Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

Jantung terdiri dari 4 ruangan (2 atrium dan 2 ventrikel), yang berfungsi memompa darah. Irama jantung, normalnya dikontrol oleh pace maker alami (nodus sinoatrial) yang terletak pada atrium kanan, dengan frekuensi 60 kali permenit pada saat istirahat dan dapat meningkat saat beraktivitas. Impuls elektrik didistribusikan dari pace maker melewati atrium ke nodus AV (atrioventrikular) yang terletak antara atrium dan ventrikel, sebelum berjalan ke bawah melalui bundle his menuju serabut purkinje (1). Gangguan irama jantung (disritmia atau aritmia) tidak hanya terbatas pada denyut jantung yang tidak teratur, tetapi juga termasuk kecepatan denyut jantung yang abnormal dan gangguan konduksi (1). Definisi supraventrikular mengarah pada atrium yang letaknya di atas ventrikel. Sedangkan takikardi adalah peningkatan denyut jantung diatas 100 kali permenit. Takikardi supraventrikular (TSV) adalah satu jenis takidisritmia yang ditandai dengan perubahan laju jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi berkisar antara 150 kali/menit sampai 250 kali/menit. Kelainan pada TSV mencakup komponen sistem konduksi dan terjadi di bagian atas bundle HIS. Pada kebanyakan TSV mempunyai kompleks QRS normal. Kelainan ini sering terjadi pada demam, emosi, aktivitas fisik dan gagal jantung (2).

Takikardi supraventrikular mrupakan kondisi klinik yang bisa didapatkan pada semua kelompok usia. Insiden TSV di Amerika diperkirakan sebesar 1-3 kasus per 1000 orang. Pada studi populasi, prevalensi TSV sebesar 2,25 kasus per 1000 orang, dengan insidensi sebesar 35 kasus per100.000 orang pertahun. Manifestasi TSV cukup bervariasi, pasien terkadang tidak mempunyai gejala apapun (asimptomatik), palpitasi ringan, sampai keluhan yang berat (2). Berikut dilaporkan sebuah kasus pasien dengan diagnosis takikardi supraventricular yang dirawat selama 2 hari di Ruang Jantung RSUD Ulin Banjarmasin. Sumber: 1. Trisnohadi HB. 2006. Gangguan irama jantung yang spesifik. Dalam: Alwi I, Sudoyo AW, Setiati S, Ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II edisi IV. Jakarta, Indonesia: Balai Penerbit FK UI Pusat, 1605-1611. 2. Wang PJ, Mark E. Supraventricular Tachycardia. Circulation 2002;106; 206208.

Anda mungkin juga menyukai