Anda di halaman 1dari 2

DEWAN KELUARGA MASJID UNIVERSITAS PADJADJARAN Sejarah Singkat Pada tahun 1964 berdirilah sebuah Musholla kecil di Universitas

Padjadjaran, Jal an Dipatiukur 35 Bandung. Bermula dari motivasi untuk mengamalkan Surat At Tauba h (9) ayat 17 dan 18, para aktivis Musholla mencoba memakmurkannya agar Syi ar Isl am selalu dan senantiasa terpancar dari dalamnya. Dengan demikian Musholla Unpad menampung seluruh kegiatan keIslaman yang dilakukan oleh civitas akademika. Keg iatan ini merupakan manivestasi dari nilai-nilai keagamaan yang kuat yang terdap at pada civitas akademika yang beragama Islam. Selanjutnya, sesuai dengan bergulirnya waktu, Musholla kecil Unpad tersebut beru bah wujud menjadi Masjid yang cukup representatif dengan nama Masjid Al Jihad ya ng berlokasi di Jalan Dipatiukur 35 Bandung dan dibangun pula Masjid Raya Ibnu S ina pada tahun 1992 yang berlokasi di Jalan Raya Jatinangor KM 21 Sumedang. Kedu a masjid tersebut dikelola oleh Dewan Keluarga Masjid Universtas Padjadjaran. Bapak Bagir Manan (Mahkamah Agung RI), Bapak Mansyur Suryanegara (Sejarahwan), B apak Nen Amran (Guru Besar Unpad), Bapak Mustafid Amna (Ustadz di kota Bandung) dan banyak lagi sederetan aktivis yang terlahir dari Masjid Unpad. Mereka berakt ivitas di Masjid Unpad semasa mereka kuliah, tentunya segala tantangan dan rinta ngan mewarnai aktivitas pada zamannya, sehingga dengan tempaan tersebut terlahir lah sosok yang selalu berjuang untuk kepentingan Islam dan ummatnya. Masjid Unpad Masjid Intelektual Masjid intelektual adalah masjid yang berbasiskan pemikiran-pemikiran tertentu d an menjalankan prinsip-prinsip intelektualitas.Inilah gambaran singkat dari kein ginan besar untuk menjadikan Masjid Unpad sebagai masjid intelektual. Masjid Unp ad dalam posisinya sebagai masjid kampus diharapkan dapat mencerminkan perilakuperilaku kecendikiaan. Apalagi hal ini erat kaitannya dengan kampus sebagai aren a pertarungan pemikiran-pemikiran yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Sehingga posisi masjid yang merupakan sentra utama keislaman di kampus dapat pul a menyuarakan ide-ide dan pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan keberadaan masj id itu sendiri, yaitu pemikiran Islam. Dengan beragamnya pemikiran ummat terhadap pemikiran-pemikiran Islam, maka Masji d Unpad mesti menjadi penggerak untuk mempertemukan pemikiran-pemikiran yang ber kembang tersebut, tidak hanya untuk diakomodasi, tetapi dengan keintelektualitas annya diharapkan bisa terjadi dialog antara pemikiran-pemikiran yang ada. Dengan demikian keshalihan, kekuatan argumentasi, bisa menjadi standar, pemikiran Isla m yang mana yang dapat berkembang di Masjid Unpad. Masjid Unpad sebagai masjid intelektual dapat mencerminkan netralitas terhadap p emikiran-pemikiran Islam yang ada dengan keberpihakkan kepada pemikiran-pemikira n Islam yang shahih berdasarkan kekuatan dalil dan argumentasi yang dimiliki. Islamisasi Kampus Upaya Masjid Unpad untuk merespon fenomena yang terjadi dalam dinamika masyaraka t adalah bagaimana mengetengahkan Islam sebagai parameter dalam penyelesaian per soalan-persoalan yang terjadi. Namun minimnya pemahaman ummat terhadap keislaman nya menuntut suatu proses dalam upaya Islamisasi Ummat Islam tersebut. Pada tahun 1980 an, dalam kasus SDSB dan kasus Jilbab adalah kasus bagaimana umm at dapat memahami bahwa hal tersebut memang seharusnya dapat diangkat walaupun p roses yang dilalui memang cukup panjang. Dan memang perlu waktu untuk mengubah k esadaran ummat dari hal yang tidak tahu, menjadi tahu, kemudian berproses menjad i sebuah pemahaman. Namun ternyata selepas dari kedua kasus itu, seakan-akan hab islah permasalahan ummat. Padahal, kedua kasus tersebut hanya sebagian kecil dar i persoalan-persoalan yang dialami oleh ummat Islam. Sehingga Masjid Unpad perlu membangun suatu kerangka aksi yang merupakan suatu p roses yang terstruktur, terencana, dan dapat menggerakkan ummat ke arah tujuan y ang hakiki dengan terselesaikannya persoalan-persoalan ummat. Islamisasi kampus dapat dicap sebagai fanatisme keagamaan yang sempit dengan tid ak melihat pluralitas yang ada di kampus itu sendiri. Sehingga makna bahasa yang

tendensius ini perlu dipahami dengan implementasi konkrit yang akan dilakukan. Dengan mengedepankan kekhasan ide dan pemikiran Islam sebagai pemecah persoalan dalam kehidupan manusia, maka Masjid Unpad melakukan seleksi program unggulan de ngan fokus pencitraan Masjid Unpad Masjid Intelektual. Dalam islamisasi kampus t ersebut dapat juga diterjemahkan dengan menjalankan program-program unggulan den gan standar intelektualitas serta menjadikan Islam sebagai solusi kehidupan seca ra real. Program-program unggulan tidak berarti mesti program yang wah , yang menghabiskan d ana besar. Tetapi merupakan program dengan kejelasan target dan sasaran, dan tet ap mengakar terhadap persoalan yang ada dilingkungan sekitar. Mulai dari kegiata n jum atan yang rutin, pelayanan jama ah, kajian rutin, kegiatan Ramadhan, Idul Fitr i, Idul Adha, sampai kegiatan-kegiatan isidental (seminar, diskusi panel, dialog intelektual, tabligh akbar dan lain-lain), bisa merupakan program unggulan. Dalam Musabaqah Tilawatil Qur an (MTQ) Mahasiswa tingkat Nasional di Universitas P adjadjaran, hampir seluruh aktivis DKM Unpad terlibat di dalamnya. Hal ini adala h sebuah kepercayaan besar dari pimpinan Universitas Padjadjaran kepada DKM Unpa d dalam mewujudkan rencana kerjanya. Sistem Pembinaan dan Pengkaderan Untuk menghasilkan kader-kader dakwah kampus yang handal dan baik dalam pemahama n ide-ide Islam (faqih fi ad dien), memimpin, dan mengarahkan ummat diperlukan a danya sistem pembinaan yang utuh dan terpadu. Keberhasilan pembinaan pada umumny a, termasuk di kampus, tergantung pada kehandalan materi, pembinaan, dan sistemn ya. Upaya untuk melakukan pengembangan pembinaan sumber daya manusia ini dilakukan d engan membuat suatu sistem pembinaan. Sistem pembinaan Masjid Unpad telah direvi si berulang kali dengan harapan didapat suatu sistem pembinaan yang sesuai deng an karakteristik Masjid Unpad. Aktivitas pembinaan sumber daya manusia dilakukan secara berjenjang, diawali den gan suatu gerbang keaktivitsan, diantaranya adalah Ta aruf Aktivis Muda, Studi Das ar Islam dan Pesantren Liburan Mahasiswa. Tiga gerbang ini senantiasa dijadikan sebagai aktivitas unggulan DKM Unpad, bahkan terakhir DKM Unpad melebarkan saya pnya, dengan meluaskan sasaran aktivitasnya dari mahasiswa Unpad, menjadi mahasi swa se Jawa Barat dan Banten bahkan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai