Anda di halaman 1dari 14

Assalamualaikum wr.

wb
Presentasi Kelompok 2

Setelah di jelaskan di harapkan dapat menjelaskan kembali


Merawat klien kasus sars(sindrom pernafasan akut berat) Perawatan klien demam typoid Penkes penyakit tropis

PERAWATAN PASIEN SARS Definisi : SARS (Severe Acute Respiratoty Syndrome) adalah suatu jenis penyakit pernapasan akibat virus yang pertama kali terjadi di beberapa negara Asia.

Gejala dan penularan penyakit sars


Gejala Penyakit SARS Gejala penyakit SARS yang terjadi biasanya adalah demam dengan suhu badan tinggi lebih dari 38 derajat Celcius, batuk kering, napas pendek, susah bernapas (sesak), nyeri otot dan persendian serta sakit di dada terutama saat bernapas, sakit kepala, sakit otot, sakit tenggorokan, diare, malaise (gelisah), dan hilang selera makan. Gejala-gejala tersebut bisa terjadi selama 3 hingga 7 hari atau paling lama 10 hari.

Penularan Penyakit SARS Cara penularan penyakit melalui kontak langsung dengan penderita SARS baik karena berbicara, terkena percikan batuk atau bersin (Droplet Infection). Penularan melalui udara, misalnya penyebaran udara, ventilasi, dalam satu kendaraan atau dalam satu gedung diperkirakan tidak terjadi, asal tidak kontak langsung berhadapan dengan penderita SARS. Masa penularan dari orang ke orang belum teridentifikasi dengan jelas. Untuk sementara, masa menular adalah mulai saat terdapat demam atau tanda-tanda gangguan pernafasan hingga penyakitnya dinyatakan sembuh. Periode aman dari kemungkinan terjadinya penularan pada unit pelayanan atau pada kelompok masyarakat yang terjangkit KLB SARS adalah setelah lebih dari 14 hari sejak kasus terakhir dinyatakan sembuh.

Penyebaran Penyakit SARS WHO menyatakan bahwa kontak erat dengan penderita SARS/CVP diperlukan agar virus dapat menular ke orang lain. Kontak dengan percikan cairan tubuh pasien yang keluar pada waktu batuk dan bersin adalah penting. Sebagian besar pasien saat ini adalah petugas kesehatan dan keluarga dekat pasien yang merawat penderita SARS/CVP.

Penatalaksanaan
Isolasi penderita di Rumah Sakit. Pengambilan sampel (sputum, darah, serum, urin) dan foto toraks untuk menyingkirkan pneumonia yang atipikal. Pemeriksaan hitung lekosit, trombosit, kreatinin fosfokinase, tes fungsi hati, ureum dan elektrolit, C reaktif protein dan serum pasangan (paired sera). Saat dirawat berikan antibiotika untuk pengobatan pneumonia akibat lingkungan (community-aquired pneumonia) termasuk penumonia atipikal. Pada SARS berbagai jenis antibiotika sudah digunakan namun sampai saat ini hasilnya tidak memuaskan, dapat diberikan ribavirin dengan atau tanpa steroid. Perhatian khusus harus diberikan pada tindakan yang dapat menyebabkan terjadinya aerolization seperti nebuliser dengan bronkodilator, bronkoskopi, gastroskopi yang dapat mengganggu sistem pernapasan. Penatalaksanaan menurut WHO, 2003

1. Ringan/Sedang a. Terapi suportif b. Antibiotik Golngan beta laktam + anti beta laktamase (IV) ditambah makrolid generasi baru secara oral Atau Sefalosporin generasi kedua atau ketiga (IV) Atau Flourokuinon respirasi (IV) : moxifloksasin, levofloksasin, gatifloksasin. 2. Berat a. Terapi Suportif b. Antibiotik Tidak ada faktor resiko infeksi psudomonas : Sefalosporin generasi ke-3 (iv) non psudomonas ditambah makrolid generasi baru. Atau Flourokuinon respirasi Ada faktor resiko infeksi pseudomonas Sefalosporin anti pseudomonas (seftazidim, sefoperazon, sefipim)/karbapenem (iv) ditambah flourokuinolon anti pseudomonas (siprofloksasin)/ aminoglikosida ditambah makrolid generasi baru. Kortikosteroid. Hidrokortison (iv) 4 mg/KgBB tiap 8 jam. Ribavirin 1,2 gr oral tiap 8 jam atau 8mg/KgBB IV tiap 8 jam.

2. Berat a. Terapi Suportif b. Antibiotik Tidak ada faktor resiko infeksi psudomonas : Sefalosporin generasi ke-3 (iv) non psudomonas ditambah makrolid generasi baru. Atau Flourokuinon respirasi Ada faktor resiko infeksi pseudomonas Sefalosporin anti pseudomonas (seftazidim, sefoperazon, sefipim)/karbapenem (iv) ditambah flourokuinolon anti pseudomonas (siprofloksasin)/ aminoglikosida ditambah makrolid generasi baru. Kortikosteroid. Hidrokortison (iv) 4 mg/KgBB tiap 8 jam. Ribavirin 1,2 gr oral tiap 8 jam atau 8mg/KgBB IV tiap 8 jam. Depkes RI 2004

PERAWATAN PASIEN DEMAM THYPOID


Definisi Demam tipoid merupakan penyakit infeksi akut usus. Sinonim dari demam tipoid adalah tipoid fever, enteric fever dan typus abdominalis Tifus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran cerna dengan gejala demam lebih dari satu minggu dan terdapat gangguan kesadaran.

Diagnosa
Kekurangan volume cairan b/d kehilangan sekunder akibat demam Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakadekuatan absorbsi Intoleransi aktivitas b/d kelemahan Risiko infeksi b/d adanya tindakan invasive Hypertermia b/d peningkatan metabolisme tubuh, proses inflamasi dan peradangan Gangguan pola tidur b/d peningkatan suhu tubuh cemas b/d kurang pengetahuan tentang perawatan demam

Penatalaksanaan
Perawatan Perlu isolasi, observasi, dan pengobatan di rumah sakit. Tirah baring mutlak minimal 7 hari bebas demam atau 14 hari untuk mencegah komplikasi perdarahan usus, mobilisasi bertahap, perubahan posisi, perhatikan defekasi dan pola berkemih. Istirahat total untuk mencegah komplikasi komplikasi parah. Mobilisasi dilakukan secara bertahap yaitu: duduk waktu makan pada hari ke2 bebs panas, berdiri pada hari ke7 bebas panas, berjalanpada hari ke10 bebas panas.

Diet Makanan padat dengan nasi dan lauk pauk rendah selulosa. Diet harus cukup kalori dan tinggi protein.

Medikasi Madikasi yang diberikan adalah pemberian antibiotik diantaranya adalah : Kloramfenikol Tiamfenikol Kotrimoksasol Ampisillin Fluorokinolon Sefalosforin generasi ketiga Medikamentosa Kloramfenikol : hari pertama diberikan kloramfenikol 4x1 kapsul @250 mg. Hari berikutnya 4x2 kapsul sampai 3 hari turun panas, kemudian dilanjutkan dengan 4x1 kapsul selama 1 minggu. Untuk menghindari komplikasi pamakaian kloramfenikol, maka dapat diberikan ampisillin. Dosis yang dianjurkan 60-150 mg/kgBB. Pada penderita toksisdapat diberikan sebesar 4 gram/hr, sedang pada penderita lainnya 2 gram/hr. Vitamin B komplek dan C sangat diperlukan untuk menjga kesegaran dan kekuatan badan serta berperan dalam kestabilan pembuluh darah kapiler. Bila terjadi hiperpireksi dapat diberikan antipiretik.

Penyakit Tropis

Anda mungkin juga menyukai