Mgerakkan & mberdayakan masyarakat utk mningkatkan derjat kes. 15. Mngelola sumber daya manusia serta sarana & prasarana scr efektif & efisien dlm pelayanan kes primer dg pendekatan kedokteran keluarga

Area Pengelolaan Informasi


16. Mgunakan teknologi informasi & komunikasi utk mbantu penegakkan dx, pemberian th/, tindakan pencegahan & promosi kes. Serta penjagaan & pemantauan status kes. px 17. Memahami manfaat & keterbatasan teknologi informasi 18. Memanfaatkan informasi kes.

Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri 19. Menerapkan mawas diri 20. Mempraktikan belajar sepanjang hayat 21. Mengembangkan pengetahuan baru

Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesional serta Keselamatan pasien 22. Memiliki sikap profesional 23. Berprilaku profesional dalam bekerja sama 24. Sebagai anggota tim pelayanan kesehatan yang profesional 25. Melakukan praktik kedokteran dlm masyarakat multikultural di Indonesia 26. Mmenuhi aspek medikolegal dlm pr/ kedokteran 27. Mnerapkan ksalamatan px dlm pr/ ked.

Dgn dikuasai standar kompetensi seorang dokter mampu: ~ mengerjakan tugas atau pekerjaan profesi ~ mengorganisasikan tugasnya agar pekerjaan tsb dpt dilaksanakan ~ Sgra tanggap & tahu apa yg hrs dlakukan blmn tjd sest yg berbeda dgn rncana smula ~ Mgunakan Kmampuan yg dmiliki utk mmecahkan mslah dbidang profesinya ~ Mlaksanakan tugas dgn kondisi berbeda

Tingkat kemampuan yg diharapkan dicapai pd akhir pendidikan dokter


Tingkat Kemampuan 1 Dpt mengenali & menempatkan gambaran2 klinik sesuai penyakit ketika membaca literatur. Dlm korespedensi, ia dpt mengenal gambaran klinik & tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level. Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik dan menduga penyakitnya, dokter segera merujuk.

Tingkat kemampuan 2 Mampu membuat dx klinik berdasarkan pemeriksaan fisik & pemeriksaan2 tambahan yg diminta oleh dr. Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesilis yg relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya

Tingkat kemampuan 3 3a. Mampu membuat dx klinik berdasarkan pemeriksaan fisik & pemeriksaaan2 tambahan yg diminta oleh dr mis: pemer. Lab sederhana atau X-ray. Dokter dpt memutuskan & memberi th/ pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yg relevan bukan kasus gawat darurat

3b. Mampu membuat dx klinik berdasarkan pemeriksaan fisik & pemeriksaan2 tamabhan yg diminta oleh dr mis: pemeriksaan lab. Sederhana atau X ray. Dokter dapat memutuskan & memberi th/ pendahuluan serta merujuk ke spesialis yg relevan (kasus gawat darurat)

Tingkat kemampuan 4 Mampu membuat dx klinis berdasasrkan pemeriksaan fisik & pemeriksaan2 tambahan yg diminta oleh dokter mis: pemeriksaan lab. sederhana atau X-ray. Dokter dpt memutuskan & mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.

Anda mungkin juga menyukai