Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN ALOKASI WAKTU : : : : : : SMA Negeri

27 Jakarta Geografi XII 2 ( dua ) 2012/2013 4 x 40 menit

I.

STANDAR KOMPETENSI 3. Menganalisis wilayah dan pewilayahan KOMPETENSI DASAR 3.1. Menganalisis pola persebaran spasial, hubungan serta interaksi spasial desa dan kota

II.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu Mengidentifikasi potensi desa kaitannya dengan perkembangan desa kota Mengidentifikasi cirri-ciri struktur ruang desa IV. MATERI PEMBELAJARAN Pengertian desa Ciri-ciri desa Polusi desa Struktur ruang desa V. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Mengidentifikasi polusi desa kaitannya dengan perkembagan desa kota Mengidentifikasi struktur ruang desa VI. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, Tanya jawab, Penugasan, Debate. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan serta interaksi spasial desa-kota Terstruktur Secara kelompok, diskusi tentang potensi desa kaitannya dengan perkembangan desa kota Secara kelompok diskusi tentang cirri-ciri struktur desa Mandiri Siswa dapat Mengidentifikasi potensi desa kaitannya dengan perkembangan desa kota Siswa dapat Mengidentifikasi cirriciri struktur ruang desa

VII. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan: Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti: Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Secara individu siswa menganalisis beberapa pengertia dari beberapa ahli Tanya jawab unsur-unsur desa.

Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Diskusi cirri-ciri desa. Diskusi potensi desa. Mengamati gambar-gambar pola desa. Presentasi hasil diskusi. Siswa menyimpulkan struktur ruang desa. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. 3. Kegiatan Penutup: Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. Secara individu, siswa membuat kliping tentang pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (berisi tentang rangkuman, tanggapan, dan sumber)

VIII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN : - Sumber Daldjoeni. N (1999) Geografi Kota dan Desa, Alumni Bandung K. Wardyatmoko (20005) Geografi SMA jilid 3. Jakarta. Erlangga Buku Geografi yang relevan IX. PENILAIAN Jenis tagihan : Tugas individu, tugas kelompok Bentuk tagihan : Laporan, uraian berstruktur Instrumen penilaian 1. Rumuskanlah pengertian desa! 2. Sebutkan unsur-unsur desa! 3. Sebutkan cirri-ciri fisik dan masyarakat desa! 4. Sebutkan potensi-potensi desa! 5. Gambarkan tata ruang desa! Terpusat Memanjang jalan Mengeliligi fasilitas tertentu

Jakarta, 5 Mei 2013 Kepala SMA Negeri 27 Jakarta Guru Bidang Studi Geografi

Drs. Supena, M.Pd, S.Si NIP. 195968013391001

Naufal Faruq NIM. 4315115975

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN ALOKASI WAKTU : : : : : : SMA Negeri 27 Jakarta Geografi XII 2 ( dua ) 2012/2013 4 x 40 menit

I.

STANDAR KOMPETENSI 3. Menganalisis wilayah dan pewilayahan KOMPETENSI DASAR 3.1. Menganalisis pola persebaran spasial, hubungan serta interaksi spasial desa dan kota

II.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu Mengidentifikasi polusi cirri-ciri struktur ruang kota Menganalisis model-model teori struktur spasial kota IV. MATERI PEMBELAJARAN Pengertian kota Potensi kota Struktur ruang kota V. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Mengidentifikasi polusi cirri-ciri struktur ruang kota Menganalisis model-model teori struktur spasial kota VI. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Cooperative Scrip Strategi Pembelajaran Tatap Muka Menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan serta interaksi spasial desa-kota Terstruktur kelompok diskusi tentang cirri-ciri struktur kota Secara kelompok menganalisisa modelmodel teori struktur spasial kota Mandiri Siswa dapat Mengidentifikasi cirriciri struktur ruang kota Siswa dapat Menganalisis modelmodel teori struktur spasial kota

VII. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan: Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti: Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Mengungkap kembali struktur ruang desa. Secara idividu membaca beberapa pengertian kota melalui referensi. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Tanya jawab cirri-ciri kota. Membahas klasifikasi kota.

Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Secara berkelompok menganalisis model-model teori struktur ruang kota. Diskusi perbedaan struktur ruang desa dan kota. Presentasi hasil diskusi. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. 3. Kegiatan Penutup: Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti Secara individu, siswa membuat kliping tentang pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (berisi tentang rangkuman, tanggapan, dan sumber)

VIII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN : Sumber Daldjoeni. N (1999) Geografi Kota dan Desa, Alumni Bandung K. Wardyatmoko (20005) Geografi SMA jilid 3. Jakarta. Erlangga Buku Geografi yang relevan Alat Gambar model struktur ruang desa dan kota

IX. PENILAIAN Jenis tagihan Bentuk tagihan

: Tugas individu, tugas kelompok : Laporan, uraian berstruktur

Instrumen penilaian 1. Rumuskanlah pengertian kota! 2. Sebutkan cirri-ciri fisik dan masyarakat kota! 3. Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi perkembangan kota! 4. Sebutkan jeis kota menurut sejarah pertumbuhan 5. Gambarlah struktur beruangan kota menurut Bitarto! 6. Jelaskan perbedaan tata ruag desa dengan tata ruang kota 7. Gambarkan tata ruang desa!

Jakarta, 5 Mei 2013 Kepala SMA Negeri 27 Jakarta Guru Bidang Studi Geografi

Drs. Supena, M.Pd, S.Si NIP. 195968013391001

Naufal Faruq NIM. 4315115975

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN ALOKASI WAKTU I. : : : : : : SMA Negeri 27 Jakarta Geografi XII 2 ( dua ) 2012/2013 4 x 40 menit

STANDAR KOMPETENSI 3. Menganalisis wilayah dan pewilayahan KOMPETENSI DASAR 3.1. Menganalisis pola persebaran spasial, hubungan serta interaksi spasial desa dan kota

II.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu Mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya antrasi spasial desa kota Menghitung kekuatan interaksi antara dua wilayah IV. MATERI PEMBELAJARAN Interaksi desa kota V. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya antrasi spasial desa kota Menghitung kekuatan interaksi antara dua wilayah VI. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Wordsquare Strategi Pembelajaran Tatap Muka Menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan serta interaksi spasial desa-kota Terstruktur Mengungkapkan kembali factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi spasial desa-kota dari berbagai referensi Secara individu, menghitung kekuatan interaksi antara dua wilayah dari data yang disajikan dalam LKS Mandiri Siswa dapat Mengidentifikasi factorfaktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi spasial desa dan kota Siswa dapat Menghitung kekuatan interaksi antara dua wilayah

VII. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan: Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti: Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Tanya jawab mengenai factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya iinteraksi desa-kota.

Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Menghitung kekuatan interaksi antara dua wilayah, menurut ; (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); - Modal geografi - Titik heat - Grafik - Potensi pendududuk Melaporkan hasil-hasil perhitungan! Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. 3. Kegiatan Penutup: Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. Secara individu, siswa membuat kliping tentang pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (berisi tentang rangkuman, tanggapan, dan sumber) :

VIII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN -

Sumber Bintarto (1997) Geografi Kota Yogyakarta Fakultas UGM Dadjoeni N (1999) Geografi Kota da Desa Alumni Bandung

IX. PENILAIAN Jenis tagihan Bentuk tagihan

: Tugas individu : Laporan, uraian berstruktur

Instrumen penilaian 1. Rumuskanlah pengertian interaksi kota! 2. Sebutkan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya interaksi kota / wilayah! 3. Sebutkah 3 teori interaksi kota, jumlah penduduk A = 100.000 jiwa Peduduk B = 60.000 jiwa. Jarak kota A ke B = 20 km 4. Berapakah kekuatan interaksi kota A dan B menurut model gravitasi?

Jakarta, 5 Mei 2013 Kepala SMA Negeri 27 Jakarta Guru Bidang Studi Geografi

Drs. Supena, M.Pd, S.Si NIP. 195968013391001

Naufal Faruq NIM. 4315115975

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN ALOKASI WAKTU I. : : : : : : SMA Negeri 27 Jakarta Geografi XII 2 ( dua ) 2012/2013 4 x 40 menit

STANDAR KOMPETENSI 3. Menganalisis wilayah dan pewilayahan KOMPETENSI DASAR 3.2. Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah

II.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu Merumuskan pengertian konsep wilayah dan perwilayahan Mengidentifikasi kota-kota atau wilayah yang termasuk ke dalam wilayah formal dan atau non formal Membedakan generalisasi wilayah dan klasifikasi wilayah IV. MATERI PEMBELAJARAN Konsep wilayah dan perwilayahan Wilayah formal dan fungsional Contoh perwilayahan secara formal dan fungsional Membuat perwilayahan berdasarkan fenomena geografi di lingkungan setempat V. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Merumuskan pengertian konsep wilayah dan perwilayahan Mengidentifikasi kota-kota atau wilayah yang termasuk ke dalam wilayah formal dan atau non formal Membedakan generalisasi wilayah dan klasifikasi wilayah Menghitung delimitasi wilayah secara kuantitatif VI. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Games Scramble Strategi Pembelajaran Tatap Muka Menganalisisa kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah Terstruktur Mengungkapkan kembali perbedaan wilayah formal dan fungsional (nodal) dari berbagai referensi Mengidentifikasi kota / wilayah yang termasuk ke dalam wilayah formal dan fungsional Melalui diskusi, membedakan generalisasi wilayah (region Mandiri Siswa dapat Merumuskan pengertian konsep wilayah dan pewilayahan kota Siswa dapat Mengidentifikasi kotakota atau wilayah yang termasuk ke dalam wilayah formal dan atau fungsional Siswa dapat Membedakan generalisasi wilayah (region generalization) dan klasifikasi wilayah

Tatap Muka

Terstruktur generalization) dan klasifikasi wilayah (region classification)

Mandiri (region classification) Siswa dapat Menghitung delimitasi wilayah secara kuantitatif

VII. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan: Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti: Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Melalui referensi siswa membaca perbedaan wilayah formal dan wilayah fungsional. Secara individu siswa megidentifikasi wilayah formal dan wilayah fungsional. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Secara kelompok siswa diskusi mengenai perbedaan antara generalisasi wilayah dengan klasifikasi wilayah. Secara kelompok siswa menghitung delimitasi wilayah secara kuantitatif dengan meggunakan data yang ada. Presentasi dan pembahasan. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

3. Kegiatan Penutup: Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. Secara individu, siswa membuat kliping tentang pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (berisi tentang rangkuman, tanggapan, dan sumber)

VIII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN : - Sumber K. Wardiyatmoko (2005), Geografi SMA Jilid 3. Jakarta. Erlangga Tarigan Robinson (2005) Perencaaan Pembangunan Wilayah, Jakarta Bumi Aksara IX. PENILAIAN Jenis tagihan : Tugas individu, tugas kelompok

Bentuk tagihan : Laporan, uraian berstruktur Instrumen penilaian 1. Rumuskanlah pengertian wilayah formal! 2. Rumuskan pengertian wilayah fungsional! 3. Identifikasikan perbedaan wilayah formal dengan wilayah fungsional! 4. Sebutkanlah contoh wilayah formal dan fungsional!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN ALOKASI WAKTU I. : : : : : : SMA Negeri 27 Jakarta Geografi XII 2 ( dua ) 2012/2013 4 x 40 menit

STANDAR KOMPETENSI 3. Menganalisis wilayah dan pewilayahan KOMPETENSI DASAR 3.2. Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah

II.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu Menentukan batas-batas wilayah pertumbuhan Menjelaskan pengertian pusat pertumbuhan IV. MATERI PEMBELAJARAN Menentukan batas-batas wilayah pertumbuhan V. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menentukan batas-batas wilayah pertumbuhan Menjelaskan pengertian pusat pertumbuhan Menjelaskan perbedaan spread effect dan backwash effect VI. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Example Example. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Menganalisisa kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah Terstruktur Secara individu menentukan batas-batas wilayah pertumbuhan (Misalnya : Nanggro Aceh Darussalam sebelum dan sesudah terjadinya gempa bumi/tsunami) Secara kelompok menganalisa perbedaan spread effect dan backwash effect Melalui diskusi, mengidentifikasi fasefase pertumbuhan suatu wilayah Mandiri Siswa dapat Menentukan batasbatas wilayah pertumbuhan Siswa dapat Menjelaskan pengertian pusat pertumbuhan Siswa dapat Menjelaskan perbedaan spread effect dan backwash effect

VII. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan: Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti: Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Siswa mengungkap kembali pengertian pusat pertumbuhan dari referensi. Secara individu siswa menganalisis contoh batas-batas wilayah pertumbuhan dari berbagai teori. Siswa mengidentifikasi batas-batas wilayah pertumbuhan.

Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Secara kelompok siswa mencoba menentukan batas-batas wilayah pertumbuhan dari beberapa wilayah yang tergambar pada peta Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan. Guru bersama siswa melakukan pembahasan. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. 3. Kegiatan Penutup: Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. Secara individu, siswa membuat kliping tentang pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (berisi tentang rangkuman, tanggapan, dan sumber) VIII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN : - Sumber K. Wardiyatmoko (2005), Geografi SMA Jilid 3. Jakarta. Erlangga Soetanto (1990) Regionalisasi : Penerapan Batas Wilayah Yogyakarta, Fakultas Geografi UGM Tarigan Robinson (2005) Perencaaan Pembangunan Wilayah, Jakarta Bumi Aksara Alat Gambar, peta pusat pertumbuhan

IX. PENILAIAN Jenis tagihan : Tugas individu, tugas kelompok, test tertulis Bentuk tagihan : Laporan, uraian berstruktur Instrumen penilaian 1. Rumuskanlah pengertian perwilayahan! 2. Jelaskan penentuan wilayah formal menggunakan metode nilai bobot induk! 3. Jelaskan perbedaan penentuan wilayah fungsional menggunakan analisis aliran barang dengan analisis gravitasi! Jakarta, 5 Mei 2013 Kepala SMA Negeri 27 Jakarta Guru Bidang Studi Geografi

Drs. Supena, M.Pd, S.Si NIP. 195968013391001

Naufal Faruq NIM. 4315115975

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN ALOKASI WAKTU I. : : : : : : SMA Negeri 27 Jakarta Geografi XII 2 ( dua ) 2012/2013 4 x 40 menit

STANDAR KOMPETENSI 3. Menganalisis wilayah dan pewilayahan KOMPETENSI DASAR 3.2. Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah

II.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu Mengungkapkan tahapan fase-fase pertumbuha wilayah Menganalisis batas-batas wilayah pertumbuhan Mengidentifikasi karakteristik pertumbuhan sebuah kota IV. MATERI PEMBELAJARAN Mengidentifikasi pusat-pusat pertumbuhan V. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Mengungkapkan tahapan fase-fase pertumbuha wilayah Menganalisis batas-batas wilayah pertumbuhan Mengidentifikasi karakteristik pertumbuhan sebuah kota VI. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Picture - Picture. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Menganalisisa kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah Terstruktur diskusi, mengidentifikasi fasefase pertumbuhan suatu wilayah Menelaah tentang batas-batas wilayah pertumbuhan dari berbagai referensi Mengidentifikasi karakteristik pertumbuhan sebuah kota Mandiri Siswa dapat Mengungkapkan tahapan fase-fase pertumbuhan suatu wilayah Siswa dapat Menganalisa batasbatas wilayah pertumbuhan Siswa dapat Mengidentifikasi karakteristik pertumbuhan sebuah kot

VII. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan: Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti: Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Mengungkap kembali pengertian pusat pertumbuhan. Siswa mengamati fase-fase pertumbuhan wilayah malalui gambar-gambar.

Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Melalui diskusi siswa mengidentifikasi fase-fase pertumbuhan suatu wilayah. Siswa mengidentifikasi karakteristik pertumbuhan sebuah kota. Siswa melaporkan dan membahas

Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

3. Kegiatan Penutup: Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. Secara individu, siswa membuat kliping tentang pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (berisi tentang rangkuman, tanggapan, dan sumber)

VIII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN : - Sumber K. Wardiyatmoko (2005), Geografi SMA Jilid 3. Jakarta. Erlangga Soetanto (1990) Regionalisasi : Penerapan Batas Wilayah Yogyakarta, Fakultas Geografi UGM Tarigan Robinson (2005) Perencaaan Pembangunan Wilayah, Jakarta Bumi Aksara Alat Gambar, peta

IX. PENILAIAN Jenis tagihan : Tugas individu, tugas kelompok, test lesan Bentuk tagihan : Laporan, kuis Instrumen penilaian 1. Sebutkan tahapan-tahapan perencanaan wilayah untuk pemukiman! 2. Gambarkan fase-fase perkembangan wilayah / kota menurut J.M Huston 3. Jelaskan dengan gambar pola perkembangan kota menurut : a. Konsentris b. Sektoral c. kegiata inti ganda

Jakarta, 5 Mei 2013 Kepala SMA Negeri 27 Jakarta Guru Bidang Studi Geografi

Drs. Supena, M.Pd, S.Si NIP. 195968013391001

Naufal Faruq NIM. 4315115975

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN ALOKASI WAKTU I. : : : : : : SMA Negeri 27 Jakarta Geografi XII 2 ( dua ) 2012/2013 4 x 40 menit

STANDAR KOMPETENSI 3. Menganalisis wilayah dan pewilayahan KOMPETENSI DASAR 3.2. Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah

II.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu Menjelaskan perbedaan teori tempat yang sentral dan teori kutub pertumbuhan IV. MATERI PEMBELAJARAN Teori pusat pertumbuhan V. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menjelaskan perbedaan teori tempat yang sentral dan teori kutub pertumbuhan VI. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Metode Global (ganze method). Strategi Pembelajaran Tatap Muka Menganalisisa kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah Terstruktur Mengidentifikasi perbedaan teori tempat yang sentral dan teori kutub pertumbuhan Mandiri Siswa dapat Menjelaskan perbedaan teori tempat yang sentral dan teori kutub pertumbuhan

VII. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan: Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti: Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Mengungkap kembali pengertian pusat pertumbuhan. Melalui referensi siswa membaca tentang uraian teori tempat sintral. Melalui tanya jawab membahas herarki tempat yang sintral.

Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Secara kelompok siswa diskusi mengenai syarat penerapan teori tempat sintral. Siswa mempresetasikan hasil diskusi. Pembahasan dan membuat kesimpulan.

Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. 3. Kegiatan Penutup: Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. Secara individu, siswa membuat kliping tentang pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (berisi tentang rangkuman, tanggapan, dan sumber)

VIII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN : - Sumber Mamat Ruhimat, Drs dan Bambang Utoyo, Drs (1995) Penuntun Belajar Geografi SMU Kelas 2, Badung Ganeca Exact Soetanto (1990) Regionalisasi : Penerapan Batas Wilayah Yogyakarta, Fakultas Geografi UGM Buku geografi lain yang relevan Alat Gambar-gambar, teori pusat pertumbuhan

IX. PENILAIAN Jenis tagihan : Tugas individu, tugas kelompok Bentuk tagihan : Uraian berstruktur Instrumen penilaian 1. Rumuskanlah pengertian pusat pertumbuhan! 2. Jelaskan prinsip teori tempat sintral! 3. Gambarkan 3 tempat sintral berdasarkan hirarkinya! 4. Jelaskan prinsip teori kutub pertumbuhan!

Jakarta, 5 Mei 2013 Kepala SMA Negeri 27 Jakarta Guru Bidang Studi Geografi

Drs. Supena, M.Pd, S.Si NIP. 195968013391001

Naufal Faruq NIM. 4315115975

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN ALOKASI WAKTU : : : : : : SMA Negeri 27 Jakarta Geografi XII 2 ( dua ) 2012/2013 4 x 40 menit

I. II.

STANDAR KOMPETENSI 3. Menganalisis wilayah dan pewilayahan KOMPETENSI DASAR 3.2. Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah

III. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu Menganalisis pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia Menjelaskan pengaruh pusat-pusat pertumbuhan terhadap perkembangan ekonomi dan perubahan social budaya masyarakat

IV. MATERI PEMBELAJARAN Pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia V. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Menganalisis pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia Menjelaskan pengaruh pusat-pusat pertumbuhan terhadap perkembangan ekonomi dan perubahan social budaya masyarakat

VI. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, Diskusi, Numbered Heads Together. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Menganalisisa kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah Terstruktur Secara kelompok dengan alat peraga peta, mengidentifikasi pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia Secara kelompok diskusi tentang pengaruh pusat pertumbuhan perkembangan ekonomi dan perubahan social budaya masyarakat Mandiri Siswa dapat Menganalisis pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia Siswa dapat Menjelaskan pengaruh pusat pertumbuhan terhadap perkembangan ekonomi dan pengaruh social budaya masyarakat

VII. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan: Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti: Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Mengungkap kembali perbedaan teori tempat sintral denga teori kutub pertumbuhan. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Secara kelompok dengan peta, siswa mengidentifikasi pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia. Secara kelompok diskusi tentang pengaruh pusat pertumbuhan terhadap perkembangan ekonomi dan perubahan social budaya masyarakat. Presentasi dan pembahasan. Kesimpulan.

Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

3. Kegiatan Penutup: Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. Secara individu, siswa membuat kliping tentang pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (berisi tentang rangkuman, tanggapan, dan sumber) VIII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN : - Sumber Mamat Ruhimat, Drs dan Bambang Utoyo, Drs (1995) Penuntun Belajar Geografi SMU Kelas 2, Badung Ganeca Exact Soetanto (1990) Regionalisasi : Penerapan Batas Wilayah Yogyakarta, Fakultas Geografi UGM Buku geografi lain yang relevan Alat Peta pusat pertumbuhan di Indonesia

IX. PENILAIAN Jenis tagihan : Tugas individu, tugas kelompok Bentuk tagihan : Uraian berstruktur Instrumen penilaian 1. Sebutkan 5 wilayah pusat pertumbuhan di Indonesia! 2. Sebutkan dampak pertumbuhan pemukiman terhadap kualitas lingkungan 3. Diskripsikan dampak pertumbuhan wilayah terhadap konflik pemanfaatan lahan di kota! Jakarta, 5 Mei 2013 Kepala SMA Negeri 27 Jakarta Guru Bidang Studi Geografi

Drs. Supena, M.Pd, S.Si NIP. 195968013391001

Naufal Faruq NIM. 4315115975

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN ALOKASI WAKTU : : : : : : SMA Negeri 27 Jakarta Geografi XII 2 ( dua ) 2012/2013 4 x 40 menit

I.

STANDAR KOMPETENSI 3. Menganalisis wilayah dan perwilayahan KOMPETENSI DASAR 3.3. Menganalisis wilayah dan perwilayahan negara maju dan berkembang

II.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu Mengidentifikasi cirri/indicator negara maju dan berkembang Memberikan contoh indicator keberhasilan dengan tepat negara maju menurut UNRISD (United Nations Research Institute For Social Development) Tahun 1997 IV. MATERI PEMBELAJARAN Indikator Pencapaian Kompetensi negara maju dan negara berkembang Ukuran keberhasilan pembangunan dari UNRISD tahun 1997 V. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Mengidentifikasi cirri / indicator negara maju dan negara berkembang Memberi contoh indicator keberhasilan dengan tepat negara maju VI. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, Tanggung jawab, Make a Match. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Menganalisisa kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah Terstruktur Secara kelompok mengidentifikasi cirri atau indicator negara maju dan berkembang Mengidentifikasi ukuran keberhasilan pembangunan menurut indicator UNRISD Tahun 1997 Mandiri Siswa dapat Mengidentifikasi cirri/indicator negara maju dan berkembang Memberikan contoh indicator keberhasilan dengan tepat negara maju menurut UNRISD (United Nations Research Institute For Social Development) Tahun 1997

VII. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan: Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti: Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Mengungkap kembali kesimpulan materi sebelumnya. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Secara kelompok dengan referensi siswa mengidentifikasi cirri-ciri negara maju Melalui referensi secara kelompok siswa mengidetifikasi cirri-ciri negara berkembang. Mengidentifikasi ukuran keberhasilan negara maju Diskusi hambat-hambatan negara berkembang. Presentasi dan pembahasan Membuat kesimpulan. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. 3. Kegiatan Penutup: Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. Secara individu, siswa membuat kliping tentang pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (berisi tentang rangkuman, tanggapan, dan sumber)

VIII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN : - Sumber Todaro, Michael 91978) Pembanguna Ekoomi di Dunia Ketiga, Jakarta Ghalia Indonesia IX. PENILAIAN Jenis tagihan

: Tugas individu, tugas kelompok

Bentuk tagihan : Uraian berstruktur Instrumen penilaian 1. Sebutkan metode-metode untuk menggolongkan negara maju dan negara berkembang 2. Sebutkan Indikator Pencapaian Kompetensi-Indikator Pencapaian Kompetensi untuk mengetahui perkembangan suatu negara 3. Sebutkan cirri-ciri negara maju! 4. Rumuskanlah pengertian negara berkembang 5. Sebutkan cirri-ciri negara berkembang!

Jakarta, 5 Mei 2013 Kepala SMA Negeri 27 Jakarta Guru Bidang Studi Geografi

Drs. Supena, M.Pd, S.Si NIP. 195968013391001

Naufal Faruq NIM. 4315115975

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN ALOKASI WAKTU I. : : : : : : SMA Negeri 27 Jakarta Geografi XII 2 ( dua ) 2012/2013 4 x 40 menit

STANDAR KOMPETENSI 3. Menganalisis wilayah dan perwilayahan KOMPETENSI DASAR 3.3. Menganalisis wilayah dan perwilayahan negara maju dan berkembang

II.

III. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu Mengidentifikasi tentang tahapan-tahapan perkembangan negara menurut W.W Rostow Memberi contoh negara maju dan negara berkembang IV. MATERI PEMBELAJARAN Tahapan-tahapan perkembangan negara menurut WW Rostow Contoh-contoh negara maju dan negara berkembang V. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Mengidentifikasi tentang tahapan-tahapan perkembangan negara menurut W.W Rostow Memberi contoh negara maju dan negara berkembang VI. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, Diskusi, Mind Mapping. Strategi Pembelajaran Tatap Muka Menganalisisa kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah Terstruktur Secara kelompok atau diskusi tentang tahapan-tahapan perkembangan negara menurut W.W Rostow Melalui diskusi di dalam kelompok, mengidentifikasi contoh-contoh negara berkembang Mandiri Siswa dapat Mengidentifikasi tentang tahapantahapan perkembangan negara menurut W.W Rostow Memberikan contoh negaranegara berkembang

VII. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan: Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti: Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Siswa mengungkap kembali perbedaan cirri negara maju dengan negara berkembang. Secara individu siswa mengidentifikasi tahapan-tahapan perkembanga negara menurut Rostow. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Secara kelompok siswa diskusi tingkat perkembangan negara Indonesia dilihat dari teori Rostow Secara kelompok diskusi mengidentifikasi contoh negara berkembag dan negara maju. Presentasi dan pembahasan. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. 3. Kegiatan Penutup: Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. Secara individu, siswa membuat kliping tentang pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (berisi tentang rangkuman, tanggapan, dan sumber) VIII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN : - Sumber Todaro, Michael 91978) Pembanguna Ekoomi di Dunia Ketiga, Jakarta Ghalia Indonesia Mamat Ruhimat, Drs dan Bambang Utoyo, Drs (1995) Penuntun Belajar Geografi SMU Kelas 2, Bandung Ganeca Exact Yusman Hestiyanto (2005) Geografi 3 Jakarta Yudhistira Alat

Bagan

IX. PENILAIAN Jenis tagihan : Tugas individu, tugas kelompok Bentuk tagihan : Uraian berstruktur Instrumen penilaian 1. Sebutkan tahapan-tahapan perkembangan negara menurut W.W Rostow 2. Sebutkan cirri-ciri masyarakat tradisional! 3. Sebutkan cirri-ciri masyarakat konsumsi tinggi! 4. Sebutkan contoh negara-negara maju dan negara berkembang!

Jakarta, 5 Mei 2013 Kepala SMA Negeri 27 Jakarta Guru Bidang Studi Geografi

Drs. Supena, M.Pd, S.Si

Naufal Faruq

NIP. 195968013391001

NIM. 4315115975

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS SEMESTER TAHUN PELAJARAN ALOKASI WAKTU : : : : : : SMA Negeri 27 Jakarta Geografi XII 2 ( dua ) 2012/2013 4 x 40 menit

I.

STANDAR KOMPETENSI 3. Menganalisis wilayah dan perwilayahan II. KOMPETENSI DASAR 3.3. Menganalisis wilayah dan perwilayahan negara maju dan berkembang

III. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu Mengemukakan beberapa model pengembangan wilayah negara maju Mengemukakan model pengembangan negara berkembang Menyajikan pola pembangunan atau pengembangan wilayah Indonesia IV. MATERI PEMBELAJARAN Model pengembangan wilayah negara maju dan berkembang Pola pembangunan atau pengembangan wilayah Indonesia V. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Mengemukakan beberapa model pengembangan wilayah negara maju Mengemukakan model pengembangan negara berkembang Menyajikan pola pembangunan atau pengembangan wilayah Indonesia VI. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, Diskusi, Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation) Strategi Pembelajaran Tatap Muka Menganalisisa kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah Terstruktur Secara kelompok menganalisis beberapa model pengembangan wilayah negara maju dengan gambar pola bentuk kota di negara maju. Diskusi kelompok tentang pola pembangunan/peng embangan wilayah Indonesia Membuat laporan tulisan tentang pola pembangunan atau pengembangan wilayah Indonesia Mandiri Siswa dapat Mengemukakan beberapa model pengembangan wilayah negara maju Siswa dapat Mengemukakan model pengembangan negara berkembang Siswa dapat Menyajikan pola pembangunan atau pengembangan wilayah Indonesia

VII. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan: Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti: Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Siswa dapat Secara kelompok menganalisis beberapa model pengembangan wilayah negara maju dengan gambar pola bentuk kota di negara maju. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Siswa dapat Diskusi kelompok tentang pola pembangunan/pengembangan wilayah Indonesia. Siswa dapat Membuat laporan tulisan tentang pola pembangunan atau pengembangan wilayah Indonesia. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.); Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.) 3. Kegiatan Penutup: Melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. Secara individu, siswa membuat kliping tentang pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (berisi tentang rangkuman, tanggapan, dan sumber)

VIII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN : - Sumber Todaro, Michael 91978) Pembanguna Ekoomi di Dunia Ketiga, Jakarta Ghalia Indonesia Mamat Ruhimat, Drs dan Bambang Utoyo, Drs (1995) Penuntun Belajar Geografi SMU Kelas 2, Bandung Ganeca Exact Yusman Hestiyanto (2005) Geografi 3 Jakarta Yudhistira Alat Bagan

IX. PENILAIAN Jenis tagihan : Tugas individu, tugas kelompok Bentuk tagihan : Uraian berstruktur Instrumen penilaian Jakarta, 5 Mei 2013 Kepala SMA Negeri 27 Jakarta Guru Bidang Studi Geografi

Drs. Supena, M.Pd, S.Si NIP. 195968013391001

Naufal Faruq NIM. 4315115975

Anda mungkin juga menyukai