Anda di halaman 1dari 3

KALIMAT Oleh Adis Rahmat Sukadis

1.

Pengertian kalimat menurut para ahli, antara lain sebagi berikut : a. Cook (1971), Elson dan Pickett (1969) mendefinisikan kalimat sebagai satuan bahasa yang relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai intonasi akhir dan terdiri atas klausa (dalam ikhwal bahasa dan cakupannya). b. Alisjahbana (1978), menyatakan kalimat adalah satuan kumpulan kata yang terkecil yang mengandung pikiran lengkap. c. Fokker (1983) menyatakan kalimat sebagai ucapan bahasa yang mempunyai arti penuh dan batasan keseluruhannya ditentukan oleh turunnya suara. d. Keraf (1991), ba kalimat adalah bahwasatuan bahsa yang relatif dan berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual dan potensial terdiri atas klausa, klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan bagian klausa atau merupakan satuan klausa, yang membentuk satuan yang bebas; dan konstruksi gramatikal yang terdiri atas satuan atau lebih klausa yang ditata menurut pola tertentu, dan dapat berdiri sendiri sebagai satuansatuan. e. Alwi (2001), mengatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat mengumgkap pikiran yang utuh. f. Ramlan (2001) menyatakan bahwa kalimat merupakan satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun naik atau turun. Sedangkan menurut Suherlan dan Odien. R dalam buku Ikhwal bahasa dan

cakupannya, menyimpulkan bahwa;

a.

Batasan kalimat yang memakai pendekatan makna. Menurut kelompok ini, suatu satuan atau kostruksi dapat dikatakan kalimat jika telah mengandung kelengkapan pikiran.

b.

Batasan kalimat yang menggunakan intonasi. Menurut kelompok ini, suatu satuan atau konstruksi bisa dikatakan kalimat apabila ditandai oleh intonasi final (akhir) yang menandai satuan atau kontruksi tersebut telah lengkap.

c.

Batasan kalimat yang memakai batasan makna dan intonasi. Dari pengertian para ahli tersebut, dapat simpulkan bahwa kalimat adalah satuan

sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila dipaerlukan, serta disertai dengan intonasi akhir. Dari rumusan itu biasa juga berupa kata atau frasa. Hanya mungkin status kalimatnya saja tidak sama. Kalimat yang konstituen dasarnya berupa klausa tentu saja menjadi kalimat mayor atau kalimat bebas. Sedangkan yang konstituen dasarnya berupa kata atau frasa tidak dapat menjadi kalimat bebas, melainkan hanyalah menjadi kalimat terikat. 2. Ciri-Ciri Kalimat a. Sebagai suatu bahasa atau satuan gramatikal. b. Terdiri atas satu kata atau lebih/terdiri atas kausa. c. Secara relatif dapat berdiri sendiri. d. Memiliki atau mengandung pikiran yang lengkap. e. Mempunyai pola intonasi akhir. f. Dalam konvensi tulis, ditandai oleh awal huruf kafital dan diakhiri tanda baca (tanda titik untuk kalimat deklaratif, tanda tanya untuk kalimat interogatif, dan tanda seru untuk kalimat interjektif).

3. Syarat Kalimat dan Alat Pengetesnya Menurut Sugono (2002), prsyaratan untuk sebuah kalimat yaitu; unsur predikat, permutasi unsur kalimat. 4. Jenis-Jenis Kalimat 1. Berdasarkan struktur intern klausa atasan atau utama; kalimat sempurna, kalimat tidak sempurna. 2. Berdasarkan jenis tanggapan (respon) yang diharapkan; kalimat pernyataan, kalimat pertanyaan, kalimat perintah. 3. Berdasarkan jumalah dan macam klausa; kalimat sedrhana atau tunggal, kalimat bersusun, kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bersusun. 4. Berdasarkan sifat hubungan pelaku (aktor) dan perbuatan (aksi) dalam klausanya; kalimat aktif, kalimat pasif, kalimat medial, kalimat resiprokal, kalimat netral. 5. Berdasarkan ada atau tidaknya unsur ingkar dalam predikat utama; kalimat afirmatif atau kalimat positif, kalimat negatif atau kalimat penyangkalan. 6. Berdasarkan kesederhanaan dan kelengkapan dasar; kalimat formata, kalimat transformata, kalimat deformata. 7. Berdasarkan posisinya dalam percakapan; kalimat situasi, kalimat urutan, kalimt jawaban. 8. Berdasarkan konteks dan jawaban yang diberikan; kalimat salam, kalimat panggil, kalimat seruan, kalimat pertanyaan, kalimat permohonaan.

Sumber Bacaan
Chaer, Abdul. 2003. Linuistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Odien R, Suherlan. 2004. Ikhwal ilmu Bahasa dan Cakupnnya. Serang: Untirta Press.

Anda mungkin juga menyukai